Waiting For You (Part 7) - Upi Hwang [Chapter]
Waiting For You (Part 7) - Upi Hwang [Chapter]
Cast : Choi Sungmin (SPEED), Myoui Mina
(Twice).
Other Cast : Yoo Youngjae (B.A.P), Park
Jihyo (Twice), Hwang Minhyun (NU'EST), Song Minyoung.
Cameo
: Ham Eunjung (T-Ara), Ok Taecyeon (2PM), Jeon Boram (T-Ara), Jr (GOT7).
Genre
: School-life.
Cover by
: Reniart
Author
: Upi Hwang.
Lenght
: Chapter.
Warning!
Yeay fanfic pertama lagi dengan cast yang baru :). Entah kenapa bisa
mikir mau masangin mereka. Mina X Sungmin.
Seperti biasa typo bersebaran, gaje, abal-abal, alur kecepetan, OOC. Dan
jika ada kesamaan alur, itu murni ketidaksengajaan.
Dislaimer : Para tokoh bukan milik author,
melainkan milik agensi masing-masing dan keluarga, author menggunakan mereka
hanya untuk kepentingan cerita.
Part 7
Happy Reading!
(Don't Like, don't read!)
Not
only you, but I'm also. Can't you stare at me?
Mina terkejut dengan perilaku Youngjae, namun ia tak menolaknya. Karna
kakinya terlalu sakit untuk berjalan sendiri ke uks.
Saat di uks, Youngjae dengan telaten memijiti kaki Mina yang terkilir
itu. ''Mianhae,'' gumamnya namun masih mampu didengar baik oleh Mina.
''Mina-chan, kumohon maafkan aku!'' ucapnya. Membuat Mina membulatkan matanya.
Benarkah apa yang baru saja ia dengar? Benarkah pria yang saat ini di
depannya adalah seorang Youngjae yang ia kenal. Ia akan menangis, namun ia
ingin memastikan. ''Benarkah, kau......'' suaranya tercekat. ''Youngjae,
oppa?'' lanjutnya. Youngjae mengangguk sambil tersenyum.
Mina tanpa menunggu waktu lagi, langsung memeluk Youngjae. Sangat erat
sampai pria itu tak bisa bernafas.
''Yak, yak Mina-chan.....''
Mina melepaskan pelukannya, lalu menatap Youngjae lekat. ''Kenapa kau membohongiku?''
Dan tanpa mereka sadari, Sungmin melihat adegan yang baru saja terjadi.
Dengan tangan yang mengepal dan rahang yang mengeras, Sungmin berjalan menjauh
dari uks. Bukan untuk kembali ke kelas, tapi pergi dan membolos pelajaran.
*****+++*****
Sudah hampir satu minggu Mina tak melihat Sungmin. Dia juga melihat
bangku di belakangnya kosong sejak pelajaran olahraga waktu itu. Awalnya Mina
tak khawatir, karna ia mengira Sungmin hanya membolos karna bosan. Tapi setelah
hampir satu minggu, Mina menyadari bahwa itu bukanlah bolos biasa. Adakah
sesuatu yang terjadi pada Sungmin? Begitulah pikirnya.
Telphonenya tak pernah diangkat, bahkan pesannya pun tak pernah dibalas.
Akhirnya ia memutuskan untuk bertanya langsung pada Minhyun, sahabat terbaik
temannya itu.
Dan di sinilah dia, di depan kelas Minhyun. Ketika ia sedang menunggu,
temannya, Minyoung. Yang juga sekelas dengan Minhyun keluar. ''Ouh Mina-ya, ada
apa?'' tanyanya sedikit khawatir karna tiba-tiba saja Mina ada di depan
kelasnya.
Mina tersenyum dan menggeleng. ''Apa Minhyun-ssi ada?'' tanyanya
kemudian. Minyoung mengangguk.
''Ne, tunggu sebentar, akan kupanggilkan!'' Mina mengangguk. Minyoung
pergi ke dalam kelasnya dan memanggil Minhyun.
Tak lama kemudian, Minhyun keluar. ''Ada
apa?'' tanyanya langsung.
''Bisakah kita bicara? Tapi tidak di sini!'' Minhyun tampak
memikirkannya sebelum akhirnya ia mengangguk.
Dan di sinilah mereka, di atap sekolah. ''Ada apa?'' tanya Minhyun lagi.
Mina menarik nafas sebelum menatap Minhyun. ''Apa sesuatu terjadi pada
Sungmin? Apa ayahnya sakit, atau ibunya? Atau.....'' Mina tak melanjutkan
pertanyaannya karna ia tidak tau harus bicara apa lagi.
Minhyun menatap Mina tak percaya. ''Kau tidak tau?'' Mina menggeleng.
''Sungmin sudah pergi ke Amerika untuk mengambil beasiswanya dan meneruskan
sekolahnya di sana!''
Mina membelalakkan matanya. ''Benarkah? Sejak kapan?'' tanya Mina
tercekat.
''Sudah dua hari yang lalu.'' Sungmin kembali menatap Mina. ''Apa dia
tidak memberitahumu?''
Mina mengangguk. ''Kami bertemu terakhir kali itu dipelajaran olahraga,
seminggu yang lalu. Dan itu......''
''Pasti telah terjadi sesuatu diantara kalian! Karna dia tiba-tiba saja
memutuskan untuk mengambil beasiswanya setelah sebelum-sebelumnya ia selalu
menolak!'' potong Minhyun. ''Saat pergi pun ia terlihat murung dan sedih!''
''Tapi apa yang kulakukan?'' tanya Mina tak mengerti.
''Apa dia melihatmu sedang berciuman atau .....''
''Tidak! Aku bahkan.....'' ucapannya terhenti saat bayangan ia sedang
memeluk Youngjae terlintas di kepalanya. Ia langsung membulatkan matanya.
Minhyun melihat itu, ''Jadi benar dia melihatmu sedang berciuman!''
''Bukan seperti itu! Mungkin dia melihatku
di uks seminggu yang lalu sedang memeluk Youngjae oppa,'' jelas Mina sendu.
Kali ini giliran Minhyun yang membulatkan matanya. ''Tapi apa itu membuatnya
marah? Kami kan hanya......''
''Percayalah, dia tidak memandangmu sebagai teman! Tapi sebagai seorang
gadis yang ia sukai, ah mungkin cinta!'' potong Minhyun.
''Tapi......''
''Sudah dulu ne, sebentar lagi bel! Aku tidak mau terlambat di pelajaran
Ham sonsaengnim!'' ujar Minhyun sambil bangkit dan berjalan menjauh,
meninggalkan Mina yang masih terdiam.
''Sebagai gadis yang disukai?'' gumamnya. Mina kembali ke kelasnya dengan penuh
pertanyaan dan perasaan bersalah. Pandangannya kosong, sampai ia tak menyadari
Youngjae berada di depannya, sedang tersenyum padanya.
Youngjae mengerutkan keningnya saat wanita itu melewatinya begitu saja
tanpa membalas senyumnya. Kemudian ia menahan pergelangan tangan Mina.
Mina tersentak lalu ia menengok ke belakangnya, ke orang yang baru saja
menyebabkan langkahnya terhenti. ''Ouh Youngjae oppa,'' ucapnya terkejut.
''Ada apa?'' tanya Youngjae mengamati raut wajah Mina. Belum sempat Mina
menjawab, guru imut yang akan mengajar mereka sudah berjalan menuju ke kelas,
alhasil pembicaraan mereka hanya sampai di situ. Kemudian mereka berpisah di
dalam kelas. Duduk di bangku masing-masing.
Guru imut tadi mulai mengabsen, hingga ada seorang murid yang mengangkat
tangannya. ''Ne Junior-ssi, wae?''
''Boram sonsaengnim tidak mengabsen Choi Sungmin? Meskipun.....''
''Apa kalian tidak tau?'' tanya Boram sonsaengnim sambil memotong
perkataan Jr. Hampir semua murid menggeleng. ''Dia sudah pindah ke sekolah seni
di Amerika, dua hari yang lalu.'' Semua murid yang ada di kelas itu membulatkan
matanya, kecuali Mina. ''Dia adalah salah satu murid Hanlim yang dapat beasiswa
penuh untuk melanjutkan study nya di Amerika,'' jelasnya lagi. Sebuah
penjelasan yang membuat seisi kelas takjub.
Youngjae memperhatikan raut wajah Mina yang tidak histeris atau kagum,
hanya raut penyesalan yang terlihat oleh Youngjae di wajah cantik Mina.
*****+++*****
''Ouh Minhyun-ssi, ada apa?'' tanya Jihyo langsung saat melihat Minhyun
yang ada di depan pintu kamarnya. Minhyun menengok dan melihat Jihyo yang
bingung.
Minhyun tersenyum. ''Apa Mina-ya, ada Jihyo-ya?'' tanya Minhyun dengan
nada suaran yang ragu ketika menyebut nama Jihyo.
Jihyo tersenyum geli ketika mendengar nada ragu di suara Minhyun saat
memanggil namanya. ''Gwaenchana, kita memang sudah lebih akrab kan?'' ucapnya.
Minhyun tersenyum mendengarnya, dan ia mengangguk. ''Mina sedang keluar bersama
Minyoung, tapi sebentar lagi mungkin akan segera kembali!''
''Kau tidak ikut?''
Jihyo menggeleng. ''Tadi aku masih ada pekerjaan.'' Minhyun mengangguk.
Lalu ia teringat tujuannya kemari, yaitu memberikan sebuah surat. Ia mengambil
surat itu dari dalam sakunya. Dan memberikannya pada Jihyo. ''Apa ini?''
''Berikan ini pada Mina-ya, kumohon.'' Jihyo melihat raut memohon di
wajah Minhyun. Lalu ia mengerutkan keningnya.
''Kenapa kau tidak bicara langsung padanya? Dari pada harus membuat
surat...''
''Percayalah, ini tidak seperti yang kau fikirkan!'' potongnya. ''Surat
ini bukan dariku, tapi ini penting untuk Mina.''
Jihyo memperhatikan surat itu dan Minhyun bergantian, sebelum akhirnya
ia mengangguk. ''Gomaweo.''
Setelah mengatakan itu, Minhyun pergi meninggalkan kamar itu menuju ke
kamarnya.
.
.
.
''Ouh kalian dari mana saja?'' tanya Jihyo saat Mina dan Minyoung baru
saja pulang. Minyoung langsung merebahkan tubuhnya tanpa melepas sepatu kets
-nya.
Mina dan Jihyo hanya menggeleng. Mina, ia berjalan ke lemari pakaiannya
dan berganti baju.
''Aku lelah, Mina-ya mengajakku mengelilingi Seoul dengan berjalan
kaki!'' gerutu Minyoung.
Mina terkekeh. ''Jangan berlebihan Minyoung-ah, aku hanya mengajakmu
memutari beberapa blok saja!'' bela Mina.
Jihyo menggelengkan kepalanya, lalu menengok ke arah Mina yang sedang
minum. ''Jadi kau masih suka melakukannya, Mina-ya?'' Mina yang mendapatkan
pertanyaan itu hanya nyengir tanpa dosa. Kemudian Jihyo berjalan ke arah
nakasnya dan membuka lacinya. Lalu ia mengeluarkan sepucuk surat dan
memberikannya pada Mina.
Mina mengerutkan keningnya meski ia menerima surat itu. ''Itu dari
Minhyun-ah, dia memberikannya untukmu tadi, saat kalian sedang
berjalan-jalan.''
''Jadi selama ini ia menyukaimu, Mina-ya?'' tanya Minyoung yang sudah
terduduk.
Mina membulatkan matanya mendengar pertanyaan Minyoung. Namun Jihyo
menggeleng cepat. ''Jangan menyimpulkan seperti itu Minyoung-ah,'' selanya
sebelum Minapun berfikiran sama dengan Minyoung. Kini Jihyo ditatap lekat oleh
dua gadis itu. ''Tadi aku juga berfikiran seperti itu. Namun Minhyun-ah, ia
langsung membantahnya. Dia bilang, surat itu bukan darinya,'' jelas Jihyo.
Kedua gadis itu mengangguk, cukup masuk akal! ''Araseo, gomaweo
Jihyo-ya,'' ucap Mina sambil menaruh cangkirnya dan suratnya berdampingan di
atas nakasnya.
Mereka pun beranjak untuk tidur. Mina mencoba memejamkan matanya, namun
tidak bisa. Ia terus kefikiran tentang Sungmin. Rasanya, setelah kepergia pria
itu, hari-hari Mina ada yang kurang. Ia menghela nafas sebelum mengambil surat
yang tadi diberikan padanya, dan membukanya.
Hi^^
Mungkin saat kau membaca surat ini aku sudah
ada di Amerika. Kau tau, aku selalu benci untuk pindah jauh dari kampungku,
tapi sepertinya kali ini aku akan menerimanya.
Dan Mina-ya, kau mungkin berfikir aku
konyol bukan? Di zaman secanggih ini aku masih mau repot-repot menulis surat.
Cih, aku juga tidak mau! Tapi inilah yang terfikir olehku, hehehe.
Aku tau, mungkin aku adalah pria
pengecut yang lari dari kenyataan. Kenyataan bahwa aku cemburu melihatmu bisa
sedekat itu dengan tuan Yoo -mu itu! Mungkin kau mengira aku hanya bercanda,
tapi percayalah! Aku menatapmu sebagai seorang gadis, bukan sebagai teman. Aku
akan menunggumu! So not only you, but i'm also. Can't you stare at me? And
walking towards to me?
Choi
Sungmin.
*****+++*****
Mina tidak bisa tidur semalaman setelah membaca surat yang ternyata
berasal dari Sungmin. Ia tak habis fikir saat mengetahui ternyata Sungmin
menatapnya sebagai seorang gadis, bukan seorang teman. Tapi sejak kapan?
Jihyo dan Minyoung menggelengkan kepala mereka saat melihat Mina yang
terus melamun sambil mengaduk-aduk minumannya tanpa ada niat untuk meminumnya.
''Apa kau tidak suka dengan minumannya, Mina-ya?'' tanya Minyoung
khawatir. Sebuah pertanyaan yang membuat Mina tersadar.
''Ada apa?'' kali ini Jihyo yang bertanya.
Mina tersenyum, lalu menggeleng. ''Gwaenchana Jihyo-ya, Minyoung-ah,''
jawabnya.
Jihyo akan bertanya lagi, namun terhenti saat mereka mendengar siaran
radio sekolah.
''Hari ini, bintang Yoo Youngjae akan menemani istirahat kita semua,''
ucap penyiar radio itu.
Mina, Jihyo dan Minyoung mendengarkan dengan seksama siaran itu. Hingga
sebuah pernyataan keluar dari mulut Youngjae.
''Ada satu gadis yang selalu kutunggu. Dan ku tau dia juga selalu
menungguku.'' Mina terpaku mendengar penuturan itu. Mungkinkah? Batinnya. Namun
ia segera mengenyahkan dan kembali fokus mendengarkan Youngjae melanjutkan
perkataannya. ''Aku sangat menyukainya atau bahkan sekarang aku mencintainya.''
Mina menahan nafas ketika mendengar Youngjae melanjutkan setiap katanya.
''Siapakah gadis yang beruntung itu? Apa ia salah satu murid di sini?''
tanya si penyiar radio.
Terdengar suara kekehan, sebelum akhirnya
suara Youngjae terdengar kembali. ''Ne, dan dia sekelas denganku!''
Mina tercekat mendengar kalimat itu. ''Dia adalah, Myoui Mina.'' Mina
terduduk lemas saat mendengar pengakuan itu. Ia menyadari semua mata
memandangnya dengan pandangan tak percaya.
''Mina-chan, saranghae. And would you be my girlfriend?''
*****+ TBC +*****
23 Juli 2016
0 comments: