Pantaskah? - Upi Hwang [OneShoot]

Pantaskah? - Upi Hwang [OneShoot]



Cast           : Lee Qri, Nichkhun Horvejkul.
Other cast : Tiffany Hwang, Lee Junho.
Genre        : Hurt, family.
Author      : Upi Hwang
Lenght      : OneShoot.





   Happy reading~



   Qri pov

  Aku adalah wanita jalang! Yang setiap harinya menjajakkan tubuh untuk para lelaki hidung belang. Yah itulah aku, Lee Qri. Seorang gadis yang dilahirkan dari keluarga miskin, aku memiliki seorang adik laki-laki bernama Lee Junho.
   Kehidupanku yang berat memaksaku untuk melakukan ini semua. Berawal dari sakitnya eomma ku, yang membutuhkan banyak biaya. Dan biaya kuliah adikku. Appa ku, ia sudah lama meninggal. Meninggalkan kami bertiga, karna Sang Khalik telah memanggilnya.
   Walaupun aku seorang pelacur, akan tetapi klien yang kulayani masih bisa dihitung, ani, bahkan baru satu pria yang menjamahku. Yaitu disaat aku sangat sangat membutuhkan uang itu.
   Tapi kalian pasti bertanya-tanya, kenapa aku selalu ke bar ini padahal aku tidak mau melayani nafsu birahi para lelaki itu? Itu karna aku bekerja disini. Yah sekali lagi keadaan memaksaku melakukan hal ini.

   Pov end.


   Malam ini, disalah satu bar ternama di Korea Sekatan, Qri sedang bekerja. Malam ini sama seperti malam - malam sebelumnya, ramai!
   Tapi malam ini begitu berbeda bagi Qri. Karna malam ini ada seorang namja yang dapat menarik perhatiannya. Seorang namja tampan yang baru saja memasuki bar.
    Qri terus memperhatikannya, ''Tampannya.'' gumam Qri. Saat sedang asik memperhatikan namja itu, kegiatannya terusik oleh seorang pria yang ingin ditemani minum oleh Qri.


   Nichkhun Pov

  Aku sedang menuju kesebuah bar ternama di korea ini. Dan disinilah aku, didalam bar, ku edarkan pandanganku keseluruh bar untuk mencari sepupuku.
   Ah, aku kesal sekali dengannya! Kenapa setiap kali dia ada masalah, ia selalu ketempat seperti ini? Ah iya, dia adalah Tiffany Hwang.
    Saat aku sibuk mencari Tiffany, mataku menangkap sosok yeoja imut yang melihat kearahku dengan tatapan, kagum? Bukannya aku terlalu percaya diri, tapi itulah yang terlihat dari sorot matanya.
     Mata kami bertemu, namun aku melihat seorang pria duduk disampingnya, mereka mengobrol bersama. Lalu kulihat, sorot matanya berubah menjadi sendu, meski senyum tampak dibibirnya yang mungil.
     ''Oppa, kau sudah datang eoh?'' ucap sebuah suara yang menyadarkanku.


   Pov end.


   ''Yak Fany-ah, sudah hentikan! Kajja kita pulang.'' ucap Nichkhun saat melihat Tiffany sedang duduk termangu menatap gelas berisi bir itu. Bukannya menurut, Tiffany malah terkekeh.
   ''Shireo! Aku saja baru minum!''
   ''Yak..............''
  Nichkhun yang kesal, langsung saja menarik lengan Tiffany untuk pergi dari bar itu, setelah sebelumnya ia membayar minuman yang telah diminum Tiffany.
    ''Yak oppa, lepas!'' teriak Tiffany sambil terus meronta.
  Hampir semua mata memandang kearah mereka, termasuk Qri.

   Pertemuan pertama itu begitu membekas.

  Sudah dua hari setelah pertemuan itu, sekarang Qri sudah memutuskan untuk tidak lagi menjadi wanita penghibur. Ia ingin mengubur masa lalunya. Meskipun ia tau, dosa itu tidak akan hilang, walau ia berhenti dari kehidupan dunia malam. Tapi setidaknya ia tidak akan jatuh terperosok di lubang yang sama, jauh lebih dalam. Itulah pemikiran Qri saat ini.

   Sekarang ia sedang berada dikedai kopi, lebih tepatnya bekerja dikedai kopi. Rambutnya yang panjang tergerai indah, dengan polesan bedak tipis menghiasi wajahnya, sangat natural.
   Hari ini adalah hari pertamanya bekerja. Dan suasana kedai cukup ramai, apalagi menjelang jam makan siang, terbukti dengan datangnya para pembeli yang tak henti-hentinya. Hingga mata indah itu tertuju pada satu namja yang baru saja datang.
   ''Americano, dua.'' pesan namja itu yang menatap Qri dengan lekat.
   ''Ige, ahjussi.'' ucap Qri setelah sekian menit terdiam, sambil memberikan dua cup kopi americano yang dipesan namja itu. Namja yang tidak lain adalah Nichkhun, laki-laki yang mampu menenggelamkan Qri dalam pesonanya.
    Nichkhun, namja tampan nan kaya. Terlahir dikeluarga terhormat, hidupnya berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Lee Qri. Jadi didalam perjalanan hidupnya, ia tak perlu bersusah payah.
    ''Khamsamnida.'' ucap Nichkhun menerima cup itu, sebelum ia meninggalkan kedai setelah ia membayar.


    Nichkhun pov

  Hari ini, aku melihatnya lagi, wanita yang kulihat di bar malam itu, walaupun sangat berbeda. Ia tampak jauh lebih fresh, wajahnya yang natural menambah kesan cantik didirinya.
   Ingin sekali kumenyapanya, karna jujur aku sudah terpikat olehnya semenjak pertemuan itu.

  Pov end.


  Hari - hari terus berjalan, hari ini Qri sedang libur bekerja. Ia sedang berjalan-jalan ditaman, bersama adiknya.
   ''Noona?'' ucap Junho, menghentikan pergerakan Qri.
   ''Ne?''
   ''Aku haus, aku ingin beli minum, apa kau juga ingin noona?'' tanya Junho, Qri mengangguk. ''Araseo, kalau begitu kau tunggu disini ne, noona!'' ucap Junho sebelum pergi meninggalkan Qri.
   Qri duduk disalah satu bangku yang terdapat ditaman itu.


   Qri pov

  Aku duduk termangu, memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang didepanku. Saat ini, aku sedang menunggu adikku yang sedang membeli minuman.
  Rasa bosanpun menghampiriku. Aku terus mendengus, hingga kedua mataku melihat sosok itu, sosok yang ingin sekali kuketahui namanya. Sosok yang menggoda bagiku.
   Sosok yang pesonanya tak pernah hilang. Aku melihat ia menengok kearahku, dan apa ini? Ia tersenyum padaku. Benarkah ini? Ouh kulihat kini ia berjalan kearahku. Ne benar, ia menuju kemari! Pekikku tertahan.
   ''Annyeong, boleh aku duduk disini?'' tanyanya padaku, sambil menunjuk tempat kosong disampingku. Aku mengangguk kikuk, masih tak percaya dengan apa yang kulihat saat ini. ''Annyeong, Nichkhun Horvejkul imnida, dan kau, siapa namamu?'' tanyanya padaku langsung. Sepertinya ia mencoba membuat keadaan tak terasa kaku, itu terbukti dari nada suaranya yang terdengar santai.
    ''Ne?'' ucapku mencoba menyakinkan apa yang ku dengar, ia menatapku dengan senyuman yang menggoda.
   ''Siapa namamu?'' ulangnya.
   ''Lee Qri.'' jawabku yang mau tak mau ikut tersenyum.
   ''Nama yang indah.'' pujinya.
   ''Khamsamnida.'' ucapku.

  Obrolan kami terusik ketika Junho, adikku itu datang. Ia menampilkan wajah terkejut ketika melihat Nichkhun yang sedang berbicara denganku.
   Dan, ternyata aku jau lebih terkejut dari adikku. Karna sebenarnya namja yang kusuka adalah senior adikku di Universitas, omona! Setelahnya aku tau, betapa terhormat dan terpandangnya namja yang kusuka ini.


   Airmata ini serasa tak akan kering, aku masih disini meratapi cinta kami.


   Tak terasa, sudah satu minggu setelah perkenalan itu, hari ini ku melihatnya memasuki kedai ini. Tapi ia tak sendiri, ia datang bersama seorang gadis yang kulihat malam itu. Gadis yang tangannya dipegang oleh Nichkhun-ssi. Mereka terlihat serasi, ditambah dengan selalu bergelanyutnya tangan itu disalah satu tangan Nichkhun-ssi.
   ''Americano, dua.'' pesan Nichkhun-ssi sambil tersenyum sangat manis terhadapku. Dan aku melihat gadis yang bersamanya itu menatap sinis padaku. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku.
    Aku memberikan dua cup kopi yang dipesan olehnya. ''Khamsamnida.'' ucapku.
   ''Kajja oppa,'' ucap gadis itu, langsung menarik lengan Nichkhun. Aku memperhatikan dua orang itu yang semakin menjauh dari kedai.


   Airmata ini serasa tak akan kering.


   Entah mengapa airmata ini mengalir disaat aku mengingat kejadian tadi. ''Pabo Qri-ah, kau itu tidak pantas berharap mendapatkannya! Tidak pantas!'' ucapku sambil memukul-mukul kepalaku.
   ''Noona, kau belum tidur?'' kudengar suara adikku diambang pintu kamarku, lalu segeralah ku hapus airmataku.
   ''Ne Junho-ah, wae?'' tanyaku sambil menampilkan senyumanku.
   ''Ani, hanya saja tadi ku mendengar kau terisak. Apa kau sedang menangis noona?'' tanya adikku. Aku menggeleng masih dengan senyuman yang terpampang dibibirku.
   ''Mungkin kau salah dengar Junho-ah,'' ucapku menyakinkannya. Lalu ia meninggalkan kamarku.


   Aku masih disini, meratapi cinta kami


   ''Ahgassi,'' aku mendengar seseorang memanggilku. Aku menengok dan ternyata orang yang memanggilku itu adalah gadis yang bersama Nichkhun-ssi waktu itu.
   ''Ne?'' ucapku.
   ''Aku kesini hanya ingin membicarakan seuatu denganmu.'' ucapnya langsung. ''Ini tentang Nichkhun oppa,'' omo, ada apa lagi ini? Pikirku. ''Jauhi dia!''    ----Deg---- ''Aku tau, kau hanyalah wanita jalang yang sedang menggoda oppaku.'' kalimat itu meluncur dengan lancar tanpa cela dari gadis ini. Airmata ini, akhirnya kembali membasahi pipiku.
   Setelah mengatakannya, gadis itu pergi meninggalkanku seorang diri. Dunia ini serasa menjauhiku, ku tau, ku tak lagi suci, namun pantaskah ku dihina seperti ini? Lagi dan lagi, airmata ini turun membasahi pipiku.


   Namun gelisah hati ini membayangkan apakah ia mampu menerima gadi kotor, berlumur dosa?


    ''Qri-ah,'' lagi, ku mendengar seorang memanggilku, masih dihari yang sama, hanya waktunya saja yang berbeda.
    ''Ne?'' ucapku dingin.
    ''Apa kau ada waktu malam ini?'' Aku menatapnya sekilas.
    ''Tidak ada!'' jawabku masih dengan nada dingin.
    ''Ouh, hayolah Qri-ah, aku ingin sekali berbicara denganmu.'' bujuk pria itu padaku. Kebetulan, karna hari ini pengunjung sedang sepi, jadi ia bisa leluasa berbicara seperti ini padaku.
   Aku menatapnya, lalu bayang gadis itu menghinggapi pikiranku, dan percakapan tadi selalu terngiang-ngian ditelingaku. Melihat wajahnya, selalu membuatku muak. Muak akan kisahku dimasa lalu. Aku menghela nafas.
    ''Araseo!'' akhirnya ucapku, kulihat ia tersenyum sangat senang mendengar jawabanku ini.


      Namun gelisah hati ini membayangkan.


   ''Ckckckck.'' gumamku saat melihatnya benar-benar menjemputku malam ini. Ia memakai pakaian kasual dibalut sweater rajut berwarna merah, sangat cocok ditubuhnya.
    ''Kajja,'' ucapnya sambil menarik lembut tanganku untuk memasuki mobilnya yang mewah.
  Di dalam mobil, selama perjalanan hanya keheningan yang terjadi. Dan ada apa dengan pria ini? Kenapa ia selalu tersenyum? Aku mengerutkan keningku. Tak butuh waktu lama, kami sampai ditempat tujuan. Ia memesankan makanan untukku dan untuknya.
    ''Langsung saja,'' ucapku, ia menatapku sejenak.
    ''Araseo Qri-ah,'' ia menarik nafas. ''Aku menyukaimu, ani mencintaimu.'' ucapnya lancar, terlihat kejujuran dimatanya, namun aku malah terkekeh mendengarnya. ''Waeyo?''     ''Kau bodoh? Apa terlalu naif?'' tanyaku
    ''Maksudmu?'' Aku tersenyum meremehkan.
     ''Kau pasti tau bukan, pekerjaanku sebelum ini?'' ia terdiam. ''Aku wanita kotor berlumur dosa. Aku miskin, lalu apa yang kau harapkan dariku heoh?'' teriakku. Aku frustasi pada hidup yang tidak adil ini. Ia masih terdiam. Aku memutuskan pergi dari tempat ini, dan ia  lari mengejarku, namun gadis itu datang dan mencegahnya, itu jauh lebih baik.
    ''Berhenti oppa, dia itu wanita jalang! Yang hanya mengincar hartamu saja!''
    ''Lepaskan Fany-ah!''
   Percakapan itulah yang dapat kudengar, sebelum ku masuk kedalam taxi yang berhasil ku hentikan. Aku menangis sepanjang perjalanan.
    ''Mianhae, Nichkhun-ssi.'' ucapku.


   Apakah ia mampu menerima gadis kotor berlumur dosa?


   Aku melewati bar dimana aku pernah menjadi bagian didalamnya, aku langsung memalingkan wajahku. Karna melihat bar itu, membuatku merasa jijik pada diriku sendiri. Aku menangis untuk kesekian kalinya.


    Aku masih disini, meratapi cinta kami.


   Hari ini masih terbilang pagi, sekarang aku sedang menatap aliran air yang tenang di sungai Han. Disini sepi, bahkan hanya ada diriku saja. Pandanganku menerawang jauh kedepan.
   Pertemuan pertama itu begitu membekas, pertemuan yang membuatku kembali kejalan yang benar. Namun airmata ini serasa tak akan kering, karna setiap kali ku melihatnya, aku selalu menangis dalam diam. Tapi nyatanya aku masih disini meratapi cinta kami. Aku terkekeh mendengar kata cinta keluar dari mulutku. Orang sepertiku tidak pantas mencintai, maupun dicintai! Jangan salahkan aku jika aku mencintai seorang Nichkhun Horvejkul. Karna pemuda itu begitu menggoda, serta ia juga mampu menenggelamkanku dalam pesonanya. Disaat rasa itu semakin berkembang, gelisah hati ini membayangkan sebuah pemikiran, apakah ia mampu menerima seorang gadis kotor, berlumur dosa?
    Arrrrrrrgh terlalu banyak berfikir dipagi hari membuat otakku lelah. Aku memutuskan bangkit dari dudukku, berjalan mendekat kebibir jembatan sungai Han. Aku menaiki pinggir jembatan itu yang cukup lebar untuk kupijaki. Ku berdiri disana, menutup mata, merasakan angin yang berhembus.
   ''Sudah kuputuska, hanya sampai disini!'' ucapku, tinggal selangkah lagi, namun ada sepasang tangan yang menahanku.


   Pov end


   Qri merasakan tubuhnya tertarik kebelakang. Sedetik kemudian ia sudah berada di dalam pelukan seseorang. Hangat, itulah yang mereka rasakan.
    ''Pabo-ya! Apa yang akan kau lakukan heoh, jika aku tidak datang?'' ucap suara yang sangat dikenal oleh Qri, yaitu suara Nichkhun.
    ''Nae.............''
    ''Aku tidak peduli seperti apa pekerjaanmu sebelumnya.'' potong Nichkhun. ''Aku mencintaimu, itu sudah cukup bagiku untuk mempertahankanmu......'' Qri yang mendengar itu hanya bisa terisak didada bidang itu.
    ''Kau tidak peduli meskipun aku ini wanita jal........''
    ''Berhenti mengatakan hal itu!'' Sela Nichkhun, ''Aku tahu keadaan yang memaksamu! Jadi jangan menyalahkan dirimu!''
    ''Aku ini gadis kotor berlumur dosa, Nichkhun-ah,'' ucap Qri mencoba menyakinkan Nichkhun jika mereka tidak bisa bersama.
    ''Aku tidak peduli, itu adalah dosa masa lalu, kau bisa memperbaikinya! Dan mari kita perbaiki dosa itu bersama....''
    ''Nichkhun-ah........'' ucap Qri lirih. Nichkhun semakin mengeratkan pelukannya. ''Gomaweo.''







             The End-

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 comments:

Powered by Blogger.

Translate

Labels

15& 2AM 2NE1 2PM 5Dolls 9Muses After School Ahn Eunjin Ahn Seo Hyun Ahn Sohee auliasyalwa B.A.P B1A4 Bae Sun Mi Bae Suzy Baek A Yeon Baek Azizah Baek Yebin Baek Yerin Bambam Baro Bestie Big Bang Boyfriend Brothership BTOB BTS Byun Baekhyun Cha Hyun Rin Chapter Cho Kyuhyun Choi Hanny Choi Seung Hyun Choi Seungri Choi Siwon Choi Sungmin Choi Youngjae Cholict Click-B CNBLUE Comedy D.O Davichi DAY6 DIA Do Kyung Soo Donghyun Drama Eunhyuk EXO EXO-K EXO-M F.T. Island Fafiter Challenge Family FANFICTION Fantasy Friendship GFriend Girls' Generation Go Ahra GOT7 Ham Eunjung Han Hye Sun Han Hyo Joo Han Hyori Han Nayeon Hurt Hwang Chansung Hwang Minhyun Im Yoona Jang Geun Suk Jang Wooyoung Jenny Jeon Boram Jia Jinyoung Joo Ji Hoon Jr Jung Ho Seok Jung Il Woo Jung Jinwoon Jung Min Joo Jung Yerin Jung Yong Hwa Juniel Kaeun Kang Hye Ri Kang Hyo Rya Kang Min Hyuk Kang Yo Ra Kang Young Hyun Khunpimook Bhuwakul Kim Bum Kim Dani Kim Hanny Kim Hanny/Choi Hanny Kim Ji Ah Kim Jong In Kim Jong Woon Kim Min Jung Kim Nam Gil Kim Nam Joon Kim Nana Kim Naya Kim Seok Jin Kim So Eun Kim Soo Hyun Kim Sookyu Kim Wonpil Kim Woo Bin Kim Yugyeom Kris Wu Krystal Jung Lee Areum Lee Donghae Lee Hae Na Lee Hyo Jin Lee Hyo Ra Lee Hyukjae Lee Jae In Lee Jang Woo Lee Ji Eun Lee Jong Suk Lee Junho Lee Keina Lee Keumjo Lee Min Ho Lee Qri Lee Seung Gi Lee Sungmin Lee Sunny Lee Yo Won Married-life MellyTaenggo MeloDrama Min Yoon Gi Mistery Myoui Mina Na Haeryung Nam Gyuri Nichkhun Horvejkul Noh Lee Young NU'EST OC Oh Ha Ni Oh Jong Hyuk Ok Taecyeon OneShoot Park Chan Yeol Park Hyomin Park Jae Hyung Park Ji Eun Park Jihyo Park Jimin Park Jiyeon Park Keyla Park Se-young Park Shin Hye Park Soyeon Park Sungjin Park Yeon Jung Rap Monster Risma Song Romance Romantic Roy Kim Ryewook Sandara Park Sandeul School-life SeoHyun Sequel Shannon William Song Minyoung Sowon SPEED Sung Hyun Jae Super Junior T-Ara The Ark Tiffany Hwang Tiramisuu Latté TOP Trilogi Twice TwoShoot U-Kiss Upi Hwang V Wonder Girls Yaoi Yesung Yoo Youngjae Yook Sung Jae Yoon Dowoon Yoon Eun Hye Young K Yuna Kim