Your Voice - Upi Hwang [OneShoot]

Your Voice - Upi Hwang [OneShoot]








Cast           : Baek Yebin, Kim Nam Joon aka Rap Monster.
Other cast : Baek Yerin, Park Jimin. Dll
Genre        : School-life, Friendship, family.
Cover by    : Adeladin Art @adeladin.wordpress.com
Author       : Upi Hwang
Lenght       : OneShoot.


   Warning!
  Ini fanfic murni fikiran author, dan jujur ini adalah fanfic pertama author dengan cast mereka, jadi jika banyak yang tidak sesuai author mohon maaf. Dan mungkin selama membaca, typo banyak bertebaran di fanfic ini.





Happy Reading~~


    Suasana jalan kota Seoul malam ini cukup sepi, dikarnakan waktu sudah hampir menjelang tengah malam. Dan didalam salah satu bis kota Seoul, hanya terdapat dua orang penumpang saja yang tersisa. Yaitu satu seorang pria tinggi yang berlesung pipi. Dan satu lagi seorang wanita mungil, sebenarnya ia bisa dibilang tidak pendek namun tidak juga tinggi.
   Gadis itu terlihat mengenakan kupluk berwarna merah dan sepasang earphone ditelinganya.
    Pria itu, pria yang memakai hoodie hitam, ia akan turun, namun ia berhenti ketika berada disamping gadis itu. *Heoh bukan tipeku! Dia tidak tinggi!* ucap pria itu dalam hati. Ia akan berjalan, namun terhenti kembali ketika ia mendengar gadis itu menggumamkan sebuah lagu.
    ''Eoh, suaranya.......''
    ''Hei nak, cepatlah jika kau ingin turun!'' ucap supir bis menyadarkan pria itu. ''Ah paman, baiklah. Maaf membuatmu menunggu.'' pria itupun akhirnya turun.
   Jarak dari tempatnya turun ke rumahnya cukup jauh, oleh karnanya ia pun berjalan kaki. Kegiatan seperti itulah yang ia jalani setiap hari. Dia adalah Kim Nam Joon atau yang sering dipanggil Rap Monster, siswa di Seoul Art High School.
   Setelah lima menit berjalan, akhirnya ia sampai di depan rumahnya. Ia langsung membuka pintu dan masuk. Didalam sana, tak ada seorangpun yang masih terjaga, dikarnakan waktu memang sudah menjelang tengah malam. Akhirnya ia pun hanya berlalu ke kamarnya.




                            ~~~¤¤¤~~~




    ''Rap Mons hyung, jankanman!'' panggil seseorang pada Nam Joon ketika ia sedang berjalan dikoridor seorang diri. Nam Joon melihat orang yang memanggilnya, sedang berjalan kearahnya.
    ''Ouh Jimin-ah, kukira siapa.'' ucapnya santai. Dan merekapun berjalan bersama, karna kelas mereka satu arah.

------------

    ''Hei, Jimin-ah,''
    ''Ne hyung, wae?'' tanya Jimin ngos-ngos'an karna ia baru saja selesai latihan basket. Dihadapannya terlihat Nam Joon yang sedang membaca buku.
     ''Apa kau lelah?''
     ''Ne hyung, sangat lelah!''
     ''Kalau begitu berhentilah bermain basket!''
     ''Yak hyung.'' lalu Nam Joon tertawa terbahak-bahak.
    ''Aku hanya bercanda, ige.'' ucap Nam Joon sambil memberikan sebotol air putih.
    ''Gomaweo hyung,'' Nam Joon mengangguk.
     ''Jimin-ah,''
     ''Ne hyung?''
     ''Sepertinya aku menyukai seorang gadis.''
     ''Mwo? Nuguya?'' tanya Jimin terkejut atas pengakuan Nam Joon.
     ''Molla,'' jawab Nam Joon santai. ''Aku hanya melihatnya dan mendengar suaranya di bis tadi malam.''
     ''Mwo? Ouh hayolah hyung, gurauanmu tidak lucu!'' tanggap Jimin. Nam Joon mengerutkan keningnya dan menatap malam Jimin yang sedang tertawa terbahak-bahak. ''Ouh hyung, kudengar ada murid baru dikelas vokal.'' ucap Jimin yang mencoba meredakan tawanya.
      ''Lalu?''
      ''Aku ingin tau siapa dia. Mungkin saja dia kiyeon yeoja dan bisa masuk kriteriaku.'' namun, Nam Joon memukul kepala Jimin dengan buku yang ia pegang. ''Aww hyung, sakit!''
    ''Jangan berfikir yang jorok kau!''
    ''Yak siapa yang berfikir jorok hyung?''
  Belum sempat Nam Joon menjawab, bel masuk sudah berbunyi, mereka berpisah.
Dan Jimin pun melakukan aksinya, sekarang ia sedang berada didekat kelas vokal.
    ''Hei, apa kau murid baru itu, ahgassi?'' tanyanya pada seorang gadis yang baru saja melewatinya. Gadis itu berhenti dan menatap polos wajah Jimin.
    ''Waeyo?'' ucap sang gadis dengan suara khasnya, yaitu suara yang tipis dan sedikit melengking. Jimin tertegun mendengar suara gadis itu. *Heoh, apa wanita ini seyakin itu masuk kelas vokal, dengan suara seperti itu?* batin Jim bertanya-tanya.
     ''A... Aniyo, hemm lalu apa benar kau yang bernama Baek Ye.....rin?'' tanya Jimin sedikit berfikir.
     ''Ani, naneun..........''
    ''Apa yang kau lakukan dengan sepupu kecilku heoh, Jimin-ssi?'' tanya sebuah suara yang menyebabkan Jimin dan gadis itu menengok.
    ''Ouh, Yerin-ah,'' ucap gadis itu.
   Gadis yang dipanggil Yerin berhenti disamping gadis tadi, ia menatap Jimin penuh selidik.
     ''Dia Baek Yebin, sepupu kecilku, bukan Baek Yerin. Baek Yerin na-ya!'' ucap Yerin jutek. Jimin menelan paksa ludahnya.
    ''Aa.... Araseo, neo Baek Yerin-ssi kurigo neo Baek Yebin-ssi?'' ucap Jimin sedikit takut sambil menunjuk Yerin dan Yebin bergantian.
     ''Yebin-ah, kha kita masuk........'' ajak Yerin. Yebin mengangguk. Dua gadis berbeda tinggi itupun berlalu meninggalkan Jimin.
     ''Heoh, dasar dua gadis aneh!'' gumam Jimin.


@Kelas Vokal.

     ''Yerin-ah...........''
     ''Ne, Yebin-ah waeyo?'' tanya Yerin ketika ia baru saja duduk.
     ''Tadi itu siapa?''
     ''Ah itu, dia itu Park Jimin. Dia terkenal suka mempermainkan wanita-wanita imut.'' jelas Yerin, lalu ia memperhatikan Yebin. Yebin yang merasa diperhatikan menjadi tidak nyaman.
     ''Yak waeyo?'' tanyanya jutek.
     ''Aigo, aigo. Kenapa kau bisa seimut ini? Kau terlalu imut untuk jadi sepupuku!'' ucap Yerin sambil tersenyum mengejek. Tapi Yebin tak menanggapi perkataan Yerin. Hari ini ia terlalu malas untuk meladeni sepupunya itu.




                            ~~~¤¤¤~~~




    ''Yak Yebin-ah, neo eodiseo?'' tanya seseorang dengan nada kesal terdengar di sambungan telphone. ''Palliwa!''
    ''Ne, eonni jankanman.....''ucap Yebin yang langsung berlari-lari meninggalkan toko buku, setelah ia membayar buku yang ia beli. Dan saat ia sedang berlari-lari di etalase toko itu, ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang pria tinggi berlesung pipi. Alhasil buku yang dibawa mereka pun berjatuhan, karna pria tinggi itu juga membawa sebuah buku.
    Yebin menghela nafas kesal dan ia berjongkok untuk membereskan buku-bukunya. Begitupun pria itu *Ouh, dia memakai almamater Seoul Art High School, ternyata dia satu sekolah denganku.*  batin pria itu yang terus memperhatikan Yebin.
    Yebin mengangkat wajahnya dan menatap aneh pada pria dihadapannya saat ini. Seketika wajah pria itu menampilkan ekspresi terkejut, terbukti dengan matanya yang membulat. Yebin mengerutkan keningnya. *Mwo, dia ini, tidak mungkin. Dia gadis yang kusuka itu!* pekik pria itu dalam hati.
     ''Yak apa yang kau lihat heoh?'' ucap Yebin lantang dan nyaring. Pria yang mendengar suara Yebin langsung nge-down seketika. *Apakah benar dia gadis yang dibis malam itu? Tapi tidak mungkin, suaranya sangat berbeda seratus delapan puluh derajat!* Jerit pria itu dalam hati.
     Yebin menatap tak percaya pria itu, karna pria itu masih saja menatap dirinya lekat, ''Dasar maniak!'' ucap Yebin, lalu ia maju selangkah dan, Bugh,
     ''Aww,'' jerit pria itu, karna salah satu buku yang dipegang oleh sang gadis telak mengenai kepalanya. ''Yak kau!'' teriak pria itu namun yang diteriaki sudah berada jauh didepannya. ''Aigo, apa-apaan gadis jelek itu!'' gerutu pria itu, kemudian ia membuka kembali buku yang tadi ia sedang baca, dan sedetik kemudian ia mengetahui, bahwa bukunya tertukar dengan buku Yebin. ''Yak..............''teriak pria itu frustasi.




                            ~~~¤¤¤~~~




    ''Heoh~~'' hela nafas seseorang.
    ''Kau kenapa Yebin-ah?'' tanya gadi lain yang tidak lain adalah Baek Yerin, ia bertanya ketika melihat kondisi Yebin yang mengenaskan. Dan ia sudah melihat Yebin yang menghela nafas berkali-kali.
     ''Aku kesal sekali hari ini, eonn.'' keluh Yebin.
     ''Waeyo?''
     ''Tadi siang aku menabrak seorang pria menyebalkan!''
     ''Jinjahyo?'' tanya Yerin yang membulatkan matanya, Yebin mengangguk. ''Nuguya?''
     ''Molla,'' jawab Yebin singkat.
     ''Ya sudah, lebih baik kau tidur, ini sudah malam!'' perintah Yerin sambil bangkit dari duduknya dan meninggalkan kamar Yebin.
     ''Ne eonni, jaljayo.'' ucap Yebin, setelahnya Yerin sudah tidak berada dikamarnya. Yebin bergegas membereskan buku-bukunya yang baru ia beli tadi, dan ia terpaku pada buku yang sedikit terlihat lusuh. Ia mengerutkan keningnya. ''Mwo, buku apa ini? Aku tidak pernah membelinya!'' Yebin membulak-balikkan buku itu, kemudian ia membuka cover nya dan dihalaman pertama terdapat bacaan, Rap Monster. ''Rap Monster, apa ini nama pemiliknya? Atau nama pengarang lain buku ini?'' Yebin mengerutkan keningnya, sebelum pergi tidur.




                            ~~~¤¤¤~~~




   Udara pagi ini begitu menusuk tulang. ''Heoh, kenapa dingin sekali.....''keluh seseorang yang lebih tinggi dari wanita yang berada disampingnya, wanita yang sedang fokus membaca bukunya. Gadis itu memperhatikan gadis yang berada disampingnya. ''Apa yang kau baca Yebin-ah?'' tanyanya.
     ''Entahlah Yerin-ah,''
     ''Aigo......'' ucap Yerin menggeleng-geleng.
     ''Ah Yerin eonni,,,'' *Ouh aigo, kenapa sepupu kecilku ini labil sekali!* batin Yerin. *Kadang memanggilku eonni tapi kadang tidak!'' lanjut batinnya.
      ''Wae?'' tanya Yerin malas.
      ''Apa Rap Monster itu sebuah nama? Atau suatu benda?'' tanya Yebin tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya. Lalu Yerin, ia menghentikan langkahnya dan menatap Yebin.
      ''Rap Mons...... Ter?'' tanyanya mengulang, Yebin menganggul. ''Aku rasa............'' belum sempat Yerin menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba saja ada seseorang yang menghampiri mereka.
     ''Hei, yeoja imut, ada apa kalian memanggil nama hyungku?'' ucap orang itu memotong perkataan Yerin. Yebin dan Yerin menengok kearah orang itu. Yerin yang melihat orang itu langsung menampilkan wajah bosan.
    ''Nuguya?'' tanya Yebin menatap pria itu.
    ''Kau tidak mengenalku nona? Kita mengobrol kemarin!''
    ''Apa kau orang yang sangat penting hingga aku harus mengenalmu?'' tanya Yebin dingin. Orang itu menatap tak percaya diri Yebin.
     ''Yak Park Jimin-ssi, berhentilah mengganggu sepupu kecilku ini!'' ucap Yerin akhirnya membuka mulut. Jimin, ia menatap Yerin.
     ''Yak nona, dengar yah, aku tidak mau mengganggu sepupu kecilmu itu. Tapi, tadi aku mendengar kalian membicarakan hyungku!'' ucap Jimin mulai emosi.
     ''Sudahlah eonni, kha kita pergi!'' potong Yebin sebelum Yerin membuka kembali suaranya. Yerin menatap Yebin dan Jimin bergantian sebelum akhirnya ia mengangguk. Mereka meninggalkan Jimin seorang diri, namun belum lima langkah,
     ''Yak kau napeun yeoja! Berhenti kau!'' teriak seseorang yang langsung berjalan menuju kearah Yebin dan Yerin. Dua gadis itu, mau tidak mau merekapun membalikan badan, dan ketika mereka mengetahui orang itu, Yebin dan Jimin membulatkan matanya, sedangkan Yerin, ia hanya menampilkan wajah bingung.
     ''Hyung, kau kenal mereka?'' tanya Jimin, namun bukannya menjawab, orang itu malah terus berjalan mendekat kehadapan Yebin.
     ''Neo........'' Yebin menunjuk orang itu sambil mengerutkan keningnya.
     ''Ne, berikan bukuku, napeun yeoja!'' Yebin yang mendengar orang itu memanggilnya napeun yeoja, sudah mulai mengeluarkan sudut siku-siku di keningnya.
     ''Mwo? Napeun yeoja?'' tanyanya tak percaya, orang itu mengangguk.
     ''Ne, neo napeun yeoja-ya,'' ulang orang itu.
    ''Yak kau, dasar Rap Monster maniak!''teriak Yebin lantang, ia sudah terlampau kesal. Orang itu, orang yang tak lain adalah Rap Monster mengerutkan keningnya.
    ''Yak berhentilah memanggilku maniak!''
    ''Waeyo? Kau saja........''
    ''Cepatlah, berikan bukuku. Palliwa!'' potong Rap Monster tak sabar. Ia tidak mau jika harus berlama-lama dihadapan wanita ini, setidaknya itulah yang ia fikirkan.
    Yebin terkekeh, ia menghela nafas mencoba mengatur emosinya. ''Araseoyo, ige.'' ucap Yebin sambil menyodorkan buku yang sedang dibacanya tadi. Rap Monster menatap sekilas Yebin, sebelum ia mengambil paksa bukunya dari genggaman Yebin.
    ''Gomaweoyo, gadis manis.'' ucap Rap Monster sambil mengusap-usap rambut Yebin.
    ''Yak, jauhkan tanganmu tuan!'' elak Yebin, ia membenarkan poninya. ''Sekarang kembalikan bukuku!'' pinta Yebin.
    ''Ah, aku hampir lupa, ige.'' ucap Rap Monster sambil menyodorkan bukunya, akan tetapi ia menjauhkan buku itu dari jangkauan Yebin, disaat wanita itu akan mengambilnya ia malah membenturkan buku itu ke kening Yebin. Cukup keras hingga,
     ''Aww, apoyo,'' rintih Yebin memegangi keningnya. Dan disaat itu jua, buku itu terjatuh dilantai. Yebin akan marah, namun,
    ''Jimin-ah, kenapa kau masih disitu, kajja!'' ajak Rap Monster.
    ''Ne? Ah ne hyung, kajja.'' jawab Jimin kikuk.
    ''Neo..... Dasar kau maniak!'' teriak Yebin, lalu -Bugh- Buku yang terjatuh dilantai itu melayang tepat mengenai kepala Rap Monster. ''Kajja, Yerin-ah,'' ucap Yebin meninggalkan tempat itu, dibelakangnya mengekor seorang Baek Yerin.




                            ~~~¤¤¤~~~



     ''Ouh ayolah ada apa denganmu, sepupu kecilku?'' Yebin yang mendengar akan panggilan itu, langsung memberikan deathglare kepada Yerin.
     ''Yak kau Yerin-ah,'' ucap Yebin, serak. ''Berhentilah memanggilku -sepupu kecilku- Bahkan tinggi kita hanya berbeda satu senti saja. Dan berhentilah menyuruhku memanggilmu -eonni- karna umur kita hanya terpaut satu bulan!'' teriak Yebin kesal.
     ''Araseoyo,......'' ucap Yerin mengalah, ia tau sekarang ini suasana hati Yebin sedang tidak baik. Ia pergi setelah mengatakan hal itu. Kemudian terdengarlah isak tangis.




                            ~~~¤¤¤~~~




     ''Huwa,,,,,, dasar kau napeun namja-ya. Napeun, napeun, napeun! Arrrrrgh.'' teriak Yebin dari dalam kamar.
     ''Yak Yebin-ah, apa kau sudah selesai?''
     ''Ne, Yerin-ah, jankanman.'' teriak Yebin lagi.


---------------------


      ''Ouh,''
      ''Waeyo?'' tanya Yebin malas ketika ia melihat ekspresi terkejut pada Yerin.
     ''Aniyo, hanya saja kenapa kau memakai kacamata ini?'' tanya Yerin sambil menunjuk kacamata kotak besar yang dipakai Yebin sekarang.
     ''Ini untuk menutupi mataku yang kacau.'' ucap Yebin datar.
     ''Aku tau, tapi matamu terlihat lebih besar!''
     ''Aku tidak peduli, kha, palliwa!'' ucap Yebin.




                            ~~~¤¤¤~~~




     ''Yak Yebin-ah, kumohon lepaskan kacamata itu, jebalyo.'' rengek Yerin ketika mereka sudah berada didalam kelas.
     ''Yak, ada apa denganmu heoh?''
     ''Mereka semua terus saja memperhatikanmu dan ini membuatku terganggu.'' pekik Yerin frustasi.
    ''Biarkan saja,'' tanggapan Yebin santai.
Tak lama setelah kedatangan mereka, Han Sonsaengnim datang. Suasana kelas yang tadi ramai, hening seketika.
    ''Annyeong,'' ucap Han Sonsaengnim singkat. ''Kalian pasti tau bukan, jika sekolah kita akan mengadakan pentas seni?'' murid seni vokal mengangguk. ''Dan tahun ini ada project spesial yang akan dilakukan oleh salah satu siswa kelas vokal dan siswa kelas vokal rapp, dan siswa yang terpilih itu adalah Baek Yebin dari kelas Vokal. Dan Kim Nam Joon dari kelas vokal rapp.'' ucap Han sonsaengnim yang langsung mendapatkan tepuk tangan yang meriah, ''Baek Yebin?''
     ''Naneun...!''
     ''Ige,'' ucap Han sonsaengnim memberikan selembar kertas yang berisi lirik. Yebin mengambilnya, lalu ia melihat judul kertas itu. -Be Warmed- ''Bekerja keraslah!'' Yebin mengangguk.


Jam Istirahat.

@kelas Vokal Rapp.

     ''Ouh, Baek Yebin-ssi, sedang apa kau disini?'' tanya seseorang yang tak lain adalah Park Jimin, Yebin menengok.
     ''Apa kau siswa kelas vokal rapp?'' Jimin menggeleng,
     ''Aku hanya sedang main disini.'' Namun Yebin tak mendengar ujaran Jimin. Ia malah bertanya pada orang yang berada didepannya.
      ''Permisi, apa ada Kim Nam Joon-ssi?'' tanyanya. Akan tetapi belum sempat orang itu menjawab ada suara dibelakang Yebin.
     ''Na-ya, ada apa?'' Yebin menengok dan membulatkan matanya ketika mengetahui siapa orangnya.
     ''Neo, bukankah kau Rap Monster, tapi kenapa......?''
     ''Ne, Rap Monster nama panggilanku. Sebenarnya ada apa?'' tanya Nam Joon aka Rap Monster, sekarang ia sedang duduk diatas bangku dengan kaki menyilang, Yebin, ia menghela nafasnya sebelum,
     ''Ige, Han sonsaengnim memberikannya padamu!'' ucap Yebin memberikan selembar kertas.
     ''Be Warmed?'' Yebin mengangguk.
     ''Ne, itu project kelas vokal dan vokal rapp untuk pentas seni tahun ini!'' jelas Yebin. ''Dan kau disuruh ketempat latihan setelah pulang sekolah!''
   Setelah mengucapkan itu, Yebin pergi meninggalkan kelas itu.
      ''Heoh, sombong sekali yeoja imut itu!'' ucap Jimin, tapi yang diajak bicara hanya diam memperhatikan kepergian Yebin.




                            ~~~¤¤¤~~~



   @Ruang latihan.

   Kriett

  Semua pandangan tertuju pada pintu masuk, ketika mereka mendengar suara pintu terbuka.
   ''Nam Joon-ssi, kenapa kau baru datang eoh?''
   ''Jeoseonghamnida Kim sonsaengnim.'' ucap pria berlesung pipi itu. Kim sonsaengnim mengangguk.
    ''Araseo, cepatlah kesini Nam Joon-ssi, partnermu sudah menunggumu sedari tadi!''
    ''Memangnya siapa partnerku, sonsaengnim?'' Kim sonsaengnim menunjuk gadis dengan poni depan dan rambut kepang duanya. Seorang gadis yang sedang berlatih pernafasan, seorang gadis yang lebih pendek darinya, seorang gadis yang selalu hadir dikehidupannya selama beberapa hari kebelakang ini. Seorang gadis yang tidak lain adalah Baek Yebin. Kim Nam Joon, ia membulatkan matanya, ''Sonsaengnim?''
     ''Ne?''
     ''Jadi dia itu partnerku kali ini?'' tanya Nam Joon tak percaya. Kim sonsaengnim mengangguk.
     ''Ne, waeyo?''
     ''Aa,,,,, aniyo. Sonsaengnim.'' ucap Nam Joon lemah, ia tak percaya dan tak mengerti kenapa harus seorang Baek Yebin yang terpilih? Apakah suara nyaringnya itu sangat bagus hingga tak ada yang mengalahkan? Atau para guru itu terpaksa memilih gadis ini? Memikirkan hal itu membuat lirik yang sudah dihapal Kim Nam Joon, hilang seketika.
     Ia berjalan menuju kearah Yebin, dan ketika ia berada dihadapan gadis itu, ia masih memperhatikan Yebin dengan tatapan tak percaya. Yebin, ia melihat hal itu, namun Kali ini ia hanya cuek.
     ''Kajja, kita mulai latihannya, Yebin-ssi. Nam Joon-ssi.'' ucap Kim sonsaengnim.
     ''Ne, sonsaengnim.'' setelah mengatakan itu, alunan musik mulai terdengar. Kim Nam Joon, ia tertegun ketika mendengar suara Yebin yang mulai menyanyikan lirik demi lirik. Lalu ia menatap Yebin lekat. *Suara ini, ini suara gadis itu!* batinnya *Jadi ini benar kau, gadis bis misteriusku?* lanjutnya.
     ''Wae Rap Monster-ssi? Kenapa kau terus menatapku seperti itu?'' tanya Yebin setelah mereka selesai latihan. Nam Joon yang mendapat pertanyaan itu hanya bisa tersenyum kikuk, sebelum
      ''Ne? Siapa yang kau maksud eoh? Na-ya? Its impossible!'' elak Nam Joon, sebuah elakkan yang terlihat sia-sia dimata Yebin.
      ''Araseo!'' ucap Yebin malas sebelum pergi meninggalkan Nam Joon sendiri diruang latihan.






                            ~~~¤¤¤~~~



    Hari demi haripun sudah berlalu dengan cepat, dan sekarang Nam Joon yakin jika gadis bis misteriusnya itu adalah Baek Yebin. Karna ketika ia mendengar suara Yebin bernyanyi, itu sama persis seperti suara gadis bis misteriusnya. Hubungan merekapun mulai membaik.
    Hari ini adalah hari terakhir mereka latihan bersama, sebelum pentas seni itu dilaksanakan. Dan karna hari ini adalah hari terakhir, merekapun pulang lebih lama dari hari-hari biasanya.
     Nam Joon, baru saja menginjakkan kakinya di halte bis ketika bis itu baru saja datang dan berhenti. Nam Joon baru akan masuk ketika ia melihat Baek Yebin dengan kupluk merahnya memasuki bis. *Ternyata memang itu kau!* batin Nam Joon tersenyum.
     Nam Joon berjalan kearah Yebin, lalu ia berdiri disamping tempat duduk gadis itu. Yebin menengok sekilas sebelum ia memasang earphone putihnya dan kembali sibuk dengan musiknya.
     Kemudian, tanpa diduga-duga, Nam Joon berjongkok dihadapan Yebin, ia memegang tangan Yebin, hal itu membuat Yebin terkejut dan ia membuka salah satu earphonenya. Ia menatap bingung diri Nam Joon.
     ''Rap Monster-ssi, wae..........?''
     ''I Love you, from first i listened your voice in the bis.'' Potong Nam Joon, Yebin tercengang mendengarnya, ia juga membulatkan matanya yang bulat. ''So, will you be my girlfriend, Yebin-ssi?'' tanya Nam Joon, sebuah pertanyaan yang benar-benar membuat Yebin mati kutu.
      ''Nae................. ''
      ''Terima, terima, terima!'' begitulah ucapan yang terdengar dari penumpang bis itu. Yebin memperhatikan semua penumpang dengan malu.
      ''Nae,,,,,,,,'' Nam Joon menatap Yebin lekat ''Aku tidak bisa menjawabnya sekarang, Rap Monster-ssi. Can you give me a time?'' ucap dan tanya Yebin. Nam Joon yang mendapat jawaban seperti itu mengangguk lemah.
      ''Araseo,''






                            ~~~¤¤¤~~~





     Hari ini adalah pentas seni yang sudah ditunggu-tunggu oleh siswa Seoul Art High School. Dan sekarang giliran penampilan Baek Yebin dan Kim Nam Joon. Sekarang Yebin menggunakan gaun putih berukatnya yang sangat cocok ditubuhnya.
   Mereka mulai bernyanyi.


[Baek Yebin] Kkeutnan jul arasseo
Chingudeuri malhaejwotdeon
Ibyeorui gongsik geudaeroraseo
Jeonhwal kkeonwasseo
Idaero myeochilman beotimyeon
Nan neogateun geo ijeul jul arasseo (hajiman nae anui naega)
Soksagine,
Dasi neomankeum saranghal saram
Tto eobseul georago (yeogi jeogi hemaeda)
Dasi naege
Doraol georago
Majimagil suneun eopdago
Geojitmal cheoreom
Chagapge eoreotdeon naui mam
Ne apeseon noganaerineun geol
Chuun gyeoureseo
Bomeuro gyejeori bakkwideut
Neo ttaemune noganaerineun jung
Sareureuk sareureuk
Noganaerineun jung
Sareureuk sareureuk
Geu ttaen wae geuraesseo?
Jigyeowoseo geuraenni
Animyeon naega mwonga jalmotaetdeongeoni  (namjadeuri geureotae)
Hangsang gyeote isseojugo
Jalhaejugo geureomyeon an doendae (nega joheun geol eotteokhae)
Ireon nal ullineun nega miwo
Yokhaebogo wonmanghadagado
Geojitmal cheoreom
Chagapge eoreotdeon naui mam
Ne apeseon noganaerineun geol
Chuun gyeoureseo
Bomeuro gyejeori bakkwideut
Neo ttaemune noganaerineun jung

[Rap Monster] Gone is the winter, right?
Heuneukkineun ne moseup ijen deo
Nan bogo sipji anha.
Nae maeumi geudaero
Neoege ga daheul suman itdamyeon
Ama neon altende.
Geuge malcheoreom swipji anha
Neo geureol ttaemada muneojyeo nae mam han kyeoni
Ulji ma, igeo hanaman kkok gieokhae
You're the only one, babe
It's true

[Baek Yebin] Geojitmal cheoreom
Chagapge eoreotdeon naui mam
Ne apeseon noganaerineun geol
Chuun gyeoureseo
Bomeuro gyejeori bakkwideut
Neo ttaemune noga naerineun jung
Sareureuk sareureuk
Noganaerineun jung
Sareureuk sareureuk
Naega baboraseo
Neobakke moreuneun naraseo
Geuraeseo
Dasi nongneun jung

                    (Lirik by Davichi feat Verbal Jint - Be Warmed)


    Setelah selesai, Nam Joon langsung turun meninggalkan panggung, namun sebaliknya Yebin malah tetap diam diatas panggung.
   ''Maaf sebelumnya, tapi aku disini ingin membuat pengakuan. Baek Yebin ingin membuat pengakuan kepada a good boy berlesung pipi disana,'' Nam Joon yang mendengar itu memberhentikan langkahnya dan berbalik menghadap panggung. Disana ia melihat Yebin yang sedang tersenyum kearahnya. ''Yak pria berlesung pipi, saranghae, kurigo, i will be your girlfriend.'' ucapnya.
      ''Woahh....'' ucapan kagum para penonton. ''Chukkaeyo,''
    ''Kalian, jangan tanya kapan ia menyatakan perasaannya padaku, karna itu suatu rahasia, ok!'' ucap Yebin sambil tersenyum. Lalu Yebin turun dari panggung, berlari kearah Nam Joon yang masih terbengong. ''Yak waeyo, pria berlesung pipi?'' tanya Yebin menggoda, setelahnya Nam Joon terkekeh dan sedetik kemudian Yebin sudah berada di dalam pelukannya.
      ''Woahhh.......'' sorakkan murid Seoul Art High School.
      ''Ige, mwoya?'' ucap Yerin tak percaya.
      ''Heoh ternyata Rap Mons hyung menyukai gadis imut itu!'' komentar Jimin yang berdiri disamping Yerin. Setelah mengatakan itu, Yerin dan Jimin pun tersenyum dan ikut bersorak bersama murid-murid lainnya.





                       -The End-

0 comments:

Unpredictable Love Part 8 [End] - Park Yeon Jung & Sung Byun Jae [Chapter]

Unpredictable Love Part 8 [End] - Park Yeon Jung & Sung Byun Jae [Chapter]


Author  : Park Yeon Jung & Sung Hyun Jae
Cast      : *Choi Siwon
              *Im Yoona
              *Ok Taecyeon
              *Ham Eunjung
Genre   : Romance, Friendship,Hurt, Family, Etc
Lenght  : Chapter



Sinopsis : " Dikehidupan yang akan datang aku ingin tetap menjadi salah satu bagian yang berharga dalam hidupmu lagi, sama seperti saat ini Im Yoona, Saranghae"
Rating :







Part   8



     Siwon melihat Eunjung menggumamkan sesuatu, namun ia tak mengetahui apa yang digumamkan oleh kekasihnya itu.
   Eunjung yang masih berdiri dipinggir jalan, tidak sanggup lagi melihat pemandangan ini, ''Aku kecewa padamu oppa, dan kali ini aku benar-benar kecewa!'' gumam Eunjung. Lalu ia berlari meninggalkan tempat itu.
    Dan tanpa pikir panjang lagi, ia langsung mengejar Eunjung yang sudah beranjak dari tempatnya berdiri tadi. Ia terus meneriaki nama gadis itu. Namun naas bagi Eunjung, karna saat ia akan berlari lebih jauh, ada sebuah truk yang menghantam tubuhnya hingga terlempar jauh kepinggir jalan.
       ''Brugh.''
    Siwon, Taecyeon dan Yoona terpaku seketika melihat itu, melihat banyak darah dikepala Eunjung.
      ''Jungie-ya......''
    Siwon langsung menghampiri tubuh gadis itu, lalu ia memapah kepala yang berlumur darah itu dipahanya. ''Jungie-ya, mianhae jeongmal mianhae!'' ucapnya sambil menangis, nada penuh penyesalan terdengar disana.
    ''Le...pas....kan aku, op,,,,,pa!'' ucap Eunjung tersenggal-senggal, ia tersenyum setelah mengatakan hal itu. Dan kemudian matanya tertutup.
     ''Ani, andwaeyo. Jungi-ya bangun, kumohon bangunlah! Jebal...'' teriak Siwon. Tak lama setelah itu ambulance datang dan membawa tubuh Eunjung.




                   ¤¤¤¤§§§¤¤¤¤



    Sudah enam bulan berlalu sejak hari itu, namun tubuh Eunjung tak jua bangun dan matanya tak jua terbuka. Sekarang ia masih terbaring dikamar rumah sakit Seoul, dikamar 112. Hari ini ada seorang wanita yang mengunjunginya, wanita itu meletakkan bunga disisi jendela kamar itu.
    ''Eonni, kenapa kau masih memejamkan matamu, heoh? Hari ini bunga sedang bermekaran, bukalah matamu. Ah aku pasti terlihat konyol karna memanggilmu eonni, tapi memang kau lebih tua dariku kan? Eonni.'' ucap wanita itu, ia terisak ketika mengatakannya, ia sedang berusaha menahan isak tangisnya. ''Eunjung-ah, mianhae jeongmal mianhae, ini salahku. Aku tau kau milik Siwon oppa, namun aku tidak mau melepaskan Siwon oppa untukmu. Mianhae jeongmal. Dan sekarang aku sudah mendapatkan hukuman dari keserakahanku. Taecyeon oppa, kami berpisah.'' kali ini ia, benar-benar tak bisa menahan tangisnya. ''Mianhae, jeongmal mianhae Eunjung-ssi.'' isaknya, ''Kapan kau akan bangun eoh? Ah aku kangen sekali melihat mu yang bersikap arogan demi melindungi Siwon oppa dariku.'' ucapnya setelah cukup tenang, ''Taecyeon oppa, dia sudah pergi sejak hari itu dan sekarang Siwon oppa juga akan pergi ke Amerika untuk menyelesaikan studinya, lalu kapan kau akan bangun eoh? Kumohon cepatlah buka matamu.'' lanjutnya.


    Flashback


   Enam bulan yang lalu.

   Ruangan itu begitu bising, karna dihiasi oleh isak tangis seseorang yang berada disana.
   ''Eunjung-ah, mianhae. Kumohon bukalah matamu!'' ucap salah satu orang itu.
   ''Ne, Eunjung-ssi, Siwon oppa benar, bukalah matamu, kami mohon.''
  Disana hanya ada tiga orang, dihadapan mereka ada seorang gadis yang sedang tertidur dengan nyaman dikasur rumah sakit, dikamar 112, gadis dengan pakaian khas rumah sakit dan selang yang berada di hidung dan mulutnya serta perban yang membungkus hampir setengah kepalanya. Dialah Ham Eunjung. Disampingnya duduk seorang Choi Siwon yang terus saja memegangi tangan dingin itu. Disamping pria itu ada seorang Im Yoona yang terus saja terisak dan dibelakang mereka berdua ada seorang Ok Taecyeon yang menatap nanar diri yang terbaring itu.
   Sedangkan orang tuanya, sedang beristirahat dirumah, karna sudah satu minggu mereka menunggui Eunjung tanpa makan dan istirahat yang cukup.
   Hari ini sudah menjelang malam, matahari sudah terbenam sejak lima belas menit yang lalu. ''Siwon-ssi, bisakah kau bergeser sedikit?'' akhirnya tanya seorang Taecyeon yang sedari tadi hanya diam. Siwon dan Yoona menatap Taecyeon. ''Kumohon!'' pintanya lagi, dan Siwon mau tak mau bergeser.
   Sekarang Taecyeonlah yang berada disamping gadis itu. Ia tersenyum sebelum memulai perkataannya. ''Eunjung-ah, aku senang walau cuma satu hari aku mengenalmu, tapi aku sungguh bahagia. Sungguh! Kau adalah gadis teraneh yang pernah kulihat, aku tak habis fikir kenapa kau bisa-bisanya menangis dipinggir jalan didepan pria yang tak kau kenal,'' Taecyeon terkekeh ketika mengenang hari itu.''Kukira kau gadis yang arogan namun aku salah, karna sebenarnya kau adalah gadis yang cengeng!'' Siwon dan Yoona memperhatikan Taecyeon yang terus berbicara. ''Tapi aku bersyukur karna kau mau menangis dihadapanku, karna sebelum kau belum ada gadis yang menangis didepanku seperti itu, kau tau saat kau menangis seperti itu, aku merasa menjadi pria sungguhan, dimana aku bisa menjadi tempat kekasihnya menangis. Aku merasa seperti seorang.......'' Taecyeon tak meneruskan kata-katanya, karna ia mulai terisak, ''Ah kau pasti bosan mendengar ocehanku, tapi kupastikan kau tak akan mendengarnya lagi besok, dan jika kau beruntung kita akan bertemu lagi. Oleh karna itu bangunlah......'' ucapnya. Ia berbalik, dan melihat Siwon dan Yoona sedang menatapnya tak percaya.
     ''Yoona-ah, aku tau ini bukan waktu yang tepat tapi,,,,'' Taecyeon menarik nafasnya berat. ''Tapi sama seperti halnya Eunjung melepaskan Siwon-ssi, akupun akan melakukan hal yang sama. Aku akan melepaskanmu, Yoona-ah. Dan sekarang kau bukan lagi kekasihku.'' ucap Taecyeon pada Yoona. Yoona yang mendengarnya, membulatkan matanya dan menutup mulutnya dengan telapak tangannya. ''Jangan merasa bersalah ne, karna aku rasa, kebahagianmu bukan bersama ku!'' lanjut Taecyeon, ia mengelus pucuk kepala Yoona, setelahnya ia pergi dan tak pernah kembali lagi kekamar itu.



    Flashback End.


     ''Kau tau, Eunjung-ah, ternyata hari itu adalah hari terakhirnya di negara ini, karna setelah hari itu, ia pindah ke luar negri. '' wanita itu mengusap lengan Eunjung. ''Dan ini sudah enam bulan setelah hari itu, lalu kapan kau akan bangun heoh?''
  Saat sedang asik bercerita, terdengar suara pintu terbuka. Wanita itu menengok, ''Siwon oppa,'' ucapnya. Siwon, pria itu tersenyum dan berjalan mendekat kearah wanita itu.
    ''Ternyata benar kau disini, Yoona-ah,'' ucapnya. ''Aku ingin berbicara denganmu, hari ini. Bisakah?'' tanyanya. Ia berdiri disisi ranjang. Yoona, ia menatap Siwon.
    ''Tapi jika aku pergi siapa yang akan menjaga Eunjung-ah? Paman dan bibi....''
    ''Mereka akan datang hari ini.'' potong Siwon. Yoona tampak berfikir sebelum akhirnya ia mengangguk.
   Siwon, ia memegang tangan Eunjung yang tak bergerak itu. ''Jungie-ya, mungkin ini saatnya aku melakukan kata-kata terakhirmu. Aku akan melepaskanmu, maaf aku tak bisa menepati janjiku untuk menjagamu hingga akhir. Maaf, maafkan aku sungguh. Semua salahku, ini karna keegoisanku yang terus menggenggam tangan gadis lain, meski kau ada di depanku. Dan sampai kapanpun aku tak bisa melepaskan genggaman ku ditangannya. Oleh karna itu maafkan aku, meski aku tak mau melepaskan mu namun kau sudah memintanya padaku, dan kau sudah menunggu akan hal ini selama enam bulan lamanya. Aku berharap saat aku benar-benar melepasmu, kau akan membuka matamu, Jungie-ya.'' ucap Siwon panjang lebar. Bertepatan dengan itu, kedua orang tua Eunjung datang.
    ''Paman, Bibi. Kami permisi dulu.'' pamit Siwon, Eunjung eomma mengangguk.
    ''Khamsamnida.'' ucap ahjussi. Siwon dan Yoona mengangguk.




                   ¤¤¤¤§§§¤¤¤¤




     ''Ada apa oppa?'' tanya Yoona, ia sedang menyisipi kopinya yang masih panas, sekarang mereka sedang berada di Hottest kafe. Siwon menatap Yoona, lalu ia memegang tangan kurus itu.
    ''Yoona-ah, lusa aku akan pergi.'' ucapnya. Yoona menatap Siwon lekat.
    ''Wae oppa? Kenapa mendadak sekali?'' tanyanya.
    ''Jeoseonghamnida Yoona-ah, tapi oppa harus cepat pergi ke Amerika. Kuharap kau mengerti.''
     ''Oppa,,,,,,,,,,,,'' ucap Yoona lirih.




   Ternyata dua hari bukanlah hari yang lama, karna sekarang Yoona sedang berada di bandara Incheon untuk mengantar kepergian Siwon.
   ''Oppa,''
   ''Yoona-ah, dikehidupan yang akan datang aku ingin tetap menjadi salah satu bagian yang berharga dalam hidupmu lagi, sama seperti saat ini Im Yoona, Saranghae.''
    ''Oppa,'' ucap Yoona lirih.
    ''Kau harus selalu sehat ne, karna tiga tahun lagi aku akan melamarmu.'' ucap Siwon sambil tersenyum. Kali ini airmata yang sedari tadi dicegah oleh Yoona, akhirnya meluncur dengan bebas dari dua matanya. Siwon yang melihat hal itu, menghapus airmata Yoona, lalu ia mencium pucuk kepala Yoona. Setelahnya ia mulai berjalan menuju pesawat penerbangannya.

...........................


  Yoona, ia membeli sebuket bunga Mawar putih untuk Eunjung, karna selepas dari mengantar Siwon, ia berniat mampir kerumah sakit. Dan disinilah dia, didepan kamar 112. Namun, kali ada yang berbeda dengan kamar itu, kamar itu sudah kosong.  Yoona yang melihat itu kalut bukan main,
   ''Yoona-ah, kau kah itu?'' ucap suara mengagetkan Yoona. Yoona menengok dan terlihat Eunjung eomma.
    ''Ouh ahjumma, ada apa ini? Kenapa kamarnya kosong? Dimana Eunjung eonni?'' tanya Yoona, matanya sudah memerah. Lalu ahjumma tersenyum, ia mengajak Yoona untuk duduk dibangku rumah sakit.
    ''Yoona-ah, gomaweo ne, selama ini kau sudah repot-repot mengurus uri Eunjung.'' ucap ahjumma, ia memegang tangan Yoona. ''Kami akan memindahkan uri Eunjung kerumah sakit lain di bagian negara ini. Kami akan memindahkannya ketempat yang jauh lebih tenang.'' ahjumma menghela nafas. ''Dokter bilang tempat yang tenang akan mempengaruhi emosi, dan pikiran seseorang. Jadi kami berfikir itu juga akan bagus untuk kesehatan uri Eunjung.'' jelas ahjumma.

    Hari itu adalah hari terakhir ia melihat Eunjung yang terbaring. Setelahnya ia tidak tau kemana Eunjung berada






                   ¤¤¤¤§§§¤¤¤¤







     Waktu terus berjalan, ini sudah hampir empat tahun setelah kejadian itu. Yoona juga sudah lulus dari Universitas.
     Sekarang ia sedang berjalan-jalan ditaman, karna hari ini ia sedang tidak bekerja. Ia mengenakan dress selutut biru awannya.
    ''Rasanya sangat nyaman, kejadian itu akan selalu membekas dihatiku. Eunjung-ah, Taecyeon-ah mianhae, jeongmal.'' gumam Yoona. Ia terus menunduk hingga ia berhenti karna ada seseorang yang menghalanginya. Yoona mendongak itu melihat orang itu, dan betapa terkejutnya ia ketika sosok orang itu.
    Ia tersenyum, dan matanya sudah berair, ia terharu melihat sosok itu. ''Oppa,''
   ''Ne, Yoona-ah, apa kabar?'' bukannya menjawab, Yoona malah memeluk erat orang itu. ''Oppa, neomu bogoshippeo. Neomu neomu neomu bogoshippeo.'' ucapnya terisak didalam pelukan hangat itu. Orang itu mengusap-usap pelan punggung Yoona.
    ''Nado, neomu neomu neomu bogoshippeo.'' ucapnya.


......................


    ''Ige,'' Yoona menerima minuman kaleng itu, sekarang mereka sedang duduk dibangku taman.
    ''Gomaweo, Siwon oppa.'' ucap Yoona sambil tersenyum. Siwon, pria itu mengangguk. ''Ku kira, kau tak akan kembali lagi!'' ucap Yoona ketika cukup lama keheningan terjadi diantara mereka. Siwon menatap Yoona.
    ''Yak, kenapa kau berfikir seperti itu? Aku kan sudah berjanji bahwa aku akan melamarmu! Jadi tentu saja aku akan kembali.'' ucap Siwon dengan nada yang dibuat marah. Namun bukannya menyesal, Yoona malah nyengir kuda.
     ''Gomaweo oppa. Kau sudah kembali lagi kesini.'' Siwon mengangguk, lalu ia memeluk tubuh kurus itu.
    ''Ah iya, aku lupa.'' ucap Siwon mengagetkan Yoona.
     ''Ada apa oppa?'' Siwon tersenyum, lalu ia mengambil sesuatu dari dalam kantung celananya. Yoona mengerutkan keningnya.
     ''Yoona-ah, maukah kau menikah denganku?'' tanya Siwon sambil menyodorkan sebuah cincin putih yang diatasnya sebuah berlian kecil. Yoona terharu melihatnya, kemudian ia mengangguk. Dan sedetik kemudian, cincin itu sudah terpasang indah di jari manisnya. ''Gomaweo.'' ucap Siwon.

    Mereka saling terdiam untuk beberapa saat, hingga akhirnya Siwon membuka pembicaraan. ''Kira-kira bagaimana kabar Eunjung-ah saat ini? Aku merasa sangat bersalah padanya.''
   Yoona menatap Siwon, ''Aku juga tidak tau oppa, dia pergi dihari yang sama saat kau pergi ke Amerika.'' jawab Yoona,
    ''Jinjahyo?'' Yoona mengangguk.
    ''Pasti berat untukmu, kau hidup sendiri selama waktu tiga tahun belakangan ini.''
   Yoona yang mendengar itu merengut, ''Yak apa maksudmu hidup sendiri? Tentu saja tidak, aku hidup bersama orang tuaku dan teman-temanku!'' lelucon Yoona. ''Tapi kuharap mereka bahagia.'' lanjutnya.






                   ¤¤¤¤§§§¤¤¤¤






   Jinan, tempat indah dimana sisi jalannya banyak dihiasi pohon bunga sakura. Disana sedang ada festival musim semi, dan disini ada seorang photograper yang sedang mengambil gambar dengan objek wanita yang sedang mengobati seorang bocah kecil.
   ''Yak, seharusnya kau lebih berhati-hati boy,'' ucap wanita itu setelah selesai mengobati lutut yang terluka itu. Sang photograper, bukannya memotret malah hanya memperhatikan wanita itu. Wanita yang mengenakan Jeans hitam dan kaos putih polos yang dibalut sweater berwarna sama dengan jeansnya. Wanita itu bangkit dari jongkoknya, kemudian ia menghadap kearah photograper itu, ia menatap lekat sang photograper.
   Bertepatan dengan itu, hoodie yang digunakan sang photograper terbuka, dan menampilkan rambutnya yang jabrik.
   Mereka saling bertatapan, sebelum akhirnya sang photograper, berjalan kearah wanita itu. Dan langsung memeluknya. ''Eunjung-ah, saranghae.......''
    ''Taecyeon-ah,'' ucap Eunjung lirih. ''Nado saranghae.'' mereka berpelukan erat.






                   ¤¤¤¤§§§¤¤¤¤






    ''Kurasa Taecyeon-ah mulai menyukai Eunjung eonni.''
    ''Kurasa memang seperti itu.''
    ''Andai Taecyeon oppa, bertemu lebih dulu dengan Eunjung eonni dibanding bertemu denganku, mungkin ia akan jatuh cinta pada Eunjung eonni dan mereka akan jauh lebih bahagia.''
     ''Tapi jika tidak ada mereka mungkin kita tidak akan bersatu, kita pernah berpisah dan berteman kembali kita sudah memiliki pasangan masing-masing.'' Yoona mengangguk.
     ''Kau benar juga oppa, cinta memang tak dapat di prediksi.''
     ''Yah, memang cinta sangat sulit diprediksi.''

   Mereka berpelukan ditaman itu. Akhirnya kisah dua sahabat ini berakhir menjadi kisah cinta.






               ¤¤¤The End¤¤¤   





Nb   :  author meminta maaf jika endingnya terkesan terburu-buru,dikarnakan author takut ff ini tidak terselesaikan, jadinya author mempercepat alurnya... Author sungguh meminta maaf jika ini mengecewakan.

Thanks for reading^^
 

0 comments:

Powered by Blogger.

Translate

Labels

15& 2AM 2NE1 2PM 5Dolls 9Muses After School Ahn Eunjin Ahn Seo Hyun Ahn Sohee auliasyalwa B.A.P B1A4 Bae Sun Mi Bae Suzy Baek A Yeon Baek Azizah Baek Yebin Baek Yerin Bambam Baro Bestie Big Bang Boyfriend Brothership BTOB BTS Byun Baekhyun Cha Hyun Rin Chapter Cho Kyuhyun Choi Hanny Choi Seung Hyun Choi Seungri Choi Siwon Choi Sungmin Choi Youngjae Cholict Click-B CNBLUE Comedy D.O Davichi DAY6 DIA Do Kyung Soo Donghyun Drama Eunhyuk EXO EXO-K EXO-M F.T. Island Fafiter Challenge Family FANFICTION Fantasy Friendship GFriend Girls' Generation Go Ahra GOT7 Ham Eunjung Han Hye Sun Han Hyo Joo Han Hyori Han Nayeon Hurt Hwang Chansung Hwang Minhyun Im Yoona Jang Geun Suk Jang Wooyoung Jenny Jeon Boram Jia Jinyoung Joo Ji Hoon Jr Jung Ho Seok Jung Il Woo Jung Jinwoon Jung Min Joo Jung Yerin Jung Yong Hwa Juniel Kaeun Kang Hye Ri Kang Hyo Rya Kang Min Hyuk Kang Yo Ra Kang Young Hyun Khunpimook Bhuwakul Kim Bum Kim Dani Kim Hanny Kim Hanny/Choi Hanny Kim Ji Ah Kim Jong In Kim Jong Woon Kim Min Jung Kim Nam Gil Kim Nam Joon Kim Nana Kim Naya Kim Seok Jin Kim So Eun Kim Soo Hyun Kim Sookyu Kim Wonpil Kim Woo Bin Kim Yugyeom Kris Wu Krystal Jung Lee Areum Lee Donghae Lee Hae Na Lee Hyo Jin Lee Hyo Ra Lee Hyukjae Lee Jae In Lee Jang Woo Lee Ji Eun Lee Jong Suk Lee Junho Lee Keina Lee Keumjo Lee Min Ho Lee Qri Lee Seung Gi Lee Sungmin Lee Sunny Lee Yo Won Married-life MellyTaenggo MeloDrama Min Yoon Gi Mistery Myoui Mina Na Haeryung Nam Gyuri Nichkhun Horvejkul Noh Lee Young NU'EST OC Oh Ha Ni Oh Jong Hyuk Ok Taecyeon OneShoot Park Chan Yeol Park Hyomin Park Jae Hyung Park Ji Eun Park Jihyo Park Jimin Park Jiyeon Park Keyla Park Se-young Park Shin Hye Park Soyeon Park Sungjin Park Yeon Jung Rap Monster Risma Song Romance Romantic Roy Kim Ryewook Sandara Park Sandeul School-life SeoHyun Sequel Shannon William Song Minyoung Sowon SPEED Sung Hyun Jae Super Junior T-Ara The Ark Tiffany Hwang Tiramisuu Latté TOP Trilogi Twice TwoShoot U-Kiss Upi Hwang V Wonder Girls Yaoi Yesung Yoo Youngjae Yook Sung Jae Yoon Dowoon Yoon Eun Hye Young K Yuna Kim