Waiting For You (Part 4) - Upi Hwang [Chapter]
Waiting For You (Part 4) - Upi Hwang [Chapter]
Cast : Choi
Sungmin (SPEED), Myoui Mina (Twice).
Other Cast : Yoo Youngjae (B.A.P), Park Jihyo (Twice), Hwang
Minhyun (NU'EST), Song Minyoung, Kim Yugyeom (GOT7).
Cameo : Jung
JinWoon (2AM), Park Jiyeon (T-Ara).
Genre :
School-life.
Cover by : Reniart
Author : Upi
Hwang.
Lenght :
Chapter.
Warning!
Yeay fanfic
pertama lagi dengan cast yang baru :). Entah kenapa bisa mikir mau masangin mereka.
Mina X Sungmin.
Seperti biasa
typo bersebaran, gaje, abal-abal, alur kecepetan, OOC. Dan jika ada kesamaan
alur, itu murni ketidaksengajaan.
Dislaimer : Para tokoh bukan milik author, melainkan milik
agensi masing-masing dan keluarga, author menggunakan mereka hanya untuk
kepentingan cerita.
Part 4
Happy Reading!
(Don't Like, don't read!)
Not only you, but I'm
also. Can't you stare at me?
Orang itu
menatap datar Mina. Sedangkan Mina, ia menatap orang itu masih dengan
keterkejutannya. Orang itu melepaskan pegangannya, lalu ia memandang kearah
lain.
''Khamsamnida
Su......,'' Mina tercekat ketika ingin mengatakan nama sang penolong.
''Sungmin-ssi,'' ucapnya pelan.
Sungmin menatap
Mina.''Lain kali hati-hati! Perhatikan sekitarmu!'' ucapnya sambil berlalu
meninggalkan Mina yang masih berdiam diri.
Mina memandang
punggung yang sudah mulai menjauh itu. ''Sungmin-ssi, mianhae atas kata-kataku
waktu itu!'' teriak Mina. Sungmin berhenti dan menengok ke belakang, ke arah
Mina. Bertepatan dengan itu, Mina sudah berbalik, dan berjalan pergi dengan
arah yang pertama kali ia datang. Sungmin tersenyum tipis melihat Mina yang
sedang berlari-lari kecil.
''Unik!''
gumamnya.
*****+++*****
Sungmin baru
saja dari ruang kepala sekolah. Ia habis melapor jika ia sudah selesai dengan
izin liburnya beberapa hari lalu. Sekarang keadaan ayahnya sudah membaik, jadi
ia bisa kembali lagi ke Seoul.
Saat ia akan
menuju ke asrama, ia tak sengaja berpapasan dengan Jinwoon sonsaengnim yang
sedang merangkul pinggang Jiyeon sonsaengnim di koridor kelas.
''Cih,''
desisnya. ''Apa mereka selalu begitu?'' gumamnya bertanya sebelum akhirnya ia
memutar arah untuk kembali ke asramanya.
Sungmin yang
sedang berjalan seorang diri tanpa sengaja bertemu Minyoung di aula asrama.
''Ouh Sungmin-ssi?'' tanyanya mencoba mengingat nama Sungmin.
''Ne?''
''Song Minyoung
imnida,'' ucapnya sambil mengulurkan tangannya. ''Kita bertemu seminggu yang
lalu, saat kau marah pada Mina-ya,'' lanjutnya.
''Apa maksudmu?
Siapa yang marah dengan siapa?'' tanya Sungmin tak percaya.
Minyoung
mengerutkan keningnya. ''Jadi kau tak marah pada Mina-ya, ku kira kau marah
padanya. Karna kau tersinggung dengan kata-katanya.''
Sungmin terkekeh, ia menggeleng. ''Aku
mungkin kesal dengan kata-katanya. Tapi untuk marah karna hal seperti itu? Heoh
konyol!'' ucapnya.
''Ini kabar
bagus untuk Mina-ya, dia sangat sedih sejak hari itu. Kalau begitu, aku
permisi. Maaf sudah mengganggumu!'' ucap Minyoung senang sambil berlalu
meninggalkan Sungmin yang masih terpaku.
''Gadis itu sama
saja dengannya! Dasar aneh!'' gumamnya sambil menggelengkan kepala.
.
.
.
.
.
Di kamar Mina
dan Jihyo sedang bersenda gurau. Lalu mereka menghentikan kegiatannya ketika
pintu terbuka. Mereka menatap lekat Minyoung yang sedang tergesa-gesa.
''Waeyo?'' tanya Jihyo.
''Ne, ada apa
Minyoung-ah?'' tanya Mina khawatir. Minyoung menggeleng.
''Dia tidak
marah padamu, Mina-ya!'' ucap Minyoung memekik. Jihyo dan Mina mengerutkan
kening mereka.
''Nuguya?''
tanya Jihyo mendahului Mina. Mina mengangguk menimpali pertanyaan Jihyo.
''Sungmin-ssi!
Pria blonde itu, ia tidak marah denganmu!'' jawabnya setengah memekik.
Jihyo menatap
malas Minyoung, sedangkan Mina menatap Minyoung penuh keingin-tahuan. ''Jangan
bilang kau masih memikirkannya, Mina-ya?''
''Benarkah dia
tidak marah padaku?'' gumam Mina tanpa menjawab pertanyaan Jihyo. Minyoung
mengangguk. ''Dari mana kau tau, Minyoung-ah?''
''Aku bertanya
padanya saat tadi kami berpapasan di koridor asrama,'' ucap Minyoung. Mina
mengangguk.
''Tunggu dulu,
pria blonde?'' tanya Jihyo. Minyoung mengangguk. ''Sejak kapan pria itu blonde?
Bukan kah setau ku warna rambutnya merah?'' tanyanya kemudian, bingung.
''Ne aku baru
sadar, ternyata sekarang rambutnya blonde ne......'' gumam Mina.
*****+++*****
Mina dan Jihyo
berpisah dengan Minyoung di koridor kelas. Karna memang kelas mereka berbeda.
Sudah tiga hari berlalu semenjak hari di mana Mina melihat Youngjae di depan
toko buku. Mina terus memikirkan pria itu, meski ada kemungkinan dia salah.
Tapi kemungkinan besar itu dia! Ya, pria yang ia lihat itu Youngjae, pria yang
sudah mengisi seluruh hatinya.
Keramaian kelas terhenti
saat ada seorang guru masuk bersama dengan seorang siswa. Mina membulatkan
matanya ketika melihat siswa itu. Dan ia juga tak menyadari bahwa Sungmin baru
saja duduk di bangku belakangnya.
Sungmin
memperhatikan raut terkejut di wajah Mina. Dan melihat ke depan kelas, mencari
tau apa yang menyebabkan gadis di depannya ini terkejut hingga membulatkan
matanya. ''Seorang pria, eh?'' gumamnya.
''Ternyata itu
benar kau, Youngjae oppa.'' Sungmin membelalakkan matanya kala mendengar Mina
memanggil pria itu dengan sebutan oppa. Padahal suara Mina cukup pelan untuk
didengar oleh siapapun, tapi tidak dengan Sungmin, ia berhasil mendengar
gumaman gadis itu.
''Dia adalah
teman baru kita,'' ucap Jinwoon sonsaengnim. ''Youngjae-ssi, perkenalkan
dirimu!'' Pria yang bernama Youngjae itu mengangguk.
''Annyeong, Yoo
Youngjae imnida. Aku baru pindah dari Inggris, jadi mohon bantuannya,'' ucap
Youngjae dengan bahasa korea yang lancar.
''Baiklah, kau
boleh duduk!'' ucap Jinwoon sonsaengnim. Youngjae mengangguk sebelum berjalan
menuju bangku kosong yang ada di ruang kelas itu.
Pandangan Mina
tak pernah teralihkan dari Youngjae. Begitu juga Sungmin yang masih
memperhatikan gelagat Mina.
Mina terlihat
tersenyum kala Youngjae melihat ke arahnya. Tapi tatapan Youngjae hanya tatapan
datar, seperti orang yang baru pertama kali kenal.
.
.
.
''Youngjae
oppa,'' panggil Mina saat ia sedang berada di koridor yang sepi dan tak sengaja
melihat Youngjae berjalan kearahnya.
Youngjae
berhenti dan menatap Mina lekat, ''siapa kau?'' tanyanya datar. Mina terpaku
mendengar pertanyaan itu. *Lupakah dia
padaku?* batinnya.
''Oppa......,''
''Ah apa kau
salah satu penggemarku?'' potong Youngjae menerka. Mina tak percaya akan
kata-kata Youngjae. *Apakah dia
benar-benar lupa padaku? Pada janji dia sendiri yang pernah ia ucapkan padaku*
batin Mina menjerit.
Setelah cukup
lama, Mina memberanikan diri menatap Youngjae, dan tersenyum pada pria itu.
Lalu ia menggeleng. ''Ani, aku salah orang!'' ucapnya tenang, sangat tenang.
Padahal matanya sudah memerah karna menahan tangis.
Kemudian ia
berbalik dan meninggalkan Youngjae yang masih terpaku di tempatnya berdiri.
Sebelum ada yang menepuk pundaknya.
Youngjae
menengok, ''Ouh Minyoung-ah,'' ucapnya. Minyoung tersenyum, ia melihat Mina
yang baru saja pergi.
''Kalian sudah
bicara?'' Youngjae mengangguk. Ia mengerti siapa yang sedang mereka bicarakan.
''Ah senang sekali. Oppa, kurasa gadis itu sudah lama menunggu kedatanganmu
kembali!''
Youngjae
menatap lekat Minyoung. ''Apa maksudmu? Ah jadi benar dia itu fans -ku?'' terka Youngjae. Minyoung
mengerutkan keningnya.
''Yak bukan
hubungan fans dengan idolanya oppa! Yang kumaksud, seperti kalian itu adalah
teman lama atau mungkin lebih. Seperti itu!'' ucap Minyoung sedikit kesal.
''Benarkah?''
Minyoung mengangguk. ''Tapi aku tak mengenalnya, sungguh!'' lanjut Youngjae.
Minyoung membulatkan matanya.
''Kau bohongkan
oppa?''
''Sungguh aku
tak mengenalnya!''
''Tidak
mungkin, tapi Mina.....'' Minyoung tak melanjutkan kata-katanya, ia malah
berlari meninggalkan Youngjae seorang diri. Ia berlari mengejar Mina yang sudah
menghilang di koridor.
*****+++*****
Mina terus
berjalan menjauh dari koridor. Bahkan ia tak peduli bahwa bel masuk akan segera
berbunyi. Hari ini ia ingin membolos, itulah yang sudah dibulatkan oleh
tekadnya.
Ia berjalan ke
hutan yang ada jauh di balik taman belakang sekolah. Ia terus masuk, tanpa ada
rasa takut, padahal ini pertama kalinya ia ke sini. Karna sekarang yang ada di
fikirannya adalah menjauh dan tenang. Hingga ia berhenti di sebuah danau kecil
yang ada di dalam hutan. Matanya terpaku melihat keindahan danau yang tenang
itu. Tanpa menyadari bahwa sudah ada orang lain yang berada di sana.
Hingga orang itu
menengok. ''Kau....'' ucap mereka berbarengan. Mina menghela nafas sebelum
berjalan dan duduk di samping pria itu di bangku panjang yang entah mengapa ada
di sana.
Mina menatap
danau di depannya, diam membisu. Orang itu memperhatikan Mina yang diam.
''Sejak kapan kau di sini, Sungmin-ssi?'' tanya Mina.
Sungmin, ia
melihat pemandangan yang sedang dipandang oleh Mina. ''Sejak pelajaran Jinwoon
sonsaengnim berakhir.'' Mina membulatkan matanya, lalu menatap Sungmin.
Bertepatan dengan itu, Sungmin menyodorkan sekaleng minuman dingin. Mina dengan
ragu mengambilnya. ''Ini memang tempat favorit ku, aku selalu kemari saat aku
tak mau mengikuti pelajaran. Dan aku heran kenapa kau bisa menemukan tempat
persembunyianku!'' lanjutnya.
''Aku hanya
berjalan! Dan aku berhenti saat melihat danau itu,'' ucap Mina sambil menunjuk
danau yang airnya sangat jernih.
''Kenapa kau ke
sini? Bukankah pelajaran Jiyeon sonsaengnim akan segera dimulai?'' tanya
Sungmin saat tadi sempat terjadi keheningan diantara mereka.
''Aku membolos.
Aku ingin ketenangan!'' jawab Mina tanpa menengok kearah Sungmin. Lalu ia
meminum minuman yang tadi diberikan oleh Sungmin.
Sungmin
memperhatikan hal itu. ''Apa kau ditolak oleh anak baru itu?'' tanya Sungmin
langsung. Mina terkejut mendengarnya, ia pun menengok. Dan disaat itu ia
melihat Sungmin yang sedang menyengir ke arahnya. ''Aku hanya bercanda!''
ucapnya sambil tersenyum.
Mina terpaku
melihat cengiran dan senyuman Sungmin yang entah mengapa terlihat sangat indah
oleh mata Mina. Mina menggeleng-gelengkan kepalanya saat pikiran itu hinggap di
kepalanya.
Sungmin
mengerutkan keningnya. ''Wae Mina-ssi?'' tanyanya khawatir sambil
mengguncangkan kedua bahu Mina.
Mina tersadar,
lalu dengan gugup ia menjawab. ''Ani, ani......''
Sungmin
menjauhkan tangannya dari bahu Mina, tapi masih menatap Mina. ''Kau tau
Mina-ssi.'' Mina menggeleng. Sungmin menghentikan perkataannya cukup lama
hingga membuat Mina penasaran dengan kelanjutan kalimat Sungmin. ''Kau itu
aneh!''
Mina mengerutkan
keningnya. ''Aneh? Aneh bagaimana maksudmu?''
Sungmin kembali
menatap Mina sebelum ia menjawab. ''Kau itu terlalu banyak berfikir!'' Mina
akan memotong perkataan Sungmin, tapi pria itu sudah terlanjur melanjutkan
perkataannya. ''Jika kau salah ya minta maaf lah, jangan berfikir orang itu
akan memaafkanmu atau tidak! Karna jika kau memikirkannya sampai akhir pun kau
tidak akan pernah meminta maaf.'' Mina tercengang mendengarnya, benarkah ia
terlalu banyak berfikir walau hanya untuk meminta maaf? Mina menundukkan
kepalanya sebelum kembali menatap Sungmin. Disaat itu ia melihat Sungmin yang
sedang tersenyum lembut padanya.
Melihat
senyuman Sungmin yang sangat tulus membuat Mina merasakan ketenangan yang luar
biasa. Dengan hanya melihat senyuman itu bisa membuatnya melupakan alasan
mengapa ia bisa berada di sini. Cukup lama ia melihat senyuman itu, sebelum
akhirnya bibirnya ikut tersenyum.
''Sungmin-ssi.'' Sungmin melihat Mina dengan tampang yang polos saat
gadis itu memanggilnya. ''Maukah kau menjadi temanku?'' Sebuah pertanyaan yang
membuat Sungmin membulatkan matanya. Ia juga melihat Mina yang mengulurkan
tangannya.
Sungmin
memperhatikan uluran tangan itu cukup lama. Ia menatap kembali Mina, setelahnya
ia menjabat uluran tangan itu. Sambil tersenyum ia berkata, ''tentu saja!
Teman!''
*****+ TBC +*****
16 Juli 2016
0 comments: