Evil & Angel (Part 2) [End] - Upi Hwang [TwoShoot]
Evil & Angel (Part 2) [End] - Upi Hwang [TwoShoot]
Cast : Han
Hyo Joo, Lee Seung Gi, Go Ahra.
Other Cast : Han Nayeon, Kim Seok Jin dll
Author : Upi
Hwang
Cover by : Blue
Design
Genre :
Fantasy, Romance and Hurt.
Lenght :
TwoShoot.
Part 2
#
I want always with you, we walk together. #
Nayeon sedang
menonton tv dengan bosan, terlihat dengan gerakan jarinya yang selalu
memindahkan channel tv.
Wajahnya sering
kali berpaling memandang kearah jam yang tergantung di dinding. Raut wajahnya
menjadi khawatir ketika waktu menunjukkan pukul 23.45 Kst.
Nayeon gusar,
karna sang kakak belum juga pulang, ditambah lagi dengan tidak adanya kabar
dari sang kakak. Nayeon yang frustasi karna sang kaka tak memberinya kabar,
menelpon Seok Jin. Teman sekaligus kekasihnya.
''Yoboseyo,'' terdengar suara mengantuk
dari sambungan telpon.
''Jin-ah,
cepatlah kemari, kumohon!'' pinta Nayeon dengan nada panik.
''Hei Nayeon-ah, wae?'' tanya Seok Jin
mencoba untuk menenangkan Nayeon.
''Eonni Hyo Joo
eonni belum kembali, dan ponselnya tidak bisa ku hubungi, aku takut Jin-ah.''
jawab Nayeon gemetar.
''Ne, kau tenang dulu ne, aku akan kesana.''
ucap Seok Jin.
Tuuuts tuuuuts
tuuuuuts, sambungan terputus.
Seok Jin segera
bergegas dan ketika ia melewati kamar Lee Seung Gi, ia hanya menengok karna
kamar itu sepi.
''Seung Gi hyung
belum pulang?'' gumam Seok Jin. Sebenarnya ia penasaran, namun karna ia
teringat akan sosok Nayeon yang khawatir, ia tidak memperdulikan keberadaan
hyungnya saat ini.
Hanya Lima belas
menit waktu bagi Seok Jin mengendarai
motornya menuju kerumah Nayeon. Karna ia mengendarai dengan kecepatan penuh.
''Nayeon-ah,''
teriaknya menghampiri Nayeon yang sedang mondar-mandir didepan tv, bahkan
sekarang tv itu terabaikan oleh pemiliknya.
Nayeon melihat
Seok Jin yang sedang berjalan mendekat menuju kearahnya.
''Jin-ah, aku
takut eonni dalam bahaya,'' ucap Nayeon lirih.
''Hei, Nayeon-ah,
berhentilah berfikiran yang tidak-tidak! Dan tenanglah.'' ucap Seok Jin sambil
memegang kedua pundak Nayeon, ia mencoba membuat Nayeon tenang.
''Tapi,,,''
''Ssssst.......''
sela Seok Jin.
Selamat malam pemirsa,
Pihak Kepolisian seoul mengabarkan, bahwa
ada seorang wanita tua melihat seorang mayat berjenis kelamin wanita, tengah
mengapung di aliran sungai Han.
Deg-
sebuah berita yang mampu membuat Nayeon dan Seok Jin menegang seketika.
Nayeon dan Seok Jin langsung mengalihkan pandangan kearah tv.
''Jin-ah, itu
bukan eonni ku kan?'' tanya Nayeon saat terlihat para polisi itu mengangkat
seorang Jenazah yang mengenakan pakaian yang sama persis dengan Hyo Joo saat
Hyo Joo pergi tadi pagi.
''Nayeon-ah, kau
tenang saja ne, itu bukan Hyo Joo noona!'' ucap Seok Jin mencoba menguatkan dan
meyakinkan Nayeon, walaupun ia sendiri juga sedikit ragu. Tak lama berselang,
ponsel Nayeon berdering.
I'll
be back, neon dashi nareul chajeul geoya
Geuttae dashi naega ol geoya
Geu nugu do neoreul naboda sarang hal sun.
Tanpa menunggu lam,
Nayeon langsung mengangkatnya.
''Yoboseyo, Han
Nayeon imnida.''
''Yoboseyo,
Nayeon-ssi. Disini kantor polisi Seoul, ingin memberitahukan bahwa Han Hyo
Joo-ssi sudah dinyatakan meninggal dunia,,,,,,,,,''
Deg, Nayeon sudah
tak sanggup mendengar penjelasan sang polisi, tanpa fikir panjang lagi ia
langsung berlari keluar.
Nayeon dan Seok
Jin langsung pergi ke kantor polisi untuk memastikan bahwa jenazah yang mereka
temukan itu Han Hyo Joo apa bukan. Tak butuh waktu lama bagi Seok Jin untuk
sampai di kantor polisi, karna selain dengan kecepatan penuh, suasana jalanan
pun agak sepi.
Nayeon berjalan
mendahului Seok Jin menuju keruang otopsi. Saat masuk disana, berdiri beberapa
polisi dan seorang dokter yang baru saja selesai melakukan otopsi, sepertinya.
Salah seorang
polisi berjalan memdejat kearah Nayeon, sambil memberikan sebuah tas. Tas yang
Nayeon ketahui adalah milik kakaknya. Nayeon mengambilnya dengan tangan yang
bergetar, namun belum sempat Nayeon mengambilnya, tas itu sudah diambil oleh
Seok Jin.
''Khamsamnida,''
ucapnya sambil menundukkan kepala. Sang polisi tersenyum simpul dan
mempersilahkan mereka melihat jenazah yang berada dihadapan mereka saat ini.
Dengan gerakan lambat, kaki itu melangkah mendekat kearah wanita yang tergelak
tak berdaya, dan tangan itu membuka kain yang menutupi wajah jenazah itu.
Setelah kain
itu terbuka, terlihatlah wanita yang wajahnya sudah tak diketahui. Nayeon
menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Ia menggeleng mencoba menepis
bahwa yang ada di depannya saat in adalah jenazah dari sang kakak.
Akan tetapi,
semakin ia mencoba, semua fakta akan menunjukkan benar itu adalah kakaknya.
Karna tak sanggup menerima semuanya, Nayeon pun jatuh pingsan. Seok Jin segera membawa
Nayeon menjauhi tempat itu.
@Busan,
''Enghh,''
erang seseorang.
'' Ouh kau sudah
sadar?'' tanya seorang nenek yang melihat wanita yang dirawatnya sudah membuka
matanya.
''Aku dimana
halmeoni?'' tanya wanita itu mencoba duduk. ''Aaawwww,'' runtihnya sa,bil
memegang kepalanya yang diperban. Sang nenek yang melihat itu, langsung
membantu wanita itu untuk duduk.
''Kau di rumahku
nak, aku menemukanmu dipinggir pelabuhan dengan darah yang terus mengalir di
keningmu.'' jelas sang nenek.
Jadi aku masih hidup? Jiwaku tidak tersegel?
Kenapa? Dan kenapa bisa nenek ini yang menemukanku? Batin wanita itu.
''Lalu nenek
siapa?'' tanya wanita itu,
''Aku Kim Si
Yeon, orang - orang biasa memanggilku nenek Kim.'' wanita itu hanya mengangguk.
''Lalu siapa namamu nak?'' tanya balik nenek Kim. Wanita itu hanya terdiam
membisu, dia tidak tau harus memberitahu atau tidak. ''Akh nenek baru ingat!
Namamu Han Hyo Joo,''
Wanita itu
menatap bingung pada sang nenek, kenapa nenek Kim bisa mengetahuinya? Tanyanya
dalam hati.
''Bagaimana
halmeoni bisa yakin jika itu namaku? Padahal aku sendiri tidak tau namaku?''
tanya wanita yang bernama Hyo Joo itu berbohong. Ya, dia memutuskan berbohong,
karna ia tidak mau membuat orang lain tau akan asal-usul dirinya. Nenek Kim
tersenyum, ia mengambil sesuatu di nakas yang berada disamping tempat tidur Hyo
Joo saat ini dan memberikannya.
''Ini, aku
menemukannya dikantong coatmu.'' ucapnya, Hyo Joo mengambil benda itu, sebuah saputangan
dengan bordir Han Hyo Joo, itu bordiran tangan milik adiknya.
Tidak salah
lagi, ini bordiran pertama adiknya, Han Nayeon. Hyo Joo menatap saputangan itu,
lalu ia menangis.
Dua hari
setelahnya,
Pemakamanpun
dilaksanakan.
Nayeon mengenakan
Hanbok hitam dengan pita putih di rambutnya, yang dikepang.
Disampingnya
berdiri Seok Jin, yang mengenakan pakaian yang senada. Ia terus memegangi
pundak Nayeon, ia selalu mendampingi Nayeon.
Suasana berduka
menyelimuti ruangan itu. Nayeon, matanya bengkak akibat ia terus saja menangis.
Badannya kurus, karna sudah dua hari ini ia tidak makan.
Sorenya,
jenazahpun diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir. Sedikit demi
sedikit, orang-orang yang mengantar jenazah pulang, hingga hanya menyisahkan
Nayeon dan Seok Jin saja disana.
''Eonni.......''
''Sudahlah
Nayeon-ah, kajja kita pulang.'' ajak Seok Jin. Nayeon yang sudah lelah, hanya
bisa mengangguk.
_________________________________________
''Darimana saja
kau hyung, selama dua hari ini?'' tanya Seok Jin, ketika ia melihat Seung Gi
baru menampakkan batang hidungnya. Seung Gi diam saja. ''Sudah kuduga!'' ucap
Seok Jin dengan nada dingin terdengar disana. Lalu ia berjalan melewati Seung
Gi dengan membawa sebuah koper dan tas ransel.
''Mau kemana
kau?'' tanya Seung Gi yang melihat barang bawaan Seok Jin.
''Aku mau pergi ke
rumah Nayeon dan tinggal disana! Aku juga akan melindunginya, aku akan
melindungi wanita yang kucintai!'' ucap Seok Jin datar namun menusuk.
Setelahnya ia berlalu dari sana.
Kalimat terakhir
Seok Jin terus saja terngiang dikepala Seung Gi. Seung Gi mengambil hadiah yang
diberikan Hyo Joo untuknya.
Ia menatap
wajahnya yang terlukis indah di kanvas yang dibalut bingkai itu, setelahnya ia
menangis, ''Mianhae,'' gumamnya berkali-kali
____________________
Telah lama hari
itu berlalu, tepatnya sudah enam bulan berlalu, Seung Gi sudah berubah, tak ada lagi senyum hangat diwajahnya. Tak ada
lagi senyum kesan ramah didirinya.
Seok Jin sekarang
sudah tidak terlalu marah pada Seung Gi. Apalagi melihat keadaan Seung Gi
sekarang. Nayeon juga menyuruh Seok Jin untuk tinggal lagi bersama Seung Gi,
namun Seok Jin menolak, dengan alasan tidak bisa meninggalkan Nayeon sendirian.
Seung Gi tak
mempermasalahkan hal itu, yang asal Seok Jin masih mau berbicara padanya saja
itu sudah cukup, itulah yang ia pikirkan.
Dan sekarang ini
mereka bertiga sedang berada dikedai Samgyeopsal.
''Oppa, liburan
musim panas ini, oppa mau kemana?'' tanya Nayeon sambil memperhatikan Seung Gi
dan Seok Jin memanggang daging.
''Sepertinya aku
akan ke Busan.'' ucap Seung Gi.
''Kenapa ke Busan
hyung?'' tanya Seok Jin yang mendapat anggukan dari Nayeon. Seung Gi hanya
mengangkat bahunya.
''Kapan kau akan
berangkat oppa?''
''Mungkin besok!''
jawab Seung Gi santai. Seok Jin dan Nayeon hanya mengangguk.
____________________
Seung Gi Pov.
Hari ini aku
berada di Busan untuk beberapa hari kedepan. Entah mengapa dari sekian banyak
tempat, aku hanya ingin ke tempat ini.
Sesampainya aku di
pelabuhan, ku langsung melangkahkan kakiku menyusuri pantai dengan ransel
tersampir di pundak kananku. Kaki ku terus berjalan, hingga ku melihat seorang
gadis berjalan cukup jauh didepanku. Seorang gadis dengan dress biru laut
selututnya. Rambutnya yang panjang tergerai dan bergerak menutupi siluet
wajahnya yang cantik.
Saat ku perhatikan
lagi, wajahnya seperti gadis yang mampu mengisi hatiku. Yah dia adalah Han Hyo
Joo, tapi apakah itu mungkin?
Seung Gi Pov end.
Gadis itu
menengok kearah Seung Gi, ketika Seung Gi tak menyadarinya. Dan mata gadis itu
membulat sempurna ketika melihat Seung Gi.
''Omona,''
pekiknya tertahan, ia benar - benar terkejut, saat itu ia menyadari bahwa Seung
Gi melihat kearahnya, dan ia pun langsung mengalihkan pandangannya, dan
berjalan menjauhi tempat itu menuju keramaian dan berbaur disana.
Seung Gi mencoba
mengejar gadis itu, namun nihil, karna sang gadis sudah menghilang dari
penglihatannya. Akhirnya Seung Gi pun menutuskan untuk kembali ke penginapan
yang akan ia tinggali untuk beberapa hari kedepan.
''Mianhae Seung
Gi-ah!'' ucap gadis itu yang tak lain adalah Han Hyo Joo.
Yah entah mengapa
setelah penyegelan itu, Hyo Joo tidak meninggal, walaupun pada saat itu
tubuhnya berubah menjadi kupu-kupu kecil, tapi ia tidak meninggal.
Ia malah terdampar
di Busan, dan entah takdir apa yang sudah direncanakan oleh sang Maha Kuasa,
yang jelas ia mengetahui bahwa ia dipertemukan kembali dengan Angelnya, di
pulau ini, Busan.
Dan ia bersyukur
bisa menghindari Seung Gi.
Malam hari di
penginapan, Seung Gi tak bisa memejamkan matanya. Pikirannya selalu tertuju
pada gadis yang tadi ia lihat di pelabuhan.
''Aku yakin tadi
itu dia!'' ucap Seung Gi masih dengan posisi tidur - tidurannya. ''Tapi kenapa
ia menghindariku?'' tanyanya selanjutnya. ''Aaarrrrrrrgh,'' teriaknya frustasi,
karna tak jua mendapat jawaban setelah lama berfikir. Waktu yang terus berjalan
membuatnya mengantuk, sebelum ia benar-benar memejamkan matanya.
Mata yang terpejam itu mengerjap
berkali-kali ketika sinar mentari memasuki kamarnya. Matanya yang terbuka
menatap sosok yang kini berada didepannya. Sosok seorang gadis dengan dress
putih panjangnya, rambutnya tergerai.
''Hyo Joo-ah?'' tanya pemilik sang mata
dengan nada yang sangat membutuhkan keyakinan. Gadis itu mengangguk.
''Ne Seung Gi-ah, apa kabar?'' ucap Hyo Joo
lengkap dengan senyuman indahnya. Seung Gi terkekeh mendengar pertanyaan itu
keluar dari mulut Hyo Joo.
Hyo Joo yang melihat itu, memanyunkan
bibirnya dan ia mendengus. ''Yak Seung Gi-ah jangan tertawa!''
''Hahahaha, mianhae Hyo Joo-ah, jeongmal,''
ucap Seung Gi sambil memegangi perutnya yang mulai sakit karna tertawa.
''Aku baik. Hei ada apa denganmu? Kenapa
kau berbeda sekali hari ini?'' ucap Seung Gi masih terus memperhatikan Hyo Joo.
Hyo Joo tersenyum.
''Aku ingin berjalan bersamamu, di pantai
sore ini Seung Gi-ah,'' ucapnya.
''Hyo Joo-ah,''
teriak Seung Gi ketika ia terbangun dari tidurnya. ''Huh ternyata hanya
mimpi.'' ucap Seung Gi. Ia duduk termangu. ''Tapi apa maksudnya tadi?''
Seung Gi yang
lelah, bangkit dan duduknya menuju kamar mandi. Setelah mandi ia memutuskan
untuk berjalan-jalan.
Cukup lama ia
berjalan-jalan mengelilingi kota Busan ini, dan terasa pula waktu sudah
menunjukkan pukul 17. 15 Kst. Ia memutuskan untuk kembali dan teringat akan
mimpinya tadi malam. Hal itu membuatnya menyempatkan diri untuk singgah di
pantai pertama kali ia melihat sosok Hyo Joo.
Disinilah dia,
disalah satu pantai yang terdapat di Busan. Ia mengenakan pakaian kasual,
berjalan-jalan di pantai, dan waktu sudah mulai senja. Ia menundukkan wajahnya,
lalu ia mengangkat wajahnya, saat itulah ia melihat gadis kemarin ditempat yang
sama dengan dress yang berbeda. Seung Gi yakin itu adalah Hyo Joo, tapi karna
ia takut kehilangan jejak Hyo Joo lagi, ia hanya mengikuti jalan Hyo Joo.
Mereka berjalan
beriringan. Dan tanpa sepengetahuan Hyo Joo, Seung Gi mengikutinya sampai
didepan rumahnya.
Hyo Joo yang
merasa diikuti, menengok setelah ia berada di perkarangan rumahnya. Bersamaan
dengan itu, Seung Gi berbalik dan menyandarkan punggungnya di tembok samping
gerbang rumah Hyo Joo.
Hyo Joo yang tak
melihat apapun hanya bisa masuk kedalam rumahnya dengan hati yang penuh tanda
tanya.
Seung Gi yang
bersandar pada tembok itu hanya bisa menangis, karna ia tak percaya dengan apa
yang dilihatnya. Evil yang ia segel sekaligus ia cintai, masih hidup. Dan ia
bersyukur atas hal itu. Ia pun memutuskan untuk pulang setelah lama berdiam
disana.
Keesokkan
paginya, entah mengapa Seung Gi sudah terbangun disaat matahari belum
menampakkan wujudnya. Ia bergegas membersihkan tubuhnya. Dan entah mengapa ia
ingin sekali mengunjungi pantai kemarin.
Lalu tanpa
menunggu waktu lama, ia pun langsung melangkahkan kakinya menuju kesana,
padahal waktu masih menunjukkan 05.30 Kst. Ia yang mengenakan jeans selutut
berwarna putih dan kaos berlengan pendek dengan warna yang sama dibalut dengan
kemeja lengan panjang berwarna biru laut, yang tangan bajunya di gulung hingga
kesiku, itu sedang menyusuri pasir pantai yang masih sepi dari pengunjung.
Sesekali matanya
memandang ke air laut, ia melanjutkan jalannya dengan wajahnya yang tertu duk,
ia menatap hamparan pasir yang sedang menjadi pijakannya sekarang.
Dan wajah itu
terangkat ketika ia menyadari bahwa ada sepasang mata yang memperhatikannya. Ia
melihat Hyo Joo yang sedang tersenyum manis kepadanya. Hyo Joo terlihat
mengenakan dress merah muda sedikit diatas lutut dengan rambut panjangnya yang
tergerai.
Seung Gi
mengerjapkan matanya berkali-kali dan itu memang benar Hyo Joo, Hyo Joo yang
sedang berjalan menuju kearahnya.
Dan disinilah Hyo
Joo, dihadapan Seung Gi yang sedang memeluknya. Di udara pagi yang sejuk,
dihadapan air laut yang jernih dan tenang.
''Hyo Joo-ah,,,,''
gumam Seung Gi lirih.
''Ne Seung Gi-ah,
ini aku.'' jawab Hyo Joo masih dengan senyuman indahnya.
''Ku kira
kau........''
''Ne, aku juga
mengira seperti itu,'' sela Hyo Joo, ''Tapi nyatanya tidak.'' Seung Gi
mengangkat tangannya untuk memeluk tubuh yang ada didepannya saat ini.
''Saranghae,,,,,,,,''
''Nado
saranghae,'' balas Hyo Joo.
Matahari pagi dan
lautan itu serta pasir ini menjadi saksi bisu kedua pasangan yang sedang
berjalan sambil bergandengan tangan itu.
Pasangan yang
mustahil untuk bersama, namun nyatanya mereka bersatu, setelah mereka terpisah
oleh waktu. Dan dipertemukan disini, disalah satu pantai yang berada di Busan.
.........End......
Wuhuuu seruuuu
ReplyDelete