Together - Upi Hwang [OneShoot]



Together - Upi Hwang [OneShoot]


Cast             :  Baek Azizah, TOP aka Choi Seung Hyun.
Other Cast  : Kim Woo Bin. Choi Seungri. Sandara park. Dll
Genre          : Romance, School-Life, Family.
Author        :  Upi Hwang.
          Ide cerita by Nur Azizah




Summary : Azizah dan Top, adalah dua orang dengan kepribadian yang sangat berbeda. Azizah adalah seorang wanita yang Lemah, gampang nangis dan mudah percaya sama orang lain. Sedangkan Top, seorang pria yang  berandal, tidak memiliki cita-cita. Suatu saat mereka bertemu, dan mempunyai rasa, akan tetapi disaat rasa itu baru berkembang, Azizah dilarang berteman dengan Top oleh seorang Woo Bin yang notabennya adalah kaka dari seorang Azizah, dan musuh dari seorang Top.







 ''Percayalah, kita akan bersama!''





     Bugh,
     Bugh,
     Bugh,
   Suara pukulan yang terus berkumandang di kegelapan malam, sekolompok orang sedang saling pukul disalah satu jalanan di kota Seoul ini, mereka adalah Kim Woo Bin dkk melawan Choi Seung Hyun dkk.
    Choi Seung Hyun atau yang biasa dikenal dengan nama Top. Memang Woo Bin dan Top adalah musuh lama, yang masih membara. Jadi tak heran jika mereka sering terlibat perkelahian.
    Malam ini, karna Top dan teman-temannya lengah, alhasil Woo Bin beserta kawanannya berhasil memenangkan perkelahian, akan tetapi Woo Bin juga mendapatkan luka yang cukup parah di wajahnya. Itu akibat pukulan dari tangan Top.





        Hanyoung High School


   Di sebuah sekolah elit di Korea Selatan ini terdapat berbagai macam jenis murid. Dan disini juga Azizah Baek, wanita yang baik hati, dan mudah percaya namun mudah juga menangis, menuntut ilmu. Hidupnya sangat berwarna. Tapi, meskipun ia baik tetap saja masih ada yang menjahatinya contohnya pagi ini, ditengah lapangan voli.
    Bugh, suara bola yang mengenai kepala, kepala yang tak lain adalah milik Azizah, dan bola Voli itu berasal dari wanita cantik nan seksi, dia adalah Sandara, siswi pindahan dari Philipina, meskipun ia terlahir di Korea.
    ''Awww,'' gumam Azizah meringis. Ia juga memegang kepalanya.
    ''Upsss. Maaf!'' ucap Sandara menutup mulutnya, pura-pura terkejut. Dan karna kebaikan hati seorang Azizah, Azizah hanya mengangguk.
     ''Ne, Dara-ssi gwaenchana,'' ucap Azizah sambil tersenyum. Ia pun melanjutkan kegiatan awalnya.

  Ternyata di bangku penonton, ada yang memperhatikan kejadian itu, seorang pria yang tinggi dan juga tampan.
     ''Gadis payah!'' umpatnya kesal melihat Azizah hanya membiarkan Sandara yang sudah jelas-jelas tadi menimpuknya dengan bola Voli. Entah kenapa pria itu kesal melihat tingkah Sandara.
     ''Siapa yang kau maksud gadis payah, Seung Hyun-ah?'' tanya seseorang yang baru duduk disamping Top, Top menengok. Lalu pandangannya kembali melihat kearah lapangan.
     ''Entahlah Seungri-ah, tapi sepertinya siswi itu seangkatan dengan kita,'' jawab Top santai pada pria bernama Seungri itu.
    ''Hei, ngomong-ngomong. Kita harus bagaimana dengan kekalahan semalam?'' tanya Seungri mencoba mengganti Topik pembicaraan, Top tampak berfikir.
     ''Aku lelah!'' ucap Top setelah cukup lama berfikir namun tak jua menemukan titik terang, ia mengatakannya sambil berdiri lalu berjalan pergi meninggalkan bangku penonton. Seungri yang melihat hanya mendengus kesal.
     ''Selalu seperti ini!'' gumamnya.


       ''Zizah-ah,'' panggil seseorang pada Azizah. Azizah yang kebetulan habis berganti pakaian. ''Ne oppa?'' tanya Azizah ketika melihat siapa yang memanggil. Terlihat dengan seorang pria yang sedang berlari-lari kecil menghampiri Azizah.
     ''Kenapa kau tadi pergi duluan?'' tanya nya langsung, Azizah hanya tersenyum.
      ''Habisnya Woo Bin oppa lama, ya sudah aku tinggal saja duluan!'' jawab Azizah, Woo Bin yang gemas dengan nada bicara Azizah hanya mengacak-ngacak rambut Azizah. Azizah yang kesal hanya bisa berkaca-kaca.
      ''Hei, yak kenapa kau menangis heoh?'' tanya Woo Bin, dia memang mengetahui kalau adiknya itu mudah menangis, tapi ia tidak pernah mengira, bahwa mengacak-ngacak rambut juga membuat sang gadis menangis. Bukannya menjawab, Azizah malah mengeluarkan airmatanya. ''Yak Yak, uljimayo saengie, ige.'' ucap Woo Bin sambil memberikan sebungkus coklat kesukaan Azizah. Azizah sangat menyukai rasa coklat, karna bagi nya coklat dapat membuat perasaan yang berbeda ketika ia memakannya.
      Baek Azizah dan Kim Woo Bin adalah saudara kandung, meskipun marga mereka berbeda. Karna Azizah mengikuti marga ibunya, sedangkan Woo Bin mengikuti marga ayahnya.
     Woo Bin, adalah anak berandal yang selalu keluar malam bersama gangnya. Namun ia termasuk Oppa yang sayang pada adiknya, karna ia selalu berusaha melindungi Azizah dari bahaya apapun. Dan sayangnya ia tidak tau kelakuan anak baru dikelas Azizah. Siswi baru yang sering  mengerjahili Azizah yaitu Sandara.
    Woo Bin meninggalkan Azizah, karna bel sudah berbunyi. Ia melambaikan tangannya
dan dibalas oleh Azizah.


.....................


     Dihari ini Woo Bin tidak pulang, dan Azizah terpaksa pergi ke sekolah sendiri, karna ia bangun agak siang, alhasil ia pun datang sedikit terlambat. Mau tidak mau diapun harus menghadapi guru piket hari ini sebelum masuk kelas. Saat Azizah berjalan menuju ke guru piket, disana terdapat cukup banyak anak yang sedang ditanyai oleh Song sonsaengnim. Salah satunya adalah pria tinggi dengan tampang malasnya, dialah sang jagoan, Top.
   Siapa yang tidak mengenal Top, murid paling sering melakukan pelanggaran selain Woo Bin. Azizah hanya menyunggingkan sebelah sudut bibirnya dan mengangkat bahu, setelahnya ia berjalan mendekat ke guru piket. Cukup lama Azizah mengantri agar dapat ditanyai alasan mengapa ia telat hari ini, sekarang gilirannya. Ia pun menjawab semuanya.
    Setelah selesai siswa-siswi diintograsi alasan mereka, mereka yang terlambat disuruh membersihkan sekolah. Ada yang dapat tugas di toilet, di perpus, di koridor, di selokkan, di lapangan.
    Dan di sinilah Azizah berada di sebuah perpustakaan yang berantakan. Bahkan ruangannya saat ini berada, bisa dibilang bukan perpustakaan bagi sekolah sebesar Hanyoung high school. Dan disebelahnya ada seorang Top, yang juga mendapat tugas membersihkan ruangan perpustakaan.
    Mereka segera membersihkan ruangan itu, walau sering terdengar nada umpatan dari mulut Top.
    Top memperhatikan Azizah yang berusaha mengangkat sebuah kardus yang cukup besar, Azizah terlihat kesusahan,
    ''Biarkan disitu!'' ucap Top datar, Azizah menatap Top. Namun tetap melanjutkan kegiatannya untuk mengangkat kardus itu. Karna kardus itu cukup berat, Azizah yang tak kuat menahan kardus yang sedang diangkatnya malah menjatuhkan kardus itu berserta isinya. Top yang melihat langsung berjongkok membantu Azizah membereskan isi-isi yang berserakan. Azizah  sudah lebih dulu melakukannya. '' Apa yang kau lakukan heoh? Sudah kubilang biarkan saja!'' ucap Top kesal, nadanya sedikit tinggi. Azizah yang mendengarnya hanya bisa terisak sebelum menangis. Top yang melihat Azizah menangis, menjadi panik sendiri.
     ''Hei, hei aku hanya memperingatimu! Jadi berhentilah menangis!'' ucap Top. Tapi alih-alih membuat Azizah berhenti menangis, ia malah membuat Azizah malah tambah menangis.
    Top frustasi karna tak berhasil membuat Azizah berhenti menangis. Lalu, ''Maafkan aku.'' ucapnya lembut. Azizah menatap Top.
    ''Seung Hyun-ssi,'' untuk pertama kalinya Azizah menyebut nama Top. Lalu Top terlihat tersenyum untuknya. Azizah yang melihat senyuman itu hanya ikut tersenyum dan menganggukkan kepalanya.




     Sekarang hampir setiap hari Top memperhatikan Azizah. Ia menyukai sifat Azizah, yang baik namun ia kurang suka dengan sifat mudah menangis nya Azizah. Ia mencoba mendekati Azizah. Dan disinilah dia, di Depan kelas Azizah. Azizah yang baru keluar dari dalam kelas terkejut mendapati Top sudah berada didepan pintu kelasnya.
    ''Hi,'' sapanya. Azizah hanya tersenyum lalu masuk kembali kedalam kelasnya. Huh~ Top hanya menghela nafas. Saat ia akan berbalik, ia berpapasan dengan Sandara. Dara yang melihat Top langsung berbinar.
     ''Seung Hyun-ah, sedang apa kau disini?'' tanya Sandara senang.
     ''Bukan urusanmu!'' ucap Top ketus lalu ia berjalan begitu saja melewati Sandara.
    Sandara memperhatikan punggung Top yang menjauh hanya bisa mendengus kesal.


______________________



      Ternyata Top tak pernah menyerah untuk mendekati Azizah, menurutnya ia merasa sangat nyaman jika sedang berada didekat Azizah. Buktinya sekarang ia sedang mencoba mengajak Azizah makan siang bersama.
    ''Aku tidak mau!'' tolak Azizah.
     ''Tapi kenapa?'' tanya Top. ''Kau begitu mudah percaya pada orang lain, tapi kenapa kau tidak mudah percaya padaku?'' desaknya.
      Azizah tertegun, ia sudah berkaca-kaca mendengar pertanyaan Top.
      ''Baiklah, kapan?'' tanya Azizah, air matanya sudah mulai menetes, ia tak menyangka bahwa dirinya sejahat itu terhadap Top.

      Top yang mendengar jawaban Azizah, hanya tersenyum sumringah. ''Hari ini, kau bisa?'' jawab plus tanya Top. Azizah nampak berfikir, sebelum ia mengangguk.
     Azizah kembali menuju ke kelasnya, namun sebelum ia meninggalkan Top, air matanya sudah dihapus oleh Top.

      Top pun kembali ke kelasnya dengan senyum bahagia, Seungri yang jarang melihat Top tersenyum hanya mengerutkan keningnya, karna memang akhir- akhir ini ia merasa Top sudah agak berubah.
      ''Ada apa?'' tanya Seungri ketika Top baru saja duduk disampingnya. Top menatap Seungri dengan tatapan bertanya.
      ''Maksudmu?''
      ''Kau, ada apa denganmu?''
      ''Aku tidak apa-apa!'' ucap Top yang hanya mendapat anggukan dari Seungri.


-.-.-.-.-.-.-.-.-


       Hottest Kafe,


       ''Hei, Zizah-ah,'' panggil Top ketika  mereka sudah selesai makan. Azizah menengok, ''Kau itu cantik! Tapi kenapa kau mudah sekali menangis?'' tanya nya sambil menatap mata indah milik Azizah. Azizah menggeleng.
       ''Molla!''
       ''Mulai hari ini, ku mohon jangan mudah menangis lagi ne,'' ucap Top tersenyum sambil memegang pipi Azizah, Azizah blushing.


        Kabar kedekatan Top dan Azizah sudah menyebar keseluruh siswa sekolah, dan salah satunya adalah Woo Bin. Woo Bin yang mengetahui kedekatan mereka menjadi geram.
      ''Zizah-ah, ikut oppa!'' ucap Woo Bin seraya menarik lengan Azizah menjauhi loker wanita. Mereka terus berjalan, bahkan Woo Bin tidak menghiraukan sama sekali tatapan pasang mata yang tertuju pada mereka.


       ''Yak oppa, sakit!'' ucap Azizah sambil mengusap pergelangan tangannya yang baru saja dilepas oleh Woo Bin. Sekarang mereka sedang berada di atap sekolah.
       Woo Bin memperhatikan Azizah, 'Aneh,'  batinnya. Karna biasanya Azizah akan menangis, tapi kini ia hanya meringis.
       ''Jangan dekati Top!'' ucap Woo Bin langsung, nada suaranya terdengar tegas. Azizah ingin sekali menangis, namun rasanya air mata itu sulit mengalir. Karna sekarang Azizah tak selemah dulu.

       ''Apakah yang kau maksud, Seung Hyun oppa, oppa?'' tanya Azizah tenang. Woo Bin geram mendengar sebutan oppa untuk Top dari mulut adik kecilnya, membetak,
       ''Yak berani sekali kau memanggilnya oppa!'' Woo Bin mencoba menahan emosinya.''Ku dengar akhir- akhir ini kau dekat dengannya?'' lanjutnya, Azizah hanya mengangguk. ''Jauhi dia!''
    Deg, jantung Azizah serasa berhenti ketika Woo Bin mengatakan hal itu. Bagaimana bisa, ia menjauhi Top ketika mereka baru saja menjalin kasih?

        ''Tapi kenapa oppa, wae?'' tanya Azizah dengan suara yang mulai bergetar. Entah mengapa saat ini ia ingin sekali menangis.
        ''Kau bilang kenapa heoh?'' Woo Bin menatap Azizah, tak percaya. ''Karna kau adikku! Kau tidak pantas dengannya! Dia itu bukan pria yang baik! Dia hanya ingin memanfaatkanmu!'' ucap Woo Bin dengan nada yang cukup tinggi. ''Dan yang lebih penting, dia itu musuhku! MU-SUH-KU! Jadi jauhi dia!'' ucap Woo Bin yang menegaskan posisi Top di matanya. Kemudian ia berjalan pergi meninggalkan Azizah yang sudah tidak sanggup menahan laju air matanya yang mulai turun.

        Azizah masih sesegukkan di atap ketika Top menghampirinya. Memang Top sedari tadi sedang mencari Azizah dan ada yang mengatakan bahwa Azizah pergi keatas bersama Woo Bin.
       Top memang tidak mengetahui bahwa sebenarnya Azizah adalah adik kandung dari musuhnya, Woo Bin. Karna memang marga mereka berbeda.

       Saat Woo Bin membentak Azizah, sebenarnya ia ada disana, tetapi ia mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka. Dan ia baru menghampiri Azizah ketika Azizah sudah sendirian.
      ''Zizah-ah,'' panggil Top lirih. Azizah mengangkat wajahnya, lalu ia kembali mengeluarkan air matanya. Top memeluk Azizah yang sekarang posisinya sudah duduk bersimpuh.
       ''Oppa,'' ucap Azizah terisak.
       ''Araseo! Kau jangan menangis lagi ne,'' ucap Top menenangkan.
       ''Mianhae, oppa.'' menarik nafas. ''Sepertinya kita tidak bisa bersama!''

       Deg, Top yang mendengarnya langsung merasa sesak.
       ''Tapi kenapa Zizah-ah?'' tanya nya yang sekarang sedang menatap lekat diri Azizah. ''Percayalah kita akan selalu bersama ne!'' ucap Top menyemangati, namun Azizah menggeleng.
       ''Woo Bin oppa tidak menyukai hubungan kita! Sedangkan aku tidak mau kehilangan oppaku satu- satunya. Aku tau ini egois tapi, inilah yang terbaik untuk kita.'' ucap Azizah dengan berat hati.
        ''Tapi,,,,,,,,''
        ''Mianhae Seung Hyun-ah. Kurigo gomaweo.'' ucapa Azizah sebelum meninggalkan Top yang masih duduk diam.





      Di Basecamp Top dan kawan-kawan,

   Seungri melihat iba pada keadaan Top sekarang. Sudah satu minggu Top menampilkan wajah murung. Sungguh Top sangat terpukul ketika Azizah meminta putus darinya. Karna disaat Top sudah memulai hidup yang baru, seseorang yang merubahnya pergi meninggalkannya.
      ''Yak Seung Hyun-ah, berhentilah bersikap seperti ini,'' ucap Seungri merajuk.
      ''Aku tulus mencintainya Seungri-ah, tapi kenapa Woo Bin beranggapan jika aku hanya memanfaatkan adiknya?'' ucap Top lirih tanpa menghiraukan perkataan Seungri. Seungri hanya menghela nafas berat. Kemudian dia menepuk pundak Top.
       ''Sudahlah, kajja kita pulang! Sudah tiga jam kita disini.'' ajak Seungri, ia sudah berdiri disisi Top. Top hanya mengekor ketika Seungri sudah berjalan lebih dulu.

      Ditengah perjalanan, Top dan Seungri dicegat oleh segerombolan orang. Orang yang tak lain adalah Woo Bin dan kawan-kawan.
      Mau tidak mau Top dan Seungri pun turun dari motor yang sedang mereka tumpangi. Saat Top baru membuka helmnya,

   Bugh
   Top menyentuh sudut bibirnya yang baru saja dipukul oleh Woo Bin. Seungri yang melihat Top dipukul menjadi geram, ia ingin menghajar Woo Bin, namun tubuhnya sudah terlanjur dipegangi oleh teman-temannya Woo Bin. Alhasil Woo Bin dengan leluasa memukul Top, ditambah lagi tak ada perlawanan dari Top.
   Bugh
   Bugh
   Bugh
   Bugh
 
   ''Jauhi adikku!'' ucap Woo Bin, setelah puas memukuli Top dan melihat Top sudah jatuh tersungkur dengan luka di wajahnya. Bahkan Woo Bin menendang Top sebelum ia benar- benar pergi dari tempat itu.
    Seungri yang melihat Top tak berdaya hanya menatap lirih diri Top. Lalu ia membawa Top pulang.


    Keesokkan paginya,

  Di rumah Azizah, sekarang ia sedang duduk berhadapan dengan Woo Bin menikmati sarapan pagi mereka. Woo Bin senang dengan perubahan yang terjadi di diri Azizah, namun ia tidak menyukai fakta bahwa yang merubah Azizah menjadi wanita yang tidak mudah menangis adalah Top.
     ''Apa kau jarang makan akhir-akhir ini?'' tanya Woo Bin sambil memperhatikan Azizah. Azizah menatap sang kakak sebelum melanjutkan makannya.
     ''Ani, aku makan teratur, oppa.'' ucap Azizah.
     ''Bohong! Kau terlihat lebih kurus dari sebelumnya!'' ucap Woo Bin mencoba mencari kebenaran, namun Azizah hanya bungkam. ''Kau juga terlihat pucat hari ini.'' lanjutnya. Azizah menatap Woo Bin, sedetik kemudian dia menyudahi sarapannya.
       ''Sudahlah oppa, kajja kita berangkat! Nanti kita terlambat,'' ucap Azizah sambil berjalan menuju pintu. Woo Bin mengikuti dibelakangnya.



    Hanyoung High School.

   Saat jam istirahat, di kejauhan Azizah melihat Top. Ia merasa sangat ingin mendekati dan mengobati memar di wajah Top. Namun bayangan akan kemarahan Woo Bin muncul di benaknya, akibatnya ia hanya bisa memandang lirih Top dari kejauhan.
    Top yang merasa diperhatikan, menengok dan saat itu ia dapat melihat Azizah berdiri jauh dihadapannya. Ia menangkap raut kesedihan dan pucat di wajah Azizah, Top memperhatikan tubuh Azizah.
     ''Kau terlihat lebih kurus Zizah-ah, apa kau sakit?'' gumamnya bertanya-tanya. Top terus memandangi Azizah yang sudah menjauh dari pandangannya. ''Bogossippeo.'' ucapnya.






____________________



     Dua hari setelah hari itu, Top tidak bisa tenang, dan sudah dua malam ini Top selalu bermimpi buruk.
  Hari ini adalah minggu kedua di awal musim dingin. Top yang kebetulan libur, memantapkan diri untuk pergi menjenguk Azizah di rumahnya, ia tidak peduli apa yang akan terjadi jika Woo Bin mengetahuinya.
      Dan disinilah dia, didepan gerbang rumah Azizah. Hari ini awan tampak gelap, menandakan akan turun hujan. Top merapatkan jaketnya dengan sebelah tangan yang masih setia menekan bel.
     Cukup lama, bahkan sampai air pertama turun dari langit. Hujan mulai turun dengan deras. Dan saat tubuh Top sudah basah, pintu itu terbuka. Senyum manis terpampang di wajah dingin Top. Namun yang keluar dari pintu itu bukanlah sosok yang diharapkannya, melainkan sosok lain yang ingin dia hindari, dialah Kim Woo Bin. Kim Woo Bin membuka pintu gerbangnya, ia langsung menatap tajam Top.
      ''Mau apa kau kesini?'' tanya nya tajam di bawah rintihan hujan.
      ''Aku hanya ingin melihat keadaan Azizah, Woo Bin-ah, biarkanlah aku menemuinya.'' pinta seorang Top untuk pertama kalinya.
       ''Jangan harap!'' ucap Woo Bin tegas. Ia akan masuk  jika tangan itu tidak menahan nya.
       ''Tolong izinkan aku bertemu Azizah-ssi.'' mohon Top. Ia juga mencoba masuk namu,
   Bugh
   Sebuah pukulan telak yang mengenai sudut bibir Top yang baru saja sembuh.

    Azizah yang kamarnya berada di lantai dua, melihat ke jendela, ia penasaran dengan suara ribut yang terjadi dibawah sana.
    Ia terkejut mendapati Top berada disana, ditambah lagi, Oppanya yang sedang mencengkram leher baju Top. Ingin sekali ia berteriak, namun kepalanya terasa berat dan pandangannya mulai kabur.

     Prang,
   Sebuah suara benda jatuh yang berasal dari lantai dua, membuat Woo Bin menghentikan aksinya untuk memukul Top. Woo Bin yang merasakan firasat buruk, langsung berlari kedalam rumah dan menuju ke kamar adiknya, keasal suara benda jatuh tadi.
    Pintu kamar itu terbuka, lalu terlihatlah tubuh Azizah yang terbaring di lantai. Woo Bin yang melihat itu, langsung menggendong Azizah.




-.-.-.-.-.-.-.-.-


      Dua namja itu terus memperhatikan seorang yeoja yang sedang di rawat, dengan wajah yang sedih serta khawayir. Dua namja yang tak lain adalah Woo Bin dan Top. Mereka sedang menatap tubuh Azizah yang sedang terbaring lemah.
     Lalu sang dokter keluar  dari kamar rawat Azizah. Sang dokter menatap Top dan Woo Bin secara bergantian.
     ''Siapa keluarga pasien?'' tanyanya.
     ''Saya, dok!'' ucap Top dan Woo Bin bersamaan. Sang dokter mengerutkan keningnya.
     ''Saya dok, saya kakaknya.'' ucap Woo Bin, sang dokter mengangguk, dan ia juga memberi isyarat agar Woo Bin mengikutinya.
     Dan saat ini Woo Bin sedang duduk di hadapan sang dokter.
     ''Kim Woo Bin-ssi?'' tanyanya, Woo Bin mengangguk. ''Adik anda mengalami depresi ringan, itu disebabkan karna ia tertekan dan pola makannya tidak teratur. Ini sudah saya buatkan resep obat yang harus ditebus.'' ucap sang dokter sambil memberikan selembar kertas. Woo Bin mengambilnya dan pergi dari ruangan itu.
      ''Khamsamnida.''



       Saat Woo Bin akan masuk, ia melihat Top yang sedang menangis sambil memegang erat salah satu tangan adiknya. Hal itu membuat Woo Bin ikut menangis.
      Woo Bin membuka pintu itu,
      ''Seung Hyun-ah,'' panggilnya membuat Top mengalihkan pandangannya dari Azizah.
      ''Ne?'' tanyanya dingin.
     ''Jagalah Azizah, dan bahagiakanlah dia,'' ucap Woo Bin yang berhasil membuat Top membulatkan matanya.
       ''Jadi kau,,,,,,,,,,'' Woo Bin mengangguk bahkan sebelum Top menyelesaikan perkataannya.
  Top tersenyum, kemudian ia tanpa gengsi  memeluk musuhnya itu. Woo Bin yang terkejut karna kelakuan Top juga akhirnya memeluk Top.


   Dua jam sudah mata indah itu terpejam sebelum,
     ''Seung Hyun oppa?''
     ''Ne Zizah-ah, ini aku.'' ucap Top masih dengan menggenggam tangan Azizah.
     ''Dimana Woo Bin oppa? Pasti dia akan marah jika......''
      ''Ssssst, kau tenang saja. Woo Bin sudah merestui hubungan kita!''
      ''Benarkah?'' Top mengangguk. Azizah terharu dan ia meneteskan airmatanya, Top menghapusnya dan berkata,
      ''Sudah ku bilang, percayalah. Bahwa kita akan selalu bersama.'' ucapnya, Azizah mengangguk.
 Dan merekapun tersenyum bersama.






       End ^.^

0 comments:

Evil & Angel (Part 1) - Upi Hwang [TwoShoot]

Evil  & Angel (Part 1) - Upi Hwang [TwoShoot]





Cast             : Han Hyo Joo, Lee Seung Gi, Go Ahra.
Other Cast : Han Nayeon, Kim Seok Jin dll
Author       : Upi Hwang
Cover by    : Blue Design
Genre         : Fantasy, Romance, Family and Hurt.
Lenght       : TwoShoot.





Part 1



 # I want always with you, we walk together. #




      ''Yak berhentilah menggangguku!'' marah namja itu,
     ''kau itu kenapa sih?'' tanya sang yeoja seksi tersebut. Namja tadi menengok dan melihat wajah sang yeoja yang cemberut.
     ''Mianhae Ahra-ah, hari ini bisa tidak, kau tidak menggangguku?''  tanya namja itu melembut. Yeoja seksi itu kembali menunjukkan wajah cerahnya.
      ''Baiklah, tadinya aku mau mengajakmu makan siang bersama, tapi sepertinya kau benar-benar sibuk Seung Gi-ah.'' ucap sang yeoja seksi yang bernama Ahra itu. Ahra meninggalkan Seung Gi yang masih sibuk dengan tugas- tugas kuliahnya.
      Setelah lama bergelut dengan tugas - tugasnya, Seung Gi pun beranjak dari bangku taman menuju kantin, saat akan masuk, 'Sudah lama aku tidak merasakan aura ini,' batin Seung Gi. Seung Gi melihat yeoja yang baru berjalan keluar. Apakah dia? Tanya Seung Gi dalam hati. Yeoja yang diperhatikan Seung Gi semakin menjauh.
     Seung Gi pun melanjutkan tujuan awalnya yaitu membeli minuman di kantin.



Waktu pun berlalu.
     Sekarang Seung Gi sudah pulang, ditengah perjalanan pulangnya, ia  melihat seorang gadis remaja sedang menangis. Seung Gi pun turun dari mobilnya.
    ''Ada apa adik manis?'' tanya Seung Gi sembari berjongkok di depan sang gadis. Gadis itu mengangkat wajahnya.
     ''Oppa, tasku di rampok!'' ucapnya.
     ''Dimana rumahmu? Biar oppa antar!'' tanya Seung Gi.
    Seung Gi mengantar sang gadis yang ternyata bernama Han Nayeon, itu pulang.
Sesampainya di rumah, Nayeon mencegah Seung Gi untuk pulang.
    Di dalam rumah, Seung Gi mengerutkan keningnya.
    ''Oppa, kau tunggulah disini! Aku akan memanggil eonniku dulu.'' ucap Nayeon Seung Gi mengangguk. Tak lama turunlah seorang yeoja. Yeppeuda, hajiman aura ini, dia bukan manusia! Ucap Seung Gi dalam hati. Sang yeoja yang turun itu tak lain adalah Han Hyo Joo kakak dari Han Nayeon, anak Desaign grafish.
       ''Ouh dia kan,,,,,,,,,,'' gumam Hyo Joo.



Flashback.

     ''Hyung, berikanlah aku uang,,,,''
     ''Yak, Jin-ah berhentilah meminta uang dariku! Atau kau kulaporkan ke Ahjumma.'' ancam orang yang di panggil Hyung,
      ''Araseo hyung, tapi pinjamkanlah bukumu......''
     Itulah suara ribut yang di dengar oleh Hyo Joo disaat Hyo Joo sedang berjalan- jalan di taman.
Hyo Joo memperhatikan namja yang dipanggil Hyung tadi, Lalu ia terkekeh.
     ''Tampan!'' ucapnya jujur. Kemudian ia mengeluarkan buku sketsa beserta pensil. Setelahnya ia menggambar wajah sang namja tanpa diketahui oleh sang namja.

   Flashback End.




       ''Hyo Joo eonni, perkenalkan ini Lee Seung Gi oppa, dia yang menolongku.'' ujar Nayeon kepada Hyo Joo. ''Dan Oppa, ini eonniku, Han Hyo Joo. Cantikkan?'' ucap Nayeon sambil menyengir. Seung Gi mengangguk. Nayeon meninggalkan mereka berdua, cukup lama terdiam.
      ''Kau, sebenarnya siapa kau?'' tanya Seung Gi dingin, Hyo Joo menatap Seung Gi dengan tatapan sedikit terkejut namun tetap tenang.
     ''Kau merasakannya bukan?'' tanya balik  Hyo Joo sambil tersenyum miris.
       ''Lalu sampai kapan kau mau bertahan? Cepatlah pergi dan jangan ganggu para manusia!'' jawab Seung Gi masih dengan nada yang sama, dingin. Hyo Joo menatap Seung Gi tak percaya.
       ''Aku akan pergi, tapi tidak sekarang!'' jawab Hyo Joo tegas, ia berdiri dan berjalan menuju ke kamarnya, namun ketika ia berada di tengah anak tangga, ia menghentikan jalannya dan kembali menghadap kearah Seung Gi. ''Kau tenang saja, ketika hari itu tiba, aku akan menyerahkan diriku kepadamu, karna aku ingin kau menjadi Angel yang menyegelku!''  ucap nya. ''Ah satu lagi, kuharap saat hari itu tiba, kau mempunyai pisau itu.'' lanjutnya sebelum benar- benar menghilang.
    Tak lama bel berbunyi dan masuklah seseorang yang tak lain adalah Seok Jin, teman dekat Nayeon. Bersamaan dengan itu, Nayeon muncul dari arah dapur membawa tiga cangkir minuman.
      ''Nayeon-ah, gwaenchana?'' tanya Seok Jin
      ''Yak Jin-ah, berhentilah seperti ini. Aku tidak apa-apa!''

      Seung Gi melihat pertengkaran kecil yang terjadi di depannya saat ini. Seok Jin menengok.
     ''Hyung, kau sedang apa disini?'' tanya Seok Jin pada Seung Gi.
     ''Kau sendiri sedang apa disini?'' tanya balik Seung Gi, ''Ah aku mengerti, Nayeon itu pasti pacarmu kan?'' terka Seung Gi. Nayeon hanya melongo melihat keakraban mereka berdua.
      ''Ah ngomong-ngomong, dimana Hyo Joo eonni?'' tanya Nayeon.
     ''Ouh eonnimu, masuk ke kamarnya.'' jawab Seung Gi.
     ''Yak Hyung, kau belum menjawab pertanyaanku!'' kesal Seok Jin.
     ''Jin-ah, Seung Gi oppa yang menolongku.'' ucap Nayeon lembut.
     '' Jeongmal?'' Nayeon mengangguk.
     ''Ah lebih baik aku pulang, sudah ada Seok Jin disini.'' Nayeon dan Seok Jin mengangguk.
     ''Ne oppa, hati-hatilah dijalan!'' ucap Nayeon.





--------------------------



          ''Sejak kapan kau mengenal mereka?'' tanya Seung Gi, ketika Seok Jin baru pulang. Memang mereka adalah saudara sepupu, sudah dua tahun mereka tinggal bersama.
     ''Sudah hampir satu tahun,'' jawab Seok Jin santai.
      ''Kenapa kau tidak memberitahunya padaku?'' tanya Seung Gi dingin.
      ''Ah, rupanya hyung sudah merasakannya,'' ucap Seok Jin dengan nada santainya. ''Hyung ku mohon jangan ganggu mereka!'' lanjutnya.
      ''Apa maksudmu?''
      ''Nayeon adalah manusia, namun sejak kecil dia sudah di rawat oleh sang kakak, yang notabennya adalah jelmaan sang Evil. Hyo Joo noona adalah orang baik hyung,'' jelas Seok Jin lirih. Hening terjadi diantara mereka sebelum,
        ''Kau benar Jin-ah, dia memang wanita yang baik, bahkan akupun menyukainya.'' jujur Seung Gi lirih, Seok Jin mengerutkan keningnya.


     Flashback


     Brugh, suara buku berjatuhan akibat tabrakan dua manusia berbeda jenis. Sang yeoja membereskan buku - bukunya yang berjatuhan.
     ''Mianhamnida.'' ucapnya menunduk, setelahnya sang yeoja berlalu, tapi tunggu, sang namja yang tak lain adalah Seung Gi, menemukan salah satu buku dari buku sang yeoja, tertinggal di jalan itu. Seung Gi mengambilnya, sebuah buku bersampul dengan ukiran Han Hyo Joo terdapat di pojok kanan bawah sampul. Seung Gi mencoba mengejar, hingga ia melihat objek yang sedang ia cari, sedang berbicara dengan seorang anak kecil yang menangis. Gadis itu tampak tersenyum dan membujuk sang anak, karna terlihat dia menyodorkan sebuah lollipop. Sang anak kecil mengambilnya dan anak itu berhenti menangis setelahnya.
     Gadis yang baik hati, itulah kesan pertama Seung Gi pada sang gadis yang bernama Han Hyo Joo itu.



     Flashback End.


      ''Lalu apa yang akan kau lakukan hyung?'' tanya Seok Jin.
      ''Entahlah, aku juga bingung.''
      ''Hyung,,,,,,,,,''

   Drrrrt, Drrrrrt, Drrrrt


  Satu pesan masuk di ponsel Seung Gi.

From  : 010-4051-XXXX

       Lee Seung Gi-ssi, ini aku Han Hyo Joo, maaf aku mengganggumu, tapi ada hal yang ingin ku bicarakan padamu. Temui aku besok di Sungai Han, pukul 14 : 00.

  Isi pesan itu yang ternyata berasal dari Hyo Joo, Seung Gi tak membalasnya.
      ''Ku harap kau melakukan hal yang terbaik hyung!'' ucap Seok Jin menyadarkan Seung Gi dari lamunannya. Perkataan itu adalah ucapan terakhir, setelahnya tak ada percakapan lagi diantara mereka di malam yang dingin di akhir tahun.




___________________




        ''Maaf aku terlambat ne, Seung Gi-ssi?'' ucap sebuah suara, Seung Gi yang menunduk, melihat seseorang yang baru datang, ialah Han Hyo Joo. Yeoja itu terlihat dengan dressnya yang dilapisi oleh coat hangatnya. Lalu Seung Gi melihat jam yang terpasang di tangan kirinya.

    14 : 10,

      ''Hanya sepuluh menit,'' tanggapan Seung Gi. Hyo Joo duduk disamping Seung Gi dan memberikan segelas kopi hangat yang tadi dibelinya sebelum pergi.
      ''Ada apa?'' tanya Seung Gi memulai percakapan. Hyo Joo menghela nafas,
      ''Tanggal sepuluh bulan Januari.''
       ''Ne?'' tanya Seung Gi bingung.
      ''Segel aku di tanggal itu, di tempat ini dan di jam yang sama saat ini!'' jelas Hyo Joo, Seung Gi membelalakkan matanya.
      ''Apa yang kau bicarakan heoh?'' tanya Seung Gi marah, ia tak tau kenapa.
      ''Sudah jelas bukan? Aku tidak akan lari, dan kuharap disaat itu, kau sudah memiliki pisau untuk menyegel Evil sepertiku!'' ujar Hyo Joo tanpa menghiraukan raut wajah tak percaya Seung Gi.
      ''Kurasa kau sudah jelas bukan?'' tanya Hyo Joo sebelum pergi meninggalkan Seung Gi seorang diri.


..............................



     ''Sayang sekali, padahal ku kira, aku bisa selalu bersamamu, dan kita bisa berjalan bersama,'' gumam Hyo Joo menatap sebuah sketsa wajah Seung Gi yang pernah ia gambar.






        Waktu pun terus berjalan, malam ini adalah malam tahun baru, Hyo Joo dan Nayeon merayakannya di halaman belakang rumah mereka, Seok Jin juga ikut  bergabung bersama mereka.
       Sedangkan Seung Gi, ia merayakannya dengan Go Ahra, temannya yang menyimpan rasa untuknya.

       Malam ini dengan keberaniannya, Ahra menyatakan cintanya pada Seung Gi yang sudah ia pendam selama hampir tiga tahun. Namun,
      ''Mianhae Ahra-ah, aku tidak bisa.'' tolak Seung Gi halus.
      ''Tapi kenapa Seung Gi-ah?'' tanya Ahra yang sudah berkaca-kaca.
      ''Aku hanya menganggapmu sebagai adikku.'' ucap Seung Gi lembut.
      ''Araseo,'' ujar Ahra sebelum ia meninggalkan Seung Gi begitu saja. Ia tak sanggup jika harus berlama-lama disamping pria itu.
      ''Mianhae Ahra-ah, aku sudah menyukai wanita lain.'' gumam Seung Gi saat Ahra sudah tak terlihat.



     2  Januari,


    Seung Gi  pov,


   Hari ini ku melihat Hyo Joo sedang di perpustakaan umum, kulihat ia memilih sebuah buku. Rasanya ingin sekali ku mendekat tapi,,,,,,
    Ya Tuhan, kenapa pada saat itu kuharus merasakan perasaan ini? Kenapa waktu itu ku tidak menyadari auranya? ucap batinku lirih.
   Aku memegang dada sebelah kiriku yang sekarang merasa sakit. ''Kenapa ku harus memilih diantara dua pilihan yang  tidak bisa ku pilih?'' gumamku.
    Setelah cukup lama memilih, akhirnya kumelihat dia keluar dari perpustakaan ini. Dan ketika berada diluar, ku melihat seorang nenek menabraknya,
     ''Maafkan aku, nona.'' ucap sang nenek lirih,
     ''Ne halmeoni, gwaenchana.'' ucap Hyo Joo. Itulah percakapan singkat yang kudengar dari mereka. Setelah sang nenek pergi, ku lihat dia melihat kearahku, akan tetapi kenapa pandangannya menyiratkan kesedihan? Tak lama kemudian ku lihat kristal bening jatuh di pipinya, lalu ia pergi meninggalkan tempat itu. Sebenarnya ada apa dengannya?


    Seung Gi pov End.



     Hari - hari terus berjalan, Seung Gi tak pernah melihat Hyo Joo lagi selepas dari perpustakaan itu. Dan kini genap empat hari setelah hari itu.
     Hari ini tak sengaja Seung Gi melihat Hyo Joo baru saja keluar dari toko boneka.
    ''Nayeon-ah, Nayeon-ah, Hei Nayeon-ah bangun! Jangan tidur terus. Cepatlah kekasihmu sudah menunggu!'' ucap Hyo Joo sambil berjalan. Seung Gi memperhatikan Hyo Joo yang terus berbicara pada boneka berukuran sedikit besar yang sekarang sedang di pegang oleh Hyo Joo.
       Seung Gi berjalan mengikuti Hyo Joo, rasanya sangat damai bagi kesudanya, tidak ada aura yang memisahkan mereka selama ini. Lalu Hyo Joo memutuskan berhenti disebuah bangku yang terdapat di taman yang ia lewati. Ia duduk di bangku, setelahnya ada angin lembut menerpa wajah dan rambutnya, yang membuat Seung Gi terpana melihatnya. Wajah Hyo Joo sangat tenang.



        24 : 00 kst,

    ''Nayeon-ah, saengil chukkaeyo!'' ucap Hyo Joo membangunkan Nayeon dari tidurnya. Nayeon membuka matanya lalu ia melihat,
    ''Ah Hyo Joo eonni, Jin-ah,''
     ''Saengil chukkaeyo,'' ucap Seok Jin.
   Nayeon, Seok Jin, dan Hyo Joo merayakan ulang tahun Nayeon secara sederhana.



__________________



   Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, tak terasa sekarang sudah tanggal dimana perjanjian itu akan di laksanakan.  Yak, hari ini adalah tanggal sepuluh Januari.
    Hyo Joo sudah menunggu Seung Gi ditempat yang sudah dijanjikan. Akan tetapi Hyo Joo datang sepuluh menit lebih awal. Sekarang suasana disana sangat sepi.
     Seung Gi datang sepuluh menit setelah jam yang sudah di janjikan. Ia datang dengan hati yang dilema, ingin sekali rasanya ia tak datang, namun ia sudah terlanjur datang dengan sebuah pisau tersembunyi dibalik tangan kanannya.
     ''Hei, kau terlambat sepuluh menit!'' ucap Hyo Joo lembut, ia juga tersenyum ketika Seung Gi sudah berada di dekatnya, lalu Hyo Joo memeluk Seung Gi.
     Seung Gi tertegun dengan perlakuan Hyo Joo. Ia juga seakan terbius, sampai ia tidak menyadari pisau itu, pisau penyegel itu sudah menancap dengan indah disisi perut bagian kiri Hyo Joo. Kemudian Hyo Joo menjauhkan dirinya dari diri Seung Gi, pisau itupun terjatuh.
     ''Seung Gi-ah, kau tau, aku selalu berharap bisa bersamamu. Kita berjalan bersama dan bergandengan tangan. Tapi itu tidak mungkin bukan?'' ucap Hyo Joo terkekeh. ''Seung Gi-ah, cintailah nona Go itu, tadi ia berada disini, tapi aku membuatnya menangis dengan memelukmu. Maafkan aku, karna itu adalah jalan terbaik agar ia tidak tau siapa aku. Ah sebelum aku pergi, aku memiliki hadiah untukmu di tasku, ambillah! Dan Seung Gi-ah, tolong jaga Nayeonku.'' lanjut Hyo Joo dengan senyum yang masih mengembang dibibir manisnya.
        ''Hyo Joo-ah aku, aku juga berharap seperti itu, dan kita, kita bisa hidup bersama selamanya karna aku,,, saranghae!'' ucap Seung Gi sambil mencoba memegang tangan Hyo Joo. Namun terlambat, Hyo Joo sudah berubah menjadi kupu - kupu kecil yang berpencar.
        ''Gomaweo!'' ucap Hyo Joo sebelum ia benar-benar menghilang.


       Seung Gi melihat hadiah yang di berikan Hyo Joo untuknya, yaitu sebuah bingkai yang terdapat sketsa wajahnya. Di pinggir bingkai terdapat pahatan HHJ.
Seung Gi menangis melihatnya.
        ''Hyo Joo-ah,,,, '' gumamnya lirih.







     TBC

1 comments:

Powered by Blogger.

Translate

Labels

15& 2AM 2NE1 2PM 5Dolls 9Muses After School Ahn Eunjin Ahn Seo Hyun Ahn Sohee auliasyalwa B.A.P B1A4 Bae Sun Mi Bae Suzy Baek A Yeon Baek Azizah Baek Yebin Baek Yerin Bambam Baro Bestie Big Bang Boyfriend Brothership BTOB BTS Byun Baekhyun Cha Hyun Rin Chapter Cho Kyuhyun Choi Hanny Choi Seung Hyun Choi Seungri Choi Siwon Choi Sungmin Choi Youngjae Cholict Click-B CNBLUE Comedy D.O Davichi DAY6 DIA Do Kyung Soo Donghyun Drama Eunhyuk EXO EXO-K EXO-M F.T. Island Fafiter Challenge Family FANFICTION Fantasy Friendship GFriend Girls' Generation Go Ahra GOT7 Ham Eunjung Han Hye Sun Han Hyo Joo Han Hyori Han Nayeon Hurt Hwang Chansung Hwang Minhyun Im Yoona Jang Geun Suk Jang Wooyoung Jenny Jeon Boram Jia Jinyoung Joo Ji Hoon Jr Jung Ho Seok Jung Il Woo Jung Jinwoon Jung Min Joo Jung Yerin Jung Yong Hwa Juniel Kaeun Kang Hye Ri Kang Hyo Rya Kang Min Hyuk Kang Yo Ra Kang Young Hyun Khunpimook Bhuwakul Kim Bum Kim Dani Kim Hanny Kim Hanny/Choi Hanny Kim Ji Ah Kim Jong In Kim Jong Woon Kim Min Jung Kim Nam Gil Kim Nam Joon Kim Nana Kim Naya Kim Seok Jin Kim So Eun Kim Soo Hyun Kim Sookyu Kim Wonpil Kim Woo Bin Kim Yugyeom Kris Wu Krystal Jung Lee Areum Lee Donghae Lee Hae Na Lee Hyo Jin Lee Hyo Ra Lee Hyukjae Lee Jae In Lee Jang Woo Lee Ji Eun Lee Jong Suk Lee Junho Lee Keina Lee Keumjo Lee Min Ho Lee Qri Lee Seung Gi Lee Sungmin Lee Sunny Lee Yo Won Married-life MellyTaenggo MeloDrama Min Yoon Gi Mistery Myoui Mina Na Haeryung Nam Gyuri Nichkhun Horvejkul Noh Lee Young NU'EST OC Oh Ha Ni Oh Jong Hyuk Ok Taecyeon OneShoot Park Chan Yeol Park Hyomin Park Jae Hyung Park Ji Eun Park Jihyo Park Jimin Park Jiyeon Park Keyla Park Se-young Park Shin Hye Park Soyeon Park Sungjin Park Yeon Jung Rap Monster Risma Song Romance Romantic Roy Kim Ryewook Sandara Park Sandeul School-life SeoHyun Sequel Shannon William Song Minyoung Sowon SPEED Sung Hyun Jae Super Junior T-Ara The Ark Tiffany Hwang Tiramisuu Latté TOP Trilogi Twice TwoShoot U-Kiss Upi Hwang V Wonder Girls Yaoi Yesung Yoo Youngjae Yook Sung Jae Yoon Dowoon Yoon Eun Hye Young K Yuna Kim