I'm Sorry (Part 2) [End] - Upi Hwang [TwoShoot]
I'm Sorry (Part 2) [End] - Upi Hwang [TwoShoot]
Author : Upi Hwang.
Cast : Ham Eunjung, Ok Taecyeon, Choi Seung Hyun.
Other Cast : Hwang
Chansung, Park Hyomin, Park Jiyeon, Jung Yong Hwa dll.
Genre : Drama, Romance, Hurt.
Cover by : Merry
art&design
Lenght : TwoShoot
Summary : Taecyeon
dan Eunjung adalah sepasang kekasih, namun hati sang gadis masih mencintai sang
mantan yang bernama Seung Hyun. Lalu apakah yang terjadi pada hubungan dua
sejoli itu ketika sang namja mengetahui akan kebenaran hati sang yeoja? Dan
apakah yang terjadi disaat hati sang yeoja sudah mulai berubah namun sang namja
tak mengetahuinya?
#Mianhae......#
Part 2
''Oppa,
aku........'' ucap Eunjung menggantung. ''Mianhae, aku tidak bisa!'' lanjutnya
setelah beberapa menit berlalu.
''Kenapa?
Bukankah kau masih mencintaiku?'' tanya Seung Hyun bingung.
''Awalnya memang
iya, namun setelah malam tadi, akhirnya ku menyadari, bahwa namja yang ku cinta adalah Taecyeon.
Mianhae.'' jelas Eunjung
______________
''Eonni,
cepatlah!'' teriak seseorang dari ruang tamu.
''Ne Jiyi-ah,
tunggu sebentar,'' jawabnya, dia adalah Eunjung.
Eunjung akan
keluar dari kamarnya akan tetapi, tangannya tanpa sengaja menjatuhkan sebuah
kotak kecil yang ada diatas nakas. Prang, kotak itu terbuka, lalu
terlihatlah sebuah gelang perak dengan bandul inisial.
Eunjung
mengambilnya, setelahnya ia teringat akan kenangan masa lalunya bersama seorang
pria yang kini membawa setengah hatinya. Air mata itu menetes begitu saja,
membasahi dua belah pipinya.
''Mianhae,
Taecyeon-ah jeongmal.'' ucapnya terisak. Lima menit kemudian, ia keluar dari
kamarnya.
''Eonni, kajja !
Bukankah hari ini adalah pameran pertamamu?'' ucap Jiyeon, tanpa menengok
kearah Eunjung.
''Benar Jungie-ah,
kajja,'' ajak Hyomin, namun didetik itu juga, ''Jungie-ah, gwaenchana?''
tanyanya khawatir yang melihat raut wajah Eunjung. Jiyeon yang mendengar juga
langsung menengok kearah Eunjung dan raut wajahnya berubah menjadi khawatir.
''Ne,
gwaenchana,'' ucap Eunjung sambil tersenyum. ''Kajja....'' lanjutnya. Mau tidak
mau Hyomin dan Jiyeon pun melangkah keluar rumah karna Eunjung sudah lebih dulu
berjalan keluar.
Ada rasa sesal
di hati Hyomin dan Jiyeon. Andai dulu mereka tau lebih awal jika sebenarnya
Eunjung sudah tidak mencintai Seung Hyun lagi, mungkin ini semua tidak akan
terjadi.
Sudah empat
tahun berlalu setelah hari itu. Mereka sudah lulus dari Universitas, Eunjung
lulus sebagai Pelukis, Hyomin sebagai Fotographer dan Jiyeon sebagai Desainer.
Walaupun sudah
empat tahun lamanya, Eunjung masih sendiri, akan tetapi ia masih sering bertemu
bahkan mengobrol dengan Seung Hyun. Sekarang Seung Hyun sudah memiliki kekasih
bernama Sandara. Sedangkan Taecyeon, Eunjung sama sekali tidak tau kabarnya,
padahal Chansung sudah lulus menjadi bussiness man yang cukup handal
dibidangnya. Dan Yong Hwa ia sudah lulus sebagai Jaksa.
@Gedung pameran,
Disana terlihat
banyak lukisan berjejer rapi, itu semua adalah lukisan karya Eunjung selama
empat tahun ini.
''Woah eonni, ini
menakjubkan!'' puji Jiyeon yang baru pertama kali melihat karya Eunjung.
Eunjung tersenyum, sedangkan Hyomin sibuk mengambil gambar dari lensa
kameranya.
''Eunjung-ssi,''
tiba-tiba saja sebuah suara menyadarkan Eunjung dari dunianya.
''Ouh Dara
eonni,'' ucap Eunjung sedikit terkejut.''Ah kau terlalu formal eonni.''
lanjutnya ketika sudah sadar. Seseorang yang dipanggil Dara hanya tersenyum
kecil.
''Eonni kau
sendiri? Dimana Seung Hyun oppa?'' tanya Jiyeon yang melihat Dara hanya
sendiri, yah dia adalah Sandara, kekasih Seung Hyun.
''Dia sedang di
parkiran.'' jawab Dara lembut. Kemudian,
''Maafkan aku,
aku terlambat,'' ucap Seung Hyun yang baru saja berhenti berlari disamping
Dara.
''Ne oppa ,
gwaenchana. Maafkan aku sudah mengganggu waktu kalian,''
''Tidak apa,
Eunjung-ah,'' ucap Dara dengan suara khasnya.
''Ne, Dara benar.
Selamat yah Jungie-ah, akhirnya kau bisa mengadakan pameran senimu sendiri!''
ucap Seung Hyun sambil mengacak-acak rambut Eunjung.
''Yak oppa,
hentikan!'' elak Eunjung. Saat mereka sedang bercanda ria,
''Yak Chansungie
lepas!'' teriak seseorang yang mengakibatkan pandangan Eunjung, Jiyeon, Seung
Hyun dan Dara menatap kearah Dua pemuda yang baru datang. Hyomin? Ia hanya
melirik sebentar, sebelum sibuk kembali dengan dunianya.
''Yong Hwa-ah,
Chansung-ah,'' Chansung hanya nyengir, sedangkan Yong Hwa membenarkan posisi
berdirinya.
''Dia belum datang
yah?'' tanya Chansung, Eunjung mengerutkan keningnya.
''Nuguya?'' tanya
Eunjung.
''Ah ani,'' ucap
Chansung kikuk. ''Noona, aku permisi dulu ne,'' lanjutnya lalu berlari menuju
kelantai bawah.
''Yak Chansungie,
tunggu!'' teriak Eunjung, namun Chansung sudah tak terlihat.
Eunjung
memperhatikan Yong Hwa, dan ia terkejut ketika menyadari bahwa Yong Hwa masih
memakai baju kejaksaan. Yong Hwa yang merasa diperhatikan, hanya tertawa kikuk,
karna ia berfikir pasti sekarang ia terlihat konyol.
Itu semua bukan
kemauan Yong Hwa, tapi itu karna Chansung! Yah karna pria berhidung bengkung
itu Yong Hwa tidak sempat membuka baju jaksanya.
Sepeninggal
Taecyeon, Yong Hwa mencoba berdamai dengan Eunjung. Dan beruntunglah dia, karna
Eunjung bukan orang yang pendendam, alhasil mereka pun menjadi teman akrab.
Diluar sana
ternyata Chansung sedang menghubungi seseorang.
''Yak hyung, kau
dimana?'' tanya Chansung cemas.
''Aku
sedang di jalan menuju kesana, Chansungie.'' jawab orang itu.
''Cepatlah!''
''Ne
bawel!'' ucap orang itu sebelum sambungan telpon terputus.
Setelah cukup
lama menunggu Chansung masuk kembali kedalam ruangan, karna ia takut membuat
Eunjung curiga. Tak lama ponselnya berdering, ia mengangkat panggilan tersebut,
''Ne hyung wae?''
''Kau
dimana? Aku sudah diluar gedung sekarang!''
''Ouh kau sudah
diluar gedung? Yasudah kau masuk saja, tempat pameran seninya di lantai dua
galery.''
''Araseo.'' jawab orang disebrang
sambungan. Chansung pun memberikan panduan jalan menuju ke lantai dua galery.
Sambungan terputus
ketika orang itu sudah menapaki kakinya di lantai dua, lalu orang itu bergumam,
''Memangnya seberapa penting pameran ini baginya?'' ia bergumam dengan sedikit
kesal, karna orang itu tak juga menemukan Chansung.
Saat sedang
melihat-lihat, ada sebuah Lukisan yang membuat orang itu berhenti dan
menatapnya, yaitu lukisan seorang gadis berambut pendek sedang berusaha
mendekati seorang pria di sebuah jembatan.
Di lukisan itu
tergambar jelas bahwa sang pria tersenyum kearah sang gadis, tapi entah kenapa
sang gadis malah berlari menuju pria itu dengan air mata yang menggenang di
mata dan pipinya, padahal disana sang pria sedang duduk santai.
''Lukisan yang
menarik,'' ucapnya masih terus memperhatikan lukisan yang hanya terdiri dari
warna-warna gelap. Dan mayoritas di dominasi oleh warna hitam dan putih. ''Ouh
apa ini,'' ia membaca sebuah tulisan kecil yang berbunyi 'Mianhae' terdapat dipojok
bawah lukisan tersebut. Ia mencoba meraih lukisan sebelum,
''Mata mu sangat
jeli tuan.'' ucap sebuah suara, suara seorang wanita.
Deg, entah mengapa detak jantung orang yang sedang melihat lukisan
tersebut serasa terhenti ketika mendengar suara itu. Suara lembut namun garing
itu mengingatkannya pada seseorang. Itukah
kau? Batinnya.
''Lukisan itu
kubuat untuk seseorang, seseorang yang sangat berarti bagiku, namun sekarang ia
sudah pergi entah kemana,'' lanjut gadis itu yang tidak lain adalah Eunjung.
Yah Eunjung yang memang habis menemani teman-temannya, tak sengaja melihat pria
yang sekarang sedang berada didepannya saat ini memperhatikan lukisannya jadi
ia pun menghampiri pria itu.
''Benarkah?''
gumam pria itu pelan, namun mampu di dengar baik oleh Eunjung. Eunjung
mengangguk.
''Ne, dan aku
menyesal belum mengatakan maaf padanya.'' ucap Eunjung sedih, entah mengapa ia
merasa nyaman berada dibelakang punggung pria yang sekarang sedang berada
didepannya saat ini.
''Siapakah pria
yang jahat itu?'' tanya pria itu dengan sebuah senyuman miris.
''Dia tidak
jahat!'' ucap Eunjung agak kesal ketika pria itu menyebut kata Jahat. ''Aku
yang jahat, dia pergi meninggalkanku karna ia ingin aku bahagia bersama mantan
kekasihku yang masih sangat kucintai. Tapi dia salah, dan saat aku menyadari
perasaanku yang sebenarnya, ia sudah pergi meninggalkanku. Tepat dihari jadi
kami yang kesatu tahun, dan di hari ulang tahunnnya.'' jelas Eunjung dengan
nada sedih diakhir kalimatnya. ''Dia pasti tidak akan memaafkanku!'' lanjutnya.
''Dia
memaafkanmu.'' Eunjung terkejut pria itu menanggapi perkataannya,
''Tidak, tidak
mungkin dia akan memaafkanku!'' ucap Eunjung tegas.
''Tapi dia sudah
memaafkanmu, Jungie-ah.'' ucapnya yang ternyata mengenal Eunjung. Eunjung mengerutkan
keningnya,
''Siapa kau?''
tanya Eunjung Sedikit memekik. Memang
wajah pria itu tak terlihat karna tertutupi oleh sebuah topi, pria yang
menggunakan kaos santai polos warna putih dibalut sweater abu-abu.
Pria itu menengok
lalu memperlihatkan wajahnya. Seketika Eunjung melemas, dia menutup mulutnya
dengan kedua telapak tangannya, ia tak percaya pada apa yang ia lihat sekarang.
Ia juga akan jatuh jika tangan kekar itu tidak menahannya.
Didetik kemudian,
ia menangis.......
~~~~~
Suasana hening terjadi diantara dua makhluk
yang baru saja bertemu kembali beberapa jam yang lalu, dan dimasing-masing
tangan itu memegang sebuah minuman kaleng.
''Apa kabar
Jungie-ah?'' tanya pria itu mencoba membuka pembicaraan.
''Aku baik Taecyeon-ah.
Kau sendiri, apa kabar?'' tanya balik Eunjung kepada pria itu, yang ternyata
adalah Taecyeon.
''Aku juga
baik.''
Setelahnya tak ada
lagi percakapan, karna hening tercipta lagi... Kali ini cukup lama sebelum,
''Mianhae,
jeongmal mianhae.'' ucap Eunjung lirih, ia menundukkan kepalanya lalu memegang
erat minuman kaleng yang sedang ia pegang. Taecyeon menengok kearahnya kemudian
ia melihat air bening itu jatuh dari salah satu kelopak matanya.... ''Aku
salah, tapi jujur. Aku tidak pernah membohongimu tentang perasaanku yang sayang
terhadapmu. Hanya saja, aku... Aku...'' Eunjung tak dapat meneruskan
kata-katanya karna sekarang ia sudah menangis. Ia terisak dan air mata itu
turun semakin deras.
Taecyeon yang tak
tega, memeluknya. Karna walau bagaimanapun ia juga masih sangat mencintai gadis
ini. Memeluk gadisnya dengan erat. Eunjung menangis didalam dekapan hangat itu,
dekapan yang sangat dirindukan Eunjung selama empat tahun ini. Dekapan seorang
Ok Taecyeon.
Taecyeon mengusap
punggung Eunjung lembut seraya menenangkan gadis itu, ''Jungie-ah, aku
memaafkanmu, sungguh!'' ucap Taecyeon. Yang hanya mampu dijawab dengan
kata 'Gomaweo' yang tulus dari Eunjung yang masih tetap
menangis.
Taecyeon terus
memperhatikan Eunjung, Eunjung tersipu malu kala menyadari hal itu. Dan
sekarang, matanya tertuju pada sebuah gelang yang sedang digunakan oleh
Eunjung. Sebuah gelang dengan bandul inisial. Gelang yang sangat dikenalnya,
karna dialah yang memesan gelang itu, khusus untuk hadiah kesatu tahun hubungan
mereka.
''Jungie-ah,
kenapa gelang itu bisa berada padamu?'' tanya Taecyeon. Eunjung melihat
gelangnya lalu,
''Yong Hwa
memberikannya padaku, dia bilang kau lupa membawanya.'' jawab Eunjung santai.
Sekarang suasananya sudah jauh lebih santai. Mereka juga sudah menceritakan apa
saja yang terjadi kepada diri mereka selama empat tahun ini.
''Lalu bagaimana
hubunganmu dengan Seung Hyun hyung sekarang?'' tanya Taecyeon ketika menyadari
sedari tadi Eunjung tidak menyebutkan nama Seung Hyun didalam ceritanya.
''Hubungan kami
baik, sekarang ia sedang menjalin kasih dengan Dara eonni.'' jelas Eunjung.
Taecyeon mengangguk, meski awalnya ia sedikit terkejut.
''Tadinya kukira
kalian menjalin......''
''Tidak, memang
setelah kau pergi, dia memintaku untuk menjadi kekasihnya lagi, namun aku
menolak! Karna waktu itu aku tau, pria yang benar-benar kucintai saat itu bukan
Seung Hyun oppa, melainkan dirimu. Ok Taecyeon!'' ujar Eunjung sambil tersenyum
membayangkan kejadian empat tahun lalu itu.
Taecyeon tersenyum
mendengar perkataan jujur Eunjung itu.
''Lalu, apa
sekarang perasaan itu masih sama?'' pancing Taecyeon, Eunjung menoleh,
''Perasaan?''
tanya Eunjung.
''Pabo-ya.'' ucap
Taecyeon sambil mengacak-acak rambut Eunjung, Eunjung cemberut yang
mengakibatkan hidungnya di cubit oleh Taecyeon. ''Perasaanmu terhadapku, apa
itu masih sama seperti dulu?'' tanya Taecyeon masih dengan senyumannya. Eunjung
membuka mulutnya membentuk huruf O, kemudian
mengangguk.
''Hem ottokhae,''
ucap Eunjung sambil pura-pura berfikir. ''Seperti sudah tidak, karna sekarang
aku sangat, sangat mencintai seseorang.'' ujar Eunjung sambil tersenyum jahil.
''Benarkah?
Siapakah itu?'' tanya Taecyeon miris. Aura mukanya berubah seketika.
''Hei, kenapa kau
murung heoh?'' tanya Eunjung, namun tak dijawab oleh Taecyeon. ''Yak sekarang
aku memang sedang sangat sangat mencintai seseorang, dan orangnya itu adalah
Ok-Taec-yeon!'' ucap Eunjung sambil mengeraskan nama Taecyeon. Taecyeon memandang
tak percaya pada Eunjung, yang hanya di balas oleh sebuah senyuman dan anggukan
dari Eunjung. Setelahnya senyuman itu menjalar kepada Taecyeon, sehingga
Taecyeon pun menampilkan sebuah senyuman.
''Akhirnya
mereka bersatu juga,'' ucap Hyomin yang melihat Eunjung dan Taecyeon, bukan
hanya Hyomin, tapi disana juga ada Jiyeon, Chansung, Yong Hwa, Seung Hyun dan
Sandara.
''Ne eonni,''
ucap Jiyeon terharu.
''Semoga mereka
bahagia,'' ucap Chansung tulus. Yang mendapat anggukkan dari Yong Hwa.
''Mereka so sweet
yah Oppa,'' ucap Sandara, lalu ia mendapat pelukkan hangat dipinggangnya.
''Ne kau benar
chagia,'' ucap Seung Hyun.
kembali ke Taecyeon
dan Eunjung berada.
''Hem Jungie-ah,''
ucap Taecyeon.
''Ne?''
''Lalu apakah kau
mau menjalin hubungan lagi denganku?'' tanya Taecyeon. Eunjung tersenyum dan
mengangguk. ''Benarkah?''
''Ne oppa, mari
kita mulai lagi dari awal!'' ucap Eunjung.
Taecyeon tersenyum
dan memeluk tubuh Eunjung. Taecyeon melepaskan pelukkannya, lalu ia menyentuh
pipi Eunjung, dan dia juga mendekatkan wajahnya ke wajah Eunjung. Perlahan
namun pasti, bibir mereka saling bertemu, Eunjung menelan ludah nya. Setelahnya
ia menutup matanya mengikuti Taecyeon yang sudah menutup mata terlebih dahulu.
Mereka larut dalam
ciuman pertama mereka itu, dan untung saja teman-teman mereka yang tadi sempat
melihat adegan meluk - memeluk, sekarang sudah sibuk dengan pengunjung pameran
seni lukis Eunjung.
End^.^
0 comments: