First Sight- Upi Hwang [OneShoot]
Cast :
Shannon William. Bambam
Other Cast : Got7, Kim Dani, Ahn Eunjin
Cameo : Ok
Taecyeon, Nichkhun Horvejkul.
Cover by :
Catastrophe Art
Genre :
School-life, Friendship.
Author : Upi
Hwang.
Lenght : Oneshoot
Can you love me?
Can you love me?
Yeoja maeum da
sobakhaeseo
Saranghae hanmadie
Modeungeol dajuge
doeneungeol
So will you love me?
Shannon, wanita
cantik itu tidak sengaja menabrak pria ketika ia sedang mendengarkan musik di
trotoar jalan, itu terlihat dari
earphone putih yang ia pakai.
Pria yang sedang
bercanda ria dengan teman-temannya sekaligus pria yang ditabrak itu berhenti,
dan menatap Shannon. Begitupun sebaliknya.
Shannon
membungkukkan badan dan kepalanya. ''I'm sorry sir,'' ucapnya dengan bahasa
inggris yang fasih.
''Yeah, i'm all
right.'' jawab pria itu sambil tersenyum, bertepatan dengan itu, Shannon
mengangkat kepalanya dan melihat senyuman itu. Nae joaheyo,,,,, batinnya.
Setelah
mengucapkan hal itu, pria tadi pun melanjutkan jalannya karna teman-temannya
sudah jauh berada didepan. Dan Shannon juga melanjutkan jalannya kembali.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
Shannon, sekarang
ia sedang berdiri didepan gerbang sekolah barunya, Seoul International Art School.
Ia menutup matanya, membiarkan angin menerpa wajah dan rambutnya. Rambutnya
yang tergerai berkibar tertiup angin.
Ternyata
dibelakangnya ada seseorang yang kebetulan sedang berjalan kearahnya, ia
menghirup aroma alami yang tercium dari rambut Shannon. Harumnya,,,, batin orang itu. Lalu ia melihat wajah Shannon, Ah neomu yeppo,,, batinnya kemudian.
Kemudian saat
orang itu sedang asik melihat Shannon yang masih memejamkan matanya, ada yang
memanggilnya.
''Bambam hyung,''
orang itu yang ternyata bernama Bambam mengalihkan pandangannya dari Shannon,
kearah orang yang memanggilnya yang ternyata adalah Yugyeom, salah satu
sahabatnya.
''Ne, Yugyeom-ah,
wae?'' teriak Bambam sambil berjalan menuju Yugyeom meninggalkan Shannon.
''Kenapa kau disitu
saja? Kha, Mark hyung dan JaeBeom hyung sudah menunggu.'' ucap Yugyeom. Bambam
mengangguk.
''Araseo, kha.''
Saat Bambam pergi,
Shannon membuka matanya lalu ia melihat punggung Bambam yang semakin menjauh.
Ia mengerutkan keningnya, setelahnya ia mulai memasuki halaman sekolah.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
''Jadi kau murid
baru itu?'' tanya yeoja tinggi berambut hitam panjang, yang diketahui bernama
Eunjin, Shannon mengangguk.
''Ah kau mengerti
bahasa korea?'' tanya gadis yang berkacamata, Dani.
''Ne, nae eomma
hanguk saram. Jadi aku mengerti dan bisa.'' ucap Shannon dengan bahasa korea
yang fasih.
''Woaaah,''
komentar Eunjin dan Dani bersamaan. Shannon, ia hanya tersenyum melihat
ekspresi dua teman barunya itu.
Memang wajah
Shannon itu terlihat western,
dikarnakan ayahnya seorang British.
Jadi tak heran dia lebih terlihat ke western dibanding korea. ''Ne, aku butuh
bantuan kalian. Mannaseo bangapseumnida.''
''Ne, selamat
bergabung di sekolah ini.'' ucap Dani.
''Ne semoga kau suka kamar nya.'' lanjut
Eunjin. Shannon mengangguk sambil tersenyum yang menampilkan gigi kelincinya.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
''Bammie-ya tolong
ambilkan bukuku di Eunjin-ssi,'' ucap Youngjae.
''Kenapa aku hyung?''
tanya Bambam.
''Ouh hayolah
Bammie-ya, bukankah hari ini kau ada kelas dengannya.'' Bambam nampak berfikir.
''Aku tidak tau
Eunjin mana yang kau maksud hyung,''
''Ouh Bammie-ya,
jangan bercanda. Dia satu kelas denganmu saat pelajaran Song sonsaengnim. Ahn
Eunjin.'' jelas Youngjae. Bambam, ia mengangguk.
''Araseo.''
ucapnya sebelum meninggalkan kamar mereka.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
Sekarang Bambam
sedang berada di depan pintu kamar Eunjin. Ia menarik nafasnya sambil menutup
matanya, karna ini pertama kalinya ia ke asrama wanita. Saat ia sedang
melakukan itu, seorang wanita berambut pirang panjang dengan poni depannya
berhenti ketika melihatnya.
Wanita yang tidak
lain adalah Shannon, terpaku melihat pemandangan saat ini. Dan tepat saat ia
sedang menatap Bambam lekat, Bambam membuka matanya. Bambam pun terpaku. Ia
terlihat menahan nafasnya agar detak jantungnya yang tak beraturan tidak
terdengar oleh Shannon. Wajah Shannon memerah sempurna.
''Bambam
sunbaenim, apa yang kau lakukan disini?'' tanya Dani yang baru datang, suara
yang sukses menyadarkan Shannon dan Bambam dari kebisuan mereka.
''Ah anu,,,''
Bambam terlihat mengumpat karna kegugupannya. Sedangkan Shannon hanya menggaruk
tengkuknya yang tidak gatal. ''Aku disuruh Youngjae hyung untuk mengambil
bukunya di Eunjin-ssi.'' lanjut Bambam setelah berhasil mengatasi kegugupannya.
''Tapi Eunjin
eonni baru saja mengembalikannya kepada Youngjae oppa.'' jawab Dani.
''Mwo? Jinjah?''
Dani mengangguk. Bambam terlihat sangat kesal. ''Araseo, gomaweoyo.'' ucap
Bambam. Dani mengangguk. Bambam meninggalkan kamar Shannon dan Dani sambil
terus menggerutu tidak jelas.
Shannon masih
terpaku didepan pintu, menatap kepergian Bambam. ''Wae eonni?'' tanya Dani,
Shannon seketika sadar,
''Ne?''
''Ani, kha kita
masuk.'' ucap Dani. Shannon mengangguk, dan mengekor Dani yang sudah lebih dulu
berjalan kedalam kamar.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
''Dia itu orang
yang baik eonn.'' ucap Dani tiba-tiba, dan seketika membuat suasana yang tenang
menjadi sedikit gaduh, apalagi Eunjin yang langsung berlari menuju ke kasur
Dani,
''Nugu?'' tanya
Eunjin.
''Bambam
sunbaenim, dia itu orang yang baik.'' ulang Dani. Dua ekspresi berbeda dilihat
Dani. Shannon menampilkan ekspresi penasaran, sedangkan Eunjin menampilkan
ekspresi malasnya.
''Kenapa kau jadi
membicarakan dia...'' komentar Eunjin.
''Sepertinya ada
yang menyukainya.'' goda Dani, wajah Shannon memerah, sedangkan Eunjin yang
tidak tau apa-apa hanya mengerutkan keningnya. ''Dia itu orang Thailand, dan ia
itu trainee JYP Ent, ini adalah tahun keduanya disini.'' jelas Dani.
''Ouh hayolah Dani
berhenti membicarakan napeun namja itu!''
''Napeun?'' ulang
Shannon. Eunjin mengangguk. ''Ne dia itu menyebalkan, dan itu sangat buruk.''
Shannon mengangguk. Lalu Eunjin mengerutkan keningnya. Ia menatap Shannon, dan
terlihatlah semburat merah muda di kedua pipi Shannon, ''Omona, jangan bilang
kalau kau itu.......??'' ucap Eunjin tak percaya.
''Ne, Shannon
eonni menyukainya!'' ucap Dani.
''Yak, siapa yang
suka siapa heoh?'' elak Shannon. Namun terlambat, karna Eunjin dan Dani sudah
mulai menggodanya.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
''Youngjae-ya,''
''Ne, Jinyoung
hyung, wae?'' tanya Youngjae yang masih tidak mengalihkan pandangannya.
Sekarang mereka sedang berada di aula asrama. Disana juga terdapat seorang Mark
Tuan dan Jackson Wang yang sedang bermain catur, dan masih banyak siswa
lainnya.
''Dimana Bambam?''
tanya Jinyoung.
''Dia sedang di
kamar, bersama Yugyeom,'' jawab Youngjae tanpa melihat Jinyoung. Jinyoung yang
sudah selesai urusannya dengan Youngjae langsung pergi meninggalkan Youngjae di
aula. Ia pergi menuju kamar Bambam dan Yugyeom.
Ia langsung masuk,
ketika menyadari pintu tidak dikunci. Lalu terlihat seorang Bambam yang sedang
tidur-tiduran dikasurnya. Yugyeom? Iyah tidak terlihat didalam kamar itu, entah
dimana dia sekarang ini. ''Bammie-ya,'' rajuk Jinyoung. Bambam sedikit
terkejut, terbukti dengan menengoknya ia kearah panggilan. Namun setelahnya ia
kembali keposisi awalnya.
''Ne hyung,
waeyo?''
''Niatnya aku
ingin mengajakmu ke Queens kafe malam ini,'' Jinyoung melihat jamnya. ''Tapi
sepertinya kau sedang tidak mau keluar.'' lanjutnya. Bambam yang mendengar
jawaban Jinyoung, langsung terduduk tegas.
''Ani hyung, kha
kita pergi.'' ucapnya. Jinyoung, dia hanya tersenyum melihat tingkah Bambam.
Mereka pergi ke Queens kafe.
@Queens kafe.
''Eunjin eonni,
apa tidak apa-apa, jika kita pergi malam-malam seperti ini?'' tanya orang itu.
''Ne Shannon-ah,
tidak apa-apa, besok hari sabtu jadi kita bisa datang lebih siang untuk memulai
pelajaran.'' jelas Eunjin. Lalu Eunjin menarik lengan Shannon agar cepat masuk
ke dalam kafe, karna keadaan diluar cukup dingin di akhir tahun ini.
''Ah dinginnya,''
komentar Eunjin saat mereka sedang menunggu pesanan mereka datang.
Satu detik kemudian,
''Ouh Eunjin-ah,
kau juga disini?'' tanya seseorang, Eunjin dan Shannon menengok kearah orang
yang baru datang itu. ''Bolehkah kami gabung dengan kalian?'' tanyanya
kemudian. Eunjin mengangguk ketika ia tau siapa dua orang yang baru datang itu.
Ia tersenyum jahil ketika mengetahui siapa orang yang bersama dengan pria yang
baru saja bertanya padanya. Sedangkan Shannon, ia menundukkan kepalanya ketika
ia merasa diperhatikan.
''Ne Jinyoung
oppa, duduk saja.'' ucapnya lembut.
''Oppa?'' ulang
orang yang bersama Jinyoung itu, orang yang tak lain adalah Bambam. Eunjin
menatap Bambam, lalu ia menampilkan tatapan deathglare kepada Bambam.
''Ne, waeyo?''
''Sudahlah,
Bammie-ya, aku yang menyuruhnya memanggil seperti itu.'' Bambam mengangguk,
lalu ia menengok kesampingnya, kebetulan ia duduk disamping Shannon. Ia melihat
Shannon yang sedang mengatur pernafasannya. Jinyoung juga memperhatikan
Shannon. ''Ah kau murid baru?'' tanyanya hati-hati. Shannon mengangkat
kepalanya, lalu mengangguk.
''Ne, Shannon
William imnida.'' ucapnya,
''Ah, Park
Jinyoung imnida, dan ini, dia Bambam, dia sedikit pemalu.'' ucap Jinyoung
sambil tersenyum jahil.
''Hyung.........'' rajuk Bambam. Namun Jinyoung hanya nyengir. Tak lama
setelah percakapan, pesanan mereka datang, dua gelas coklat panas, dan dua
gelas kopi americano.
Mereka larut dalam
percakapan santai, dan saat Bambam serta Shannon sibuk meminum minuman mereka,
Eunjin mendekatkan bangkunya kebangku Jinyoung, kemudian ia membisikkan
sesuatu. ''Oppa, bukankah mereka terlihat serasi?''
Jinyoung melihat
Bambam dan Shannon yang kebetulan sedang saling bertukar senyuman. Lalu ia
mengangguk.
''Shannon, ia
menyukai Bambam-ssi.'' jujur Eunjin. Jinyoung yang sedang minum, hampir saja
tersedak kopinya ketika mendengar pengakuan itu.
''Mwo?''
''Hush,'' desis
Eunjin, ia mengangguk. ''Bolehkah aku meminta sesuatu padamu oppa?''
''Apa?''
''Tolong cari
tau apakah Bambam memiliki perasaan yang sama seperti sahabatku itu,'' Jinyoung
nampak berfikir. ''Ayolah oppa, bukankah aku sudah kau anggap sebagai adikmu
sendiri?'' desak Eunjin. Memang benar, Jinyoung selama ini sudah menganggap
Eunjin sebagai adiknya sendiri, itu semua berawal dari seringnya Jinyoung
membantu Eunjin jika Eunjin sedang kesulitan. Setelah cukup lama berfikir,
Jinyoung akhirnya mengangguk. ''Gomaweo oppa.''
''Sudahlah, Kha,
sudah malam, nanti kepala asrama marah jika kita pulang terlambat.'' ucap
Jinyoung ketika selesai melihat jam ditangannya. Mereka mengangguk, lalu pergi
meninggalkan kafe setelah sebelumnya membayar minuman mereka, kali ini Jinyoung
yang membayar minumannya, termasuk minuman Shannon dan Eunjin.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
Hari sabtu, mereka
masuk ketika waktu sudah mulai siang, namun masih ada saja guru yang mengajar
pagi, yaitu seperti Kang sonsaengnim, ia datang terlalu pagi untuk hari sabtu.
Dan untung saja, hari ini Shannon tidak terlambat.
Ia masuk kelas,
lalu duduk di barisan ke-4 dari depan, ke-2 dari samping dekat pintu. Sepuluh
menit sudah berlalu setelah dimulainya pelajaran Kang sonsaengnim, lalu pintu terbuka.
Shannon masih terfokus dengan bukunya, ketika pintu itu terbuka.
''Yak, kenapa kau
selalu terlambat dipelajaranku Bhuwakul-ssi?'' ucap Kang sonsaengnim pada pria
yang baru saja datang.
''Jeoseonghamnida
sonsaengnim,'' ucapnya menyesal.
''Baiklah, tapi jika kau telat lagi jangan
harap untuk bisa masuk kekelasku,'' peringatan dari Kang sonsaengnim, ia hanya
mengangguk. Lalu ia berjalan ke bangku kosong yang kebetulan berada di belakang
Shannon, setelah Kang sonsaengnim menyuruhnya duduk.
Ketika sampai
disamping Shannon, ia melirik ah bahkan ia menengok dan memperhatikan Shannon
setelahnya ia duduk dibangku paling belakang.
''Selalu saja
terlambat!'' ucap seseorang yang berada disamping kiri pria itu, dia menengok.
''Ouh Yugyeom-ah,
kenapa kau tidak membangunkanku?'' tanya orang itu sedikit kesal.
''Aku sudah
melakukannya Bambam-ah, tapi kau saja yang tidak mau bangun,'' bela Yugyeom.
''Yah tapi
seha.....''
''Berhentilah
bicara di kelasku!'' ucap Kang sonsaengnim memotong pembicaraan antara Bambam
dan Yugyeom. Ternyata suara itu tidak hanya didengar oleh Kang sonsaengnim,
namun didengar juga oleh Shannon, alhasil ia pun menengok kebelakangnya. Lalu
tampaklah seorang Bambam. Shannon tampak terkejut. Terbukti dari mulutnya yang
berbentuk huruf O.
''Hi,'' sapa
Bambam tanpa suara,
''Ekhem,'' batuk
Yugyeom, suara kecil yang mampu membuyarkan keterkejutan Shannon, Shannon
tersenyum, kemudian berbalik dan kembali mendengarkan penjelasan Kang
sonsaengnim.
Tak terasa
pelajaran Kang sonsaengnim telah selesai, Shannon sedang membereskan
buku-bukunya ketika Bambam berada disampingnya. Shannon mendongak untuk melihat
Bambam yang berdiri disampingnya.
''Ternyata kau,''
ucap Shannon, lalu ia kembali membereskan buku-bukunya yang sempat tertunda.
''Apa kau mau ke
kantin?'' tanya Bambam.
''Mollayo,
Eunjin-ah dan Dani-ah belum mencariku.'' jawab Shannon sambil memasukkan buku
terakhirnya.
''Kalau begitu,
pergi bersama ku saja.'' ajak Bambam, Shannon menatap Bambam. Bambam tersenyum,
lalu segera mungkin ia menarik tangan Shannon meninggalkan kelas itu. Selama
perjalanan menuju kantin, Shannon sukses dibuat deg-deg'an oleh Bambam. Karna
Bambam tak jua melepaskan genggamannya sedari mereka dikelas tadi.
''Kau mau pesan apa?'' tanya Bambam ketika
mereka sudah duduk disalah satu bangku kantin.
''Aku tidak tau
makanan apa yang enak disini,'' komentar Shannon.
''Baiklah kalau
begitu kau tunggu disini.'' ucap Bambam, setelahnya ia berjalan meninggalkan
Shannon dan memesan makanan untuk mereka berdua.
Shannon memegang
Dadanya yang terus saja berdetak tak karuan, ''Oh My God, aku sungguh
menyukainya. Aku menyukainya sejak hari itu. Aku menyukainya pada pandangan
pertama.'' gumam Shannon.
''Jinjahyo?
Eonjena?, eodiseo?'' tanya seseorang yang baru saja duduk. Shannon terkejut, ia
menengok kearah orang itu, ''Hi, i'm Mark Tuan, and you?'' ucap + tanyanya
dengan bahasa inggris yang fasih.
''I'm Shannon
William, senang berkenalan denganmu, sunbaenim?'' ucap Shannon sedikit ragu
menyebut kata Sunbae.
''Aigo, kau kiyeon
yeoja.'' komentar Mark sambil mengacak-acak rambut Shannon, karna ia terlalu
gemas melihat wajah Shannon.
''Yak sunbae,''
''Oppa, panggil
saja aku Mark oppa,'' ucap Mark ketika Shannon memanggilnya sunbae.
''Araseo,
algaeseumnida.'' jawab Shannon. Tak lama Bambam datang dengan dua nampan.
''Woah, cinta
memang hebat,'' komentar seseorang yang baru datang. Dia adalah Jackson Wang.
''Apa maksudmu
hyung?'' tanya Bambam merengut.
''Ani, Mark
hyung, kau dipanggil JaeBeom hyung,'' ucap Jackson, lalu ia berlalu dari sana.
''Araseo,''
ucapnya pada Jackson. ''Hei berjuanglah uri Bammie!'' teriak Mark yang sudah
berjalan menjauh dari Bambam dan Shannon.
''Heoh, apa
maksudnya itu.'' gerutu Bambam sedangkan Shannon hanya tersenyum.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
25 Desember 2015
Hari ini murid
Seoul International Art School sedang libur, banyak yang pergi berjalan-jalan.
Shannon yang baru masuk kedalam kamar,
tampak bingung karna terdapat bingkisan diatas kasurnya. Shannon membuka
bungkusan itu, yang ternyata adalah sebuah coat merah hangat dengan hodie yang
berbulu. Disana terdapat sepucuk surat.
''Eunjin eonni,
waeyo?'' tanyanya ketika melihat pengirim hadiah itu yang ternyata adalah
Eunjin.
Happy Mary Christmast Shannon-ah^^
Pakailah coat ini, aku
dan Dani menunggumu di taman yang berada didekat sungai Han, datanglah,
palliwa!! :)
Shannon mengerutkan
keningnya, ia bingung kenapa tiba-tiba seperti ini. Tapi ia masih melakukan
perintah Eunjin, ia mengenakan coat merah itu dan pergi ke taman yang berada
didekat sungai Han.
Percayalah, ada
sebuah rencana yang sudah dipersiapkan oleh Eunjin dan Dani.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
''Bammie-ya, palliwa!'' suruh Jinyoung
via telphone.
''Ne, hyung
tunggu.'' balas Bambam, ia sedang memakai hodie hangatnya.
''Palliwa, disini dingin.''
''Araseo hyung,
araseo.'' ucap Bambam sebelum menutup sambungan telphone.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
Shannon sudah
berada ditempat tujuan, namun ia mengerutkan keningnya karna ia tak menemukan
siapapun disana. Akhirnya Shannonpun mengeluarkan ponselnya, dan mencari kontak
Eunjin kemudian menghubunginya.
''Yoboseyo,'' ucap
Shannon ketika panggilan itu diangkat oleh Eunjin.
''Kau dimana
eonni? Aku sudah berada disini.''
''Jinjahyo? Ah kau tunggu sebentar ne,''
''Araseo, keundae
palliwa eonni, disini dingin.'' ucap Shannon mengakhiri sambungan.
Lima menit kemudian,
tak ada tanda - tanda akan kehadiran Eunjin maupun Dani. Shannon menghela nafas
frustasi, iapun terduduk lemas dibangku yang terdapat ditaman itu, ia menghela
nafas berat.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
Bambam, ia sudah sampai
ditaman ini dari dua menit yang lalu, ia sedang mencari keberadaan hyungnya
itu. Ia terus berjalan hingga akhirnya ia melihat seorang gadis berambut pirang
panjang dengan coat berhodie warna merah. Bukankah
itu??? Batin Bambam bertanya - tanya. Dan ia langsung menghubungi Jinyoung
ketika ia menyadari sesuatu.
''Hyung,''
''Ouh ne Bammie-ya,''
''Apa kau yang
merencanakan semuanya?'' tanya Bambam langsung.
''Hehehehe, sudah yah. Selamat berjuang!''
ucap Jinyoung mengakhiri percakapannya.
''Aish.......''
gerutu Bambam.
Akhirnya, mau tidak
mau, Bambam pun menghampiri Shannon, dan langsung duduk disamping gadis itu.
Shannon menatap
diri Bambam bingung.
''Kenapa kau
disini?'' tanya Shannon polos.
''Seharusnya aku
yang bertanya seperti itu.'' ucap Bambam.
''Aku menunggu
seseorang,''
''Dia tidak akan
datang.'' Shannon menatap Bambam, begitu pun dengan Bambam. Sekarang mereka
saling berhadapan, kemudian Bambam memegang bahu Shannon dan menatap gadis itu
lekat. ''Dengar Shannon-ah, mereka itu tidak akan datang. Karna ini semua
direncanakan untuk kita.''
''Maksudmu?''
''Mereka tau
bahwa nae joahaeyo ah ani, nae saranghae.'' jelas Bambam. Shannon terpaku
seketika mendengar penjelasan Bambam. Bambam yang tak mendapat respon,
melanjutkan perkataannya, ''Aku menyukaimu sejak pertama kali melihatmu. Yaitu
di depan pintu gerbang sekolah, awal kau masuk sekolah itu. Dan, maukah kau
menjadi nae yeojachingu?'' tanya Bambam.
Shannon masih
mencerna apa yang sebenarnya terjadi, ''Bambam-ah,,,,,''
''Ne?'' Shannon
terharu, lalu
''Ne aku mau.''
ucapnya tersenyum. Bambam yang melihatnya ikut tersenyum.
''Gomaweoyo,
jeongmal gomaweo.'' ucapnya sambil memeluk Shannon.
''Tapi, kurasa
bukan kau yang jatuh cinta pada pandangan pertama.'' komentar Shannon. Dan
seketika Bambam langsung melepaskan pelukannya.
''Maksudmu?''
''Yang jatuh
cinta pada pandangan pertama itu aku, bukan kau. Karna pertama kali kita
bertemu itu di jalan setapak yang menuju ke Seoul International Art School.
Waktu itu aku menabrakmu.'' jelas Shannon, Bambam yang mendengar penjelasan itu
langsung berfikir.
''Kufikir saat
itu aku ditabrak oleh seorang yeoja yang.......'' belum selesai Bambam bicara,
Shannon langsung memotong perkataannya.
''Saat itu
rambutku sedang di gelung, jadi tak terlihat rambut pirang panjangku.''
Bambam mengerutkan
keningnya. Lalu sebuah lampu berpijar terang di kepalanya.
''Ah kau benar.....
Hehehehehe'' ucapnya sambil nyengir.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
''Misi berhasil!''
teriak Jinyoung,
''Jinjahyo oppa?''
tanya Eunjin, Jinyoung mengangguk.
''Woah oppa kau
hebat,'' puji Dani.
''Aniyo, ini juga
berkat kalian. Terutama kau Eunjin-ah,'' ucap Jinyoung.
''Seharusnya kita
tak boleh seperti ini.'' komentar Jaebeom yang baru duduk disamping Jinyoung
dengan secangkir kopi ditangan kirinya. Sekarang mereka semua sedang menikmati
hangatnya kopi di Queens kafe.
''Tak apa hyung,
ini juga kan baik untuk mereka,'' bela Youngjae.
''Tapi kira-kira apa yang akan dilakukan
Bambam hyung ya setelahnya....'' tanya Yugyeom sambil mengkhayal.
''Kau pikir apa
lagi heoh yang bisa dia lakukan,'' komentar Mark.
''Tentu saja
Kisseu..'' lanjut Jackson.
''Aish,,,,''
desis Eunjin dan Dani bersamaan.
Namun kemudian
mereka tertawa.
^^^^~~~~~~~~~^^^^
''Tapi aku senang
karna aku mencintaimu.'' ucap Bambam ''Meskipun aku kalah cepat olehmu.''
lanjutnya.
''Gwaenchana, aku
tidak akan bilang pada siapapun. Yakseok'' ucap Shannon sambil menampilkan jari
kelingkingnya, Bambam menyambut jari kelingking itu. Setelahnya, perlahan namun
pasti, wajah mereka saling mendekat hingga akhirnya bibir mereka saling bertaut
mengalirkan kehangatan ditengah cuaca dingin yang menusuk tulang.
''Ouh, Mwoya?''
ucap sebuah suara mengejutkan Shannon dan Bambam. Alhasil mereka langsung
menghentikan kegiatan mereka. Bambam menengok keasal suara itu.
''Ouh Taecyeon
sunbae, kau disini?'' tanya Bambam, Taecyeon mengangguk.
''Nickhun hyung juga,'' ucap Taecyeon sambil
melirik Nichkhun, Bambam melihat arah tatapan Taecyeon dan benar disana memang
ada seorang Nichkhun.
''Aigo, uri
Bammie sudah besar rupanya.'' ucap Nichkhun lengkap dengan senyum jahilnya.
''Kajja Taecyeonnie, kita sudah mengganggu moment romantis mereka.''
''Araseo, araseo.
Yasudah lanjutkan lagi kegiatan kalian sebelumnya.'' ucap Taecyeon. Setelahnya
mereka berlalu.
Shannon hanya bisa
terkekeh geli melihat kepergian dua sunbae itu. Begitupun dengan Bambam.
Kemudian Bambam menatap Shannon, dan memeluknya erat, sangat sangat erat.
^The End^
0 comments: