Sweet Liar - Upi Hwang (OneShoot)
Sweet Liar - Upi Hwang (OneShoot)
Cast : Kim
Nam Joon aka Rap Monster (BTS), Jung Yerin (Gfriend).
Other Cast : Kim Seok Jin aka Jin (BTS), Min Yoon Gi aka
Suga (BTS), Jung Ho Seok aka J-Hope (BTS), Na Haeryung (Bestie), Lee Soyul aka
Jenny (DIA) dll.
Cameo : Ham
Eunjung (T-Ara), Lee Haeri (Davichi), Kim Taehyung aka V (BTS), Sowon
(GFriend), Kang Minkyung (Davichi).
Genre : School
Life.
Cover By : Selin
Artdesign
Author : Upi
Hwang.
Lenght :
OneShoot
Warning!
Typo, Alur
kecepatan, Gaje, pasaran, aneh, OOC. Jika ada kesamaan cerita author meminta
maaf karna itu murni ketidaksengajaan. Dan untuk pemilihan cast, itu adalah
request'an dari salah seorang bestie author #SI.
Sesungguhnya
para tokoh bukan milik author, melainkan milik agensi dan orang tua
masing-masing, author hanya memakai mereka untuk keperluan cerita.
Happy Reading-
(Don't Like, Don't Read!)
-Can I Say Sorry?-
~ Suatu hari di
Seoul of Performing Art School ~
''Nam Joon-ah,''
Pria itu menengok ke arah orang yang memanggilnya, kemudian ia menatap malas
orang itu.
''Mau apa lagi
kau?'' tanya Nam Joon dingin.
''Aku ingin
bicara denganmu, Nam Joon-ah.''
Nam Joon
menatap lekat gadis itu, setelahnya ia terkekeh. Lalu ia berjalan mendekat ke
arah sang gadis, ia berhenti di hadapannya, kemudian ia menundukkan kepalanya.
''Jangan harap aku mau bicara denganmu, Na Haeryung!'' bisik Nam Joon sambil
menekankan nama sang gadis.
Haeryung
membulatkan matanya, ia menatap Nam Joon tak percaya. ''Nam Joon-ah,''
gumamnya.
''Rap Mons-ah,
di sini kau rupanya,'' panggil seseorang lainnya pada Nam Joon. Nam Joon
menatap orang yang memanggilnya itu yang kini sudah berada di sampingnya,
sedang merangkul pundaknya.
''Ada apa Jin
hyung?'' tanya Rap Monster aka Kim Nam Joon.
Jin, pria itu
memutar bola matanya malas. ''Aigo, jangan katakan kalau kau lupa? Kau sudah
ditunggu oleh Yoon Gi-ya,''
''Ouh ne, Suga
hyung ingin meminjam buku catatan kemarin!''
Alhasil Rap
Monster dan Jin pun pergi dari tempat itu meninggalkan Na Haeryung sendiri.
--->~<---
''Jung
Yerin?''
''Ne Park
sonsaengnim.''
''Kau masuk di
kelas vokal A. Selamat!'' ucap Park sonsaengnim sambil menyerahkan selembar
kertas dan tersenyum kepada Yerin, gadis cantik yang baru dipindahkan ke
sekolah Seoul of Performing Art School ini.
''Khamsamnida,
sonsaengnim.''
Sedetik kemudian
pintu ruangan itu terbuka. Yerin dan Park sonsaengnim melihat ke arahnya dan
terlihatlah seorang yeoja yang tak kalah cantik dari Yerin, dia adalah Lee
Soyul aka Jenny.
''Ah Soyul-ssi,
kau sudah datang rupanya,'' ucap Park sonsaengnim. Gadis itu hanya menundukkan
kepalanya sopan.
''Soyul-ssi,
perkenalkan dia Jung Yerin. Murid pindahan dari Amerika,'' ucap Park
sonsaengnim memperkenalkan Yerin kepada Soyul. Soyul menatap Yerin dan
tersenyum.
''Yerin-ssi,
perkenalkan dia Lee Soyul ketua dewan sekolah ini,'' lanjut Park sonsaengnim
sebaliknya. Yerin pun melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Lee Soyul.
''Soyul-ssi, kau
bisa mengantarnya ke kelas kan? Dia sekelas denganmu.''
''Ne
sonsaengnim.''
Setelah itu Jung
Yerin dan Lee Soyul pergi meninggalkan ruang kepala sekolah menuju ke kelas
mereka.
Yerin terus saja
mengekor di belakang Soyul, hingga. ''Ano, Soyul-ssi.''
Soyul
menghentikan langkahnya dan berbalik guna menatap Yerin. ''Ne? Ah kau tidak
usah memanggilku seformal itu. Panggil saja aku Jenny, karna itulah nama
panggilanku di sini,'' jelas Soyul.
''Araseo
Jenny-ah?''
Soyul tersenyum
mendengar Yerin menyebut namanya.
''Apa di sini
banyak orang-orang yang memakai nama panggilan, Jenny-ah?'' tanya Yerin memecah
keheningan. Soyul mengangguk.
''Ne banyak sekali! Bahkan nama panggilan
mereka lebih terkenal daripada nama asli mereka sendiri.'' Yerin hanya
mengangguk mendengar penuturan Soyul. ''Nah kita sudah sampai Yerin-ah, kau
masuk saja lebih dulu, aku masih ada urusan didewan sekolah.'' Setelah
mengucapkannya, Soyul pergi meninggalkan Yerin.
Kemudian tanpa
menunggu lama, Yerin masuk dan memilih kursi yang belum terisi. Tak lama
setelah kedatangannya, seorang guru wanita berambut pendek ala Yoon Baek Hee di
drama Dream High sudah berdiri di hadapan mereka. Dia adalah guru Ham Eunjung.
Di belakangnya terdapat Soyul yang baru masuk, ia menundukkan kepala sebelum
berjalan menuju ke bangkunya yang berada di samping Yerin.
''Hari ini
kalian kedatangan murid baru,'' ucapnya. ''Jung Yerin-ssi, perkenalkan
dirimu!''
Yerin bangkit
dari duduknya dan memperkenalkan diri. Setelahnya terdengar bisikkan dari
siswa-siswa kelas vokal.
''Baiklah
sekarang kita mulai saja kelas kita hari......'' ucapannya terhenti ketika
pintu kelas terbuka dan masuklah empat orang pria tampan. Ham sonsaengnim
menatap empat pria itu dengan tatapan killer-nya.
''Darimana saja kalian?''
Tak ada yang
membuka mulut diantara mereka. ''Jung Ho Seok, Kim Nam Joon, Kim Seok Jin, Min
Yoon Gi, aku bertanya pada kalian!'' lanjut Ham sonsaengnim dengan nada sedikit
tinggi.
''Jeoseonghamnida, sonsaengnim,'' ucap Kim Seok Jin mewakili.
''Araseo, karna
kalian sudah melanggar di kelasku, hari ini kalian tidak perlu masuk!''
Mereka pun
akhirnya keluar dengan perasaan malu, karna baru kali ini empat pangeran
sekolah dipermalukan tidak boleh masuk kelas di depan teman sekelas.
--->~<---
''Jenny-ah?'' Soyul yang sedang
memasukkan buku-bukunya menghentikan kegiatannya itu kala seseorang yang baru
beberapa jam berada di sini itu memanggil.
''Ne Yerin-ah,
ada yang bisa aku bantu?'' tanya Soyul.
''Ani, hanya
saja tadi mereka itu siapa? Kenapa mereka seperti penguasa sekolah?'' tanya
Yerin dengan polosnya.
''Ah itu,
mereka itu pangeran sekolah ini, begitulah fans
mereka menyebutnya. Dan yang paling mencolok diantara mereka adalah Kim Nam
Joon atau yang lebih dikenal dengan nama Rap Monster, dia pria yang berlesung
pipi!''
Yerin
menganggukkan kepalanya mendengar penuturan Lee Soyul. ''Tapi kenapa dia yang
paling mencolok Jenny-ah? Padahal ku kira pria yang berada di samping kanannya
jauh lebih berkharisma dibanding dengannya?'' tanya Yerin lagi.
Soyul tampak
berfikir sebentar, sebelum akhirnya ia membuka sedikit mulutnya membentuk huruf
'o ' ''Maksudmu Kim Seok Jin? Dia
memang yang paling dewasa diantara mereka berempat, jadi mungkin memang dia
lebih berkharisma. Ah satu lagi yang harus kau tau tentang mereka, janganlah
kau sampai terjerat oleh tipu daya Rap Monster itu, karna dia itu seorang
pemain!''
''Gomaweo
peringatannya, Jenny-ah,'' ucap Yerin sambil tersenyum. Soyul mengangguk.
''Ah apa kau
ingin ke kantin?'' Yerin tampak berfikir. ''Kalau iya, maaf aku tidak bisa
menunjukkan letaknya di mana, ah tapi....''
''Sowon-ssi,''
panggil Soyul pada gadis yang cukup tinggi berambut panjang.
''Ne?''
tanyanya dengan nada yang datar.
''Bisakah kau
menunjukkan letak kantin pada nya?'' tanyanya sambil menunjuk ke arah Yerin.
Yerin hanya menatap gadis tinggi di hadapannya.
Sowon nampak
berfikir sebelum akhirnya mengangguk. ''Baiklah, kajja!'' ajaknya. Mau tidak
mau Yerin pun mengekor di belakang Sowon.
Di tengah
perjalanan, Sowon mencoba membuka percakapan dengan Yerin. ''Apa kau yang
bernama Jung Yerin?'' Yerin mengangguk.
''Ne,''
jawabnya. Merasa tak ada lagi yang bisa dibahas, Sowon akhirnya menghentikan
langkahnya.
''Kita sudah
sampai! Sudah ne, aku pergi dulu. Kau bisa pesan di sana!'' ucapnya sambil
menunjuk ke arah gerombolan orang yang sedang sibuk memesan makanan. Setelahnya
ia berlalu.
''Khamsamnida,
Sowon-ssi,'' ucap Yerin sebelum Sowon benar-benar meninggalkannya.
Dan tanpa pikir
panjang, Yerin langsung mengantri. Cukup lama ia menunggu, hingga akhirnya kini
gilirannya memesan. Namun siapa sangka, tiba-tiba saja ada seseorang yang
menyerobot antrian Yerin.
''Yak!'' ucap
Yerin marah. Orang yang menyelang itu menatap Yerin tak percaya. ''Kenapa kau
menyalip tuan? Hanya kau disini yang tidak mengantri!'' ucapnya sedikit
menantang.
Orang itu
tersenyum menyepelehkan, ''Hei pendatang baru, jangan coba-coba mencari masalah
denganku!'' ucapnya sedikit menyepelehkan.
''Cih,'' decih
Yerin. Orang itu dan ketiga temannya membulatkan matanya. ''Dengar tuan, aku
tidak peduli, tapi bisakah kau minggir dari antrianku?'' pinta Yerin berusaha
selembut mungkin. Namun,
''Berani sekali
kau, memangnya kau tidak tau siapa aku heoh?'' tanya orang itu sedikit tak
terima.
Yerin menatap orang itu lekat, ''Kau bahkan
tidak bisa masuk dipelajaran Ham sonsaengnim saat kau melanggar peraturan
kelasnya, dan kau tak bisa berbuat apa-apa. Jika kau memang benar pangeran
sekolah, seharusnya sonsaengnim pun menuruti semua perkataanmu, tapi.....''
Yerin tersenyum menyepelehkan. ''Sudahlah, bisakah kau melepaskan tanganmu, Rap
Monster-ssi?'' ucap Yerin sambil menekankan nama orang itu.
Kim Nam Joon
akan marah, akan tetapi sudah berhasil dicegah oleh Min Yoon Gi. ''Sudahlah,
kenapa kalian ribut sekali? Biarkan saja dia lebih dulu!'' ucap Yoon Gi.
''Tapi Suga
hyung,''
''Ne Suga-ya
benar. Nona maafkan kami!'' ucap Jin.
Yerin menatap
mereka satu persatu, sebelum akhirnya ia melanjutkan memesan makanan.
--->~<---
''Heoh,
apa-apaan yeoja tadi. mengingatnya ingin sekali ku bungkam mulutnya itu!''
gerutu Rap Monster saat ia sedang kumpul di basecamp
bersama Jin, Suga dan J-Hope.
''Sudahlah Rap
Mons-ah, mendengar ocehanmu seperti ahjumma yang sedang memarahi putranya,''
komentar Jin.
''Ne, kau
membuat telingaku sakit karna mendengar suaramu yang terus menggerutu!'' timpal
Suga.
''Hemm, tapi
apa kalian melihat wajah yeoja itu?'' tanya J-Hope. ''Bukankah dia gadis yang cantik?
Ah matanya indah sekali~'' lanjut J-Hope sambil membayangkan wajah sang gadis.
''Tidak! Dia
gadis terjelek yang pernah ku lihat!'' komentar Rap Monster langsung.
Jin dan Suga
hanya bisa menggelengkan kepala mereka.
''Ah, tapi
jika dipikir-pikir, sepertinya menyenangkan jika aku mempermainkannya!'' ucap
Rap Monster memecah keheningan yang sempat terjadi diantara mereka berempat.
Alhasil semua mata tertuju padanya.
''Apa maksudmu
Rap Mons-ah?'' tanya J-Hope.
''Yah seperti membuatnya tergila-gila padaku,
setelahnya aku mencampakkannya. Ah pasti menyenangkan!'' ucapnya sambil
tersenyum licik.
''Yak apa kau
gila heoh, Rap Mons-ah? Hentikan omong kosongmu!'' komentar Jin yang tidak
percaya dengan apa yang di pikirkan oleh Rap Monster.
Sedangkan,
Suga hanya memperhatikan mereka tanpa memberikan komentar apapun.
--->~<---
''Hi,''
Yerin yang
sedang membaca novel menghentikan kegiatannya dan menatap orang yang baru saja
menyapanya.
''Mau apa
kau?'' tanyanya dingin.
''Ouh dingin
sekali kau! Aku hanya ingin meminta maaf soal kemarin, maafkan aku, Yerin-ah,''
ucapnya dengan senyuman terpampang di wajahnya yang mengakibatkan lesung
pipinya terlihat.
''Jangan sok akrab denganku, Nam Joon-ssi!''
ucap Yerin kala mendengar Rap Monster memanggil namanya.
''Aigo, kau
tak perlu memanggil nama asliku!'' ucap Rap Monster sambil mengacak-acak poni
depan Yerin.
''Yak.....''
''Rap Monster, panggil
saja nama itu!'' potong Rap Monster sambil masih dengan senyumannya yang
menawan.
''Sedang apa
kau di sini?'' tanya sebuah suara mengagetkan mereka.
''Ketua-ssi,''
ucap Rap Monster sedikit terkejut kala melihat Lee Soyul sudah berada di
belakangnya.
''Cepat kembali
ketempatmu, Haeri sonsaengnim sudah datang!''
Dan benar
setelahnya guru berambut sebahu dengan poni terbelah pun datang, ia adalah Lee
Haeri. Mau tak mau Rap Monster pun kembali ke tempatnya.
Di sudut kelas,
Jin, Suga, dan J-Hope memperhatikan kelakuan Rap Monster dengan tatapan tak
percaya, karna pria itu benar-benar melakukan apa yang semalam ia katakan.
''Kau akan
menyesal Rap Mons-ah,'' gumam Jin saat Rap Monster sudah duduk di bangkunya yang
berada di samping kiri Jin. Tapi Rap Monster tak menanggapi.
''Gadis yang
malang,'' komentar J-Hope sambil menatap Yerin yang sudah fokus dengan
penjelasan Lee sonsaengnim.
--->~<---
Entah sudah
berapa hari ini Rap Monster dengan terang-terangan mendekati Yerin, dan itu
membuat semua gadis-gadis penggilanya sedikit iri. Apalagi ketika mereka tau,
bahwa Yerin tak pernah merespon idola mereka.
''Yerin-ssi?''
panggil seseorang saat ia sedang bersantai di taman belakang seorang diri.
Yerin mendongakkan kepalanya guna melihat rupa orang itu.
''Ne?
Nuguseyo?'' tanyanya pada orang itu.
''Nae Na
Haeryung! Dan asal kau tau, aku adalah mantan kekasih Rap Monster yang masih
sangat mencintainya!'' ucap Haeryung langsung.
Yerin
membulatkan matanya atas pengakuan itu, sedetik kemudian ia malah tertawa
meremehkan.
''Wae? Kenapa
kau tertawa heoh?'' tanya Haeryung sambil mengernyitkan keningnya.
''Kenapa kau
mengatakan hal itu padaku?'' tanya balik Yerin tanpa menjawab pertanyaan
Haeryung.
''Cih, jangan
pura-pura polos kau! Apa kau tidak tau bahwa akhir-akhir ini Rap Monster
jelas-jelas mendekatimu! Aku.....''
''Dengar
Haeryung-ssi,'' potong Yerin, ''Aku tidak tertarik dengan topik yang sedang kau
bicarakan. Kalau kau mau, ya sudah ambil saja Rap Monster-mu itu!'' lanjutnya
dingin.
Haeryung tak
percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Ia kesal dengan sikap Yerin yang
terlihat sombong. ''Neo.....''
-Plak-
Sebuah tamparan telak mengenai pipi putih
Yerin hingga warnanya berubah kemerahan. Yerin menatap tak percaya Haeryung
sambil memegangi pipinya yang baru terkena tamparan keras dari Haeryung.
Haeryung baru
akan memukul kembali Yerin, namun berhasil dicegah oleh seseorang yang sedang
memegangi tangannya. Kemudian ia melihat orang itu, dan betapa terkejutnya ia
ketika orang itu adalah Rap Monster. ''Nam Joon-ah,'' gumamnya tak percaya.
''Yerin-ssi,
gwaenchana?'' tanya J-Hope sambil menatap khawatir diri Yerin. ''Bangunlah!''
lanjutnya sambil membantu Yerin berdiri.
Rap Monster
menatap marah pada Haeryung, ia akan memukul wanita itu kalau saja tangannya
tak ditahan oleh Jin.
''Sudah
hentikan Rap Mons-ah,'' ucapnya sambil mengajak pergi Rap Monster dari sana,
karna Yerin dan J-Hope sudah berjalan meninggalkan taman. Rap Monster
menghempaskan tangan Haeryung kasar, setelah nya ia pergi diikuti Jin dan Suga
di belakangnya.
@UKS
''Awww,'' erang
Yerin saat bungkusan es itu menempel di pipinya.
''Tahan
sebentar, karna ini pasti bekerja untuk menghilangkan rasa sakit,'' ucap J-Hope
lembut.
''Heoh, dia
masih saja seperti itu pada setiap gadis,'' komentar Suga.
Lalu Jin
berjalan mendekat ke arah J-Hope dan Yerin. ''Apa sangat sakit Yerin-ssi?''
tanya Jin khawatir. Yerin hanya mengangguk. ''Aigo, kenapa wanita itu nekad
sekali melakukan hal ini padamu!'' lanjutnya.
''Sudah biar
aku saja yang merawatnya,'' ucap Rap Monster sambil berjalan dan berjongkok di
hadapan Yerin. Kemudian ia mengeluarkan sebuah plester transparant dari kantong
kemeja putihnya dan memasangkannya ke sudut bibir Yerin yang sedikit mengeluarkan darah.
Entah mengapa
Yerin yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya bisa menahan nafasnya.
Jantungnya pun berdetak tak karuan. *Ouh God,
ada apa ini?* batinnya.
Rap Monster
menatap Yerin yang terlihat gugup, dan percayalah tanpa disadari ia menyeringai
licik. *Akhirnya~ sebentar lagi, kau
tunggu saja Yerin-ssi,* batin Rap Monster.
Lalu Rap
Monster menyentuh pipi yang masih membekas warna kemerahan itu dengan lembut,
membuat Yerin merasakan kenyamanan. Ditambah lagi dengan senyuman hangat yang
diberikan oleh Rap Monster.
''Sudah masuk,
kajja kita pergi dari sini!'' ajak Suga mengacaukan keromantisan yang sedang
dibuat Rap Monster. Ia juga mendapat deathglare
-an dari Rap Monster, namun dia dengan cueknya meninggalkan ruangan itu
diikuti J-Hope dan Jin. Baru setelahnya Rap Monster dan Yerin.
--->~<---
~Eosaekhaji anhge na malhago sipeunde
Geureohge jal andwae
doraseo huhoehae
Babocheoreom
(babocheoreom)~
Dering ponsel
Yerin terus saja berbunyi. Yerin yang baru saja mengeringkan rambutnya langsung
mengangkat panggilan tersebut, tanpa melihat siapa yang menelpon.
''Yoboseyo?''
''Yak
gadis nakal, kenapa kau baru mengangkat telphone ku heoh?'' ucap sebuah
suara disambungan telphone dengan berteriak. Yerin bahkan sempat menjauhkan
ponselnya dari telinganya agar tak mendengar. Lalu ia melihat nama yang tertera
di layar ponselnya.
''Ne ne
Taehyung oppa, mianhae, jeongmal,'' ucapnya penuh penyesalan.
''Araseo. Lalu bagaimana sekolahmu di sana?
Apa kau dapat berbaur dengan mereka?''
''Ne oppa, aku
mendapat teman yang sangat baik. Dia gadis imut bernama Lee Soyul tapi sering
dipanggil Jenny. Dia itu ketua dewan sekolah. Leadershipnya dia itu keren
sekali oppa.''
''Ouh begitu.''
''Ne, kau tau.
Dia itu sangat cantik. Tapi oppa, di sini banyak sekali orang-orang yang tidak
memakai nama asli. Bahkan namanya itu lebih terkenal dibandingkan dengan nama
aslinya.''
''Benarkah? Oppa juga punya nama samaran,
yaitu V. Bukankah kau juga tau kalau nama samaran oppa lebih terkenal dibanding
nama asli oppa,'' narsis V.
''Aish, ne,
ne. Ouh oppa, sepertinya aku menyukai seseorang,'' jujur Yerin
''Jinjah? Siapa pria tidak beruntung itu?''
tanya V sambil terkekeh.
''Yak oppa,
aku serius. Dia bernama Rap Monster, memang awalnya dia sangat menyebalkan.
Tapi akhir-akhir ini dia jadi lebih berbeda dari sebelum-sebelumnya.''
V yang
mendengar penuturan adik tercintanya tampak mengerutkan keningnya. ''Ne, apakah dia pria yang baik, Yerin-ah?''
tanya V dengan nada sedikit khawatir.
''Sepertinya iya. Ah ne oppa, kapan kau
akan ke sini? Aku merindukanmu.....'' ucap Yerin sedikit merajuk.
''Cih, kau masih saja manja seperti ini. Aku
akan kesana secepatnya, jadi kau tunggu saja aku.''
''Ouh sudah
dulu ne oppa, jaljayo~'' ucap Yerin. Setelahnya sambungan telphone pun
terputus.
--->~<---
''Kau sudah
datang Yerin-ah?'' tanya Jenny saat ia baru saja menginjakkan kaki di kelas.
Yerin mengangguk.
''Baru saja.
Apa kau selalu datang lebih awal Jenny-ah?'' tanya Yerin.
''Tidak juga
kadang aku terlambat. Tapi bukankah tidak baik jika terus terlambat?'' ucapnya
sambil tersenyum. Yerin tersenyum mendengar jawaban Jenny. ''Ouh kudengar
kemarin kau dan Haeryung-ssi......''
''Ah ani,''
potong Yerin.
''Kau jangan
mencoba menyembunyikannya Yerin-ah, kau membuatku seperti tak pantas menjadi
ketua dewan.''
''Mianhae,''
ucap Yerin sambil menundukkan kepalanya.
''Sudahlah,
lebih baik kau membantuku membersihkan kelas,'' ucap Jenny. Yerin tersenyum dan
tanpa banyak bicara ia langsung membantu Jenny membersihkan kelas.
Saat jam
istirahat, Yerin berjalan menuju ke lokernya. Lalu ia membukanya dan betapa
terkejutnya ia kala mendapatkan sepucuk surat. Ia mengambilnya dan mulai
membacanya.
Maaf
untuk kesalahanku pada awal pertemuan kita. Tapi Yerin-ssi, percayalah
sepertinya aku menyukaimu. Akhir pekan ini, maukah kau menemuiku di taman di
dekat sekolah ini? Aku menunggumu jam 13.00~
Rap Monster.
Yerin hampir
saja terjatuh saat membaca surat itu. Semburat merah muda terlihat di wajahnya
yang putih. Lalu ia memeluk erat surat itu dan kemudian memasukkannya ke
kantong kemeja yang dibalut blazer Kuning.
--->~<---
@Taman.
Entah mengapa
hari ini rasanya adalah hari yang berbeda bagi Yerin. Ia mengenakan dress putih
di atas lutut, berlengan pendek. Di tangan kirinya terpasang gelang putih yang
indah. Bibirnya sedikit kemerahan. Senyum selalu terkembang di wajahnya.
Tapi cukup lama
ia menunggu, namun yang ditunggu tak jua hadir. Ia melihat ke kanan dan kirinya
berkali-kali, tapi tetap saja nihil. Ia menghembuskan nafasnya. ''Pabo, surat
itu pasti bukan darinya!'' gumamnya sambil memukul pelan kepalanya.
Ia akan
beranjak setelah tiga jam menunggu, akan tetapi saat itu juga di hadapannya ada
seseorang yang sudah ditunggunya sedari tadi. Ia pun kembali tersenyum. Namun
lagi-lagi,
''Kau di sini
Yerin-ssi?'' tanyanya sebuah pertanyaan yang membuat Yerin memupuskan harapan
bahwa surat itu dari pria yang saat ini ada di hadapannya. ''Kau cantik,'' ucap
Rap Monster terdengar jujur. Yerin mendongakkan kepalanya guna melihat
kejujuran dari perkataan Rap Monster. Tak ada kebohongan.
*Bolehkah aku berharap?* batin Yerin.
''Ah sudah
dulu ne, kekasihku sudah menunggu!'' bisik Rap Monster tepat di telinga Yerin.
Yerin membulatkan matanya mendengar bisikan itu. ''Annyeong,'' lanjutnya
sebelum pergi meninggalkan Yerin yang masih terpaku.
Sekian detik
ia terpaku, hingga akhirnya ia tak sanggup untuk menopang tubuhnya berdiri. Ia
duduk bersimpuh dengan menutup mulutnya. ''Apa seperti ini rasanya cinta tak
terbalas?'' gumamnya ditengah isakkannya.
Dari kejauhan Rap Monster hanya tersenyum
penuh kemenangan.
~Eosaekhaji anhge na malhago sipeunde
Geureohge jal andwae
doraseo huhoehae
Babocheoreom
(babocheoreom)~
''Yoboseyo?''
jawab Yerin lemah.
''Yak
kau kenapa Yerin-ah?''
''Gwaenchana
oppa,''
''Bohong! Neo......''
''Sudah ne
oppa, annyeong,'' ucap Yerin sambil memutuskan sambungan telphone.
--->~<---
Sudah dua hari
sejak kejadian itu, Yerin kembali ke dirinya semula. Yaitu dingin, ia ingin
melupakan kejadian itu dan ia ingin menghapus rasa itu.
''Ige,'' ucap
Jenny sambil memberikan se cup kopi.
Yerin menatap kopi itu sebelum menatap Jenny.
''Gomaweo,''
ucapnya sambil berkaca-kaca. ''Ah kau tidak ke rapat dewan?'' tanya Yerin yang
sudah bisa mengendalikan perasaannya.
Jenny
menggeleng, ''Ani, hari ini aku bebas,'' ucapnya sambil tersenyum. ''Aku tidak
tau apa yang sedang terjadi padamu, tapi kau harus tetap tersenyum ne,'' ucap
Jenny tulus.
Yerin yang
mendengarnya langsung memeluk Jenny. ''Gomaweo, jeongmal gomaweo, Jenny-ah.''
Jenny balik
memeluk Yerin, ia mengusap lembut punggung Yerin yang bergetar.
--->~<---
''Woah,''
gumam pria itu di depan gerbang sebuah sekolah. Dan sekali lagi pria itu
menatap GPS yang terpasang di ponselnya.
''Ouh V-ah,
kau rupanya,'' ucap seseorang mengagetkan V.
V
memperhatikan gadis yang sedang tersenyum di hadapannya saat ini. ''Ah Minkyung
noona,'' ucapnya.
''Aish kau
lama sekali mengenaliku!'' ucap Minkyung dengan bibir yang di cemberutkan.
''Hehehehe,
mianhae noona-ya,'' ucap V sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
''Hemm kau
sedang apa disini V-ah?'' tanya Minkyung. Sekarang mereka sedang berjalan
memasuki halaman sekolah itu.
''Aku ingin
menemui adik tercintaku,'' jawab V. Minkyung menghentikan langkahnya dan
menatap V lekat.
''Adik?''
''Ne, dia baru
sebulan pindah ke sini, namanya Jung Yerin. Apa kau mengenalnya noona-ya?''
tanya V. Minkyung menggeleng.
''Aku tidak
mengajar di kelasnya, tapi mungkin Haeri eonni mengajar di kelasnya.''
''Ouh seperti
itu, kalau begitu terima kasih noona. Annyeong,'' ucap V sambil menundukkan
kepalanya.
Minkyung mengangguk
dan melambaikan tangannya, kemudian mereka berpisah di tengah jalan.
--->~<---
Saat ini Yerin
sedang berjalan menyusuri taman. Sejak Jenny kembali ke kelas lebih dulu, Yerin
tak ada niat untuk masuk kelas. Akhirnya di sinilah dia di jalan setapak taman.
Ia terus berjalan tanpa menghiraukan orang-orang yang berlalu lalang. Hingga
akhirnya kedua bola matanya yang indah melihat orang yang telah merebut hatinya
sedang mencium gadis yang pernah menamparnya. Bagai disambar petir untuk kedua
kalinya, Yerin mengeluarkan airmata. Ia pergi dari sana dengan airmata yang
berurai. ''Pabo!'' gumamnya.
Disisi lain
jalan setapak itu, ternyata Rap Monster memang sengaja mencium pipi Haeryung,
guna membuat gadis disisi lain jalan terluka, gadis yang tidak lain adalah
Yerin. Namun entah mengapa ia malah membulatkan matanya kala melihat sebutir
airmata jatuh melewati pipi Yerin. Ia juga dapat melihat sang gadis menggumam,
''Pabo!''. Melihat hal itu, tiba-tiba saja ada rasa sesal di hatinya. Ingin
rasanya ia mengejar sang gadis yang sudah berlari namun,
''Nam
Joon-ah,'' cegah Haeryung sambil memegang tangan Rap Monster. Rap Monster
menatap Haeryung marah, setelahnya ia menghempaskan tangan itu.
''Maaf, tadi
itu sebuah kesalahan!'' ucapnya sebelum meninggalkan Haeryung.
Haeryung hanya
bisa menatap punggung yang menjauh itu dan menangis.
--->~<---
''Jeogiyo,
ahgassi,''
Jenny yang
sedang berjalan, menghentikan langkahnya dan menatap pria yang sekarang sedang
berada dihadapannya.
''Ne?''
''Apa kau Lee
Soyul-ssi? Ah aku hanya menebak, karna sepertinya kau sesuai dengan ciri-ciri
yang disebutkan adikku. Aku Kim Taehyung atau biasa dipanggil V. Aku
sedang.....'' ucapnya gugup karna mendapat tatapan menyelidik dari Jenny.
''Apa kau
mencari Yerin-ssi?'' potong Jenny langsung menerka, dan ternyata memang benar,
karna V mengangguk. ''Tapi dia tidak masuk kelas sejak jam istarahat
berakhir.''
V nampak
membulatkan matanya, ''Tidak mungkin, kenapa? Apa dia ada masalah di
kelasnya?'' tanyanya mulai khawatir, ia teringat akan percakapan singkatnya
dengan Yerin. Saat itu Yerin terdengar seperti sedang menangis. Jenny
menggeleng.
''Tidak, tapi
sepertinya dia mempunyai masalah pribadi.''
''Ah, kalau
begitu apa kau kenal dengan Rap Monster-ssi?'' tanyanya.
Jenny
mengangguk. ''Dia sedang tidak ada di kelas, tapi sepertinya aku tau di mana
dia.''
Kemudian Jenny
dan V meninggalkan tempat itu menuju ke suatu ruangan. Jenny mengetuknya, lalu
terlihat seorang pria yang membukakan pintu.
''Yoon Gi-ssi,
apa Nam Joon-ssi ada?'' tanyanya pada Suga. Suga memperhatikan Jenny dan pria
yang berada di belakangnya. Ia mengangguk, lalu ia memanggil orang yang sedang
Jenny dan V cari. Setelahnya Rap Monster keluar.
''Ada apa?''
tanyanya dingin. Wajahnya kacau.
''Bisa kita
bicara hanya berdua?'' tanya V langsung. Rap Monster menatap V lekat, ''Hanya
sebentar,'' lanjutnya.
''Baiklah.''
''Jenny-ssi, khamsamnida.''
Jenny
mengangguk setelahnya ia pergi meninggalkan mereka berdua. Sedangkan Rap
Monster dan V berjalan menuju atap sekolah.
@Atap Sekolah.
''Ada apa?''
tanya Rap Monster langsung. V berbalik dan menatap Rap Monster.
''Apa yang kau
lakukan dengan Yerin-ssi?''
''Apa
maksudmu?'' tanya Rap Monster setenang mungkin menyembunyikan keterkejutannya.
V nampak mengamati Rap Monster, setelahnya ia terkekeh. ''Ada apa?'' tanya Rap
Monster lagi.
''Cih, kebohongan mu terlihat jelas di
matamu! Sepertinya kau yang sudah membuat adikku menangis, kemarin?''
''Aku....''
-Bugh-
''Itu karna kau
sudah membuat adikku menangis!''
-Bugh-
''Itu hadiah
dariku! Karna kau sudah berhasil membuat adikku jatuh cinta pada orang
sepertimu.''
Setelah itu V
berlalu meninggalkan Rap Monster sendiri.
--->~<---
~Eosaekhaji anhge na malhago sipeunde
Geureohge jal andwae
doraseo huhoehae
Babocheoreom
(babocheoreom)~
''Maaf oppa,''
gumam Yerin menatap layar ponselnya yang terus menyala kala V terus saja
menghubunginya.
Sekarang ia
sedang duduk di hadapan sungai Han.
Dengan kaki ditekuk dan tanpa alas. Air mata terus mengalir melewati dua
pipinya. Bahkan saat kelopak matanya tertutup pun, air mata itu tetap mengalir.
Ia membenamkan wajahnya di kedua lututnya.
Tak terasa
waktu sudah pagi, hawa dingin menusuk ke tulang sang empunya surai panjang yang
baru mengerjapkan matanya. Ia adalah Yerin, Yerin menghembuskan nafas dan
merenggangkan tubuhnya saat ia baru saja membuka matanya yang bengkak karna
semalaman menangis.
Ia melihat
ponselnya yang terdapat banyak panggilan tak terjawab dari sang kakak. Dan ada
satu nomor yang tak dikenalnya diujung daftar itu. Setelah melihatnya, ia
memasukkan ponselnya ke kantong jaket yang sedang yang ia pakai. Lalu ia
memakai sepatunya dan beranjak dari sana.
Ia berjalan
menyusuri jembatan, hingga ia berhenti di pinggir jembatan. Ia mendekat,
setelahnya ia merentangkan kedua tangannya dan menutup matanya guna menghirup
udara pagi yang segar di sekitar sungai.
Tak ada niat
beranjak dari sana. Ia hanya berdiri mematung, hingga tangan kekar memeluk
pinggangnya dan menarik tubuhnya ke dalam tubuh orang itu.
Yerin yang
sedang memejamkan matanya, langsung membulatkan matanya. Dan ia juga meronta
untuk lepas dari dekapan itu. Tapi apalah daya kekuatan orang yang memeluknya
jauh lebih kuat, alhasil ia malah semakin erat dalam pelukan itu.
''Minhae,
jeongmal mianhae. Yerin-ah,'' ucap suara yang tidak asing di telinga Yerin. Yah
itu suara Rap Monster.
''Rap
Monster-ssi, apa yang kau....''
''Mianhae. Aku
tau kesalahanku sudah teramat menyakitkan hatimu. But can i say sorry?'' ucap
Rap Monster tulus.
Yerin yang
mendengarnya mulai mengeluarkan air mata lagi. ''Pabo!'' ucapnya sambil
melepaskan tubuhnya dari pelukan Rap Monster. Lalu ia memukul dada bidang itu,
setelahnya ia memeluk erat Rap Monster sambil terus terisak.
''Neo,
jeongmal sweet liar!''
Rap Monster
tersenyum mendengar nya. Kemudian ia balas memeluk Yerin dan mengusap surai
gadis itu lembut. ''Na joaheyo,'' bisiknya.
*Kali ini, bolehkah aku berharap? Jika Sweet
Liar ini akan menjadi kebahagiaan terindah dalam hidupku?* batin Yerin.
''Nado, joah,'' gumamnya kecil.
Namun gumaman
itu mampu didengar baik oleh Rap Monster, karnanya ia semakin mengeratkan
pelukannya.
*Jangan tanya kenapa aku bisa menemukannya,
karna aku hanya mengikuti perasaanku. Biasanya kan,jika orang bersedih, mereka
selalu datang ke tempat ini. Dan aku beruntung, ternyata ia memang ada di
sini!..* batin Rap Monster terkekeh.
The End
16 Juni 2016
UH
0 comments: