Waiting For You (Part 6) - Upi Hwang [Chapter]
Waiting For You (Part 6) - Upi Hwang [Chapter]
Cast : Choi Sungmin (SPEED), Myoui Mina
(Twice).
Other Cast : Yoo Youngjae (B.A.P), Park
Jihyo (Twice), Hwang Minhyun (NU'EST), Song Minyoung.
Cameo
: Park Hyomin (T-Ara), Ham Eunjung (T-Ara), Eli Kim (U-Kiss), Ok
Taecyeon (2PM).
Genre
: School-life.
Cover by
: Reniart
Author
: Upi Hwang.
Lenght
: Chapter.
Warning!
Yeay fanfic pertama lagi dengan cast yang baru :). Entah kenapa bisa
mikir mau masangin mereka. Mina X Sungmin.
Seperti biasa typo bersebaran, gaje, abal-abal, alur kecepetan, OOC. Dan
jika ada kesamaan alur, itu murni ketidaksengajaan.
Dislaimer : Para tokoh bukan milik author,
melainkan milik agensi masing-masing dan keluarga, author menggunakan mereka
hanya untuk kepentingan cerita.
Part 6
Happy Reading!
(Don't Like, don't read!)
Not
only you, but I'm also. Can't you stare at me?
Sungmin memasuki kelas dengan mata yang memerah dan duduk santai di
belakang Mina. Tak memperhatikan Mina yang menatapnya khawatir. ''Waeyo,
Sungmin oppa?'' tanyanya. Sungmin yang sedang mengucek matanya, menghentikan
kegiatannya itu lalu menatap Mina. Ia menggeleng.
''Hanya kurang tidur,'' ucapnya pelan. Tapi ucapan itu tak terdengar
karna Mina mengalihkan perhatiannya pada pintu ketika anak murid gadis pada
berteriak histeris di hari yang masih pagi ini. Ia masih lekat menatap ke arah
pintu sampai Youngjae masuk, dan menatap Mina dengan tatapan yang tidak bisa ia
artikan. Marahkah? Rindukah? Bersalahkah? Mina segera menggelengkan kepalanya. *Memangnya dia siapa? I Don't care!*
batinnya. Kemudian ia kembali menengok ke belakangnya.
''Ouh oppa, tadi kau bicara apa?''
Sungmin mengerucutkan bibirnya. ''Tidak jadi!''
Mina terperanjat mendengar nada suara Sungmin yang terdengar marah?
''Ouh, apa kau marah?'' Sungmin diam tak menjawab. ''Ayolah, kau marah hanya
karna aku tak mendengarmu, oppa? Oppa.....'' Mina merengek saat memanggil
Sungmin. Tapi saat Sungmin akan menjawab, semua perhatian teralihkan kembali
kepada orang yang baru datang. Yaitu Hyomin sonsaengnim.
''Heoh, Hyomin sonsaengnim lagi?'' bisik seseorang yang berada di depan
Mina.
Hyomin sonsaengnim, ia tersenyum kepada semua murid. ''Ada apa dengan
wajah murung kalian? Bukankah kemarin kalian sangat bahagia ketika aku
mengajar?'' tanyanya masih dengan senyum killer
-nya. ''Kalian menyedihkan!'' lanjutnya dengan nada yang mengejek. Semua murid
menelan ludahnya dengan paksa.
Setelah mengatakan itu, ia pun memulai pelajarannya. Dan rasanya dua jam
pelajaran Hyomin sonsaengnim itu terasa dua belas jam pelajaran. Sangat lama!
Mina menghembuskan nafas lega saat guru sexi
itu menghilang di balik pintu, digantikan oleh guru baru yang entah siapa
namanya. Guru itu sama tingginya dengan Hyomin sonsaengnim. Hanya saja wajahnya
terlihat lebih ayu, tapi tidak tau dengan cara mengajar dan sifatnya. Siapa tau
ternyata dia lebih killer dari Hyomin.
Guru itu menampilkan senyumannya, yang membuat wajahnya semakin bak
malaikat yang diturunkan untuk menggantikan devil
berwajah malaikat, Hyomin sonsaengnim. ''Hallo, i'm Ham Eunjung.'' Ia
memperhatikan seluruh kelas hingga matanya melihat ke arah Mina. Mina yang
menyadari itu langsung terduduk tegak. Ia takut membuat kesalahan. Dan
setelahnya ia hanya melihat Eunjung sonsaengnim terkekeh dan menggelengkan
kepalanya.
''Aku guru bahasa inggris sementara kalian, jadi mohon kerja samanya.''
Eunjung akan memulai pelajarannya jika saja salah satu tangan murid di kelas
itu tidak terangkat. ''Ne, waeyo?''
''Memangnya Eli sonsaengnim kenapa?''
''Ne, memangnya ada apa dengan Eli sonsaengnim?'' tanya Jihyo kali ini.
Eunjung tersenyum sebelum menjawabnya.
''Eli sonsaengnim sedang mempersiapkan kepindahannya ke California
bersama istri dan putra pertamanya, jadi dia akan sangat jarang berada di
kelas.'' sebuah jawaban yang membuat sebagian gadis menunduk lesu. Karna apa?
Itu semua karna mereka akan kehilangan salah satu guru tertampan di sekolah
itu.
Mina yang melihat ekspresi murung Jihyo hanya bisa tersenyum geli sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya. ''Baiklah, kita mulai saja pelajaran hari ini
dengan mengisi buku paket kalian halaman 105.'' Semua murid langsung bergegas
ketika mendengar itu. Dan bagi sebagian siswa yang tidak menyukai pelajaran itu
hanya mendengus sambil mencoret-coret buku mereka.
Eunjung mulai mengelilingi kelas sambil memperhatikan. Hingga ia terpaku
di samping Sungmin.
Mina yang melihat Eunjung sonsaengnim berhenti di belakangnya, langsung
menengok dan membulatkan matanya ketika ia melihat Sungmin yang sedang tertidur
pulas dengan tangan sebagai bantal. Lalu dengan segera ia mengguncangkan tubuh
pria itu agar segera bangun, wajahnya berubah menjadi kalut.
Eunjung tersenyum melihat tingkah Mina. ''Sudah Mina-ssi, biar aku saja
yang membangunkannya. Kau lanjutkan lagi saja mengerjakan soalnya.''
Mina mengangguk, ''ne Eunjung sonsaengnim.'' Mina membalikkan badannya
dan mengisi kembali lembar-lembar bukunya.
Eunjung mengguncangkan tubuh Sungmin, hingga pria itu mengerang dan
mengerjapkan matanya. Dan saat matanya yang sipit membuka sedikit, ia melihat
seorang gadis dewasa dengan rambut yang kemerahan sedang mengguncangkan tubuhnya.
''Noona?'' ucapnya sambil mengucek matanya.
Semua murid di kelas itu membulatkan matanya, termasuk Mina. Namun
bukannya omelan yang didapat Sungmin karna sudah tertidur selama pelajaran dan
memanggil guru mereka dengan tidak sopan, tapi malah sebuah senyuman terukir di
bibir Eunjung sonsaengnim. ''Seharusnya aku memarahimu karna tidur di kelasku
dan memanggilku, noona. Tapi karna ini hari pertamaku mengajar, maka kau ku
maafkan!''
Sungmin yang mendengar itu langsung terduduk tegak. Ia memperhatikan
Eunjung sebelum beralih ke Mina. Ia melihat raut khawatir di wajah cantik Mina.
Setelahnya ia sadar, bahwa wanita yang tadi dipanggilnya noona, sekarang adalah
gurunya dan sekarang ia sedang berada di kelasnya. Sungmin memejamkan matanya,
lalu menundukkan kepalanya. ''Jeoseonghamnida.''
Eunjung mengangguk. ''Sudah kalian lanjutkan lagi ne, aku akan keluar
sebentar.'' Setelah mengucapkan itu, Eunjung sonsaengnim terlihat keluar, entah
ke mana.
.
.
.
''Ige.'' Sungmin memberikan sekaleng minuman untuk Mina. Mina
menerimanya dan tersenyum.
''Gomaweo, oppa.'' Sungmin mengangguk, lalu ia duduk di samping Mina.
Jihyo dan Minhyun memperhatikan gerak-gerik itu, sehingga Minhyun dan Jihyo
mendengus.
''Kau tau, melihat kedekatan kalian sekarang ini, membuatku merasa
seperti sahabat yang terbuang,'' ujar Jihyo blak-blak'an. Perkataan yang
mendapat anggukan dari Minhyun.
''Aigo, itu tidak benar Jihyo-ya,'' ucap Mina.
''Ne, ne araseo!'' ucap Jihyo masih terlihat kesal. Minhyun terkekeh
melihat Jihyo yang cemberut.
Lalu Mina kembali menatap Sungmin. ''Waeyo?'' tanya Sungmin yang merasa
ditatap. Mina menggeleng sambil mengangkat sebelah alisnya.
''Ani, hanya saja. Kenapa tadi kau bisa memanggil Eunjung sonsaengnim,
dengan panggilan noona? Dia bukan noonamu, kan?'' tanya Mina.
Sungmin meminum minumannya, kemudian ia menggeleng. ''Aku hanya pernah
bertemu dengannya, kemarin lusa.'' Ia meminum kembali minumannya. ''Dia
tersesat di jalan, jadi aku menemaninya mencari alamat yang dia tuju. Dan apa
kalian tau ke mana aku mengantarnya?'' Mina, Jihyo, dan Minhyun menggeleng.
''Kau belum memberitahu kami, jadi mana mungkin kami tau!'' ucap Minhyun
sedikit kesal dengan tingkah sahabatnya itu.
''Aku mengantarnya ke rumah Taecyeon sonsaengnim!'' bisik Sungmin.
''Tapi jangan tanya padaku kenapa ia pergi ke sana, karna aku juga tidak tau!''
ucap Sungmin cepat, karna ia yakin pasti akan ada pertanyaan dari salah satu
temannya itu.
*****+++*****
Mina menyusuri jalan seorang diri, di tangannya tergantung sebuah
plastik putih dengan beberapa buku di dalamnya. Saat ia sedang berjalan, ia
menengok ke dalam kantong plastik belanjaannya, memastikan tidak ada yang
kurang ataupun tertinggal.
Kemudian ia mengangkat wajahnya dan seperti dejavu, Mina melihat
Youngjae yang sedang berdiri di hadapannya di seberang jalan, tersenyum manis
padanya dengan syal yang menutupi sebagian wajahnya. Tapi meskipun begitu, ia
bisa mengetahui bahwa orang itu sedang tersenyum, terbukti dari kerutan di
sekitar matanya dan matanya yang menyipit, mengikuti sebuah lengkung senyuman.
Mina ingin sekali rasanya tersenyum balik kepada pria itu, tapi
mengingat pertemuan mereka dulu di koridor sekolah, membuat Mina tersadar bahwa
ia bukanlah Youngjae yang selama ini ia tunggu.
Lalu ia membalikkan badannya, memunggungi pria itu dan di saat itu pula
ia melihat Sungmin yang sedang berjalan ke arahnya, sambil melempar senyum. Ia
membulatkan matanya kala melihat Sungmin hanya mengenakan kaos lengan panjang
dan sweater rajut yang tidak terlalu tebal, padahal cuaca sedang sangat dingin
di pertengahan musim dingin tahun ini.
''Sedang apa di situ?'' tanya Sungmin saat sudah sampai di depan Mina.
Kemudian matanya teralihkan pada kantong plastik yang sedang dibawa Mina.
''Dari toko buku? Kenapa tak mengajak!'' ucap Sungmin setengah memekik. Mina
memutar bola matanya malas, lalu ia melepaskan syal rajut yang tersampir di
lehernya.
Dan tanpa izin Sungmin, ia melilitkan syal itu di leher Sungmin. Sungmin
membulatkan matanya, rona merah muncul di pipinya, bukan karna dingin! Tapi
karna suatu perasaan yang tiba-tiba saja terasa aneh di hatinya. Bahkan ia
menahan nafas saat Mina melilitkan syal itu di lehernya.
Mina selesai memasang syal itu, dan merapihkannya. Kemudian ia menatap
Sungmin dengan senyum bangga di bibirnya. ''Nah, kalau seperti ini kan sudah
hangat!'' ucapnya. ''Lain kali, perhatikan pakaianmu, jangan langsung
bertanya!'' ujarnya kemudian. Sungmin merengut ketika Mina menceramahinya.
Mina yang melihat wajah cemberut Sungmin, terkikik. ''Yak berhentilah
tertawa!'' ucap Sungmin dengan nada suara seperti orang ngambek. Mina
mengangguk masih mencoba untuk tidak tertawa, lalu ia menggandeng tangan
Sungmin dan mengajak pria itu pergi dari sana. Karna cuaca yang semakin dingin.
Youngjae yang masih berdiam diri di seberang jalan, hanya bisa melihat
kemesraan itu dan menggeram.
*****+++*****
Tak terasa, pertemanan Mina-Sungmin sudah berbulan-bulan semenjak
pertama kali mereka berteman di depan danau tersembunyi itu. Dan tanpa
dikehendaki pula, rasa cinta itu tumbuh di hati Sungmin, apalagi saat ia
melihat senyum indah milik Mina yang ditunjukkan gadis itu untuknya. Ingin
sekali ia mengusap pipi Mina yang lembut dan menggenggam tangan Mina selalu.
Tapi nyatanya ia tak pernah mampu untuk melakukan hal itu.
Saat ini mereka sedang pelajaran olahraga, Sungmin melihat rambut
kecoklatan Mina yang dikuncir ekor kuda, sangat kontras dengan rambutnya yang
biasanya digerai.
''Sedang apa kau di sini, Sungmin-ssi?'' tanya sebuah suara khas seorang
Taecyeon sonsaengnim, membuyarkan imajinasi Sungmin tentang Mina.
Sungmin langsung menatap Taecyeon sonsaengnim. ''Aku menyuruhmu
mengambil bola di ruang olahraga, bukan untuk duduk santai di sini!''
bentaknya.
''Araseo!'' ucapnya sambil berlari meninggalkan lapangan menuju ke ruang
olahraga untuk mengambil bola basket, materi yang akan mereka pelajari hari ini.
Mina yang melihat Sungmin dibentak oleh guru olahraga mereka, hanya
terkikik geli. Setelahnya ia berjalan dan duduk di samping Jihyo. ''Kenapa lama
sekali?'' tanya Jihyo saat ia baru saja duduk.
''Aku mencari kuncir rambutku yang terselip,'' jawab Mina. Jihyo
mengangguk mendengar jawaban Mina.
Tak lama kemudian, Taecyeon sonsaengnim meniup peluitnya tanda akan
segera dimulainya pelajarannya. Dan memang, Sungmin sudah berada di lapangan
dengan beberapa bola basket.
Semua murid membentuk barisan. Yang putra dengan putra lainnya dan yang
putri dengan putri lainnya. Dengan lima orang memanjang ke belakang.
''Pelajaran kita hari ini, adalah basket!'' Taecyeon menatap barisan
murid-muridnya. ''Kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok, dan kelompok
kalian akan melawan kelompok lainnya! Mengerti?''
''Ne mengerti!'' jawab murid-murid serempak. Setelah itu, Taecyeon
sonsaengnim mulai menyebutkan siapa saja kelompoknya.
Setelah cukup lama menunggu, kini giliran kelompok Mina yang akan
memainkan pertandingan. Mina memainkan perannya dengan baik, ia beberapa kali
melakukan shooting, dan selalu masuk. Ia juga tiga kali melakukan ribbon. Dan
saat ia akan melakukan lay-up, tanpa sengaja kakinya keseleo. Akhirnya ia terjatuh.
Semua mata langsung tertuju padanya. Sungmin akan menolongnya, tapi ia
kalah cepat oleh Youngjae, karna sekarang pria itu sedang menggendong Mina ke
uks.
Sungmin menatap geram pemandangan itu.
*****+ TBC +*****
19 Juli 2016
0 comments: