Your Voice - Upi Hwang [OneShoot]
Your Voice - Upi Hwang [OneShoot]
Cast : Baek
Yebin, Kim Nam Joon aka Rap Monster.
Other cast : Baek Yerin, Park Jimin. Dll
Genre :
School-life, Friendship, family.
Cover by : Adeladin
Art @adeladin.wordpress.com
Author : Upi
Hwang
Lenght :
OneShoot.
Warning!
Ini fanfic murni
fikiran author, dan jujur ini adalah fanfic pertama author dengan cast mereka,
jadi jika banyak yang tidak sesuai author mohon maaf. Dan mungkin selama
membaca, typo banyak bertebaran di fanfic ini.
Happy Reading~~
Suasana jalan kota
Seoul malam ini cukup sepi, dikarnakan waktu sudah hampir menjelang tengah
malam. Dan didalam salah satu bis kota Seoul, hanya terdapat dua orang
penumpang saja yang tersisa. Yaitu satu seorang pria tinggi yang berlesung
pipi. Dan satu lagi seorang wanita mungil, sebenarnya ia bisa dibilang tidak
pendek namun tidak juga tinggi.
Gadis itu terlihat
mengenakan kupluk berwarna merah dan sepasang earphone ditelinganya.
Pria itu, pria
yang memakai hoodie hitam, ia akan turun, namun ia berhenti ketika berada
disamping gadis itu. *Heoh bukan tipeku!
Dia tidak tinggi!* ucap pria itu dalam hati. Ia akan berjalan, namun
terhenti kembali ketika ia mendengar gadis itu menggumamkan sebuah lagu.
''Eoh,
suaranya.......''
''Hei nak,
cepatlah jika kau ingin turun!'' ucap supir bis menyadarkan pria itu. ''Ah
paman, baiklah. Maaf membuatmu menunggu.'' pria itupun akhirnya turun.
Jarak dari
tempatnya turun ke rumahnya cukup jauh, oleh karnanya ia pun berjalan kaki.
Kegiatan seperti itulah yang ia jalani setiap hari. Dia adalah Kim Nam Joon
atau yang sering dipanggil Rap Monster, siswa di Seoul Art High School.
Setelah lima menit
berjalan, akhirnya ia sampai di depan rumahnya. Ia langsung membuka pintu dan
masuk. Didalam sana, tak ada seorangpun yang masih terjaga, dikarnakan waktu
memang sudah menjelang tengah malam. Akhirnya ia pun hanya berlalu ke kamarnya.
~~~¤¤¤~~~
''Rap Mons hyung,
jankanman!'' panggil seseorang pada Nam Joon ketika ia sedang berjalan
dikoridor seorang diri. Nam Joon melihat orang yang memanggilnya, sedang
berjalan kearahnya.
''Ouh Jimin-ah,
kukira siapa.'' ucapnya santai. Dan merekapun berjalan bersama, karna kelas
mereka satu arah.
------------
''Hei, Jimin-ah,''
''Ne hyung, wae?''
tanya Jimin ngos-ngos'an karna ia baru saja selesai latihan basket.
Dihadapannya terlihat Nam Joon yang sedang membaca buku.
''Apa kau
lelah?''
''Ne hyung,
sangat lelah!''
''Kalau begitu
berhentilah bermain basket!''
''Yak hyung.'' lalu
Nam Joon tertawa terbahak-bahak.
''Aku hanya
bercanda, ige.'' ucap Nam Joon sambil memberikan sebotol air putih.
''Gomaweo hyung,''
Nam Joon mengangguk.
''Jimin-ah,''
''Ne hyung?''
''Sepertinya aku
menyukai seorang gadis.''
''Mwo? Nuguya?''
tanya Jimin terkejut atas pengakuan Nam Joon.
''Molla,'' jawab
Nam Joon santai. ''Aku hanya melihatnya dan mendengar suaranya di bis tadi
malam.''
''Mwo? Ouh
hayolah hyung, gurauanmu tidak lucu!'' tanggap Jimin. Nam Joon mengerutkan
keningnya dan menatap malam Jimin yang sedang tertawa terbahak-bahak. ''Ouh
hyung, kudengar ada murid baru dikelas vokal.'' ucap Jimin yang mencoba
meredakan tawanya.
''Lalu?''
''Aku ingin tau
siapa dia. Mungkin saja dia kiyeon yeoja dan bisa masuk kriteriaku.'' namun,
Nam Joon memukul kepala Jimin dengan buku yang ia pegang. ''Aww hyung, sakit!''
''Jangan berfikir
yang jorok kau!''
''Yak siapa yang
berfikir jorok hyung?''
Belum sempat Nam
Joon menjawab, bel masuk sudah berbunyi, mereka berpisah.
Dan Jimin pun melakukan aksinya, sekarang ia sedang berada
didekat kelas vokal.
''Hei, apa kau
murid baru itu, ahgassi?'' tanyanya pada seorang gadis yang baru saja
melewatinya. Gadis itu berhenti dan menatap polos wajah Jimin.
''Waeyo?'' ucap
sang gadis dengan suara khasnya, yaitu suara yang tipis dan sedikit melengking.
Jimin tertegun mendengar suara gadis itu. *Heoh,
apa wanita ini seyakin itu masuk kelas vokal, dengan suara seperti itu?*
batin Jim bertanya-tanya.
''A... Aniyo,
hemm lalu apa benar kau yang bernama Baek Ye.....rin?'' tanya Jimin sedikit
berfikir.
''Ani,
naneun..........''
''Apa yang kau
lakukan dengan sepupu kecilku heoh, Jimin-ssi?'' tanya sebuah suara yang
menyebabkan Jimin dan gadis itu menengok.
''Ouh, Yerin-ah,'' ucap gadis itu.
Gadis yang
dipanggil Yerin berhenti disamping gadis tadi, ia menatap Jimin penuh selidik.
''Dia Baek Yebin,
sepupu kecilku, bukan Baek Yerin. Baek Yerin na-ya!'' ucap Yerin jutek. Jimin
menelan paksa ludahnya.
''Aa.... Araseo, neo Baek Yerin-ssi kurigo
neo Baek Yebin-ssi?'' ucap Jimin sedikit takut sambil menunjuk Yerin dan Yebin
bergantian.
''Yebin-ah, kha
kita masuk........'' ajak Yerin. Yebin mengangguk. Dua gadis berbeda tinggi
itupun berlalu meninggalkan Jimin.
''Heoh, dasar dua
gadis aneh!'' gumam Jimin.
@Kelas Vokal.
''Yerin-ah...........''
''Ne, Yebin-ah
waeyo?'' tanya Yerin ketika ia baru saja duduk.
''Tadi itu
siapa?''
''Ah itu, dia itu
Park Jimin. Dia terkenal suka mempermainkan wanita-wanita imut.'' jelas Yerin,
lalu ia memperhatikan Yebin. Yebin yang merasa diperhatikan menjadi tidak
nyaman.
''Yak waeyo?''
tanyanya jutek.
''Aigo, aigo.
Kenapa kau bisa seimut ini? Kau terlalu imut untuk jadi sepupuku!'' ucap Yerin
sambil tersenyum mengejek. Tapi Yebin tak menanggapi perkataan Yerin. Hari ini
ia terlalu malas untuk meladeni sepupunya itu.
~~~¤¤¤~~~
''Yak Yebin-ah,
neo eodiseo?'' tanya seseorang dengan nada kesal terdengar di sambungan
telphone. ''Palliwa!''
''Ne, eonni
jankanman.....''ucap Yebin yang langsung berlari-lari meninggalkan toko buku,
setelah ia membayar buku yang ia beli. Dan saat ia sedang berlari-lari di
etalase toko itu, ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang pria tinggi
berlesung pipi. Alhasil buku yang dibawa mereka pun berjatuhan, karna pria
tinggi itu juga membawa sebuah buku.
Yebin menghela
nafas kesal dan ia berjongkok untuk membereskan buku-bukunya. Begitupun pria
itu *Ouh, dia memakai almamater Seoul Art
High School, ternyata dia satu sekolah denganku.* batin pria itu yang terus memperhatikan
Yebin.
Yebin mengangkat
wajahnya dan menatap aneh pada pria dihadapannya saat ini. Seketika wajah pria
itu menampilkan ekspresi terkejut, terbukti dengan matanya yang membulat. Yebin
mengerutkan keningnya. *Mwo, dia ini,
tidak mungkin. Dia gadis yang kusuka itu!* pekik pria itu dalam hati.
''Yak apa yang
kau lihat heoh?'' ucap Yebin lantang dan nyaring. Pria yang mendengar suara
Yebin langsung nge-down seketika. *Apakah benar dia gadis yang dibis malam
itu? Tapi tidak mungkin, suaranya sangat berbeda seratus delapan puluh
derajat!* Jerit pria itu dalam hati.
Yebin menatap tak
percaya pria itu, karna pria itu masih saja menatap dirinya lekat, ''Dasar
maniak!'' ucap Yebin, lalu ia maju selangkah dan, Bugh,
''Aww,'' jerit
pria itu, karna salah satu buku yang dipegang oleh sang gadis telak mengenai
kepalanya. ''Yak kau!'' teriak pria itu namun yang diteriaki sudah berada jauh
didepannya. ''Aigo, apa-apaan gadis jelek itu!'' gerutu pria itu, kemudian ia
membuka kembali buku yang tadi ia sedang baca, dan sedetik kemudian ia
mengetahui, bahwa bukunya tertukar dengan buku Yebin.
''Yak..............''teriak pria itu frustasi.
~~~¤¤¤~~~
''Heoh~~'' hela
nafas seseorang.
''Kau kenapa
Yebin-ah?'' tanya gadi lain yang tidak lain adalah Baek Yerin, ia bertanya
ketika melihat kondisi Yebin yang mengenaskan. Dan ia sudah melihat Yebin yang
menghela nafas berkali-kali.
''Aku kesal
sekali hari ini, eonn.'' keluh Yebin.
''Waeyo?''
''Tadi siang aku
menabrak seorang pria menyebalkan!''
''Jinjahyo?''
tanya Yerin yang membulatkan matanya, Yebin mengangguk. ''Nuguya?''
''Molla,'' jawab
Yebin singkat.
''Ya sudah, lebih
baik kau tidur, ini sudah malam!'' perintah Yerin sambil bangkit dari duduknya
dan meninggalkan kamar Yebin.
''Ne eonni,
jaljayo.'' ucap Yebin, setelahnya Yerin sudah tidak berada dikamarnya. Yebin
bergegas membereskan buku-bukunya yang baru ia beli tadi, dan ia terpaku pada
buku yang sedikit terlihat lusuh. Ia mengerutkan keningnya. ''Mwo, buku apa
ini? Aku tidak pernah membelinya!'' Yebin membulak-balikkan buku itu, kemudian
ia membuka cover nya dan dihalaman
pertama terdapat bacaan, Rap Monster. ''Rap Monster, apa ini nama pemiliknya?
Atau nama pengarang lain buku ini?'' Yebin mengerutkan keningnya, sebelum pergi
tidur.
~~~¤¤¤~~~
Udara pagi ini
begitu menusuk tulang. ''Heoh, kenapa dingin sekali.....''keluh seseorang yang
lebih tinggi dari wanita yang berada disampingnya, wanita yang sedang fokus
membaca bukunya. Gadis itu memperhatikan gadis yang berada disampingnya. ''Apa
yang kau baca Yebin-ah?'' tanyanya.
''Entahlah
Yerin-ah,''
''Aigo......''
ucap Yerin menggeleng-geleng.
''Ah Yerin
eonni,,,'' *Ouh aigo, kenapa sepupu
kecilku ini labil sekali!* batin Yerin. *Kadang memanggilku eonni tapi
kadang tidak!'' lanjut batinnya.
''Wae?'' tanya
Yerin malas.
''Apa Rap
Monster itu sebuah nama? Atau suatu benda?'' tanya Yebin tanpa mengalihkan
pandangannya dari bukunya. Lalu Yerin, ia menghentikan langkahnya dan menatap
Yebin.
''Rap Mons......
Ter?'' tanyanya mengulang, Yebin menganggul. ''Aku rasa............'' belum
sempat Yerin menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba saja ada seseorang yang
menghampiri mereka.
''Hei, yeoja
imut, ada apa kalian memanggil nama hyungku?'' ucap orang itu memotong
perkataan Yerin. Yebin dan Yerin menengok kearah orang itu. Yerin yang melihat
orang itu langsung menampilkan wajah bosan.
''Nuguya?'' tanya
Yebin menatap pria itu.
''Kau tidak
mengenalku nona? Kita mengobrol kemarin!''
''Apa kau orang
yang sangat penting hingga aku harus mengenalmu?'' tanya Yebin dingin. Orang
itu menatap tak percaya diri Yebin.
''Yak Park
Jimin-ssi, berhentilah mengganggu sepupu kecilku ini!'' ucap Yerin akhirnya
membuka mulut. Jimin, ia menatap Yerin.
''Yak nona,
dengar yah, aku tidak mau mengganggu sepupu kecilmu itu. Tapi, tadi aku
mendengar kalian membicarakan hyungku!'' ucap Jimin mulai emosi.
''Sudahlah eonni,
kha kita pergi!'' potong Yebin sebelum Yerin membuka kembali suaranya. Yerin
menatap Yebin dan Jimin bergantian sebelum akhirnya ia mengangguk. Mereka
meninggalkan Jimin seorang diri, namun belum lima langkah,
''Yak kau napeun
yeoja! Berhenti kau!'' teriak seseorang yang langsung berjalan menuju kearah
Yebin dan Yerin. Dua gadis itu, mau tidak mau merekapun membalikan badan, dan
ketika mereka mengetahui orang itu, Yebin dan Jimin membulatkan matanya,
sedangkan Yerin, ia hanya menampilkan wajah bingung.
''Hyung, kau
kenal mereka?'' tanya Jimin, namun bukannya menjawab, orang itu malah terus
berjalan mendekat kehadapan Yebin.
''Neo........''
Yebin menunjuk orang itu sambil mengerutkan keningnya.
''Ne, berikan
bukuku, napeun yeoja!'' Yebin yang mendengar orang itu memanggilnya napeun
yeoja, sudah mulai mengeluarkan sudut siku-siku di keningnya.
''Mwo? Napeun
yeoja?'' tanyanya tak percaya, orang itu mengangguk.
''Ne, neo napeun
yeoja-ya,'' ulang orang itu.
''Yak kau, dasar
Rap Monster maniak!''teriak Yebin lantang, ia sudah terlampau kesal. Orang itu,
orang yang tak lain adalah Rap Monster mengerutkan keningnya.
''Yak berhentilah
memanggilku maniak!''
''Waeyo? Kau
saja........''
''Cepatlah,
berikan bukuku. Palliwa!'' potong Rap Monster tak sabar. Ia tidak mau jika
harus berlama-lama dihadapan wanita ini, setidaknya itulah yang ia fikirkan.
Yebin terkekeh, ia
menghela nafas mencoba mengatur emosinya. ''Araseoyo, ige.'' ucap Yebin sambil
menyodorkan buku yang sedang dibacanya tadi. Rap Monster menatap sekilas Yebin,
sebelum ia mengambil paksa bukunya dari genggaman Yebin.
''Gomaweoyo, gadis
manis.'' ucap Rap Monster sambil mengusap-usap rambut Yebin.
''Yak, jauhkan
tanganmu tuan!'' elak Yebin, ia membenarkan poninya. ''Sekarang kembalikan
bukuku!'' pinta Yebin.
''Ah, aku hampir
lupa, ige.'' ucap Rap Monster sambil menyodorkan bukunya, akan tetapi ia
menjauhkan buku itu dari jangkauan Yebin, disaat wanita itu akan mengambilnya
ia malah membenturkan buku itu ke kening Yebin. Cukup keras hingga,
''Aww, apoyo,''
rintih Yebin memegangi keningnya. Dan disaat itu jua, buku itu terjatuh
dilantai. Yebin akan marah, namun,
''Jimin-ah, kenapa
kau masih disitu, kajja!'' ajak Rap Monster.
''Ne? Ah ne hyung,
kajja.'' jawab Jimin kikuk.
''Neo..... Dasar
kau maniak!'' teriak Yebin, lalu -Bugh-
Buku yang terjatuh dilantai itu melayang tepat mengenai kepala Rap Monster.
''Kajja, Yerin-ah,'' ucap Yebin meninggalkan tempat itu, dibelakangnya mengekor
seorang Baek Yerin.
~~~¤¤¤~~~
''Ouh ayolah ada
apa denganmu, sepupu kecilku?'' Yebin yang mendengar akan panggilan itu,
langsung memberikan deathglare kepada
Yerin.
''Yak kau
Yerin-ah,'' ucap Yebin, serak. ''Berhentilah memanggilku -sepupu kecilku-
Bahkan tinggi kita hanya berbeda satu senti saja. Dan berhentilah menyuruhku
memanggilmu -eonni- karna umur kita hanya terpaut satu bulan!'' teriak Yebin
kesal.
''Araseoyo,......'' ucap Yerin mengalah, ia tau sekarang ini suasana
hati Yebin sedang tidak baik. Ia pergi setelah mengatakan hal itu. Kemudian
terdengarlah isak tangis.
~~~¤¤¤~~~
''Huwa,,,,,,
dasar kau napeun namja-ya. Napeun, napeun, napeun! Arrrrrgh.'' teriak Yebin
dari dalam kamar.
''Yak Yebin-ah,
apa kau sudah selesai?''
''Ne, Yerin-ah,
jankanman.'' teriak Yebin lagi.
---------------------
''Ouh,''
''Waeyo?'' tanya
Yebin malas ketika ia melihat ekspresi terkejut pada Yerin.
''Aniyo, hanya
saja kenapa kau memakai kacamata ini?'' tanya Yerin sambil menunjuk kacamata
kotak besar yang dipakai Yebin sekarang.
''Ini untuk
menutupi mataku yang kacau.'' ucap Yebin datar.
''Aku tau, tapi
matamu terlihat lebih besar!''
''Aku tidak
peduli, kha, palliwa!'' ucap Yebin.
~~~¤¤¤~~~
''Yak Yebin-ah,
kumohon lepaskan kacamata itu, jebalyo.'' rengek Yerin ketika mereka sudah
berada didalam kelas.
''Yak, ada apa
denganmu heoh?''
''Mereka semua
terus saja memperhatikanmu dan ini membuatku terganggu.'' pekik Yerin frustasi.
''Biarkan saja,''
tanggapan Yebin santai.
Tak lama setelah kedatangan mereka, Han Sonsaengnim datang.
Suasana kelas yang tadi ramai, hening seketika.
''Annyeong,'' ucap
Han Sonsaengnim singkat. ''Kalian pasti tau bukan, jika sekolah kita akan
mengadakan pentas seni?'' murid seni vokal mengangguk. ''Dan tahun ini ada
project spesial yang akan dilakukan oleh salah satu siswa kelas vokal dan siswa
kelas vokal rapp, dan siswa yang terpilih itu adalah Baek Yebin dari kelas
Vokal. Dan Kim Nam Joon dari kelas vokal rapp.'' ucap Han sonsaengnim yang
langsung mendapatkan tepuk tangan yang meriah, ''Baek Yebin?''
''Naneun...!''
''Ige,'' ucap Han
sonsaengnim memberikan selembar kertas yang berisi lirik. Yebin mengambilnya,
lalu ia melihat judul kertas itu. -Be Warmed- ''Bekerja keraslah!'' Yebin
mengangguk.
Jam Istirahat.
@kelas Vokal Rapp.
''Ouh, Baek
Yebin-ssi, sedang apa kau disini?'' tanya seseorang yang tak lain adalah Park
Jimin, Yebin menengok.
''Apa kau siswa
kelas vokal rapp?'' Jimin menggeleng,
''Aku hanya
sedang main disini.'' Namun Yebin tak mendengar ujaran Jimin. Ia malah bertanya
pada orang yang berada didepannya.
''Permisi, apa
ada Kim Nam Joon-ssi?'' tanyanya. Akan tetapi belum sempat orang itu menjawab
ada suara dibelakang Yebin.
''Na-ya, ada
apa?'' Yebin menengok dan membulatkan matanya ketika mengetahui siapa orangnya.
''Neo, bukankah
kau Rap Monster, tapi kenapa......?''
''Ne, Rap Monster
nama panggilanku. Sebenarnya ada apa?'' tanya Nam Joon aka Rap Monster,
sekarang ia sedang duduk diatas bangku dengan kaki menyilang, Yebin, ia menghela
nafasnya sebelum,
''Ige, Han
sonsaengnim memberikannya padamu!'' ucap Yebin memberikan selembar kertas.
''Be Warmed?''
Yebin mengangguk.
''Ne, itu project
kelas vokal dan vokal rapp untuk pentas seni tahun ini!'' jelas Yebin. ''Dan kau
disuruh ketempat latihan setelah pulang sekolah!''
Setelah mengucapkan
itu, Yebin pergi meninggalkan kelas itu.
''Heoh, sombong
sekali yeoja imut itu!'' ucap Jimin, tapi yang diajak bicara hanya diam
memperhatikan kepergian Yebin.
~~~¤¤¤~~~
@Ruang latihan.
Kriett
Semua pandangan
tertuju pada pintu masuk, ketika mereka mendengar suara pintu terbuka.
''Nam Joon-ssi,
kenapa kau baru datang eoh?''
''Jeoseonghamnida
Kim sonsaengnim.'' ucap pria berlesung pipi itu. Kim sonsaengnim mengangguk.
''Araseo, cepatlah
kesini Nam Joon-ssi, partnermu sudah menunggumu sedari tadi!''
''Memangnya siapa
partnerku, sonsaengnim?'' Kim sonsaengnim menunjuk gadis dengan poni depan dan
rambut kepang duanya. Seorang gadis yang sedang berlatih pernafasan, seorang
gadis yang lebih pendek darinya, seorang gadis yang selalu hadir dikehidupannya
selama beberapa hari kebelakang ini. Seorang gadis yang tidak lain adalah Baek
Yebin. Kim Nam Joon, ia membulatkan matanya, ''Sonsaengnim?''
''Ne?''
''Jadi dia itu
partnerku kali ini?'' tanya Nam Joon tak percaya. Kim sonsaengnim mengangguk.
''Ne, waeyo?''
''Aa,,,,, aniyo.
Sonsaengnim.'' ucap Nam Joon lemah, ia tak percaya dan tak mengerti kenapa
harus seorang Baek Yebin yang terpilih? Apakah suara nyaringnya itu sangat
bagus hingga tak ada yang mengalahkan? Atau para guru itu terpaksa memilih
gadis ini? Memikirkan hal itu membuat lirik yang sudah dihapal Kim Nam Joon,
hilang seketika.
Ia berjalan
menuju kearah Yebin, dan ketika ia berada dihadapan gadis itu, ia masih
memperhatikan Yebin dengan tatapan tak percaya. Yebin, ia melihat hal itu,
namun Kali ini ia hanya cuek.
''Kajja, kita
mulai latihannya, Yebin-ssi. Nam Joon-ssi.'' ucap Kim sonsaengnim.
''Ne, sonsaengnim.'' setelah mengatakan
itu, alunan musik mulai terdengar. Kim Nam Joon, ia tertegun ketika mendengar
suara Yebin yang mulai menyanyikan lirik demi lirik. Lalu ia menatap Yebin
lekat. *Suara ini, ini suara gadis itu!*
batinnya *Jadi ini benar kau, gadis bis
misteriusku?* lanjutnya.
''Wae Rap
Monster-ssi? Kenapa kau terus menatapku seperti itu?'' tanya Yebin setelah
mereka selesai latihan. Nam Joon yang mendapat pertanyaan itu hanya bisa
tersenyum kikuk, sebelum
''Ne? Siapa yang
kau maksud eoh? Na-ya? Its impossible!'' elak Nam Joon, sebuah elakkan yang
terlihat sia-sia dimata Yebin.
''Araseo!'' ucap
Yebin malas sebelum pergi meninggalkan Nam Joon sendiri diruang latihan.
~~~¤¤¤~~~
Hari demi haripun
sudah berlalu dengan cepat, dan sekarang Nam Joon yakin jika gadis bis
misteriusnya itu adalah Baek Yebin. Karna ketika ia mendengar suara Yebin
bernyanyi, itu sama persis seperti suara gadis bis misteriusnya. Hubungan
merekapun mulai membaik.
Hari ini adalah
hari terakhir mereka latihan bersama, sebelum pentas seni itu dilaksanakan. Dan
karna hari ini adalah hari terakhir, merekapun pulang lebih lama dari hari-hari
biasanya.
Nam Joon, baru
saja menginjakkan kakinya di halte bis ketika bis itu baru saja datang dan
berhenti. Nam Joon baru akan masuk ketika ia melihat Baek Yebin dengan kupluk
merahnya memasuki bis. *Ternyata memang
itu kau!* batin Nam Joon tersenyum.
Nam Joon berjalan
kearah Yebin, lalu ia berdiri disamping tempat duduk gadis itu. Yebin menengok
sekilas sebelum ia memasang earphone putihnya dan kembali sibuk dengan
musiknya.
Kemudian, tanpa
diduga-duga, Nam Joon berjongkok dihadapan Yebin, ia memegang tangan Yebin, hal
itu membuat Yebin terkejut dan ia membuka salah satu earphonenya. Ia menatap
bingung diri Nam Joon.
''Rap
Monster-ssi, wae..........?''
''I Love you,
from first i listened your voice in the bis.'' Potong Nam Joon, Yebin
tercengang mendengarnya, ia juga membulatkan matanya yang bulat. ''So, will you
be my girlfriend, Yebin-ssi?'' tanya Nam Joon, sebuah pertanyaan yang
benar-benar membuat Yebin mati kutu.
''Nae................. ''
''Terima,
terima, terima!'' begitulah ucapan yang terdengar dari penumpang bis itu. Yebin
memperhatikan semua penumpang dengan malu.
''Nae,,,,,,,,''
Nam Joon menatap Yebin lekat ''Aku tidak bisa menjawabnya sekarang, Rap
Monster-ssi. Can you give me a time?'' ucap dan tanya Yebin. Nam Joon yang
mendapat jawaban seperti itu mengangguk lemah.
''Araseo,''
~~~¤¤¤~~~
Hari ini adalah
pentas seni yang sudah ditunggu-tunggu oleh siswa Seoul Art High School. Dan
sekarang giliran penampilan Baek Yebin dan Kim Nam Joon. Sekarang Yebin
menggunakan gaun putih berukatnya yang sangat cocok ditubuhnya.
Mereka mulai
bernyanyi.
[Baek Yebin] Kkeutnan jul arasseo
Chingudeuri malhaejwotdeon
Ibyeorui gongsik geudaeroraseo
Jeonhwal kkeonwasseo
Idaero myeochilman beotimyeon
Nan neogateun geo ijeul jul arasseo (hajiman nae anui naega)
Soksagine,
Dasi neomankeum saranghal saram
Tto eobseul georago (yeogi jeogi hemaeda)
Dasi naege
Doraol georago
Majimagil suneun eopdago
Geojitmal cheoreom
Chagapge eoreotdeon naui mam
Ne apeseon noganaerineun geol
Chuun gyeoureseo
Bomeuro gyejeori bakkwideut
Neo ttaemune noganaerineun jung
Sareureuk sareureuk
Noganaerineun jung
Sareureuk sareureuk
Geu ttaen wae geuraesseo?
Jigyeowoseo geuraenni
Animyeon naega mwonga jalmotaetdeongeoni (namjadeuri geureotae)
Hangsang gyeote isseojugo
Jalhaejugo geureomyeon an doendae (nega joheun geol
eotteokhae)
Ireon nal ullineun nega miwo
Yokhaebogo wonmanghadagado
Geojitmal cheoreom
Chagapge eoreotdeon naui mam
Ne apeseon noganaerineun geol
Chuun gyeoureseo
Bomeuro gyejeori bakkwideut
Neo ttaemune noganaerineun jung
[Rap Monster] Gone is the winter, right?
Heuneukkineun ne moseup ijen deo
Nan bogo sipji anha.
Nae maeumi geudaero
Neoege ga daheul suman itdamyeon
Ama neon altende.
Geuge malcheoreom swipji anha
Neo geureol ttaemada muneojyeo nae mam han kyeoni
Ulji ma, igeo hanaman kkok gieokhae
You're the only one, babe
It's true
[Baek Yebin] Geojitmal cheoreom
Chagapge eoreotdeon naui mam
Ne apeseon noganaerineun geol
Chuun gyeoureseo
Bomeuro gyejeori bakkwideut
Neo ttaemune noga naerineun jung
Sareureuk sareureuk
Noganaerineun jung
Sareureuk sareureuk
Naega baboraseo
Neobakke moreuneun naraseo
Geuraeseo
Dasi nongneun jung
(Lirik by Davichi feat Verbal Jint - Be Warmed)
Setelah selesai,
Nam Joon langsung turun meninggalkan panggung, namun sebaliknya Yebin malah
tetap diam diatas panggung.
''Maaf sebelumnya,
tapi aku disini ingin membuat pengakuan. Baek Yebin ingin membuat pengakuan
kepada a good boy berlesung pipi disana,'' Nam Joon yang mendengar itu
memberhentikan langkahnya dan berbalik menghadap panggung. Disana ia melihat
Yebin yang sedang tersenyum kearahnya. ''Yak pria berlesung pipi, saranghae,
kurigo, i will be your girlfriend.'' ucapnya.
''Woahh....''
ucapan kagum para penonton. ''Chukkaeyo,''
''Kalian, jangan
tanya kapan ia menyatakan perasaannya padaku, karna itu suatu rahasia, ok!''
ucap Yebin sambil tersenyum. Lalu Yebin turun dari panggung, berlari kearah Nam
Joon yang masih terbengong. ''Yak waeyo, pria berlesung pipi?'' tanya Yebin
menggoda, setelahnya Nam Joon terkekeh dan sedetik kemudian Yebin sudah berada
di dalam pelukannya.
''Woahhh.......'' sorakkan murid Seoul Art High School.
''Ige, mwoya?''
ucap Yerin tak percaya.
''Heoh ternyata
Rap Mons hyung menyukai gadis imut itu!'' komentar Jimin yang berdiri disamping
Yerin. Setelah mengatakan itu, Yerin dan Jimin pun tersenyum dan ikut bersorak
bersama murid-murid lainnya.
-The End-
0 comments: