Waiting For You (Part 4) - Upi Hwang [Chapter]

Waiting For You (Part 4) - Upi Hwang [Chapter]






Cast           : Choi Sungmin (SPEED), Myoui Mina (Twice).

Other Cast : Yoo Youngjae (B.A.P), Park Jihyo (Twice), Hwang Minhyun (NU'EST), Song Minyoung, Kim Yugyeom (GOT7).

Cameo      : Jung JinWoon (2AM), Park Jiyeon (T-Ara).

Genre        : School-life.

Cover by    : Reniart

Author       : Upi Hwang.

Lenght       : Chapter.









Warning!


        Yeay fanfic pertama lagi dengan cast yang baru :). Entah kenapa bisa mikir mau masangin mereka. Mina X Sungmin.
        Seperti biasa typo bersebaran, gaje, abal-abal, alur kecepetan, OOC. Dan jika ada kesamaan alur, itu murni ketidaksengajaan.
Dislaimer : Para tokoh bukan milik author, melainkan milik agensi masing-masing dan keluarga, author menggunakan mereka hanya untuk kepentingan cerita.









Part 4

Happy Reading!
(Don't Like, don't read!)






Not only you, but I'm also. Can't you stare at me?







      Orang itu menatap datar Mina. Sedangkan Mina, ia menatap orang itu masih dengan keterkejutannya. Orang itu melepaskan pegangannya, lalu ia memandang kearah lain.
      ''Khamsamnida Su......,'' Mina tercekat ketika ingin mengatakan nama sang penolong. ''Sungmin-ssi,'' ucapnya pelan.
      Sungmin menatap Mina.''Lain kali hati-hati! Perhatikan sekitarmu!'' ucapnya sambil berlalu meninggalkan Mina yang masih berdiam diri.
      Mina memandang punggung yang sudah mulai menjauh itu. ''Sungmin-ssi, mianhae atas kata-kataku waktu itu!'' teriak Mina. Sungmin berhenti dan menengok ke belakang, ke arah Mina. Bertepatan dengan itu, Mina sudah berbalik, dan berjalan pergi dengan arah yang pertama kali ia datang. Sungmin tersenyum tipis melihat Mina yang sedang berlari-lari kecil.
      ''Unik!'' gumamnya.







*****+++*****








        Sungmin baru saja dari ruang kepala sekolah. Ia habis melapor jika ia sudah selesai dengan izin liburnya beberapa hari lalu. Sekarang keadaan ayahnya sudah membaik, jadi ia bisa kembali lagi ke Seoul.
      Saat ia akan menuju ke asrama, ia tak sengaja berpapasan dengan Jinwoon sonsaengnim yang sedang merangkul pinggang Jiyeon sonsaengnim di koridor kelas.
      ''Cih,'' desisnya. ''Apa mereka selalu begitu?'' gumamnya bertanya sebelum akhirnya ia memutar arah untuk kembali ke asramanya.

      Sungmin yang sedang berjalan seorang diri tanpa sengaja bertemu Minyoung di aula asrama. ''Ouh Sungmin-ssi?'' tanyanya mencoba mengingat nama Sungmin.
      ''Ne?''
      ''Song Minyoung imnida,'' ucapnya sambil mengulurkan tangannya. ''Kita bertemu seminggu yang lalu, saat kau marah pada Mina-ya,'' lanjutnya.
       ''Apa maksudmu? Siapa yang marah dengan siapa?'' tanya Sungmin tak percaya.
       Minyoung mengerutkan keningnya. ''Jadi kau tak marah pada Mina-ya, ku kira kau marah padanya. Karna kau tersinggung dengan kata-katanya.''
      Sungmin terkekeh, ia menggeleng. ''Aku mungkin kesal dengan kata-katanya. Tapi untuk marah karna hal seperti itu? Heoh konyol!'' ucapnya.
       ''Ini kabar bagus untuk Mina-ya, dia sangat sedih sejak hari itu. Kalau begitu, aku permisi. Maaf sudah mengganggumu!'' ucap Minyoung senang sambil berlalu meninggalkan Sungmin yang masih terpaku.
      ''Gadis itu sama saja dengannya! Dasar aneh!'' gumamnya sambil menggelengkan kepala.

.
.
.
.
.

       Di kamar Mina dan Jihyo sedang bersenda gurau. Lalu mereka menghentikan kegiatannya ketika pintu terbuka. Mereka menatap lekat Minyoung yang sedang tergesa-gesa. ''Waeyo?'' tanya Jihyo.
      ''Ne, ada apa Minyoung-ah?'' tanya Mina khawatir. Minyoung menggeleng.
      ''Dia tidak marah padamu, Mina-ya!'' ucap Minyoung memekik. Jihyo dan Mina mengerutkan kening mereka.
      ''Nuguya?'' tanya Jihyo mendahului Mina. Mina mengangguk menimpali pertanyaan Jihyo.
       ''Sungmin-ssi! Pria blonde itu, ia tidak marah denganmu!'' jawabnya setengah memekik.
        Jihyo menatap malas Minyoung, sedangkan Mina menatap Minyoung penuh keingin-tahuan. ''Jangan bilang kau masih memikirkannya, Mina-ya?''
      ''Benarkah dia tidak marah padaku?'' gumam Mina tanpa menjawab pertanyaan Jihyo. Minyoung mengangguk. ''Dari mana kau tau, Minyoung-ah?''
       ''Aku bertanya padanya saat tadi kami berpapasan di koridor asrama,'' ucap Minyoung. Mina mengangguk.
       ''Tunggu dulu, pria blonde?'' tanya Jihyo. Minyoung mengangguk. ''Sejak kapan pria itu blonde? Bukan kah setau ku warna rambutnya merah?'' tanyanya kemudian, bingung.
       ''Ne aku baru sadar, ternyata sekarang rambutnya blonde ne......'' gumam Mina.







 *****+++*****







        Mina dan Jihyo berpisah dengan Minyoung di koridor kelas. Karna memang kelas mereka berbeda. Sudah tiga hari berlalu semenjak hari di mana Mina melihat Youngjae di depan toko buku. Mina terus memikirkan pria itu, meski ada kemungkinan dia salah. Tapi kemungkinan besar itu dia! Ya, pria yang ia lihat itu Youngjae, pria yang sudah mengisi seluruh hatinya.

      Keramaian kelas terhenti saat ada seorang guru masuk bersama dengan seorang siswa. Mina membulatkan matanya ketika melihat siswa itu. Dan ia juga tak menyadari bahwa Sungmin baru saja duduk di bangku belakangnya.
      Sungmin memperhatikan raut terkejut di wajah Mina. Dan melihat ke depan kelas, mencari tau apa yang menyebabkan gadis di depannya ini terkejut hingga membulatkan matanya. ''Seorang pria, eh?'' gumamnya.
       ''Ternyata itu benar kau, Youngjae oppa.'' Sungmin membelalakkan matanya kala mendengar Mina memanggil pria itu dengan sebutan oppa. Padahal suara Mina cukup pelan untuk didengar oleh siapapun, tapi tidak dengan Sungmin, ia berhasil mendengar gumaman gadis itu.
       ''Dia adalah teman baru kita,'' ucap Jinwoon sonsaengnim. ''Youngjae-ssi, perkenalkan dirimu!'' Pria yang bernama Youngjae itu mengangguk.
      ''Annyeong, Yoo Youngjae imnida. Aku baru pindah dari Inggris, jadi mohon bantuannya,'' ucap Youngjae dengan bahasa korea yang lancar.
      ''Baiklah, kau boleh duduk!'' ucap Jinwoon sonsaengnim. Youngjae mengangguk sebelum berjalan menuju bangku kosong yang ada di ruang kelas itu.
      Pandangan Mina tak pernah teralihkan dari Youngjae. Begitu juga Sungmin yang masih memperhatikan gelagat Mina.
     Mina terlihat tersenyum kala Youngjae melihat ke arahnya. Tapi tatapan Youngjae hanya tatapan datar, seperti orang yang baru pertama kali kenal.


.
.
.


       ''Youngjae oppa,'' panggil Mina saat ia sedang berada di koridor yang sepi dan tak sengaja melihat Youngjae berjalan kearahnya.
       Youngjae berhenti dan menatap Mina lekat, ''siapa kau?'' tanyanya datar. Mina terpaku mendengar pertanyaan itu. *Lupakah dia padaku?* batinnya.
        ''Oppa......,''
        ''Ah apa kau salah satu penggemarku?'' potong Youngjae menerka. Mina tak percaya akan kata-kata Youngjae. *Apakah dia benar-benar lupa padaku? Pada janji dia sendiri yang pernah ia ucapkan padaku* batin Mina menjerit.
      Setelah cukup lama, Mina memberanikan diri menatap Youngjae, dan tersenyum pada pria itu. Lalu ia menggeleng. ''Ani, aku salah orang!'' ucapnya tenang, sangat tenang. Padahal matanya sudah memerah karna menahan tangis.
      Kemudian ia berbalik dan meninggalkan Youngjae yang masih terpaku di tempatnya berdiri. Sebelum ada yang menepuk pundaknya.
      Youngjae menengok, ''Ouh Minyoung-ah,'' ucapnya. Minyoung tersenyum, ia melihat Mina yang baru saja pergi.
      ''Kalian sudah bicara?'' Youngjae mengangguk. Ia mengerti siapa yang sedang mereka bicarakan. ''Ah senang sekali. Oppa, kurasa gadis itu sudah lama menunggu kedatanganmu kembali!''
       Youngjae menatap lekat Minyoung. ''Apa maksudmu? Ah jadi benar dia itu fans -ku?'' terka Youngjae. Minyoung mengerutkan keningnya.
       ''Yak bukan hubungan fans dengan idolanya oppa! Yang kumaksud, seperti kalian itu adalah teman lama atau mungkin lebih. Seperti itu!'' ucap Minyoung sedikit kesal.
       ''Benarkah?'' Minyoung mengangguk. ''Tapi aku tak mengenalnya, sungguh!'' lanjut Youngjae. Minyoung membulatkan matanya.
        ''Kau bohongkan oppa?''
        ''Sungguh aku tak mengenalnya!''
        ''Tidak mungkin, tapi Mina.....'' Minyoung tak melanjutkan kata-katanya, ia malah berlari meninggalkan Youngjae seorang diri. Ia berlari mengejar Mina yang sudah menghilang di koridor.





*****+++*****





       Mina terus berjalan menjauh dari koridor. Bahkan ia tak peduli bahwa bel masuk akan segera berbunyi. Hari ini ia ingin membolos, itulah yang sudah dibulatkan oleh tekadnya.
      Ia berjalan ke hutan yang ada jauh di balik taman belakang sekolah. Ia terus masuk, tanpa ada rasa takut, padahal ini pertama kalinya ia ke sini. Karna sekarang yang ada di fikirannya adalah menjauh dan tenang. Hingga ia berhenti di sebuah danau kecil yang ada di dalam hutan. Matanya terpaku melihat keindahan danau yang tenang itu. Tanpa menyadari bahwa sudah ada orang lain yang berada di sana.
      Hingga orang itu menengok. ''Kau....'' ucap mereka berbarengan. Mina menghela nafas sebelum berjalan dan duduk di samping pria itu di bangku panjang yang entah mengapa ada di sana.
       Mina menatap danau di depannya, diam membisu. Orang itu memperhatikan Mina yang diam. ''Sejak kapan kau di sini, Sungmin-ssi?'' tanya Mina.
      Sungmin, ia melihat pemandangan yang sedang dipandang oleh Mina. ''Sejak pelajaran Jinwoon sonsaengnim berakhir.'' Mina membulatkan matanya, lalu menatap Sungmin. Bertepatan dengan itu, Sungmin menyodorkan sekaleng minuman dingin. Mina dengan ragu mengambilnya. ''Ini memang tempat favorit ku, aku selalu kemari saat aku tak mau mengikuti pelajaran. Dan aku heran kenapa kau bisa menemukan tempat persembunyianku!'' lanjutnya.
        ''Aku hanya berjalan! Dan aku berhenti saat melihat danau itu,'' ucap Mina sambil menunjuk danau yang airnya sangat jernih.
       ''Kenapa kau ke sini? Bukankah pelajaran Jiyeon sonsaengnim akan segera dimulai?'' tanya Sungmin saat tadi sempat terjadi keheningan diantara mereka.
       ''Aku membolos. Aku ingin ketenangan!'' jawab Mina tanpa menengok kearah Sungmin. Lalu ia meminum minuman yang tadi diberikan oleh Sungmin.
      Sungmin memperhatikan hal itu. ''Apa kau ditolak oleh anak baru itu?'' tanya Sungmin langsung. Mina terkejut mendengarnya, ia pun menengok. Dan disaat itu ia melihat Sungmin yang sedang menyengir ke arahnya. ''Aku hanya bercanda!'' ucapnya sambil tersenyum.
      Mina terpaku melihat cengiran dan senyuman Sungmin yang entah mengapa terlihat sangat indah oleh mata Mina. Mina menggeleng-gelengkan kepalanya saat pikiran itu hinggap di kepalanya.
       Sungmin mengerutkan keningnya. ''Wae Mina-ssi?'' tanyanya khawatir sambil mengguncangkan kedua bahu Mina.
       Mina tersadar, lalu dengan gugup ia menjawab. ''Ani, ani......''
      Sungmin menjauhkan tangannya dari bahu Mina, tapi masih menatap Mina. ''Kau tau Mina-ssi.'' Mina menggeleng. Sungmin menghentikan perkataannya cukup lama hingga membuat Mina penasaran dengan kelanjutan kalimat Sungmin. ''Kau itu aneh!''
      Mina mengerutkan keningnya. ''Aneh? Aneh bagaimana maksudmu?''
      Sungmin kembali menatap Mina sebelum ia menjawab. ''Kau itu terlalu banyak berfikir!'' Mina akan memotong perkataan Sungmin, tapi pria itu sudah terlanjur melanjutkan perkataannya. ''Jika kau salah ya minta maaf lah, jangan berfikir orang itu akan memaafkanmu atau tidak! Karna jika kau memikirkannya sampai akhir pun kau tidak akan pernah meminta maaf.'' Mina tercengang mendengarnya, benarkah ia terlalu banyak berfikir walau hanya untuk meminta maaf? Mina menundukkan kepalanya sebelum kembali menatap Sungmin. Disaat itu ia melihat Sungmin yang sedang tersenyum lembut padanya.
       Melihat senyuman Sungmin yang sangat tulus membuat Mina merasakan ketenangan yang luar biasa. Dengan hanya melihat senyuman itu bisa membuatnya melupakan alasan mengapa ia bisa berada di sini. Cukup lama ia melihat senyuman itu, sebelum akhirnya bibirnya ikut tersenyum.
       ''Sungmin-ssi.'' Sungmin melihat Mina dengan tampang yang polos saat gadis itu memanggilnya. ''Maukah kau menjadi temanku?'' Sebuah pertanyaan yang membuat Sungmin membulatkan matanya. Ia juga melihat Mina yang mengulurkan tangannya.
       Sungmin memperhatikan uluran tangan itu cukup lama. Ia menatap kembali Mina, setelahnya ia menjabat uluran tangan itu. Sambil tersenyum ia berkata, ''tentu saja! Teman!''





 *****+ TBC +*****





16 Juli 2016

0 comments:

Can I Love you? (Part 6) [End] - Upi Hwang [Chapter]

Can I Love you? (Part 6) [End] - Upi Hwang [Chapter]






Cast           : Jung Yong Hwa (CNBLUE), Park Shin Hye.

Other Cast : SeoHyun (SNSD). Park Jiyeon (T-Ara). Park Se-young. Ok Taecyeon (2PM). Kang Min Hyuk (CNBLUE). Dll

Cameo       : Ham Eunjung (T-Ara).

Genre        : Romance, Hurt, Friendship, School-life.

Author      : Upi Hwang

Cover By  : snowflake94

Lenght     : Chapter







Warning!



       Sebenarnya ini fanfic requestan bestie author, #SI. Dia dulu suka banget sama couple ini, tapi gak tau sekarang. Ff ini juga pernah di publish di blog pribadi author yang terbengkalai. Dan author terharu pas ada yang minta sequel. Baiklah author akan bikin sequelnya. Jadi ini adalah sequel dari oneshoot author itu.
      Typo pasti, OOC mungkin. Abal-abal banget, alur kecepatan, gaje. Ide pasaran. Apabila ada kesamaan alur, itu murni ketidak sengajaan.         Sesungguhnya para tokoh bukan milik author, melainkan milik agensi dan orang tua masing-masing, author hanya memakai mereka untuk keperluan cerita.









Part 6.


Happy Reading-
(Don't like, don't read!)




#Molla! Biarlah waktu yang menjawabnya.#








        ''Maaf ne aku terlambat!'' ucap Shin Hye saat baru memasuki kedai. Di sana sudah terdapat seorang Taecyeon yang duduk di samping yeoja chingunya, Eunjung. Minhyuk yang sedang bercanda ria dengan seorang Jiyeon. Shin Hye terkekeh melihatnya, walau bagaimanapun ia masih tak percaya jika akhirnya temannya itu bisa jadian dengan Minhyuk. Dan Park Seyoung yang sedang menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jiyeon dan Minhyuk.
        Semua pandangan terarah pada Shin Hye. Kemudian Eunjung langsung menggeser duduknya agar Shin Hye bisa duduk di sampingnya. ''Gwaenchana,'' ucapnya lembut.
       Tak lama setelah ia duduk, pesanan mereka datang. ''Gomaweo eonni!'' Eunjung mengangguk.
       ''Ngomong-ngomong, ada acara apa kita ke sini oppa?'' tanya Jiyeon pada Taecyeon. Taecyeon hanya tersenyum. Lalu Eunjung menatap Taecyeon kesal.
       ''Jadi kau tidak memberitahu mereka?'' Taecyeon nyengir sebelum mengangguk. Eunjung mendengus. Kemudian ia menatap teman-teman Taecyeon yang sekarang sudah menjadi temannya juga.
       ''Aku menyempatkan pulang ke Seoul untuk merayakan ini dengan kalian,'' ucapnya yang langsung mendapatkan tatapan bertanya dari empat pasang mata di sana. ''Hari ini anniversary hubungan kami yang kelima.''
       ''Woah, jinjah?'' tanya Seyoung mewakili mereka semua yang penasaran. Eunjung mengangguk.
       ''Kau hebat hyung. Bisa menjalin hubungan selama itu,'' komentar Minhyuk.
       ''Tentu saja! Bahkan hubungan pernikahan akan jauh lebih lama dari ini.''
       ''Jadi kalian akan menikah?'' tanya Shin Hye dan Jiyeon bersamaan. Eunjung tersipu malu mendengarnya.
       ''Ya, jika gadis di sampingku ini sudah siap!'' jawab Taecyeon. Sebuah jawaban yang membuat Eunjung semakin tersipu.


      Saat acara minum kopi mereka hampir selesai, tiba-tiba saja ada seseorang yang menghampiri mereka. ''Maaf hyung, aku terlambat!'' Semua mata melihat kearah orang itu. Dan betapa terkejutnya Shin Hye saat melihat siapa orang yang baru datang itu.
     Taecyeon berdiri, menghampiri orang itu, lalu ia memukul kepala orang yang baru datang itu. ''Bodoh! Seharusnya kau datang lebih awal setelah dua tahun pergi tanpa kabar!'' marahnya.
       ''Maaf hyung.''
       ''Yong Hwa-ya,'' gumam Shin Hye, ia masih menatap lekat diri Yong Hwa. Yong Hwa melihat ke arah Shin Hye, lalu ia tersenyum pada gadis itu.
       Ingin rasanya Shin Hye menangis, itulah yang terlihat. Karna sekarang matanya sudah berkaca-kaca. ''Hi,'' gumamnya tanpa suara. Namun Shin Hye tak melihat hal itu karna matanya sudah memburam oleh air mata.

.
.
.
.

       Suasana hening terjadi di sana. Baik Shin Hye maupun Yong Hwa, tak ada dari salah satu mereka yang mau membuka mulut untuk memulai pembicaraan. Suasana terasa sangat canggung sekarang.
       Shin Hye masih tidak percaya bahwa Yong Hwa berada di hadapannya saat ini. Setelah dua tahun pergi meninggalkannya tanpa kabar sedikitpun. Ya, Yong Hwa pergi meninggalkannya, meninggalkan Korea, setelah ia mengatakan ingin merasakan hal yang sama seperti yang Shin Hye rasakan, di pinggir Sungai Han waktu itu.
       Yong Hwa seperti tertelan bumi setelah mengatakan hal yang membuat Shin Hye tak mampu berkata-kata. Kata yang mampu membuat Shin Hye berharap. Memang waktu itu Yong Hwa tidak mengatakan jika pria itu mencintainya, tapi tetap saja perkataannya waktu itu menyiratkan tentang hal itu.
       Shin Hye menghela nafas, cukup kasar untuk didengar oleh Yong Hwa. Yong Hwa melihatnya dan terkekeh melihat ekpresi lelah di wajah Shin Hye.
       Shin Hye menengok.
       ''Apa kabar, Shin Hye-ya?'' tanya Yong Hwa akhirnya memecah keheningan. Shin Hye membulatkan matanya sebelum menundukkan wajahnya. Setelahnya ia mengangkat wajahnya dan memandang hamparan rumput hijau yang luas di hadapan mereka. Memang sekarang mereka sedang berada di taman. Taecyeon berbaik hati membiarkan mereka pergi berdua.
       ''Aku baik, yah meskipun tidak terlalu baik. Kau sendiri, apa kabar?'' Shin Hye menengok dan menatap Yong Hwa lengkap dengan senyuman manisnya. Ia terkejut melihat raut kekhawatiran di wajah tampan pria itu.
        Yong Hwa langsung mengulurkan tangannya menyentuh pipi Shin Hye. ''Apa kau sakit, Shin Hye-ya?'' tanyanya khawatir. Shin Hye memegang tangan yang sedang mengusap pipinya itu, ia menggeleng masih dengan senyumannya.
       ''Aku tidak sakit, aku hanya lelah menunggu seseorang kembali. Bahkan aku fikir ia tak akan kembali.''
       Yong Hwa tau ialah yang dimaksud Shin Hye. Yong Hwa terkekeh. ''Tapi nyatanya dia kembali bukan?'' tanyanya.
       Shin Hye mengangguk, ''tapi aku tidak tau untuk apa dan siapa dia kembali!''
        Yong Hwa yang mendengarnya langsung membawa Shin Hye ke dalam pelukannya. Shin Hye membelalakkan matanya. Ia mencoba melepaskan pelukan itu, namun Yong Hwa malah memeluknya semakin erat, hingga akhirnya ia menyerah di dalam pelukan hangat Yong Hwa.
       ''Aku kembali untukmu, untuk hidup bersamamu.'' Shin Hye kembali membelalakkan matanya. Yong Hwa menaruh dagunya di pundak Shin Hye. ''Waktu sudah menjawab semuanya, Shin Hye-ya.''
        ''Apa maksudmu?'' tanya Shin Hye tercekat.
       ''Aku sudah merasakan apa yang kau rasakan dua tahun lalu. Dan kau tau, aku hampir gila memikirkan ingin bertemu denganmu. Karna semakin hari, rasa itu semakin besar tumbuh di hatiku,'' jujur Yong Hwa.
       Shin Hye tercekat, benarkah yang didengarnya saat ini? ''Bohong! Jika itu benar seharusnya......''
        ''Aku tidak bisa Shin Hye-ya,'' potong Yong Hwa. ''Karna aku takut, disaat itu perasaanmu sudah berbeda terhadapku.''
        ''Dan apa yang akan kau lakukan jika rasa itu semakin besar? Kau tau, jika kau hampir gila, aku rasanya sudah gila karna rasa itu!''
        Yong Hwa tersenyum mendengarnya. Kemudian ia melepaskan pelukannya, menatap Shin Hye lekat. Ia juga memegang kedua bahu Shin Hye. ''Araseo.'' Shin Hye terpaku melihat tatapan lembut dan senyuman Yong Hwa. ''Maukah kau menghabiskan sisa waktumu untuk hidup bersamaku?'' Shin Hye diam tak menjawab. Apakah ini lamaran? Jika iya, dimana cincinnya?.
      Shin Hye tak menyangka Yong Hwa akan memintanya menghabiskan waktu untuk hidup bersama pria itu, ia kira Yong Hwa hanya akan meminta dirinya menjadi kekasih pria itu.
       Yong Hwa sepertinya bisa membaca raut wajah Shin Hye. Alhasil ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sesuatu dari sana. Lalu memperlihatkan sebuah kotak beludru berwarna merah, membukanya dan memperlihatkan isinya kepada Shin Hye. Yang memperlihatkan sepasang cincin emas putih.
       Shin Hye membulatkan matanya tak percaya, itu adalah cincin pertunangan mereka, dulu. Ia melihat Yong Hwa yang mengambil salah satu cincin itu, cincin yang lebih kecil kemudian pria itu memasangkan cincin itu di jari manisnya.
      Shin Hye menatap Yong Hwa yang sedang tersenyum padanya. Akhirnya ia mengangguk, disaat itu matanya terasa memburam karna airmata yang menggenang di pelupuk mata indahnya.
      Sebuah anggukan yang sangat berarti bagi Yong Hwa, lalu ia juga memakai cincinnya sendiri. Kemudian ia menatap Shin Hye yang sudah mulai berkaca-kaca. Ia terkekeh melihatnya, setelahnya entah angin apa yang sudah membuatnya nekat mendekatkan wajahnya ke wajah Shin Hye. Perlahan namun pasti, bibir mereka saling berpaut.
       Shin Hye tak terkejut, ia malah memejamkan matanya, menikmati tautan lembut itu.







¤¤¤¤







      Kedua keluarga itu sangat senang saat tau bahwa kedua anak mereka memutuskan untuk bertunangan kembali. Tak ada keraguan diantara mereka. Bahkan mereka yakin kali ini pertunangan putra-putri mereka akan berlajut kejenjang pernikahan.

      Dan sekarang pasangan tunangan itu sedang menghadiri sebuah pernikahan salah satu teman mereka, yaitu Taecyeon dan Eunjung. Mereka tak terlalu terlalu terkejut, karna memang hubungan Taecyeon-Eunjung pantas dibawa kejenjang yang lebih jauh, bukan hanya sekedar berpacaran saja. Tapi tetap saja, Shin Hye tidak menyangka jika pasangan kekasih itu akan langsung menikah, bukannya bertunangan dulu.
      Terbalik dengannya, ia malah tidak berpacaran, tapi malah langsung bertunangan. Memikirkan hal itu membuat Shin Hye terkekeh.
      Yong Hwa yang baru kembali dari belakang, melihat kekehan itu. ''Ada apa?''
      Shin Hye menengok dan sedikit terkejut, lalu ia menggeleng. ''Tidak apa-apa, aku hanya sedikit terkejut mereka langsung menikah, bukan bertunangan dulu,'' ucapnya sambil menunjuk Taecyeon dan Eunjung yang sedang mendapat selamat dari para tamu undangan.  Yong Hwa mengangguk tanda setuju.
      ''Ouh eonni, rupanya kau di sini!'' ucap Jiyeon yang sedang menarik lengan Minhyuk agar mendekat ke arah Yong Hwa dan Shin Hye. Minhyuk mengambil tempat di samping Yong Hwa karna Jiyeon sudah berdiri di samping Shin Hye.
       Shin Hye memperhatikan Jiyeon. ''Kau cantik Jiyeonnie,'' pujinya.
       Jiyeon tersenyum bangga. ''Aku memang cantik eonni,'' ucapnya sambil bernarsis ria. Minhyuk mendengus Yong Hwa tersenyum geli sedangkan Shin Hye membulatkan matanya.
      ''Ouh ne, aku lupa!'' ucap Shin Hye dengan cengiran yang menampilkan sederet giginya yang rapi.
      ''Kau juga cantik eonni, sangat cantik!'' Shin Hye merona mendengar pujian itu.

       Tak lama setelah Jiyeon-Minhyuk datang, Seyoung datang menghampiri mereka. ''Maaf aku terlambat ne? Ah tadi banyak pasien menunggu!'' ucapnya sambil sedikit menggerutu.
       ''Tidak koq, kajja kita ke pasangan yang sedang berbahagia sekarang!'' ajak Yong Hwa. Mereka semua mengangguk dan berjalan ke arah panggung pengantin.
      Eunjung yang melihat kehadiran mereka langsung berbinar senang. ''Itu mereka Taecyeon-ah,'' ucapnya sambil mengalihkan perhatian Taecyeon. Taecyeon melihat ke arah yang ditunjuk Eunjung. Dan benar di sana ada teman-temannya yang sedang menuju ke arahnya.
       ''Eonni, chukkae-yo, hanggbokae-yo,'' ucap Shin Hye, yang mendapat anggukan dari Jiyeon dan Seyoung.
       ''Kalian darimana saja? Kami menunggu kalian tau!'' ucap Eunjung sambil cemberut. Yang berhasil membuat ketiga wanita itu tertawa.
        ''Sudahlah gadis-gadis, mari kita berfoto!'' ajak Taecyeon yang langsung mendapat anggukan dari semuanya. Taecyeon dan Eunjung berada di tengah, Seyoung di samping gadis itu sambil memegang bunga pengantin. Yong Hwa dan Shin Hye berada di sampingnya dengan tangan yang saling berpaut. Sedangkan Minhyuk dan Jiyeon berada di samping Taecyeon. Mereka tersenyum saat blitz kamera menyala.

       Akhirnya malam itu berakhir dengan foto bersama. Yong Hwa terlihat terus menggandeng tangan Shin Hye. Mereka sangat bahagia malam itu, bukan hanya pasangan pengantin, tapi juga Shin Hye-Yong Hwa, Jiyeon-Minhyuk dan juga teman mereka yang masih single, Seyoung. Mereka menghabiskan sisa malam itu di pesta pernikahan Taecyeon-Eunjung.
        Dan ada sebuah perkataan yang tak bisa dilupakan oleh Shin Hye yaitu, ''kita akan menyusul mereka, sebentar lagi!'' Shin Hye mendengar Yong Hwa mengatakan penuh kejujuran dan kelembutan tepat di telinganya. Shin Hye yang mendapatkan bisikan itu hanya mengangguk sambil terus tersenyum.
       ''Akan kutunggu itu!'' gumamnya kepad Yong Hwa sambil tersenyum.







¤¤ The End ¤¤





 14 Juli 2016

0 comments:

My Angel (Part 2) - Upi Hwang [Trilogi]

My Angel (Part 2) - Upi Hwang [Trilogi]






Cast           : Kang Young Hyun aka Young K (DAY6), Lee Keumjo (9Muses).

Other Cast : Park Jae Hyung, Park Sungjin, Yoon Dowoon, Kim Wonpil (DAY6). Baek A Yeon

Genre        : Fantasy,  Romance, Friendship.

Cover by   : Selin Artdesign

Author      : Upi Hwang.

Lenght      : Trilogi.










Warning!



         Ini fanfic pertamaku dengan main cast Young K X Keumjo. Sempet bingung mau masangin Young K sama siapa, hingga akhirnya ketemu sama eonni ini. Dan entah kenapa kepikiran untuk ngebuat ff ini bergenre fantasi setelah berbulan-bulan udah gak bikin yg bergenre ini.
        Typo bertebaran, Alur kecepetan, Gaje, abal dan ide pasaran. Ooc. Dan masih banyak lagi kesalahan-kesalahan. Maklum author abal-abal.
        Sesungguhnya para tokoh bukan milik author, melainkan milik agensi dan orang tua masing-masing, author hanya memakai mereka untuk keperluan cerita.








Part 2


Happy Reading!
(Don't Like, Don't Read!)





Noona, Don't leave me.






        Young K yang sedang menikmati makan siangnya mendongak untuk melihat siapa orang yang memanggilnya.
        ''Ouh A Yeon-ssi, waeyo?'' tanya Young K lembut. Gadis yang bernama Ayeon itu tersenyum.
       ''Bolehkah aku duduk disini?'' tanyanya sambil menunjuk bangku kosong yang berada di samping Young K.
        Young K yang sempat terpana akan senyum Ayeon langsung mengangguk dan menggeser duduknya agar Ayeon dapat duduk di sampingnya. ''Ne tentu saja!'' ucapnya dengan sebuah senyuman lengkap di bibirnya.
        ''Maaf karna sudah tidak ada tempat lagi, jadi aku terpaksa disini,'' ujar Ayeon dengan nada yang menyesal. Young K yang mendengarnya menggeleng.
        ''Gwaenchana, lagipula aku hanya duduk sendiri.''
       Keumjo yang merasa terabaikan, mendengus kesal. Ia memperhatikan Young K yang terus memperhatikan gadis bernama Ayeon itu. Ia menatap tak suka atas kedekatan mereka, karna itu membuat Keumjo cemburu.
       Keumjo yang kesal karna tak diperhatikan, akhirnya menendang kaki Young K. ''Aww,'' rintih Young K sambil memegang kakinya yang sudah di tendang oleh Keumjo.
       Young K menatap kesal diri Keumjo yang sedang merengut kepadanya.
       ''Waeyo Young K-ah? Kenapa dengan kakimu?'' tanya Ayeon khawatir yang melihat Young K tiba-tiba mengerang kesakitan. Young K menggeleng. ''Ouh yah, tadi kau bicara dengan siapa?'' tanya Ayeon.
        Young K yang sedang minum, tersedak. ''Ah itu, dengan temanku. Pesan singkatnya sangat mengganggu! Hehehe,'' ucap Young K sambil memaksakan senyumnya. Ayeon menatapnya. ''Ah sudah ne, aku duluan Ayeonnie.'' Ayeon mengangguk. Setelahnya Young K bangkit dan pergi dari sana.


       ''Apa kau sudah selesai dengan gadismu itu?'' tanya Keumjo yang mengekor dibelakang Young K. Namun Young K tak menanggapi, ia malah terus berjalan.
        Keumjo kesal dan ia malah berlari untuk menyusul Young K. Tapi hampir saja ia tertabrak oleh seorang pengendara sepeda jika Young K tidak menariknya ke dalam pelukan Young K.
        Mereka saling menatap sebelum akhirnya Young K sadar dan melepaskan pegangannya dari pinggang Keumjo. Itu mengakibatkan Keumjo jatuh terduduk. ''Aww, appo!'' ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.
        Young K berjongkok, ''Heoh appo? Kau sendiri yang ceroboh!'' cibir Young K, setelahnya ia bangkit dan meninggalkan Keumjo. Keumjo yang melihatnya hanya bisa mencibir Young K.
       Ternyata Young K pergi ke tempat latihan bandnya. Disana baru terdapat maknae bandnya, yaitu Yoon Dowoon. ''Dimana Jae hyung, Sungjin hyung?'' tanya Young K.
        ''Mereka bilang, mereka akan datang sedikit terlambat hyung,'' jawab Dowoon.
        ''Lalu dimana Wonpil? Bukankah kalian selalu bersama?''
        ''Dia sedang membeli kopi dikafe sebrang jalan, hyung-ah,'' ucap Dowoon.
        Young K mengangguk mendengar jawaban Dowoon. Karna sudah selesai bertanya, iapun berbalik dan betapa terkejutnya ia ketika Keumjo baru memasuki ruangan itu. ''Yak sedang apa kau disini?'' tanya Young K yang terkejut.
        Keumjo menatap Young K, lalu ia mengelilingi ruangan itu. ''Jadi ini tempatmu dan teman-temanmu bermain,'' komentarnya tanpa menjawab pertanyaan Young K.
        Young K mengerutkan keningnya, *Bermain, katanya?* batinnya. ''Heoh ini tempatku latihan bukan bermain! Jadi pulanglah!'' suruh Young K.
         ''Hyung-ah,'' panggil Dowoon. Young K menengok. ''Kau bicara pada siapa?'' tanyanya kemudian.
         Sebuah pertanyaan yang sukses membuatnya seperti orang gila. ''Entahlah, mungkin aku hanya berhalusinasi, Dowoon-ah,'' jawab Young K lemah. Sedangkan Keumjo hanya cekikikan melihatnya. Young K melihat itu tapi ia tak bicara.
         ''Ouh Young Hyun hyung, kau sudah datang,''ucap Wonpil sambil membawa lima cup kopi.
        ''Berhentilah memanggilku Young Hyun,'' ucapnya. Wonpil hanya nyengir kuda.
        ''Mianhae hyung.''
       Tak lama berselang, Jae dan Sungjin datang. ''Ouh hyungdeul, kalian pergi bersama?'' tanya Dowoon yang menyadari kehadiran kedua hyungnya itu.
        Jae dan Sungjin mengangguk. ''Kami bertemu di simpangan jalan tadi,'' tambah Jae yang mendapat anggukan dari Sungjin.
        ''Sudahlah, kajja kita latihan!'' ucap Sungjin.
       Mereka pun memulai latihannya dan Young K juga sudah tak mengingat bahwa disini masih ada Keumjo yang terus memperhatikan mereka, lebih tepatnya dirinya. Karna memang Keumjo hanya menatap Young K yang serius memainkan bass'nya. ''Cih, padahal bukan alat itu yang ia selalu bawa, tapi kenapa ia memainkan alat yang lain?'' gumam Keumjo.






€><€







       Angin berhembus menemani dua manusia yang sedang berjalan beriringan. ''Wae?'' tanya Young K memecah keheningan. Keumjo yang mendapat pertanyaan, langsung mensejajarkan langkahnya dan menatap Young K. ''Kenapa kau diam saja?'' tanyanya lagi sambil merapatkan jaketnya, karna memang suasana malam ini sangat dingin. Ia heran mengapa Keumjo tak merasa kedinginan padahal ia hanya mengenakan dress lengan pendek.
        ''Siapa gadis itu?'' tanya Keumjo tanpa menjawab pertanyaan Young K. Young K menatap balik Keumjo sambil mengerutkan keningnya, mengingat siapa yang sedang dimaksud Keumjo. ''Gadis berambut merah muda pendek yang duduk di sampingmu tadi siang,'' lanjutnya.
        Sebuah penjelasan yang cukup membuat Young K mengetahui siapa yang dimaksud. ''Mantan kekasihku, Baek A Yeon,'' jawab Young K. Keumjo membulatkan matanya kala mendengar jawaban itu.
        ''Kau masih mencintainya?'' tanyanya. Young K melirik kearah Keumjo dan ia melihat raut kesedihan di mata sang gadis, lalu ia mengangguk. Dalam hatinya ia tersenyum melihat ekspresi kecewa yang ditunjukkan Keumjo. ''Aku cemburu!''
         ''Jangan bercanda noona! Kau tidak mungkin mempunyai perasaan seperti itu!'' namun Keumjo menggeleng.
         ''Kau tau, angel itu makhluk yang paling setia kepada pasangannya. Jika dia sudah memutuskan untuk menyukainya, maka ia akan menyukainya sampai kapanpun. Begitu juga aku!'' jelas Keumjo. ''Aku sudah menyukaimu, dan sampai kapanpun aku akan menyukaimu! Jadi jangan coba-coba mengkhianatiku!''
        ''Woah, perkataan apa itu? Kau itu hanya angel yang menumpang di rumahku! Jadi jangan pernah mengeluarkan perkataan seperti itu lagi, Noona,'' ucapnya sambil menekankan panggilannya kepada Keumjo.
        Keumjo yang mendengarnya jadi sedih seketika. ''Kau sudah menghancurkan harapanku, Young Hyun-ah.''
       ''Kalau memang benar, kau mau apa noona? Mau pergi? Ya sudah pergi saja sana! Kha, kha!'' usir Young K. Keumjo yang mendengarnya langsung memunggungi Young K.
        Setelahnya sepasang sayap muncul di punggung Keumjo. Young K melihatnya, yah melihat sepasang sayap itu. Kemudian ia melihat cahaya terang mengitari tubuh Keumjo. Dan tubuh Keumjo pun mulai menghilang. Young K yang melihatnya menjadi kalut sendiri. Karna ia tidak menyangka bahwa Keumjo akan benar-benar meninggalkannya. Ia hanya bercanda tadi. ''Noona,''cegahnya, namun tubuh Keumjo sudah terlanjur menghilang di kegelapan malam.
       Young K yang melihatnya, melihat tubuh indah dengan sepasang sayap di punggungnya menghilang, langsung mencari kesana kemari namun nihil. Hingga, ''Kau mengkhawatirkanku!'' cibir sebuah suara dari belakang punggung Young K tepat di telinganya. Itu membuat Young K menengok dan refleks terjatuh karna melihat Keumjo yang tiba-tiba saja ada di belakangnya. ''Sedang apa kau, duduk di jalan seperti itu?'' tanya Keumjo mengejek, Young K hanya mendengus ketika mendapatkan pertanyaan mengejek itu. Dia juga memalingkan wajahnya. ''Baru kutinggal sebentar saja kau sudah khawatir seperti itu! Apalagi....''
         ''Berhentilah bicara!'' potong Young K. Sambil bangkit ia mengibaskan pakaiannya yang sedikit kotor. ''Dan apa tadi itu, kau mencoba menakutiku dengan menampakkan sayap-sayapmu heoh?'' tanya Young K kesal.
         Keumjo mengerutkan keningnya. ''Aigo, tadi itu suatu keberuntungan untukmu, karna kau dapat melihatnya!''
         ''Keberuntungan? Yang ada aku.....''


           -Cup-


        Ucapan Young K mengambang begitu saja ketika bibirnya merasakan kehangatan dari bibir gadis yang ada di depannya saat ini. Young K yang tersadar, membulatkan matanya dan langsung menjauhkan Keumjo darinya. ''Yak......''
        ''Aku serius, jadi jangan lakukan itu lagi!'' potong Keumjo lengkap dengan senyum tanpa dosanya. Kemudian ia berjalan mendahului Young K yang masih tak percaya dengan apa yang dilakukan gadis itu. Iapun berjalan mengikuti gadis itu.

.
.
.
.
.

        ''Kau kenapa Young Hyun-ah?'' tanya Keumjo bingung saat melihat tatapan waspada Young K padanya. Young K menggeleng. *Ternyata bukan hanya aneh, tapi dia juga agresif,* batin Young K. Keumjo mengerutkan keningnya, lalu dengan acuh duduk di samping Young K.
        Young K yang melihatnya langsung memberi jarak cukup jauh dari Keumjo. ''Yak....''
        ''Aku tidak tau apa lagi yang bisa kau lakukan pada wajahku!'' potong Young K. ''Dulu kau meraba-raba hidungku dan tadi......'' Young K tak meneruskan kata-katanya karna itu membuat dirinya merasa malu, bagaimana mungkin seorang gadis menciumnya terlebih dahulu? ''Jadi jaga jarak itu adalah hal yang paling baik bukan?'' lanjut Young K.
         Keumjo melipat tangannya didepan dada, ia juga mengerucutkan bibirnya dan mengernyitkan keningnya. ''Jadi karna itu, apa kau belum pernah berciuman sebelumnya?'' tanya Keumjo polos.
        ''Yak bukan seperti itu juga hanya saja.''
        ''Jadi kau sudah pernah berciuman? Berapa sering? Apa dengan gadis itu?'' tanya Keumjo bertubi-tubi.
        ''Ne, kau benar!'' jawab Young K kesal karna sedari tadi Keumjo selalu menanyakan tentang hal memalukan. Ia pikir perkataannya akan membuat gadis dihadapannya saat ini bersedih, namun dia salah. Karna sekarang Keumjo sedang tersenyum manis, sangat manis bahkan Young K terhanyut karnanya.
         ''Tak apa, itukan masa lalumu. Sekarang masa depanmu adalah bersamaku!'' ucapnya semangat. Young K hanya menghela nafas berat melihatnya.








€><€








        Hari ini adalah hari minggu, waktu untuk siapapun bersantai termasuk Young K. Ia bermalas-malasan untuk bangun dari kasur empuknya sekarang.
       Namun kegiatan malas-malasannya terganggu ketika ia mencium wangi masakan yang sangat menggoda.
       Ia segera turun dari kamarnya menuju ke dapur dan benar disana ada Keumjo yang sedang mencicipi masakannya. Ia tersenyum saat melihat ekspresi Keumjo yang lidahnya kepanasan karna mencoba mencicipi. Ia juga melihat Keumjo yang terlihat beberapa kali mencibir masakannya.
        ''Ada apa noona?'' akhirnya tanya Young K mendekat.
        ''Rasanya tidak enak, aku tidak menyukainya!'' ucap Keumjo merengut.
        ''Benarkah? Coba aku rasakan.'' Young K pun mencicipi masakan itu. Ia mengerutkan keningnya. *Tidak mungkin masakan seenak ini dia bilang tidak enak!* batinnya. ''Ini enak koq noona-ya, aku akan memakannya sampai habis!'' Keumjo yang mendengarnya langsung berbinar.
        ''Jinjah?'' Young K mengangguk. Setelahnya ia memakan masakan yang sudah disiapkan oleh Keumjo.


        ''Young Hyun-ah?''
        ''Ne?'' jawab Young K saat ia baru saja akan menghabiskan makanannya.
        ''Bagaimana jika aku menjadi manusia?'' Young K tersedak mendengarnya. ''Aku ingin teman-temanmu bisa melihat dengan siapa Young K bicara. Aku tidak mau jika kau dituduh tidak waras!''
         Young K menatap Keumjo, lalu melanjutkan makannya. ''Yah terserah kau sajalah noona,'' jawab Young K santai. ''Ah noona, tapi pasti ada sesuatu yang harus kau korbankan?'' tanya Young K ragu.
        Keumjo menatap Young K tak percaya. ''Bagaimana kau bisa mengetahuinya?''
       ''Aku hanya membacanya di buku-buku cerita,'' jawab Young K jujur.
        ''Ne kau benar, aku akan kehilangan kedua sayapku. Ah ada sesuatu yang ingin ku berikan padamu Young Hyun-ah,'' ucap Keumjo sambil memberikan sebuah kalung dengan bandul sayap.
        Young K memperhatikan benda itu dengan teliti. ''Kenapa kau berikan padaku?''
        ''Itu adalah sayap-sayapku. Aku percaya kau bisa menjaganya sampai waktunya tiba. Jadi kau harus menyimpannya ne!'' ucap Keumjo.
         ''Tapi,,,,,,,,.''
         ''Dan jangan coba-coba mengkhianatiku!'' potong Keumjo. ''Jangan kau hilangkan ne?'' lanjutnya sambil membawa piring-piring kotor ke westafel.
         Young K memperhatikan punggung Keumjo yang terus bergerak mengikuti gerakan tangannya mencuci piring. Entah mengapa ia menyukai hal itu, memperhatikan Keumjo dalam keheningan seperti ini.

.
.
.
.
.
.

        Young K menaiki bis yang akan membawanya ke tempat tujuan. Dan ia terkejut kala mengetahui Baek Ayeon lah yang duduk disamping bangku yang baru ia duduki. ''Ouh, Ayeonnie.''
         A Yeon menengok kesampingnya dan tak kalah terkejut ketika melihat Young K disana. Ayeon hanya tersenyum. Senyuman yang membuat Young K merasakan kenyamanan. ''Kau mau kemana Young K-ah?'' tanyanya. ''Ah pasti mau ke tempat latihan, ne?'' tanyanya lagi ketika ia melihat gitar yang lengkap dengan tasnya tersampir di pundak Young K. Young K mengangguk.
        Saat sedang asik dengan fikiran masing-masing, ponsel Young K berdering. Ia mengambil ponselnya dari dalam tas dan tak sengaja ia menjatuhkan sebuah buku yang cukup tebal.
         A Yeon melihat buku yang terjatuh itu dan memperhatikan cover -nya, lalu ia memungutnya.
         ''Ouh,'' ucap Young K yang melihat Ayeon memegang bukunya saat ia baru saja selesai menjawab panggilan di ponselnya.
        ''Novel ini punyamu, Young K-ah?'' tanya Ayeon. Young K mengangguk. ''Aku ingin sekali membacanya, tapi aku belum sempat membelinya!'' ucap Ayeon dengan nada yang sedikit sedih. ''Bolehkah aku meminjamnya, Young K-ah?'' tanya Ayeon kemudian.
        ''Tentu saja, kenapa tidak?'' jawab Young K dengan senyum khasnya.
       ''Gomaweo.'' Young K mengangguk.
       Setelahnya mereka berpisah, karna Young K sudah sampai ditempat tujuannya.







€><€








        ''Ouh memangnya itu enak?'' tanya seorang gadis saat Jae sedang memilih makanan ringan yang akan ia beli. Jae menengok dan menatap aneh gadis itu. ''Tentu saja nona, ini sangat enak!'' jawab Jae, pria berkacamata itu.
      ''Ouh kau kan temannya Young Hyun ne?'' ucap gadis itu sedikit histeris ketika ia melihat wajah Jae. Jae mengerutkan keningnya mencoba mengingat siapa yang sedang gadis itu maksud. ''Aku melihatmu latihan bersamanya, kemarin!'' lanjut gadis itu.
       ''Ah maksudmu, Young K?'' gadis itu mengangguk. ''Memangnya kau siapa nona?''
       ''Lee Keumjo, itu namaku.'' Jae mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. ''Hemmm, ano. Apa kau tau makanan kesukaan Young Hyun-ah?'' Jae menggeleng. Keumjo sedih karna Jae tidak mengetahui makanan kesukaan Young K, akhirnya ia melanjutkan memilih bahan masakan yang akan ia masak nanti.
       ''Nona, apa kau kekasihnya Young K?'' tanya Jae ragu. Keumjo menghentikan kegiatannya memilih, lalu ia menatap Jae. Jae sedikit takut ketika mendapat tatapan yang tiba-tiba dari Keumjo. Kemudian tanpa diduganya, Keumjo tersenyum dan menggeleng.
        ''Young Hyun akan marah jika aku mengaku-ngaku seperti itu. Aku ini hanya noona yang menumpang di rumahnya,'' jawabnya. ''Ah, bukankah Young Hyun menyukai ini?'' tanya Keumjo sambil memberikan sekaleng minuman. ''Aku melihatnya meminum ini kemarin,'' lanjutnya.
        ''Ah kau benar nona,'' ucap Jae sambil mengambil minuman itu.
        ''Sudah dulu ne, aku pulang duluan. Jaa~'' ucap Keumjo sambil meninggalkan Jae menuju ke kasir. Jae hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
        ''Gadis yang luar biasa!'' lanjutnya bergumam.

.
.
.
.
.
.
.


        ''Yak Young K-ah, kau jahat sekali padaku!'' ucap Jae saat ia baru saja memasuki studio. Hal itu membuat suasana yang tadinya tenang menjadi gaduh seketika.
       ''Apa maksudmu Jae-ya?'' tanya Sungjin mendahului Young K.
       ''Dia ini punya kekasih, tapi kita tak diberitahu!''
       ''Woah benarkah hyung?'' tanya Dowoon terkejut. Young K hanya mengerutkan keningnya saat Jae menyebut kata kekasih.
       ''Apakah dia cantik hyung?'' tanya Wonpil.
       ''Ne dia sangat cantik, rambutnya pirang panjang dengan poni depan yang tidak rapat. Dia juga tinggi, matanya indah sekali,'' jawab Jae sambil membayangkan sosok yang baru ia lihat tadi.
       ''Tunggu dulu hyung, tadi kau bilang, putih dan tinggi?'' tanya Young K. Jae mengangguk. Young K membulatkan matanya ketika menyadari siapa yang dimaksud, ''Kau melihatnya hyung?''
        ''Tentu saja, wanita secantik dia pasti aku melihatnya. Yah meskipun dia sedikit aneh.''
        ''Hei, kenapa kau mencoba menutupinya dari kami heoh?'' tanya Sungjin dengan nada yang dibuat kecewa.
        ''Tunggu dulu, kalian semua salah paham!'' ucap Young K sedikit frustasi. ''Dia hanya gadis yang ku temukan di jalan dan sekarang ia tinggal di rumahku!'' jelasnya.
       ''Ouh benarkah? Dia juga mengatakan hal yang sama denganmu,'' ucap Jae. Young K, Sungjin, Wonpil dan Dowoon menatap Jae lekat. ''Tadi saat kubilang dia kekasih Young K, dia malah terkekeh dan menjawab kalau Young K akan marah jika dia mengaku-ngaku sebagai kekasihnya. Lalu dia melanjutkan kalau dia itu hanya noona yang menumpang di rumah Young K,'' jelas Jae panjang dan lebar. Yang membuat semuanya mengangguk.
        ''Kukira kalian pacaran,'' komentar Sungjin.
       ''Sudahlah, kita lanjutkan saja latihannya kembali,'' ajak Young K yang mendapat anggukan dari semuanya.







€><€








         Young K melangkahkan kakinya menuju ke dapur saat ia baru saja sampai. ''Tidak biasanya lampu mati, dan rumah ini sepi sekali. Kemana dia?'' gumam Young K. Ia membuka lemari es untuk menenggak minuman dingin. Dan ia melihat post it tertempel.


      Kalau kau sudah pulang, hangatkan saja makanannya. Aku akan pulang terlambat.


      Young K membuang post it itu, lalu tak lama berselang, ada seseorang yang mengetuk pintunya. ''Ouh kau dari mana noona?'' tanyanya ketika melihat Keumjo yang memakai kemeja putih dan celana bahan hitam.
       ''Aku pulang bekerja,'' jawabnya sambil melepas sepatu flat -nya dan memakai sendal rumah. Ia juga langsung menuju ke dapur. ''Aku pulang terlambat ne? Ah mianhae,'' ucap Keumjo menyesal. Ia kemudian memanaskan masakan yang tadi sempat ia masak.
      Setelahnya ia menyajikan masakan itu kehadapan Young K. Tidak seperti biasanya. Karna hari ini ada dua porsi tersaji di atas meja. ''Aku tidak mungkin menghabiskan semuanya,'' komentar Young K sambil menunjuk semua makanan dengan sumpit yang sedang ia pegang.
        ''Lagi pula siapa yang menyuruhmu menghabiskan semuanya?'' cibir Keumjo. Ia duduk di hadapan Young K. ''Ini untukku, aku harus makan. Jika tidak mau mati,'' lanjutnya sambil memakan nasi.
        ''Ah bicara soal itu, benarkah tadi temanku melihatmu noona?'' tanya Young K yang teringat percakapannya dengan temannya saat latihan tadi.
        ''Pria berkacamata?'' Young K mengangguk. ''Ne kami berbicara sewaktu di mini market tadi. Wae?''
        Young K menggeleng, ''Ani hanya saja. Sejak kapan kau bisa terlihat dengan orang lain selain olehku?''
        ''Sejak hari ini. Sejak kau menyimpan kalungku,'' jawab Keumjo sambil terus mengunyah. ''Ah rasanya tidak enak!'' komentar Keumjo. ''Tapi aku harus terbiasa. Menyebalkan!'' lanjutnya.
        ''Ini enak noona, sungguh!'' sanggah Young K. Keumjo berbinar mendengarnya. ''Lalu kau bekerja dimana, noona?'' tanyanya kemudian.
        ''Aku bekerja di kedai kopi. Pemiliknya sangat baik padaku, dia juga mengajariku. Tapi tetap saja tanganku terseduh,'' jelas Keumjo. Sekarang mereka sedang berberes membersihkan piring-piring kotor.
        Young K membulatkan matanya. Lalu ia menarik tangan Keumjo dan benar disana terlihat luka seduh yang pasti sangat sakit. ''Yak, bagaimana bisa? Apa kau sudah mengobatinya?'' Keumjo menggeleng. ''Aigo.''


         Dan disinilah mereka, di ruang tamu. Young K dengan telaten mengobati luka di tangan Keumjo. ''Seharusnya kau mengobatinya sedari tadi,'' ucapnya lembut.
         ''Aku tidak apa-apa...''
         ''Tidak apa-apa bagaimana? Tanganmu sampai seperti ini kau masih bilang tidak apa-apa?'' ucap Young K kesal. ''Kau itu manusia sekarang, jadi jangan bertindak seolah-olah kau itu angel!'' lanjutnya.
          Keumjo mengangguk.








€>TBC<€








21 Juni 2016

0 comments:

Powered by Blogger.

Translate

Labels

15& 2AM 2NE1 2PM 5Dolls 9Muses After School Ahn Eunjin Ahn Seo Hyun Ahn Sohee auliasyalwa B.A.P B1A4 Bae Sun Mi Bae Suzy Baek A Yeon Baek Azizah Baek Yebin Baek Yerin Bambam Baro Bestie Big Bang Boyfriend Brothership BTOB BTS Byun Baekhyun Cha Hyun Rin Chapter Cho Kyuhyun Choi Hanny Choi Seung Hyun Choi Seungri Choi Siwon Choi Sungmin Choi Youngjae Cholict Click-B CNBLUE Comedy D.O Davichi DAY6 DIA Do Kyung Soo Donghyun Drama Eunhyuk EXO EXO-K EXO-M F.T. Island Fafiter Challenge Family FANFICTION Fantasy Friendship GFriend Girls' Generation Go Ahra GOT7 Ham Eunjung Han Hye Sun Han Hyo Joo Han Hyori Han Nayeon Hurt Hwang Chansung Hwang Minhyun Im Yoona Jang Geun Suk Jang Wooyoung Jenny Jeon Boram Jia Jinyoung Joo Ji Hoon Jr Jung Ho Seok Jung Il Woo Jung Jinwoon Jung Min Joo Jung Yerin Jung Yong Hwa Juniel Kaeun Kang Hye Ri Kang Hyo Rya Kang Min Hyuk Kang Yo Ra Kang Young Hyun Khunpimook Bhuwakul Kim Bum Kim Dani Kim Hanny Kim Hanny/Choi Hanny Kim Ji Ah Kim Jong In Kim Jong Woon Kim Min Jung Kim Nam Gil Kim Nam Joon Kim Nana Kim Naya Kim Seok Jin Kim So Eun Kim Soo Hyun Kim Sookyu Kim Wonpil Kim Woo Bin Kim Yugyeom Kris Wu Krystal Jung Lee Areum Lee Donghae Lee Hae Na Lee Hyo Jin Lee Hyo Ra Lee Hyukjae Lee Jae In Lee Jang Woo Lee Ji Eun Lee Jong Suk Lee Junho Lee Keina Lee Keumjo Lee Min Ho Lee Qri Lee Seung Gi Lee Sungmin Lee Sunny Lee Yo Won Married-life MellyTaenggo MeloDrama Min Yoon Gi Mistery Myoui Mina Na Haeryung Nam Gyuri Nichkhun Horvejkul Noh Lee Young NU'EST OC Oh Ha Ni Oh Jong Hyuk Ok Taecyeon OneShoot Park Chan Yeol Park Hyomin Park Jae Hyung Park Ji Eun Park Jihyo Park Jimin Park Jiyeon Park Keyla Park Se-young Park Shin Hye Park Soyeon Park Sungjin Park Yeon Jung Rap Monster Risma Song Romance Romantic Roy Kim Ryewook Sandara Park Sandeul School-life SeoHyun Sequel Shannon William Song Minyoung Sowon SPEED Sung Hyun Jae Super Junior T-Ara The Ark Tiffany Hwang Tiramisuu Latté TOP Trilogi Twice TwoShoot U-Kiss Upi Hwang V Wonder Girls Yaoi Yesung Yoo Youngjae Yook Sung Jae Yoon Dowoon Yoon Eun Hye Young K Yuna Kim