Accident - Upi Hwang [Oneshoot]
Accident - Upi Hwang [OneShoot]
Cast : Ahn
Eunjin (DIA), Choi Youngjae (GOT7).
Other Cast : Myoui Mina (Twice), Yoo Youngjae (BAP), Baek
Yebin (DIA) dll
Genre :
Friendship, School-life.
Cover by : Selin
artdesign
Author : Upi
Hwang.
Lenght :
Oneshoot.
Warning!
This is my First
ff dengan cast YoungJae Got7's X Ahn Eunjin DIA's. Ide asli pikiran sendiri.
Apabila ada kesamaan alur, tokoh, tempat, suasana, author mohon maaf, karna itu
murni ketidaksengajaan.
Typo
bertebaran.... Gaje, alur kecepetan, OOC dll.....
Happy Reading~
(Don't
like, Don't read!)
I
Made An Accident!!
''Selamat
pagi anak-anak,'' ucap sebuah suara menggelegar yang menginterupsi keramaian
kelas.
''Pagi
pak......'' sahut anak murid di kelas itu.
''Bapak punya
kabar gembira untuk kalian,'' ucap Han sonsaengnim, yang langsung terdengar
bisikan diantara para murid. ''Hari ini kita mendapatkan murid baru dari Mokpo,
Ahn Eunjin-ssi, silahkan masuk.''
Kemudian
seorang wanita tinggi berambut hitam panjang masuk kedalam kelas. ''Silakan
perkenalkan dirimu, Eunjin-ssi.''
Eunjin
tersenyum, lalu ia mulai memperkenalkan diri. ''Annyeonghaseyo, naneun Ahn
Eunjin imnida. Mohon bantuannya,'' ucapnya sambil membungkukkan badan.
Setelahnya, ia
duduk dibangku yang di tunjuk oleh Han sonsaengnim. Yaitu disamping seorang
wanita berambut coklat sebahu dengan poni samping, sama sepertinya.
''Annyeong, Ahn Eunjin imnida,'' ucapnya pada
wanita itu. Gadis yang dimaksud menengok, lalu tersenyum.
''Annyeong,
Myoui Mina imnida,'' balas gadis itu masih lengkap dengan senyum malunya.
*Yeppeuda,* batin Eunjin.
-----------------------------
''Eunjin-ssi,
kau mau ke kantin?'' tanya Mina ketika ia sudah berdiri. Eunjin melihat kearah
Mina, lalu mengangguk.
''Ne,
jankanmanyo,'' ucapnya sambil memasukkan buku terakhir yang ada di atas
mejanya.
Mereka pun
berjalan keluar kelas menuju kantin.
@Kantin
''Eunjin-ssi?''
''Ne Mina-chan,
waeyo?'' tanya Eunjin yang baru duduk dihadapan Mina. Eunjin melihat raut wajah
Mina yang terkejut, ''Ah, bukankah kau orang Jepang, Mina-chan?'' Mina mengangguk.
''Jadi tak apa kan, jika ku menambahkan akhiran -chan pada namamu? Dan kau
jangan menambahkan akhiran -ssi pada namaku, kau terlalu formal,'' oceh Eunjin.
Mina yang
mendengarnya tersenyum. ''Ne Eunjin-ah,'' ucapnya lembut.
''Kha, lanjutkan
makanmu, Mina-chan.''
Mina mengangguk
dan kembali melanjutkan makan siangnya. Akan tetapi, pandangannya kembali
teralihkan ketika ada segerombolan pria yang baru saja duduk di bangku kantin.
Wajahnya berubah menjadi merona.
Eunjin memperhatikan
gerak-gerik Mina, dan menatap kearah yang dilihat Mina. ''Waeyo, Mina-chan?''
tanyanya menyadarkan Mina dari lamunannya.
''Ne? Ah
ani,'' jawab Mina sedikit gugup. Setelahnya ia terkekeh. Eunjin hanya
menggeleng-gelengkan kepalanya.
¤¤¤¤¤¤¤
''Youngjae-ssi, sebenarnya aku menyukaimu, tapi....... Arrrrgh.....''
Eunjin yang
baru akan masuk menghentikan langkahnya di depan pintu kelas yang agak terbuka.
Hari ini ia datang terlalu pagi dan tanpa diduganya, ternyata sudah ada orang
lain yang lebih dulu tiba. Ia mendengar apa yang orang itu bicarakan, dan ia
pun masuk kedalamnya.
Ia terkejut
karna hanya melihat Mina seorang dengan lembaran-lembaran bola kertas yang
berserakan di lantai. Ia memperhatikan Mina yang frustasi. Dan tanpa
sepengetahuan Mina, Eunjin mengambil salah satu bola kertas itu. Kemudian
membacanya.
''Suaramu yang
indah selalu membuatku tenang, Youngjae-ssi. Aku menyukainya, dan bisakah aku
berteman denganmu?'' ucap Eunjin.
Mina yang
mendengarnya langsung mengangkat wajahnya, dan ia terkejut kala Eunjin sedang
membaca tulisan tangannya, lalu tanpa pikir panjang lagi, ia langsung mengambil
bola kertas itu dari tangan Eunjin.
''Kau
menyukainya, Mina-chan?'' tanya Eunjin. Mina menundukkan kepalanya, dan
mengangguk. ''Apa dia sekelas dengan kita?'' tanyanya lagi, Mina menggeleng.
''Dia murid
dari kelas Vokal,'' ucap Mina lemah.
''Aigo, kau
ini pemalu sekali sih, Mina-chan! Kau tenang saja ne, akan ku bantu kau dekat
dengannya.....''
Mina menatap
tak percaya diri Eunjin. Lalu ia menggeleng, ''Tidak usah Eunjin-ah, aku.....''
''Sudah, aku
sudah bilang aku akan membantumu! Jadi kau tenang saja,'' potong Eunjin sambil
tersenyum. Mina yang melihat itu pun ikut tersenyum.
¤¤¤¤¤¤¤
''Baek
Yebin-ssi?'' Gadis berponi depan itu menengok.
''Ne,
waeyo?'' tanya Yebin dengan suara nyaringnya.
''Hemm apa
kau mengenal Youngjae-ssi?''
Yebin
mengerutkan keningnya, belum sempat ia menjawab. Ada seorang lelaki yang
tiba-tiba datang dan menginterupsi pembicaraan mereka.
''Ada apa?
Kenapa kau mencariku?'' ucapnya. ''Dan kau siapa nona?'' tanyanya.
''Ah, naneun
Ahn Eunjin, murid kelas dance.''
Youngjae menganggukkan kepalanya. ''Aku hanya ingin bilang, temanku ada
yang ingin bicara denganmu,'' jelas Eunjin.
Yebin yang
merasa diabaikan hanya mendengus. ''Ya sudah Eunjin-ssi, aku permisi dulu.''
Eunjin mengangguk.
''Gomaweo
ne, Yebin-ssi.'' Eunjin menatap Youngjae yang tampak sedang berfikir.
''Maaf
tapi aku tidak suka bicara pada orang yang tidak ku kenal!''
Eunjin
mengerutkan keningnya. *Omo, seperti inikah,
pria yang disukai oleh Mina-chan? Heoh, sombong sekali!* batin Eunjin.
''Ouh ayolah
Youngjae-ssi, jebal. Temui temanku dan bicara padanya,'' ucap Eunjin memohon.
Youngjae menatap Eunjin lekat,
''Shirreo!''
''Yak.......''
''Tapi kalau
denganmu, akan ku pertimbangkan!'' potong Youngjae sambil tersenyum. Eunjin
membulatkan matanya yang tak terlalu kecil itu.
''Mm..mwo?''
''Sudah ne,
aku pergi dulu.... Jaa,'' ucap Youngjae sambil mengusap lembut kepala Eunjin.
Eunjin tak percaya akan hal itu. *Aku
membuat kesalahan sungguh! Jeongmal mianhae Mina-chan....* batin Eunjin
lirih.
¤¤¤¤¤¤¤
Pagi ini
suasana sangat berbeda dari biasanya, Eunjin sangat murung. Mina yang
melihatnya mengerutkan kening ''Waeyo?'' tanya Mina.
''Ne? Ah
Mina-chan...'' jawab Eunjin kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
''Gwaenchana Mina-chan,'' lanjutnya.
''Kau yakin?''
tanya Mina. Eunjin mengangguk.
Tak lama
kemudian bel masuk berbunyi. Mereka duduk ditempat mereka masing-masing. Dan
pelajaranpun sudah dimulai.
Jam istirahat.
''Hei,''
Eunjin
tersedak dengan minuman kaleng yang sedang diminumnya. ''Yak, neo......''
teriak Eunjin marah, tapi ketika ia melihat siapa orang itu, ia langsung
memalingkan kepalanya.
''Katanya
kau mau bicara denganku, katakanlah....'' tapi Eunjin tak menghiraukannya.
''Ouh ayolah Eunjin-ah....'' panggilnya menggoda.
''Yak
berhentilah bertingkah bodoh, Youngjae-ssi!'' Eunjin menengok dan bertepatan
dengan itu ia melihat Youngjae yang sedang tersenyum manis padanya. *Manisnya*
batin Eunjin. Eunjin yang menyadari apa yang baru saja ia fikirkan langsung
menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba mengenyahkan fikiran tersebut.
''Waeyo?''
tanya Youngjae dengan wajah polosnya.
''Apa?''
''Wajahmu
merah tuh!'' ucap Youngjae sambil menunjuk ke wajah Eunjin. Eunjin membulatkan
matanya mendengar hal itu. Lalu ia menutupi kedua pipinya.
''Tak usah
berbohong!'' elaknya, lalu ia bangkit dan pergi meninggalkan Youngjae yang
masih terduduk di bangku kantin.
''Tidak,
tidak aku tidak boleh menyukainya! Aku sudah membuat kesalahan, jadi aku tak
mau memperparahnya lagi dengan menyukai pria itu!'' gumam Eunjin penuh tekad.
''Nuguseyo,
Eunjin-ah?''
Eunjin
terkejut ketika ada yang mendengar gumamannya. Dan Eunjin lebih terkejut lagi
ketika mengetahui siapa orang itu.
''Mmi.....
Mina-chan?'' ucapnya sedikit memekik.
''Wae? Apa
kau sakit Eunjin-ah?'' tanya Mina sedikit khawatir, itu terlihat di wajahnya.
Eunjin menggeleng cepat. *Apa yang harus
kulakukan? Haruskah aku jujur padanya? Arrrrgggghhhh.* batin Eunjin menjerit.
¤¤¤¤¤¤¤
''Hei,'' Eunjin memutar bola matanya malas ketika mendengar
panggilan seseorang. ''Hei, kenapa?'' tanyanya. Namun Eunjin tak jua
menghiraukan. ''Apa kau marah padaku?'' tanyanya lagi. ''Kau marah yah? Hei aku
hanya bercanda kemarin.''
Eunjin geram dan ia menengok, namun
naas, posisi wajahnya dan orang itu sangat dekat, hanya tinggal beberapa senti
sebelum akhirnya bibir mereka bersentuhan. ''Yak menjauhlah dariku,
Youngjae-ssi,'' ucap Eunjin sambil memalingkan wajahnya kearah lain. Ia tidak
sanggup jika harus menatap wajah Youngjae dari jarak sedekat ini.
''Yak, kau jahat sekali Eunjin-ah,''
ucap Youngjae dengan nada sedikit merajuk. ''Tapi aku suka dengan sikapmu!''
lanjutnya dengan nada yang seratus delapan puluh derajat berbeda, ia
mengacak-acak rambut Eunjin yang sedang di kuncir dua.
''Yak........''
''Kau manis,'' potong Youngjae.
Wajah Eunjin memerah sempurna. Youngjae yang menyadari hal itu hanya terkekeh,
ia tidak mau mengatakan hal yang sama seperti kemarin, atau dia akan didiamkan
oleh Eunjin.
''Berhentilah menggodaku!'' kesal
Eunjin.
''Hehehehe.'' Youngjae hanya nyengir
yang menampilkan sederet giginya yang rapih. ''Joah,'' bisik Youngjae saat
Eunjin baru meminum air putihnya, alhasil Eunjin berhasil mengeluarkan kembali
airnya.
''Yak......'' Eunjin melihat
Youngjae yang tersenyum manis padanya, hingga matanya terpejam. Sesaat rasa
asing itu menyergap hati Eunjin. *Bolehkah
aku menyukaimu, Youngjae-ssi?* batin Eunjin. Ia menatap lirih diri Youngjae
yang masih tersenyum untuknya. *Haruskah
aku mengkhianati temanku?* lanjutnya. *I
made an accident! Mina-chan, mianhae.* batinnya mengakhiri
¤¤¤¤¤¤¤
Semalaman
suntuk Eunjin terus memikirkan apa yang akan ia lakukan pada Mina, haruskah ia
jujur atau ia tetap menyembunyikannya? Tapi sepertinya ia akan jujur, tak
peduli apa anggapan Mina terhadap dirinya, yang terpenting ia sudah jujur.
Itulah yang ia fikirkan.
''Mina-chan.....''
''Ne, wae
Eunjin-ah?''
''Mianhae, jeongmal mianhae,'' gumam Eunjin. Mina menatap Eunjin lekat.
Kemudian Eunjin mengangkat wajahnya dan memegang kedua lengan Mina. ''Maaf,
karna sepertinya aku menyukai Choi Youngjae-ssi!'' ucap Eunjin sedikit lantang,
memang suasana kelas mereka sedang sepi, karna yang lain sedang pergi ke
kantin.
Mina
membulatkan matanya, ia tercengang dengan pengakuan sahabatnya ini.
''Eunjin-ah, aku.......''
''Jadi,
yang selama ini ingin kau katakan adalah hal ini, Eunjin-ah?'' potong Youngjae
yang tiba-tiba saja masuk, entah sejak kapan.
''Young..... Jae-ssi? Neo.....'' Eunjin tak percaya dengan apa yang
dilihatnya, seorang Choi Youngjae mendengar semua pengakuannya.
Lalu
Youngjae berjalan kearah Eunjin dan Mina, hingga ia berdiri dihadapan Eunjin.
''Aigo, kau manis sekali, Eunjin-ah. Kenapa tidak kau katakan langsung
padaku?'' tanya Youngjae menggoda, ia juga mengusap lembut kepala Eunjin.
Eunjin hanya memalingkan kepalanya menatap Mina kembali.
''Mina-chan....,'' ucap Eunjin lirih. Ia berharap Mina akan memarahinya,
namun ia salah, ia malah mendapati Mina sedang tersenyum padanya.
''Chukkaeyo
Eunjin-ah, aku ikut senang mendengarnya.'' Eunjin membulatkan matanya.
''Tapi
Mina-chan, itu berarti aku sudah menyakitimu?'' tanya Eunjin masih dengan
ketidakpercayaannya. Mina mengerutkan keningnya, ia menatap Youngjae yang
sedang menatapnya, lalu ia kembali menatap Eunjin.
''Apa
maksudmu? Kau jatuh cinta, itu baik bukan?'' tanya Mina.
''Tapi aku
menyukai pria yang kau sukai Mina-chan, dan itu pasti menyakiti hatimu!'' jelas
Eunjin lirih.
Mina dan
Youngjae saling menatap ketika mereka mendengar penjelasan Eunjin. Dan sedetik
kemudian, mereka malah tertawa terbahak-bahak. ''Waeyo?'' tanya Eunjin bingung.
''Kau lucu
Eunjin-ah,'' ucap Youngjae masih dengan tawanya.
''Jadi itu yang membuatmu selalu murung
Eunjin-ah?'' tanya Mina yang sudah bisa mengontrol tertawanya. Eunjin
mengangguk. ''Aigo, kau lucu sekali. Youngjae yang kusuka bukan Choi
Youngjae-ssi, tapi Yoo Youngjae,'' jelas Mina. Eunjin mengerutkan keningnya.
''Ne, di
kelas vokal ada Youngjae selain aku Eunjin-ah, yaitu Yoo Youngjae-ssi yang
pendiam. Ku akui dia memang banyak disukai oleh gadis-gadis, tapi aku juga
banyak yang menyukai!'' narsis Youngjae, Eunjin mendengus karnanya. ''Tapi mereka
tidak seberuntung dirimu, Eunjin-ah.''
''Kenapa
seperti itu?'' tanya Eunjin polos. Youngjae mendekatkan wajahnya ke wajah
Eunjin, lalu ia membisikkan sesuatu.
''Karna
hanya kau yang mampu memikat hatiku,'' bisiknya.
Blush.... Wajah Eunjin memerah seketika.
''Ekhem.'' suara Mina menginterupsi keromantisan Youngjae dan Eunjin.
''Aku permisi, kalian lanjutkan lagi saja kencan kalian.'' setelahnya Mina
berjalan keluar kelas menuju kantin, karna ia sedikit haus.
Youngjae
menatap Eunjin lekat, ''Wae?'' tanya Eunjin jutek. Youngjae tersenyum
mendengarnya.
''Kau
cantik, Eunjin-ah.'' lagi dan lagi, wajah Eunjin sukses dibuat memerah oleh
seorang Choi Youngjae. Ia pun memalingkan wajahnya, agar Youngjae tak melihat
wajahnya yang memerah. Namun terlambat, karna Youngjae sudah melihatnya sedari
tadi. Youngjae pun mengusap lembut rambut Eunjin yang tergerai.
@Kantin,
''Ouh.''
Mina menengok kearah kotak minuman. Ia terkejut saat minuman yang dipilihnya
belum juga keluar dari kotak itu, padahal ia sudah memasukkan uang recehnya. Ia
pun berjongkok dan memasukkan tangannya kedalam kotak itu dan merabanya, namun
nihil.
Saat sedang
sibuk mencari, ada sepasang kaki yang menghalangi Mina, dan sepertinya ia juga
ingin membeli minum. Mina mendongak untuk melihat orang itu dan betapa
terkejutnya ketika ia mengetahui siapa orang itu. Ia pun terduduk lemas didepan
mesin minuman.
Mina
memperhatikan gerak-gerik orang itu. Pria itu menendang mesin minuman tersebut,
lalu merogohkan tangannya kedalam kotak, dan mengeluarkan sekaleng minuman,
kemudian ia memberikannya pada Mina.
''Ige,''
ucapnya saat Mina tak jua mengambil minumannya.
''Ah? Ne,
gomaweo Youngjae-ssi,'' ucap Mina tergagap. Orang yang dipanggil Youngjae
tersenyum.
''Sepertinya mesin ini sudah mulai rusak!'' gerutunya. Setelahnya
Youngjae berdiri dan meninggalkan Mina yang masih terduduk lemas. Wajahnya
sekarang sudah memerah sempurna.
''Ah aku
tidak bisa bernafas!'' gumamnya.
¤¤¤¤¤¤¤
''Yak
Youngjae-ya, berhentilah berjalan aku lelah!'' teriak Eunjin mengeluh. Ia
sangat lelah karna di kencan pertama mereka, Youngjae hanya mengajaknya
berjalan-jalan mengitari taman tanpa ada tujuan yang jelas.
Youngjae
menengok kebelakang, dan melihat Eunjin sedang berjongkok dengan memijit-mijit
kakinya yang terasa pegal. Lalu ia berjalan kearahnya, dan berjongkok dihadapan
Eunjin. ''Apa kau lelah?'' Eunjin mengangguk. ''Ini semua salahmu karna
mengabaikanku sebelum-sebelumnya.''
''Yak!
Dengar yah, aku tau aku membuat sebuah kesalahan. Aku menyembunyikan perasaanku
dan melarangmu untuk mendekatiku, karna ku kira kau itu orang yang dimaksud
sahabatku. Aku tidak mau membuatnya menangis, jadi.......''
-Cup- ucapan Eunjin mengambang di udara
ketika bibir mungil itu dicium oleh Youngjae. Eunjin membulatkan matanya.
Setelahnya Youngjae menghentikan ciuman singkat itu dan tersenyum menatap
Eunjin.
''Berhentilah mengeluh, itu merepotkan!'' ucapnya masih dengan
senyumannya. Eunjin akan marah, akan
tetapi ia melihat tangan Youngjae terulur untuk membantunya berdiri. ''Kajja,
bukankah kau haus?'' tanyanya. Eunjin yang mendengar nada lembut itu mengangguk
dan menyambut uluran tangan Youngjae.
''Kajja....,'' jawabnya riang.
Mereka pun
menyusuri taman dengan tangan yang saling berpegangan dan senyum merekah di
wajah mereka.
''Saranghae,''
bisik Youngjae
''Nado
saranghae, Youngjae-ya.....'' bisik Eunjin riang. Youngjae semakin mengeratkan
genggamannya ditangan Eunjin.
-The End-
0 comments: