Together - Upi Hwang [OneShoot]
Cast
: Baek Azizah, TOP aka Choi Seung
Hyun.
Other Cast : Kim Woo Bin. Choi Seungri. Sandara park. Dll
Genre :
Romance, School-Life, Family.
Author : Upi Hwang.
Ide cerita
by Nur Azizah
Summary : Azizah dan Top, adalah dua orang dengan
kepribadian yang sangat berbeda. Azizah adalah seorang wanita yang Lemah,
gampang nangis dan mudah percaya sama orang lain. Sedangkan Top, seorang pria
yang berandal, tidak memiliki cita-cita.
Suatu saat mereka bertemu, dan mempunyai rasa, akan tetapi disaat rasa itu baru
berkembang, Azizah dilarang berteman dengan Top oleh seorang Woo Bin yang
notabennya adalah kaka dari seorang Azizah, dan musuh dari seorang Top.
''Percayalah,
kita akan bersama!''
Bugh,
Bugh,
Bugh,
Suara pukulan yang
terus berkumandang di kegelapan malam, sekolompok orang sedang saling pukul
disalah satu jalanan di kota Seoul ini, mereka adalah Kim Woo Bin dkk melawan
Choi Seung Hyun dkk.
Choi Seung Hyun
atau yang biasa dikenal dengan nama Top. Memang Woo Bin dan Top adalah musuh
lama, yang masih membara. Jadi tak heran jika mereka sering terlibat
perkelahian.
Malam ini, karna
Top dan teman-temannya lengah, alhasil Woo Bin beserta kawanannya berhasil
memenangkan perkelahian, akan tetapi Woo Bin juga mendapatkan luka yang cukup
parah di wajahnya. Itu akibat pukulan dari tangan Top.
Hanyoung High School
Di sebuah sekolah
elit di Korea Selatan ini terdapat berbagai macam jenis murid. Dan disini juga
Azizah Baek, wanita yang baik hati, dan mudah percaya namun mudah juga
menangis, menuntut ilmu. Hidupnya sangat berwarna. Tapi, meskipun ia baik tetap
saja masih ada yang menjahatinya contohnya pagi ini, ditengah lapangan voli.
Bugh, suara bola yang mengenai kepala,
kepala yang tak lain adalah milik Azizah, dan bola Voli itu berasal dari wanita
cantik nan seksi, dia adalah Sandara, siswi pindahan dari Philipina, meskipun
ia terlahir di Korea.
''Awww,'' gumam
Azizah meringis. Ia juga memegang kepalanya.
''Upsss. Maaf!''
ucap Sandara menutup mulutnya, pura-pura terkejut. Dan karna kebaikan hati
seorang Azizah, Azizah hanya mengangguk.
''Ne, Dara-ssi
gwaenchana,'' ucap Azizah sambil tersenyum. Ia pun melanjutkan kegiatan
awalnya.
Ternyata di bangku
penonton, ada yang memperhatikan kejadian itu, seorang pria yang tinggi dan
juga tampan.
''Gadis payah!''
umpatnya kesal melihat Azizah hanya membiarkan Sandara yang sudah jelas-jelas
tadi menimpuknya dengan bola Voli. Entah kenapa pria itu kesal melihat tingkah
Sandara.
''Siapa yang kau
maksud gadis payah, Seung Hyun-ah?''
tanya seseorang yang baru duduk disamping Top, Top menengok. Lalu pandangannya
kembali melihat kearah lapangan.
''Entahlah
Seungri-ah, tapi sepertinya siswi itu seangkatan dengan kita,'' jawab Top
santai pada pria bernama Seungri itu.
''Hei,
ngomong-ngomong. Kita harus bagaimana dengan kekalahan semalam?'' tanya Seungri
mencoba mengganti Topik pembicaraan, Top tampak berfikir.
''Aku lelah!''
ucap Top setelah cukup lama berfikir namun tak jua menemukan titik terang, ia
mengatakannya sambil berdiri lalu berjalan pergi meninggalkan bangku penonton.
Seungri yang melihat hanya mendengus kesal.
''Selalu seperti
ini!'' gumamnya.
''Zizah-ah,''
panggil seseorang pada Azizah. Azizah yang kebetulan habis berganti pakaian.
''Ne oppa?'' tanya Azizah ketika melihat siapa yang memanggil. Terlihat dengan
seorang pria yang sedang berlari-lari kecil menghampiri Azizah.
''Kenapa kau tadi
pergi duluan?'' tanya nya langsung, Azizah hanya tersenyum.
''Habisnya Woo
Bin oppa lama, ya sudah aku tinggal saja duluan!'' jawab Azizah, Woo Bin yang
gemas dengan nada bicara Azizah hanya mengacak-ngacak rambut Azizah. Azizah
yang kesal hanya bisa berkaca-kaca.
''Hei, yak kenapa kau menangis heoh?'' tanya
Woo Bin, dia memang mengetahui kalau adiknya itu mudah menangis, tapi ia tidak
pernah mengira, bahwa mengacak-ngacak rambut juga membuat sang gadis menangis.
Bukannya menjawab, Azizah malah mengeluarkan airmatanya. ''Yak Yak, uljimayo
saengie, ige.'' ucap Woo Bin sambil memberikan sebungkus coklat kesukaan
Azizah. Azizah sangat menyukai rasa coklat, karna bagi nya coklat dapat membuat
perasaan yang berbeda ketika ia memakannya.
Baek Azizah dan
Kim Woo Bin adalah saudara kandung, meskipun marga mereka berbeda. Karna Azizah
mengikuti marga ibunya, sedangkan Woo Bin mengikuti marga ayahnya.
Woo Bin, adalah
anak berandal yang selalu keluar malam bersama gangnya. Namun ia termasuk Oppa
yang sayang pada adiknya, karna ia selalu berusaha melindungi Azizah dari
bahaya apapun. Dan sayangnya ia tidak tau kelakuan anak baru dikelas Azizah.
Siswi baru yang sering mengerjahili
Azizah yaitu Sandara.
Woo Bin
meninggalkan Azizah, karna bel sudah berbunyi. Ia melambaikan tangannya
dan dibalas oleh Azizah.
.....................
Dihari ini Woo
Bin tidak pulang, dan Azizah terpaksa pergi ke sekolah sendiri, karna ia bangun
agak siang, alhasil ia pun datang sedikit terlambat. Mau tidak mau diapun harus
menghadapi guru piket hari ini sebelum masuk kelas. Saat Azizah berjalan menuju
ke guru piket, disana terdapat cukup banyak anak yang sedang ditanyai oleh Song
sonsaengnim. Salah satunya adalah pria tinggi dengan tampang malasnya, dialah
sang jagoan, Top.
Siapa yang tidak
mengenal Top, murid paling sering melakukan pelanggaran selain Woo Bin. Azizah
hanya menyunggingkan sebelah sudut bibirnya dan mengangkat bahu, setelahnya ia
berjalan mendekat ke guru piket. Cukup lama Azizah mengantri agar dapat
ditanyai alasan mengapa ia telat hari ini, sekarang gilirannya. Ia pun menjawab
semuanya.
Setelah selesai
siswa-siswi diintograsi alasan mereka, mereka yang terlambat disuruh
membersihkan sekolah. Ada yang dapat tugas di toilet, di perpus, di koridor, di
selokkan, di lapangan.
Dan di sinilah
Azizah berada di sebuah perpustakaan yang berantakan. Bahkan ruangannya saat
ini berada, bisa dibilang bukan perpustakaan bagi sekolah sebesar Hanyoung high
school. Dan disebelahnya ada seorang Top, yang juga mendapat tugas membersihkan
ruangan perpustakaan.
Mereka segera
membersihkan ruangan itu, walau sering terdengar nada umpatan dari mulut Top.
Top memperhatikan
Azizah yang berusaha mengangkat sebuah kardus yang cukup besar, Azizah terlihat
kesusahan,
''Biarkan
disitu!'' ucap Top datar, Azizah menatap Top. Namun tetap melanjutkan
kegiatannya untuk mengangkat kardus itu. Karna kardus itu cukup berat, Azizah
yang tak kuat menahan kardus yang sedang diangkatnya malah menjatuhkan kardus
itu berserta isinya. Top yang melihat langsung berjongkok membantu Azizah
membereskan isi-isi yang berserakan. Azizah
sudah lebih dulu melakukannya. '' Apa yang kau lakukan heoh? Sudah
kubilang biarkan saja!'' ucap Top kesal, nadanya sedikit tinggi. Azizah yang
mendengarnya hanya bisa terisak sebelum menangis. Top yang melihat Azizah
menangis, menjadi panik sendiri.
''Hei, hei aku
hanya memperingatimu! Jadi berhentilah menangis!'' ucap Top. Tapi alih-alih
membuat Azizah berhenti menangis, ia malah membuat Azizah malah tambah menangis.
Top frustasi karna
tak berhasil membuat Azizah berhenti menangis. Lalu, ''Maafkan aku.'' ucapnya
lembut. Azizah menatap Top.
''Seung
Hyun-ssi,'' untuk pertama kalinya Azizah menyebut nama Top. Lalu Top terlihat
tersenyum untuknya. Azizah yang melihat senyuman itu hanya ikut tersenyum dan
menganggukkan kepalanya.
Sekarang hampir
setiap hari Top memperhatikan Azizah. Ia menyukai sifat Azizah, yang baik namun
ia kurang suka dengan sifat mudah menangis nya Azizah. Ia mencoba mendekati Azizah.
Dan disinilah dia, di Depan kelas Azizah. Azizah yang baru keluar dari dalam
kelas terkejut mendapati Top sudah berada didepan pintu kelasnya.
''Hi,'' sapanya.
Azizah hanya tersenyum lalu masuk kembali kedalam kelasnya. Huh~ Top hanya
menghela nafas. Saat ia akan berbalik, ia berpapasan dengan Sandara. Dara yang
melihat Top langsung berbinar.
''Seung Hyun-ah,
sedang apa kau disini?'' tanya Sandara senang.
''Bukan
urusanmu!'' ucap Top ketus lalu ia berjalan begitu saja melewati Sandara.
Sandara
memperhatikan punggung Top yang menjauh hanya bisa mendengus kesal.
______________________
Ternyata Top tak
pernah menyerah untuk mendekati Azizah, menurutnya ia merasa sangat nyaman jika
sedang berada didekat Azizah. Buktinya sekarang ia sedang mencoba mengajak
Azizah makan siang bersama.
''Aku tidak mau!''
tolak Azizah.
''Tapi kenapa?''
tanya Top. ''Kau begitu mudah percaya pada orang lain, tapi kenapa kau tidak
mudah percaya padaku?'' desaknya.
Azizah tertegun,
ia sudah berkaca-kaca mendengar pertanyaan Top.
''Baiklah,
kapan?'' tanya Azizah, air matanya sudah mulai menetes, ia tak menyangka bahwa
dirinya sejahat itu terhadap Top.
Top yang
mendengar jawaban Azizah, hanya tersenyum sumringah. ''Hari ini, kau bisa?''
jawab plus tanya Top. Azizah nampak berfikir, sebelum ia mengangguk.
Azizah kembali
menuju ke kelasnya, namun sebelum ia meninggalkan Top, air matanya sudah
dihapus oleh Top.
Top pun kembali
ke kelasnya dengan senyum bahagia, Seungri yang jarang melihat Top tersenyum
hanya mengerutkan keningnya, karna memang akhir- akhir ini ia merasa Top sudah
agak berubah.
''Ada apa?''
tanya Seungri ketika Top baru saja duduk disampingnya. Top menatap Seungri
dengan tatapan bertanya.
''Maksudmu?''
''Kau, ada apa
denganmu?''
''Aku tidak
apa-apa!'' ucap Top yang hanya mendapat anggukan dari Seungri.
-.-.-.-.-.-.-.-.-
Hottest Kafe,
''Hei,
Zizah-ah,'' panggil Top ketika mereka
sudah selesai makan. Azizah menengok, ''Kau itu cantik! Tapi kenapa kau mudah
sekali menangis?'' tanya nya sambil menatap mata indah milik Azizah. Azizah
menggeleng.
''Molla!''
''Mulai hari
ini, ku mohon jangan mudah menangis lagi ne,'' ucap Top tersenyum sambil
memegang pipi Azizah, Azizah blushing.
Kabar
kedekatan Top dan Azizah sudah menyebar keseluruh siswa sekolah, dan salah
satunya adalah Woo Bin. Woo Bin yang mengetahui kedekatan mereka menjadi geram.
''Zizah-ah, ikut
oppa!'' ucap Woo Bin seraya menarik lengan Azizah menjauhi loker wanita. Mereka
terus berjalan, bahkan Woo Bin tidak menghiraukan sama sekali tatapan pasang
mata yang tertuju pada mereka.
''Yak oppa,
sakit!'' ucap Azizah sambil mengusap pergelangan tangannya yang baru saja
dilepas oleh Woo Bin. Sekarang mereka sedang berada di atap sekolah.
Woo Bin
memperhatikan Azizah, 'Aneh,' batinnya. Karna biasanya Azizah akan menangis,
tapi kini ia hanya meringis.
''Jangan dekati
Top!'' ucap Woo Bin langsung, nada suaranya terdengar tegas. Azizah ingin
sekali menangis, namun rasanya air mata itu sulit mengalir. Karna sekarang
Azizah tak selemah dulu.
''Apakah yang
kau maksud, Seung Hyun oppa, oppa?'' tanya Azizah tenang. Woo Bin geram
mendengar sebutan oppa untuk Top dari
mulut adik kecilnya, membetak,
''Yak berani
sekali kau memanggilnya oppa!'' Woo Bin mencoba menahan emosinya.''Ku dengar
akhir- akhir ini kau dekat dengannya?'' lanjutnya, Azizah hanya mengangguk.
''Jauhi dia!''
Deg, jantung Azizah serasa berhenti
ketika Woo Bin mengatakan hal itu. Bagaimana bisa, ia menjauhi Top ketika
mereka baru saja menjalin kasih?
''Tapi kenapa
oppa, wae?'' tanya Azizah dengan suara yang mulai bergetar. Entah mengapa saat
ini ia ingin sekali menangis.
''Kau bilang
kenapa heoh?'' Woo Bin menatap Azizah, tak percaya. ''Karna kau adikku! Kau
tidak pantas dengannya! Dia itu bukan pria yang baik! Dia hanya ingin
memanfaatkanmu!'' ucap Woo Bin dengan nada yang cukup tinggi. ''Dan yang lebih
penting, dia itu musuhku! MU-SUH-KU! Jadi jauhi dia!'' ucap Woo Bin yang
menegaskan posisi Top di matanya. Kemudian ia berjalan pergi meninggalkan
Azizah yang sudah tidak sanggup menahan laju air matanya yang mulai turun.
Azizah masih
sesegukkan di atap ketika Top menghampirinya. Memang Top sedari tadi sedang
mencari Azizah dan ada yang mengatakan bahwa Azizah pergi keatas bersama Woo
Bin.
Top memang
tidak mengetahui bahwa sebenarnya Azizah adalah adik kandung dari musuhnya, Woo
Bin. Karna memang marga mereka berbeda.
Saat Woo Bin
membentak Azizah, sebenarnya ia ada disana, tetapi ia mengurungkan niatnya
untuk menghampiri mereka. Dan ia baru menghampiri Azizah ketika Azizah sudah
sendirian.
''Zizah-ah,''
panggil Top lirih. Azizah mengangkat wajahnya, lalu ia kembali mengeluarkan air
matanya. Top memeluk Azizah yang sekarang posisinya sudah duduk bersimpuh.
''Oppa,'' ucap
Azizah terisak.
''Araseo! Kau
jangan menangis lagi ne,'' ucap Top menenangkan.
''Mianhae,
oppa.'' menarik nafas. ''Sepertinya kita tidak bisa bersama!''
Deg, Top yang mendengarnya langsung
merasa sesak.
''Tapi kenapa
Zizah-ah?'' tanya nya yang sekarang sedang menatap lekat diri Azizah.
''Percayalah kita akan selalu bersama ne!'' ucap Top menyemangati, namun Azizah
menggeleng.
''Woo Bin oppa
tidak menyukai hubungan kita! Sedangkan aku tidak mau kehilangan oppaku satu-
satunya. Aku tau ini egois tapi, inilah yang terbaik untuk kita.'' ucap Azizah
dengan berat hati.
''Tapi,,,,,,,,''
''Mianhae
Seung Hyun-ah. Kurigo gomaweo.'' ucapa Azizah sebelum meninggalkan Top yang
masih duduk diam.
Di Basecamp Top
dan kawan-kawan,
Seungri melihat iba
pada keadaan Top sekarang. Sudah satu minggu Top menampilkan wajah murung.
Sungguh Top sangat terpukul ketika Azizah meminta putus darinya. Karna disaat
Top sudah memulai hidup yang baru, seseorang yang merubahnya pergi
meninggalkannya.
''Yak Seung
Hyun-ah, berhentilah bersikap seperti ini,'' ucap Seungri merajuk.
''Aku tulus mencintainya
Seungri-ah, tapi kenapa Woo Bin beranggapan jika aku hanya memanfaatkan
adiknya?'' ucap Top lirih tanpa menghiraukan perkataan Seungri. Seungri hanya
menghela nafas berat. Kemudian dia menepuk pundak Top.
''Sudahlah,
kajja kita pulang! Sudah tiga jam kita disini.'' ajak Seungri, ia sudah berdiri
disisi Top. Top hanya mengekor ketika Seungri sudah berjalan lebih dulu.
Ditengah
perjalanan, Top dan Seungri dicegat oleh segerombolan orang. Orang yang tak
lain adalah Woo Bin dan kawan-kawan.
Mau tidak mau
Top dan Seungri pun turun dari motor yang sedang mereka tumpangi. Saat Top baru
membuka helmnya,
Bugh
Top menyentuh sudut
bibirnya yang baru saja dipukul oleh Woo Bin. Seungri yang melihat Top dipukul
menjadi geram, ia ingin menghajar Woo Bin, namun tubuhnya sudah terlanjur
dipegangi oleh teman-temannya Woo Bin. Alhasil Woo Bin dengan leluasa memukul
Top, ditambah lagi tak ada perlawanan dari Top.
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
''Jauhi adikku!''
ucap Woo Bin, setelah puas memukuli Top dan melihat Top sudah jatuh tersungkur
dengan luka di wajahnya. Bahkan Woo Bin menendang Top sebelum ia benar- benar
pergi dari tempat itu.
Seungri yang
melihat Top tak berdaya hanya menatap lirih diri Top. Lalu ia membawa Top
pulang.
Keesokkan paginya,
Di rumah Azizah,
sekarang ia sedang duduk berhadapan dengan Woo Bin menikmati sarapan pagi
mereka. Woo Bin senang dengan perubahan yang terjadi di diri Azizah, namun ia
tidak menyukai fakta bahwa yang merubah Azizah menjadi wanita yang tidak mudah
menangis adalah Top.
''Apa kau jarang
makan akhir-akhir ini?'' tanya Woo Bin sambil memperhatikan Azizah. Azizah
menatap sang kakak sebelum melanjutkan makannya.
''Ani, aku makan
teratur, oppa.'' ucap Azizah.
''Bohong! Kau
terlihat lebih kurus dari sebelumnya!'' ucap Woo Bin mencoba mencari kebenaran,
namun Azizah hanya bungkam. ''Kau juga terlihat pucat hari ini.'' lanjutnya.
Azizah menatap Woo Bin, sedetik kemudian dia menyudahi sarapannya.
''Sudahlah
oppa, kajja kita berangkat! Nanti kita terlambat,'' ucap Azizah sambil berjalan
menuju pintu. Woo Bin mengikuti dibelakangnya.
Hanyoung
High School.
Saat jam istirahat,
di kejauhan Azizah melihat Top. Ia merasa sangat ingin mendekati dan mengobati
memar di wajah Top. Namun bayangan akan kemarahan Woo Bin muncul di benaknya,
akibatnya ia hanya bisa memandang lirih Top dari kejauhan.
Top yang merasa
diperhatikan, menengok dan saat itu ia dapat melihat Azizah berdiri jauh
dihadapannya. Ia menangkap raut kesedihan dan pucat di wajah Azizah, Top
memperhatikan tubuh Azizah.
''Kau terlihat
lebih kurus Zizah-ah, apa kau sakit?'' gumamnya bertanya-tanya. Top terus
memandangi Azizah yang sudah menjauh dari pandangannya. ''Bogossippeo.''
ucapnya.
____________________
Dua hari setelah
hari itu, Top tidak bisa tenang, dan sudah dua malam ini Top selalu bermimpi
buruk.
Hari ini adalah
minggu kedua di awal musim dingin. Top yang kebetulan libur, memantapkan diri
untuk pergi menjenguk Azizah di rumahnya, ia tidak peduli apa yang akan terjadi
jika Woo Bin mengetahuinya.
Dan disinilah
dia, didepan gerbang rumah Azizah. Hari ini awan tampak gelap, menandakan akan
turun hujan. Top merapatkan jaketnya dengan sebelah tangan yang masih setia
menekan bel.
Cukup lama,
bahkan sampai air pertama turun dari langit. Hujan mulai turun dengan deras.
Dan saat tubuh Top sudah basah, pintu itu terbuka. Senyum manis terpampang di
wajah dingin Top. Namun yang keluar dari pintu itu bukanlah sosok yang
diharapkannya, melainkan sosok lain yang ingin dia hindari, dialah Kim Woo Bin.
Kim Woo Bin membuka pintu gerbangnya, ia langsung menatap tajam Top.
''Mau apa kau
kesini?'' tanya nya tajam di bawah rintihan hujan.
''Aku hanya
ingin melihat keadaan Azizah, Woo Bin-ah, biarkanlah aku menemuinya.'' pinta
seorang Top untuk pertama kalinya.
''Jangan
harap!'' ucap Woo Bin tegas. Ia akan masuk
jika tangan itu tidak menahan nya.
''Tolong
izinkan aku bertemu Azizah-ssi.'' mohon Top. Ia juga mencoba masuk namu,
Bugh
Sebuah pukulan
telak yang mengenai sudut bibir Top yang baru saja sembuh.
Azizah yang
kamarnya berada di lantai dua, melihat ke jendela, ia penasaran dengan suara
ribut yang terjadi dibawah sana.
Ia terkejut
mendapati Top berada disana, ditambah lagi, Oppanya yang sedang mencengkram
leher baju Top. Ingin sekali ia berteriak, namun kepalanya terasa berat dan
pandangannya mulai kabur.
Prang,
Sebuah suara benda
jatuh yang berasal dari lantai dua, membuat Woo Bin menghentikan aksinya untuk
memukul Top. Woo Bin yang merasakan firasat buruk, langsung berlari kedalam
rumah dan menuju ke kamar adiknya, keasal suara benda jatuh tadi.
Pintu kamar itu
terbuka, lalu terlihatlah tubuh Azizah yang terbaring di lantai. Woo Bin yang
melihat itu, langsung menggendong Azizah.
-.-.-.-.-.-.-.-.-
Dua namja itu
terus memperhatikan seorang yeoja yang sedang di rawat, dengan wajah yang sedih
serta khawayir. Dua namja yang tak lain adalah Woo Bin dan Top. Mereka sedang
menatap tubuh Azizah yang sedang terbaring lemah.
Lalu sang dokter
keluar dari kamar rawat Azizah. Sang
dokter menatap Top dan Woo Bin secara bergantian.
''Siapa keluarga
pasien?'' tanyanya.
''Saya, dok!''
ucap Top dan Woo Bin bersamaan. Sang dokter mengerutkan keningnya.
''Saya dok, saya
kakaknya.'' ucap Woo Bin, sang dokter mengangguk, dan ia juga memberi isyarat
agar Woo Bin mengikutinya.
Dan saat ini Woo
Bin sedang duduk di hadapan sang dokter.
''Kim Woo
Bin-ssi?'' tanyanya, Woo Bin mengangguk. ''Adik anda mengalami depresi ringan,
itu disebabkan karna ia tertekan dan pola makannya tidak teratur. Ini sudah
saya buatkan resep obat yang harus ditebus.'' ucap sang dokter sambil
memberikan selembar kertas. Woo Bin mengambilnya dan pergi dari ruangan itu.
''Khamsamnida.''
Saat Woo Bin
akan masuk, ia melihat Top yang sedang menangis sambil memegang erat salah satu
tangan adiknya. Hal itu membuat Woo Bin ikut menangis.
Woo Bin membuka
pintu itu,
''Seung Hyun-ah,''
panggilnya membuat Top mengalihkan pandangannya dari Azizah.
''Ne?'' tanyanya
dingin.
''Jagalah Azizah,
dan bahagiakanlah dia,'' ucap Woo Bin yang berhasil membuat Top membulatkan
matanya.
''Jadi
kau,,,,,,,,,,'' Woo Bin mengangguk bahkan sebelum Top menyelesaikan
perkataannya.
Top tersenyum,
kemudian ia tanpa gengsi memeluk
musuhnya itu. Woo Bin yang terkejut karna kelakuan Top juga akhirnya memeluk
Top.
Dua jam sudah mata
indah itu terpejam sebelum,
''Seung Hyun
oppa?''
''Ne Zizah-ah, ini aku.'' ucap Top masih
dengan menggenggam tangan Azizah.
''Dimana Woo Bin
oppa? Pasti dia akan marah jika......''
''Ssssst, kau
tenang saja. Woo Bin sudah merestui hubungan kita!''
''Benarkah?''
Top mengangguk. Azizah terharu dan ia meneteskan airmatanya, Top menghapusnya
dan berkata,
''Sudah ku
bilang, percayalah. Bahwa kita akan selalu bersama.'' ucapnya, Azizah
mengangguk.
Dan merekapun
tersenyum bersama.
End ^.^
0 comments: