In My Soul - Upi Hwang [OneShoot]
In My Soul - Upi Hwang [OneShoot]
Cast : Ham Eunjung, Ok Taecyeon.
Other Cast : Ahn Seo Hyun, Hwang
Chansung Dll
Genre : Romance, Family.
Author : Upi Hwang.
Cover by : Adeladin Art
Lenght : OneShoot
Happy Reading!!
Di salah satu sekolah dasar di seoul, berdiri seorang pria muda dengan
tubuh tinggi dan wajah yang tampan, disampingnya terdapat gadis kecil bermata
bulat. Pria itu melihat gadis itu, lalu ia berjongkok didepan gadis itu dan
tersenyum.
''Kau tidak boleh nakal selama disekolah ne, Seo Hyunnie!'' ucapnya.
''Ne appa, kau tenang saja.'' ucap gadis yang bernama Seo Hyun itu.
''Ya sudah, Kajja kita masuk.'' ajak pria itu mulai memasuki gedung
sekolah. ''Kau baik-baik ne disini, Seo Hyunnie.'' Seo Hyun mengangguk.
''Annyeong appa, hati-hati dijalan ne.'' ucap Seo Hyun saat appanya akan
pergi. Sang appa mengangguk.
~~~~~~~~
''Annyeong yeorobeun.''
Seketika suasana menjadi tenang. ''Woah neomu yeppo.'' bisik - bisik anak
murid itu. '' Araseo, anak-anak, Naneun Ham Eunjung imnida. Ibu, guru baru
kalian.'' ucap wanita itu yang disambut meriah oleh muridnya.
''Sonsaengnim,''
''Ne, waeyo?''
''Apakah kau sudah punya kekasih?'' tanya salah satu murid pria.
Eunjung, dia tersipu malu mendengarnya, sehingga ia menampilkan senyuman yang
menawannya.
''Menurutmu? Hemm Daniel Lee?'' bukannya menjawab ia malah balik
bertanya. ''Aku tidak tau,'' jawab bocah itu polos.
''Yasudah, mari kita lanjutkan pelajarannya. Kemarin sampai mana Kim
sonsaengnim mengajari kalian?''
Kegiatan belajar pun terjadi. Eunjung mengelap peluh dikeningnya ketika
pelajaran telah usai. Hari ini cuacanya sangat panas, jadi tak heran jika
banyak peluh bercucuran dari keningnya. Ia membereskan barang-barangnya sebelum
pergi meninggalkan ruangan.
Ketika ia keluar ia melihat seorang gadis sedang duduk dibangku dibawah
pohon sakura. Lalu Eunjung berjalan menghampirinya, dan.
''Kau sedang apa Ahn Seo Hyunnie?'' tanya Eunjung lembut. Seo Hyun
menengok.
''Ouh Ham sonsaengnim.''
pekiknya ketika melihat Eunjung. Eunjung mengangguk, dan duduk disamping anak
itu. ''Aku sedang menunggu nae appa, guru.'' jawab anak bermata bulat itu.
''Guraeyo? Apa masih lama? Jika tidak ibu akan menemanimu disini.'' ucap
Eunjung.
''Ne? Ah Khamsamnida sonsaengnim.'' Eunjung tersenyum sambil
menyembunyikan matanya. Dua puluh menit sudah berlalu, Seo Hyun terus menghela
nafas berat, ia juga menundukkan kepalanya, tanda ia lelah menunggu. Eunjung
melihat hal itu, setelahnya ia melihat jam ditangan kirinya.
''Seo Hyunnie, apa kau pernah naik bis?'' Seo Hyun menggeleng. ''Kalau
begitu kajja, kita pulang dengan naik bis. Neo jib eodiseo?'' tanya Eunjung.
Seo Hyun memberitahukan alamat rumahnya.
''Tapi sonsaengnim,''
''Ne, wae?''
''Ah ani, kajja.'' Eunjung tersenyum melihat tingkah Seo Hyun yang
menggemaskan.
@Bus,
''Sonsaengnim?''
''Ne?''
''Can i borrow your phone?'' tanya Seo Hyun dengan bahasa inggris.
Eunjung mengangguk dan memberikan ponselnya. Kemudian terlihat Seo Hyun
mengetik beberapa nomor sebelum. ''Appa,,,'' ucapnya.
''Ne sweatheart, I'm sorry,
sepertinya appa akan terlambat.''
''Ne appa, gwaenchana. Appa jangan kesekolah, tapi pulanglah kerumah.''
bisik Seo Hyun. ''Appa sudah ne, annyeong.'' lalu Seo Hyun mengembalikan ponsel
Eunjung. ''Khamsamnida sonsaengnim.'' Eunjung mengangguk. ''Sonsaengnim,
dangsineun neomu yeppeuda.''
''Ah jinjahyo?'' Eunjung tersipu malu mendengar pujian dari gadis polos
seperti Seo Hyun.
''Ne, Appaga, pasti sangat menyukai mu guru.'' Eunjung membulatkan
matanya.
''Ah Seo Hyunnie, tidak berarti jika kau menyukaiku, neo appa juga akan
menyukaiku.'' jelas Eunjung, namun Seo Hyun menggelengkan kepalanya.
''Animnida sonsaengnim, nae appa selalu menyukai apa yang aku suka.''
Eunjung yang melihat kebahagiaan dimata gadis kecil itu akhirnya mengangguk.
''Araseoyo, nah, sebentar lagi kita sampai.'' ucap Eunjung, memang
benar, karna tak lama kemudian bis berhenti dan hanya butuh waktu sebentar bagi
mereka berjalan kaki sebelum sampai dirumah mewah yang saat ini ada dihadapan
mereka. ''Ah Seo Hyunnie, sudah ne, ibu pergi. Annyeong.'' ucap Eunjung sambil
mensejajarkan tingginya dengan Seo Hyun, tapi Seo Hyun menggeleng dan memegang
tangan Eunjung erat, mencegah kepergiannya. ''Waeyo?''
''Guru, kau harus masuk dulu ne, aku mohon.'' rajuk Seo Hyun dengan
puppy eyesnya, yang mau tak mau membuat Eunjung mengikuti kemauan gadis itu.
Mereka pun masuk, Eunjung dibuat terus menerus mengungkapkan kekagumannya atas
interior rumah ini.
Saat di dalam rumah, seorang maid cukup berumur datang menghampiri
mereka. ''Ouh nona, kau sudah pulang?'' tanyanya pada Seo Hyun, Seo Hyun
mengangguk.
''Ne ahjumma, aku di anterin oleh Eunjung sonsaengnim.'' ucapnya
memperkenalkan Eunjung pada ahjumma itu, Eunjung menundukkan kepalanya
begitupun maid itu.
''Araseo, nona silahkan duduk, aku akan membuatkan minuman untukmu.''
ahjumma itu mulai beranjak, namun.
''Ah ahjumma, tidak usah aku....''
''Tak apa nona, duduklah!'' potong ahjumma, kali ini dia benar-benar
pergi kedapur. Eunjung hanya bisa menghela nafas. Kemudian ia duduk dibangku
ruang tamu rumah tersebut, di samping bangku yang ia duduki, terdapat meja
kecil. Disana terdapat sebuah figura kecil dimana ada seorang gadis kecil dan
seorang gadis dewasa.
Eunjung memegang figura itu, dan menatapnya, setelahnya ia tersenyum.
''Ouh nona Seo Hyun kenapa belum mengganti bajumu?'' tanya ahjumma yang
sudah kembali dari dapur dengan dua cangkir dan satu teko kecil.
Ahjumma itu melihat Eunjung yang sedang memegang figura namun langsung
diletakkan kembali ketika ia datang. ''Araseo,'' ucap Seo Hyun langsung berlari
ke anak tangga yang menuju ke kamarnya.
Eunjung dan Ahjumma itu duduk berhadapan, ahjumma dengan telaten
menuangkan teh kecangkir Eunjung. ''Ah khamsamnida,''
''Ne, nona, khamsamnida.'' ucap ahjumma, Eunjung mengerutkan keningnya.
''Terima kasih karna sudah mengantar uri nona kami pulang. Biasanya tuan muda
yang menjemputnya, dan kalau tuan muda telat, pasti tuan atau nyonya besar yang
menjemputnya, tapi mereka sedang berlibur.'' jelas ahjumma, Eunjung mengangguk.
''Ne gwaenchana ahjumma.''
''Ouh ya, tadi saya lihat nona memperhatikan foto difigura itu?''
Eunjung mengangguk. ''Gadis kecil itu nona Seo Hyun dan Wanita yang bersamanya
adalah eomma nona Seo Hyun.'' jelas ahjumma, Eunjung mengangguk. ''Baiklah,
kalau begitu saya permisi dulu nona,'' Ahjumma pun beranjak dari tempatnya
duduk. Eunjung menghela nafas.
''Eommanya sangat cantik, tapi kenapa ia bilang kalau appanya akan
menyukaiku.'' gumam Eunjung.
Eunjung terlihat mulai gusar, karna suasana rumah ini sangat sepi,
ahjumma sudah kembali ke pekerjaannya, dan Seo Hyun, ia belum juga turun sejak
tadi. Saat Eunjung sedang memperhatikan jam tangannya, terdengar suara pintu
dibuka, dan.
''Seo Hyunnie, appa pulang.'' teriak suara pria yang baru datang itu.
Suaranya terdengar berat dan cool. Eunjung, jantungnya berdetak tak karuan, ia
pun memegangi dadanya.
''Omona, ada apa denganmu Jungie-ya. Itu bukan suara dia!'' ucap Eunjung
menyakinkan dirinya. Suara derap langkah kakipun semakin kencang terdengar.
Eunjung berdiri hendak pulang, namun tubuhnya serasa mati disaat itu
juga, ketika ia mengetahui siapa pemilik langkah kaki tersebut. Dia adalah,
''Taecyeon-ah,'' gumamnya lirih. Pria yang dipanggil Taecyeonpun tak
jauh berbeda dari Eunjung. Ia terpaku ditempatnya berpijak saat ini.
''Eunjung-ah,'' gumam Taecyeon lirih.
Eunjung yang tersadar langsung beranjak dari sana, ia terlihat sudah
berkaca-kaca. Ia berjalan cepat, namun tepat saat ia berada disamping Taecyeon,
tangan pria itu menahan tangan Eunjung, yang mengakibatkan pergerakan Eunjung
terhenti.
''Kita harus bicara Eunjung-ah,'' ucap Taecyeon tegas.
''Tapi Taecyeon-ssi,,,,,''
''Kumohon,'' pinta Taecyeon sambil menatap Eunjung penuh harap. Akhirnya
Eunjung mengangguk. Mereka meninggalkan kediaman Keluarga Ok menuju ke suatu
tempat. Tempat yang tidak lain adalah Hottest kafe.
Eunjung menatap nanar bangunan yang akan mereka masuki saat ini, namun
hal itu tak membuat Taecyeon untuk berhenti masuk. Mereka duduk dibangku dekat
jendela yang menghadap jalanan. Mereka saling berhadapan, di atas meja tersaji
dua cangkir coffe late.
''Eunjung-ah,,,,,,,,''
''Bicaralah!'' perintah Eunjung. Ia tidak sanggup jika harus
berlama-lama bersama dengan pria yang sedang dihadapannya saat ini.
Taecyeon menyesap kopinya sedikit, sebelum, ''Mianhae, jeongmal
mianhae.'' ucapnya. Eunjung tertegun mendengar ucapan pria itu.'' Maaf karna
aku baru mengetahuinya setelah satu minggu kita berpi........''
''Hentikan!'' potong Eunjung, sekarang Taecyeon menatap bingung Eunjung.
''Bukan kau yang salah, tapi aku. Aku yang seharusnya mengatakan hal itu,
Mianhae jeongmal mianhae.'' ucap Eunjung berusaha terdengar tegas namun sia-sia
karna sekarang suaranya terdengar bergetar.
''Eunjung-ah,,,,,,,''
''Aku harus pergi sekarang,'' ucap Eunjung, ia pun langsung berdiri,
berniat meninggalkan tempat ini. Ia tidak mau jika Taecyeon melihatnya sedang
menangis. Namun pergerakkannya kalah cepat, karna sekarang pergelangan
tangannya sedang di tahan oleh Taecyeon.
''Eunjung-ah, nae....'' lagi dan lagi perkataan Taecyeon terputus saat
ponsel gadis itu berdering. Eunjung langsung mengangkatnya.
''Ne Hyomin-ah,? Araseo. Aku akan pulang sebentar lagi.'' ucapnya lalu
sambungan telphone pun terputus. ''Taecyeon-ah, aku haru kembali.'' ucap
Eunjung.
''Aku akan mengantarmu.'' ucap Taecyeon penuh ketegasan.
''Tapi,,''
''Sudah kubilang, aku akan mengantarmu. Jadi kau tenang saja.'' potong
Taecyeon, dan itu membuat Eunjung tak berkutik sama sekali.
''Tunjukkan jalannya!'' ucap Taecyeon saat mereka sudah berada didalam
mobil.
''Ne?'' Taecyeon menatap lekat Eunjung. ''Ah kau tinggal lurus saja,
lalu ambil kanan ketika melewati persimpangan. Taecyeon melajukan mobilnya.
Sepuluh menit kemudian, ''Berhenti!'' Taecyeon kembali menatap Eunjung. ''Sudah
sampai, gomaweo.'' ucap Eunjung tanpa melihat Taecyeon, ia terlalu takut untuk
menatap pria itu sekarang. Kemudian ia turun, ''Hati-hatilah!'' ucapnya sebelum
benar-benar meninggalkan Taecyeon.
@Di dalam kamar.
Eunjung langsung mengunci pintu kamar dan membuang tasnya ke kasur. Ia
terduduk didepan pintu yang terkunci itu. Ia menyembunyikan wajahnya dikedua
telapak tangannya, kemudian suara isakan mulai terdengar. ''Mianhae, jeongmal
Mianhae Taecyeon-ah,'' isaknya.
Flashback.........
9 tahun yang lalu, di salah satu sekolah menengah atas, Seoul,
''Kau yakin Eunjung-ah? Kurasa ini hanya salah paham.'' jelas yeoja yang
sedang menenangkan yeoja bernama Eunjung itu.
''Tidak mungkin Hyomin-ah, kau lihat sendirikan foto mesra mereka. Aku
juga yakin memang mereka itu masih menjalin hubungan dibelakangku selama ini.''
ucap Eunjung lirih.
''Jungie-ya,,,,, '' rajuk Hyomin. ''Araseo, lalu sekarang kau mau apa?''
tanyanya yang frustasi karna tak berhasil membujuk seorang Ham Eunjung. Eunjung
menghela nafasnya kemudian ia berdiri dan meninggalkan Hyomin ditempat itu.
''Yak Jungie-ya, neo eodiseo?'' teriak Hyomin, dia juga berjalan menyusul
Eunjung.
''Gwaenchana, biarkan aku sendiri Minnie-ya.'' Hyomin ragu, namun ia
mengangguk.
Eunjung melanjutkan jalannya menuju ke suatu tempat. Ternyata ia ke
taman belakang disekolah itu. Disana terdapat segerombolan pria, salah satunya
ada pria tinggi berlesung pipi, dan berkulit tan. Eunjung menuju kearahnya.
Pria itu tersenyum ketika melihat Eunjung menuju kearahnya.
''Eunjung-ah, aku.......''
''Aku ingin kita berpisah.'' potong Eunjung.
''Mwo? Apa maksudmu?'' tanya pria itu tak percaya.
''Aku lelah Taecyeon-ah, aku mohon lepaskan aku. Aku ingin berpisah
darimu. Cukup sampai disini, kita putus!'' ucap Eunjung tegas, ia berbalik dan,
''Apa maksudnya ini? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini Jungie-ya?'' tanya
Taecyeon sambil menahan pergelangan tangan Eunjung, namun Eunjung menepisnya,
kemudian ia pergi meninggalkan Taecyeon.
Flashback end.....
~~~~~~~~
''Arrrrrgh.......'' teriak Taecyeon ketika ia membaringkan tubunya di
kasur. Saat itu pintu kamarnya terbuka.
''Appa,'' panggil Seo Hyun hati-hati. Taecyeon tak menanggapi, hal itu
membuat Seo Hyun memberanikan diri menghampiri Taecyeon. Gadis cilik itu
melihat raut frustasi di wajah Appanya. ''Appa,,,'' panggilnya lagi. Taecyeon
melihat Seo Hyun, ia tersenyum setelahnya.
''Ne Sweetheart, Waeyo?'' tanya Taecyeon.
''Dad, are you okay?'' Taecyeon mengangguk.
''Jadi yang mengantarmu pulang itu Ham sonsaengnim?'' Seo Hyun
mengangguk.
''Ne Appa, dia cantik bukan? Aku menyukainya, dan apakah Appa
menyukainya? Dia guru baru ku.'' oceh Seo Hyun. Taecyeon tersenyum melihat
tingkah putrinya itu.
''Sudah malam, kha tidurlah!'' ucap Taecyeon tanpa menjawab pertanyaan
Seo Hyun. Seo Hyun, ia mengangguk dan kembali ke kamarnya meninggalkan
Taecyeon.
Taecyeon menghela nafasnya.
Flashback.
Prang.....
''Arrrrrgggggggh.''
''Omo, Taecyeon hyung, apa yang kau lakukan heoh?'' tanya seseorang
sambil memegang tangan Taecyeon yang baru saja memecahkan cermin. Sekarang
tangannya berlumuran darah.
Mereka duduk di kasur, dengan pria itu mengobati tangan Taecyeon yang
terluka. ''Kami berpisah Chansungie,'' ucap Taecyeon akhirnya setelah cukup
lama terdiam. Pria bernama Chansung itu menatap Taecyeon.
''Wae? Sejak kapan kalian berpisah?''tanya Chansung masih dengan
kegiatannya mengobati tangan Taecyeon.
''Sudah seminggu yang lalu. Ternyata karna foto itu, foto Jessica yang
sedang mencium pipiku.'' jelas Taecyeon lemah.
''Lalu apa hyung sudah coba menjelaskan?'' Taecyeon mengangguk.
''Tapi dia tidak mau dengar, dan sekarang ia sudah pindah sekolah.''
ucap Taecyeon.
''Hyung,,,,,,'' ucap Chansung lirih, ia sudah selesai mengobati
Taecyeon.
''Aku harus bagaimana Chansung-ah? Aku masih sangat mencintainya.
Sungguh.....'' ucap Taecyeon frustasi. Chansung yang melihatnya hanya bisa menyemangati hyungnya itu.
Flashback end.....
~~~~~~~~
''Appa,'' Taecyeon menengok. ''Appa tidak turun?'' Taecyeon menggeleng
sambil menampilkan senyum lemahnya. ''Araseo, Seo Hyunnie pergi dulu ne, appa.
Hati-hati.''
''Ne, Sweetheart.'' ucap Taecyeon sambil mengusap pucuk kepala Seo Hyun.
Seo Hyun turun, namun Taecyeon tak
melajukan mobilnya, hingga ia melihat Eunjung yang baru datang. ''Jungie-ya,
naega neomu bogoshippeo. Walaupun selama ini kau jauh dariku, namun kau selalu
dekat di jiwaku, dan akan selalu hidup di jiwaku.'' gumam Taecyeon.
~~~~~~~~
Sekarang, kelas Seo Hyun sedang pelajaran menggambar, Eunjung
berkeliling melihat gambaran murid-muridnya, ia tersenyum melihat gambar-gambar
itu. Lalu ia terpaku saat melihat gambar Seo Hyun. ''Apa itu keluarga mu Seo
Hyun-ah?'' tanya Eunjung. Seo Hyun mengangguk.
''Ne sonsaengnim. Ini nae abeoji, ini nae eomma. Dan ini Taecyeon
Appa.'' jelas Seo Hyun, Eunjung mengerutkan keningnya.
''Jadi, Seo Hyunnie, punya dua appa?'' Seo Hyun mengangguk.
''Ne, setelah kecelakaan itu. Taecyeon ahjussi menyuruhku memanggilnya
Appa.'' Eunjung membulatkan matanya, ''Nae Abeoji dan nae eomma sudah
meninggal, jadi aku sekarang tinggal bersama Taecyeon Appa.''
''Mianhamnida Seo Hyunnie,'' sesal Eunjung, Seo Hyun menggeleng.
''Gwaenchanhamnida sonsaengnim.'' ucap Seo Hyun sambil tersenyum.
~~~~~~~~
Eunjung terus memperhatikan nomor yang tertera dilayar ponselnya saat
ini. Ia menghela nafas, kemudian ia membulatkan tekadnya untuk menghubungi
nomor itu.
''Yoboseyo?'' Eunjung membeku
ketika mendengar suara itu. ''Yoboseyo?''
ulang suara itu.
''Taecyeon-ah.....'' ucap Eunjung lirih.
''Eun.......jung-ah?''
''Ne, naya. Taecyeon-ah, bisakah kita bicara, sekarang?''
''Tentu saja, dimana?''
Eunjung menutup sambungan telphonenya setelah sebelumnya ia memberitahukan
tempat pertemuan mereka.
@Hottest Kafe.
Taecyeon mencari Eunjung ke seluruh ruangan dan matanya menangkap sosok
itu sedang duduk di bangku terakhir kali mereka kesini.
''Maaf, aku lama ne?'' Eunjung menggeleng. Ia juga tersenyum melihat
kehadiran Taecyeon.
''Aku sudah memesankan coffe latte untukmu.'' ucap Eunjung, tak lama
sehabis bicara seperti itu, kopi pesanannya datang. Eunjung meminumnya, dan ia
mencoba menikmatinya meski saat ini hatinya terasa sangat menyakitkan, karna
luka itu terbuka lagi setelah sembilan tahun berlalu.
''Eunjung-ah, aku.......''
''Mianhae, jeongmal mianhae. Untuk kesalahanku dimasa lalu dan disaat
ini.'' potong Eunjung. Ia menarik nafasnya lalu, ia terkejut ketika pria itu
sudah berada didepannya sedang memeluknya. ''Taecyeon-ah,,,,,,''
''Mianhae, tapi aku tak bisa melepasmu untuk yang kedua kalinya
Jungie-ya.'' ucap Taecyeon.
''Taecyeon-ah,,,,,''
''Tak peduli seberapa lama kau pergi dimasa lalu, kau akan selalu ada di
jiwaku, kau selalu hidup di jiwaku. Jadi saat ini, aku tak mau membuatnya sama
seperti sembilan tahun lalu. Setelah aku mendapatkanmu, aku tidak mau melepaskanmu
lagi!''
''Taecyeon-ah,''
''Mianhae, kurigo saranghae, Ham Eunjung.'' ucap Taecyeon jelas
ditelinga Eunjung. ''Jadilah pendamping hidupku.''
''Aku..............''
''Kumohon Jungie-ya.......''
''Lalu bagaimana dengan putrimu?'' sebuah pertanyaan yang membuat
Taecyeon melepaskan pelukannya. ''Dia akan kecewa kalau ia tau Appanya meminta
wanita lain untuk hidup bersamanya,'' pancing Eunjung, ia hanya ingin tau
reaksi seperti apa yang ia dapat setelah ia mengajukan pertanyaan seperti itu.
Taecyeon terkekeh ketika ia mendengar pertanyaan itu. ''Jadi kau
berfikir aku sudah menikah heoh?'' Eunjung mengangguk polos. ''Jangankan
menikah, melakukan hal ini pada wanita lain saja tidak pernah!'' ucap Taecyeon
yang langsung menempelkan bibirnya pada bibir Eunjung.
Eunjung mendorong tubuh Taecyeon supaya pria itu berhenti mencium
dirinya. Namun Taecyeon malah menahan kepalanya untuk tetap berada diposisi
saat ini.
Taecyeon tak peduli jika sekarang banyak pasang mata yang melihat ke
arah mereka, yang penting ia bisa menjelaskan semuanya kepada Eunjung. Ia baru
menghentikannya, ketika mereka berdua sama-sama sudah kehabisan oksigen.
Eunjung menatap tak percaya pada diri Taecyeon. ''Sekarang, kau mengerti
bukan?'' tanya Taecyeon. ''Jadi jangan coba-coba menghindar dariku, dengan
alasan Seo Hyun. Dia putri dari noonaku, dan sekarang noonaku serta suaminya
sudah meninggal. Jadi tidak mungkin aku membuangnya begitu saja.'' jelas
Taecyeon.
''Taecyeon-ah, nae.....'' Taecyeon menatap Eunjung lekat lalu ia mulai
mendekatkan kembali wajahnya kewajah Eunjung.
Eunjung yang melihat pergerakan itu langsung, ''Araseo.'' Taecyeonpun
menghentikan pergerakannya. ''Kha, mari kita mulai lagi dari awal!'' ucap
Eunjung tulus, ia ingin memperbaiki semuanya.
Taecyeon tersenyum melihat hal itu, kemudian ia mencium pipi Eunjung,
Eunjung tersipu malu dibuatnya. ''Ne, kha... Jungie-ya.''
''Ne?''
''Gomaweo.''
''Nado Gomaweo, Taecyeon-ah.'' sekarang ia balas memeluk Taecyeon. Karna
sebelumnya Taecyeon sedang memeluknya.
~The End~
0 comments: