Waiting For You (Part 1) - Upi Hwang [Chapter]
Waiting For You (Part 1) - Upi Hwang [Chapter]
Cast : Choi
Sungmin (SPEED), Myoui Mina (Twice).
Other Cast : Yoo Youngjae (B.A.P), Park Jihyo (Twice), Hwang
Minhyun (NU'EST), Song Minyoung, Kim Yugyeom (GOT7), Lee Areum.
Cameo : Jung
JinWoon (2AM).
Genre : School-life.
Cover by : Valeida
Kim's Art
Author : Upi
Hwang.
Lenght :
Chapter.
Warning!
Yeay fanfic
pertama lagi dengan cast yang baru :). Entah kenapa bisa mikir mau masangin
mereka. Mina X Sungmin.
Seperti biasa
typo bersebaran, gaje, abal-abal, alur kecepetan, OOC. Dan jika ada kesamaan
alur, itu murni ketidaksengajaan.
Dislaimer : Para tokoh bukan milik author, melainkan milik
agensi masing-masing dan keluarga, author menggunakan mereka hanya untuk
kepentingan cerita.
Part 1
Happy Reading!
(Don't
Like, don't read!)
Not only you, but I'm also. Can't you stare
at me?
Myoui Mina ia
melangkahkan kakinya cepat memasuki gedung Hanlim Multi Art High School. Ia
memasuki gedung itu dengan penuh keyakinan bahwa hari ini ia akan bertemu
dengannya lagi, itulah yang ia fikirkan selama menjalani hidupnya.
Mina menatap
pengumuman yang terdapat di Mading sekolah. Itu adalah pembagian kelas, Mina
dengan cepat mencari namanya. Dimanakah gerangan ia akan berada. Mina
memperhatikan satu-persatu nama yang tercetak di mading itu. Hingga ia
menemukan namanya di kelas 3-3.
''Mina-ya,''
panggil seseorang. Mina, ia menengok, lalu
ia tersenyum ketika mengetahui siapa yang memanggilnya.
''Jihyo-ya.''
Masih dengan senyumannya. ''Aku melihat kita satu kelas kali ini, Jihyo-ya,''
ucapnya.
''Jinjahyo?''
Mina mengangguk, lalu Jihyo menatap mading mencari namanya dan memang benar ia
sekelas dengan Mina. Teman satu asramanya itu.
Merekapun
berjalan menjauhi mading, menuju ke kelas baru mereka. Dengan diiringi
senyuman, mereka terus melangkah. Hingga ada yang menghadang mereka.
''Jeoseonghamnida, bisakah kau menyingkir dari jalan kami?'' tanya Mina
sopan. Pria yang menghalangi jalan Mina dan Jihyo menengok dan menatap lekat
Mina dan Jihyo secara bergantian.
''Jika aku
tidak mau, bagaimana?'' tanya pria itu menantang.
Mina
mengerutkan keningnya, sedangkan Jihyo hanya menatap malas pria yang saat ini
ada dihadapannya. ''Yak Choi Sungmin-ssi, menyingkirlah!'' ucap Jihyo dingin
dan tegas. Mina dan pria yang bernama Sungmin itu menelan ludahnya dengan
paksa.
''Araseo,
araseo. Kenapa kau dingin sekali padaku, Jihyo-ssi,'' gerutu Sungmin sambil
menyingkir dari jalan Mina dan Jihyo.
''Kau
mengenalnya, Jihyo-ya?'' sebuah pertanyaan yang mendapat anggukan dari Jihyo.
''Dia teman
sekelasku saat kelas dua,'' jawab Jihyo sambil duduk dibangkunya yang ia pilih
ke empat dari depan kedua dari pintu masuk, dan kedua dari belakang. Mina duduk
disampingnya, didekat pintu masuk.
Mina
mengangguk mendengarkan penjelasan Jihyo. ''Dan sekarang kalian sekelas lagi,''
gumam Mina sambil terkekeh. ''Pasti menyebalkan berteman dengan orang seperti
dia,'' lanjutnya.
''Ouh itu
terlalu menyakitkan nona,'' komentar seseorang yang baru duduk di bangku di
belakang Mina.
Mina dan Jihyo
langsung menengok ke belakang dan menatap orang itu dengan tatapan terkejut.
''Kau.....''
pekik Mina dan Jihyo bersamaan.
''Ne, Choi
Sungmin imnida,'' ucap orang itu sambil mengulurkan tangannya, namun uluran
tangan itu hanya dibiarkan saja oleh Mina. ''Aigo, kau sama dinginnya dengan Jihyo-ssi,''
lanjutnya sebelum duduk dengan tenang. Karna Mina dan Jihyo sudah kembali
menatap ke depan.
.
.
.
.
.
Choi Sungmin,
dia terkenal dengan rappernya dan kejahilannya tapi dibalik itu semua tak ada
yang mengetahui bahwa Sungmin adalah seorang yang baik hati. Ia akan menolong
siapapun yang tertindas, seperti pahlawan-pahlawan dalam manga jepang. Tak ada
yang percaya akan hal itu, kecuali teman terdekatnya, yaitu Hwang Minhyun.
''Hei, mianhae,
aku telat!'' ucap Minhyun sambil nyengir tanpa dosa. Sungmin menatap Minhyun
malas.
''Sudahlah,
kau jadi tidak ke toko buku?'' tanya Sungmin dengan malasnya karna ia sudah
menunggu di pinggir jalan seperti saat ini sudah dari satu jam yang lalu.
''Tentu saja,
aku tidak mau dimarahi Jinwoon sonsaengnim hanya karna tidak membawa buku yang
dimintanya,'' jawab Minhyun sambil merangkul Sungmin. Mereka meninggalkan
tempat itu dan pergi menuju ke toko buku.
Sesampainya
mereka di toko buku, wajah Sungmin masih terlihat bosan. Minhyun yang
melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. ''Ouh ayolah Sungmin-ah,,,,
jangan marah lagi ne?'' ucap Minhyun sambil merajuk.
Sungmin menatap
pria itu. ''Sudahlah, kau membuatku pusing!'' ucapnya sebelum meninggalkan
Minhyun, ke sudut toko buku. Saat sedang melihat-lihat, ia tertarik pada sebuah
buku. Ia mengambilnya, tapi di hadapannya ternyata ada juga seorang yang ingin
mengambil buku tersebut.
Sungmin
mengerutkan keningnya. Lalu ia menarik lebih keras buku itu, namun karna orang
itu juga tak mau kehilangan buku tersebut, akhirnya terjadilah tarik-menarik
antara Sungmin dan orang yang ada di hadapannya. Sungmin yang jengah,
melepaskan pegangannya pada buku itu bertepatan dengan itu, orang itu menarik
buku tersebut lebih keras. Hingga terdengarlah suara jatuhan.
Sungmin
membulatkan matanya, lalu ia melihat orang yang terjatuh dengan tidak elitnya.
Ia melihat seorang gadis yang mengenakan jeans putih panjangnya dan kaos merah
berlengan pendek itu sedang terduduk sambil mengaduh kesakitan, di tangannya
terdapat buku yang tadi ia dan gadis itu perebutkan.
''Nona,
gwaenchana?'' tanya Sungmin sambil mendekat kearah gadis itu, ia juga
mengulurkan tangannya guna membantu sang gadis berdiri.
Gadis itu
menengok. Dan didetik itu juga, baik Sungmin maupun gadis itu saling terkejut.
''Neo....'' ucap mereka bersamaan.
''Jadi kau
yang menyebabkan ku terjatuh, Sungmin-ssi?'' tanya sang gadis sedikit kesal. Ia
mencoba menahan amarahnya.
Sungmin hanya
menatap malas gadis itu, tangannya yang terulur juga sudah ia tarik kembali dan
ia masukkan ke dalam saku celananya. ''Dengar ne Mina-ssi, kau yang menariknya
jadi itu bukan salahku!'' ucap Sungmin setenang mungkin. Ia tak mau disalahkan,
karna menurutnya itu bukanlah kesalahannya.
''Yak
kau,,,,,,'' Mina akan marah, akan tetapi ia mengurungkannya. ''Araseo, gomen
ne!'' lanjutnya sambil meninggalkan tempat itu menuju ke kasir untuk membayar
buku yang sudah berhasil membuatnya jatuh.
''Gadis
aneh!'' gumam Sungmin sambil menatap punggung Mina yang semakin menjauh.
Minhyun yang
mendengar suara kegaduhan dari arah Sungmin, langsung melihatnya. ''Ada apa?''
tanyanya seraya berjalan mendekat kearah Sungmin.
Sungmin
menengok, dan menggeleng. Kemudian ia mengambil buku asal dan membayarnya,
begitu juga Minhyun. Sepertinya ia sudah menemukan buku yang sedang dicarinya.
*****+++*****
Dilain tempat,
ternyata Mina terus saja mencibir pria yang baru saja menyebabkan dirinya
terjatuh. Ia masih berjalan kaki, hingga ia melihat papan iklan di jalan yang
memperlihatkan seorang pria tampan dengan suaranya yang indah. Mina menatap
pria itu sendu. ''Oppa,'' gumamnya. ''I'll waiting for you.'' Ia berjalan menjauh,
meninggalkan tempat itu.
.
.
.
.
.
.
.
''Tadaima,''
ucapnya saat baru masuk ke dalam kamarnya. Ia melihat Jihyo yang sedang
berlatih vokal.
''Okaeri,''
jawab Jihyo singkat sebelum melanjutkan kembali kegiatannya yang sempat
tertunda.
Myoui Mina, orang jepang yang mendapat
beasiswa penuh di Hanlim Multi Art High School dibidang menari. Memang, Mina
sangat pandai menari, apalagi ballet. Tapi bukan hanya bakatnya saja yang jadi
faktor beasiswa diberikan padanya. Itu juga karna kepintarannya. Bahkan saat
pertama menginjakkan kakinya disini, Jihyo mengira Mina itu orang asli Korea,
karna bahasa korea Mina yang sangat bagus. Jihyo sedikit mengerti bahasa jepang
juga karna ia diajarkan oleh Mina.
''Arrrgh,''
teriak Mina sambil menghempaskan tubuhnya ke kasur. Jihyo yang mendengarnya
langsung menatap Mina, terkejut. Karna baru kali ini ia melihat Mina berteriak
seperti itu.
''Ada apa
Mina-ya?'' tanya Jihyo dengan tatapan khawatir. Mina melihatnya, lalu ia
menggeleng.
''Mianhae mengganggu latihanmu, Jihyo-ya.
Kau lanjutkan saja latihanmu, aku mau keluar sebentar,'' ujarnya seraya bangun
dan memakai sepatu kets -nya.
Jihyo menatap
khawatir Mina yang baru saja beranjak dari kamar mereka. ''Mina-ya,'' gumamnya.
.
.
.
Mina berjalan
ke kantin untuk membeli minuman dingin di mesin minuman. Lalu ia melanjutkan
jalannya ke taman. Ia duduk di salah satu bangku panjang yang terdapat di taman
tersebut. Ia menghela nafasnya berat, entah untuk yang keberapa kalinya hari
itu. Ia menatap hamparan rumput yang luas, setelahnya ia menatap langit.
''Youngjae oppa, bogoshippeo,'' gumamnya sambil meminum minuman kalengnya yang
sudah tinggal setengah.
Bukan hanya
Mina yang sedang ada di taman itu, ternyata ada seorang lagi yang sedang
memperhatikan Mina. Seseorang yang duduk di balik pohon besar yang terdapat di
taman itu dengan buku di tangannya. Orang itu menatap Mina lekat, ia sudah
memperhatikan Mina sedari Mina pertama kali datang ke taman ini. Karna orang
itu sudah lebih dulu berada di tempat itu.
Ia terus
memperhatikan Mina hingga ia melihat gadis itu meneteskan sebutir air mata.
Entah mengapa melihat hal itu membuat hatinya terasa sakit. Ia memegang dada
bagian kirinya yang terasa sakit itu. ''Sebenernya ada apa denganku?'' gumamnya
bertanya, ''kenapa hatiku sakit melihatnya menangis?'' lanjutnya.
*****+++*****
''Hari ini,
akan ada penambahan penghuni kamar bagi beberapa siswa-siswi. Dan ada perubahan
teman sekamar juga,'' ucap Areum sunbaenim. ''Park Jihyo, Myoui Mina, kalian
akan mendapat teman baru yang akan datang besok. Dia adalah Song Minyoung.''
Mina dan Jihyo mengangguk.
''Dan Choi
Sungmin, Hwang Minhyun. Kalian akan sekamar dengan Kim Yugyeom,'' lanjutnya.
Sungmin
mengerutkan keningnya. Lalu ia mengangkat tangannya. Areum melihat itu, dan
bukan hanya Areum yang melihatnya, tapi juga seluruh mata memandang kearah
Sungmin. ''Ne, ada apa Sungmin-ssi?'' tanyanya.
''Kenapa harus
di kamar kami?'' tanya Sungmin tak terima dengan penambahan orang di kamar
mereka. Areum mengerutkan keningnya.
''Jadi kau
keberatan dengan penambahan ini, Sungmin-ssi?'' Sungmin mengangguk malas.
''Sayang sekali, kalau kau keberatan, kau bisa tidur dilain tempat.
Sungmin-ssi,'' komentar Areum dingin. Mendengar suaranya yang dingin dan
menusuk, membuat hampir semua murid Hanlim Multi Art High School menelan
ludahnya paksa.
''Ada lagi yang
ingin ditanyakan?'' tanya Areum menatap semua murid. Mereka diam dan menunduk,
namun lagi dan lagi tangan Sungmin terangkat. Minhyun yang melihatnya langsung
mencoba menarik turun tangan Sungmin, namun terlambat karna Areum sudah
melihatnya. ''Apa lagi?'' tanya Areum kesal sekaligus bosan.
''Bisakah aku
kembali ke kamarku?'' tanya Sungmin malas. Semua orang menatapnya kembali. Tapi
yang ditatap malah pergi begitu saja. Minhyun yang melihatnya menghela nafas,
lalu ia membungkukkan badannya sebelum pergi menyusul Sungmin yang sudah
berjalan lebih dulu.
.
.
.
Di dalam kamar,
Sungmin langsung membaringkan tubuhnya ke kasur dengan sebelah tangan yang
menutup kedua matanya. ''Yak ada apa, Sungmin-ah?'' tanya Minhyun ketika ia
baru saja masuk. Tak ada jawaban. ''Yugyeom-ssi, dia orang yang menyenangkan
jadi kau tenang.....''
''Aku tidak
peduli!'' potong Sungmin tanpa melihat kearah Minhyun. Minhyun menghela
nafasnya berat sebelum ada yang mengetuk pintu kamar mereka.
Minhyun
membukanya, ternyata dia adalah Kim Yugyeom dengan koper dan buku-bukunya.
''Maafkan aku sunbaenim, aku.....''
''Masuklah!''
ucap Minhyun memotong perkataan Yugyeom yang terlihat takut, ia juga membantu
Yugyeom membawa koper, lalu ia menaruhnya di sudut kamar.
Yugyeom masuk
dan melihat Sungmin yang sedang tertidur dengan tangan yang menutupi matanya.
''Sungmin sunbae maafkan aku,'' gumamnya.
''Berhentilah
bergumam dan tidurlah!'' komentar Sungmin masih dengan posisi yang sama.
Yugyeom membulatkan matanya kala mendengar ucapan Sungmin. Ia tidak menyangka
Sungmin akan mendengar gumamannya.
''Ah
sudahlah, biarkan dia Yugyeom-ah, kau tidurlah!'' ucap Minhyun sambil mendorong
Yugyeom untuk ke kasurnya. ''Dia memang seperti itu, jadi kau tak usah
khawatir!'' lanjut Minhyun sambil naik ke kasur nya yang berada di atas kasur
Yugyeom.
*****+++*****
''Heoh,
apa-apaan pria itu?'' ucap Mina masih tak percaya dengan apa yang terjadi di
aula asrama tadi. ''Bisa-bisanya dia membantah perkataan Areum sunbaenim,''
gerutunya.
''Yah
begitulah dia, Choi Sungmin,'' ucap Jihyo sambil berjalan naik ke kasurnya.
''Sudah malam, lebih baik kita tidur.'' Mina mengangguk. Kemudian mereka tertidur.
.
.
.
.
Tok
tok tok,
Mina membuka
pintunya dan menatap orang yang baru saja membuat suara di pintunya itu.
''Hallo,'' ucapnya sambil melambai-lambaikan tangan di depan wajah Mina, namun
Mina hanya diam melamun.
Orang itu
mengerutkan keningnya, hingga suara Jihyo menginterupsi. ''Mina-ya, nuguya?''
''Ah
ige,........''
*****+ TBC +*****
27 Juni 2016
0 comments: